Investasi menjadi salah satu istilah paling populer yang lekat dengan dunia ekonomi maupun keuangan. Sejatinya pengertian investasi adalah aktivitas penanaman modal dengan harapan pemilik modal bisa mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal itu. Orang yang melakukan investasi bernama investor. Sebutan ini melekat pada orang yang menanamkan modal pada suatu perusahaan. Apa saja jenis-jenis investasi?
Jenis-jenis investasi pun beragam mulai dari saham, reksadana, emas peer to peer lending, tabungan berjangka, Robo Advisor, unit link, forex, dan properti seperti rumah maupun apartemen. Terdapat pula jenis investasi yang populer di luar negeri yang ada di indonesia seperti cryptocurrency.
Selain itu, investasi bisa dilihat dari berbagai segi, mulai dari berdasarkan jangka waktu, pengaruh, maupun sumber pembiayaaan. Supaya enggak penasaran, kamu bisa melihat jenis-jenis investasi dan penjelasannya seperti yang sudah dirangkum oleh Qoala.
1. Jenis Investasi berdasarkan jangka waktu
Berdasarkan jangka waktu, investasi dibedakan menjadi tiga tipe yakni jenis investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Investasi jenis jangka pendek dilakukan dalam waktu kurang dari 1 tahun, jangka menengah dilakukan dalam rentang waktu 1 hingga 5 tahun, dan jangka panjang dalam kurun waktu lebih dari lima tahun.
I. Jenis Investasi Jangka Pendek
Kalau kamu memilih investasi jangka pendek, berarti waktunya kurang dari setahun. Berikut jenis instrumen investasi jangka pendek yang bisa kamu pertimbangkan:
Deposito
Tak sedikit orang yang berasumsi kalau deposito hanya bisa dilakukan untuk jangka panjang misalnya 10 tahun. Padahal deposito bisa juga dilakukan mulai dari 3 bulan. Keuntungan deposito lebih besar dibanding tabungan biasa karena bunganya lebih besar. Selain itu terdapat pula produk deposito yang membuatmu bisa mencairkan uang bila sedang kepepet. Deposito tergolong jenis investasi untuk pemula karena risikonya minim.
Kamu harus tahu bila bunga deposito tergantung dari suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-day (Reverse) Repo Rate. Biasanya bunga deposito itu berkisar 4 – 7 persen, tergantung kebijakan bank. Mulai dari tenor 1 bulan dan maksimal 12 bulan, kamu bisa mengandalkan deposito sebagai jenis investasi jangka pendek. Tapi semakin lama tenor yang dipilih, semakin besar keuntungan yang kamu peroleh.
Jenis investasi jangka pendek ini cocok buat kamu yang enggak mau mengambil risiko karena uang nasabah yang tersimpan juga dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jangan lupa pajak sebesar 20 persen bagi mereka yang menyimpan dananya di deposito.
Saham
Saham merupakan instrumen investasi yang fleksibel karena bisa dalam jangka pendek, menengah, sampai panjang, tergantung tujuan rencana keuanganmu. Bila ingin menjadikan saham sebagai jenis investasi jangka pendek, kamu bisa beli saham dari perusahaan yang memiliki kredibilitas bagus dan keuangannya sehat supaya nilai jual sahamnya tinggi. Tujuannya agar kamu mendapatkan imbal hasil atau return yang menggiurkan.
Kamu bisa mendapat dua keuntungan bila berinvestasi saham yakni:
- Capital gain: keuntungan dari kenaikan harga saham
- Dividen: keuntungan dari laba perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham
Saham juga bisa diandalkan sebagai jenis investasi jangka menengah dan panjang karena keuntungan saham terasa signifikan bila dipegang selama 3-5 tahun.
Forex
Investasi jangka pendek paling menguntungkan lainnya, ada forex yang merupakan singkatan dari Foreign Exchange. Artinya, nilai tukar antara satu mata uang dengan mata uang lainnya. Jenis investasi ini memperdagangkan mata uang berdasarkan harga pasar saat transaksi berlangsung. Nilai Forex bisa berubah-ubah setiap waktu, tergantung dinamika pasar sehingga menjadi ajang trading.
Trading Forex menjadi contoh investasi berisiko tinggi sehingga kamu harus melakukan sejumlah langkah mitigasi yakni:
- Melakukan money management yakni sejumlah teknik untuk mengelola risiko di forex trading
- Diversifikasi dengan menempatkan dana di berbagai instrumen investasi, jangan masukkan semuanya ke dalam forex
- Mengevaluasi profil risiko kamu dengan sifat trading forex yang high risk dan high return. Misalnya kalau kamu seorang pensiunan mungkin kurang cocok bermain di instrumen ini
Tertarik mencoba investasi yg menguntungkan ini?
Peer to Peer (P2P) Lending Tenor Pendek
Peer to Peer (P2P) akan mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dan peminjam uang (borrower) melalui platform atau sebuah wadah yang sudah disiapkan tanpa menggunakan jasa dari bank sebagai perantara. P2P lending terbagi dua jenis berdasarkan jenis peminjamnya yakni P2P lending konsumtif dan P2P lending produktif.
Penyebutan P2P lending produktif karena peminjam dananya adalah para pengusaha mikro. Sementara P2P lending konsumtif membebaskan peminjamnya menggunakan uang tersebut untuk apa pun.
Selain itu tenor P2P lending juga beragam, ada yang setahun, dua tahun, dan bahkan ada hitungan hari saja. Bila ingin meminjamkan dana di P2P lending konsumtif, kamu bisa memilih yang tenornya dalam hitungan hari karena risikonya cukup besar. Tapi bila sektor produktif tentu tak masalah untuk memilih tenor setahun.
Pastikan juga bahwa Peer to Peer (P2P) Lending yang kamu pilih sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mendapat pendanaan yang sangat besar dari investor, dan memiliki asuransi kredit. Kamu harus tahu bahwa imbal hasil dari P2P lending umumnya berkisar antara 15 hingga 20 persen per tahun. Lumayan kan?
II. Jenis Investasi Jangka Menengah
Investasi jangka menengah biasanya memiliki waktu di bawah lima tahun. Dibanding investasi jangka pendek yang menawarkan keuntungan cepat, investasi jangka menengah membuatmu lebih sabar guna mendapatkan cuan. Berikut beberapa investasi yang bisa kamu coba:
Sukuk Ritel
Kamu bisa mempertimbangkan sukuk ritel bila mencari jenis investasi syariah. Investasi ini bisa kamu beli mulai dari Rp5 juta dengan keuntungan pendapatan tetap dari fixed coupon setiap bulan. Investor juga bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan di pasar sekunder berupa capital gain. Pemerintah menjamin pembayaran sukuk ritel ketika nilai pokok jatuh tempo dan berada dalam jangka 3 tahun.
Imbal hasil dari Sukuk Ritel juga menarik karena lebih tinggi daripada bunga deposito bank umum nasional. Imbalannya sekitar 8.3% setahun, bandingkan dengan deposito yang berada di kisaran 6%.
Membeli Sukuk Ritel amat mudah karena kamu bisa membelinya melalui Agen Penjual yang ditunjuk Pemerintah. Hampir seluruh bank besar telah bergabung menjadi Agen Penjual Sukuk Ritel. Melalui Agen Penjual itu, kamu bisa membeli sukuk ritel dengan bukti kepemilikan KTP.
Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Ritel Indonesia adalah obligasi negara yang bisa kamu beli mulai dari Rp1 juta di berbagai agen seperti bank umum dan perusahaan efek dengan kontrak minimal 4 tahun. Keuntungan dari jenis investasi pemerintah ini berupa bunga yang dibayarkan secara reguler dan dihitung berdasarkan persentase nilai nominal dari obligasi yang dibeli. Selain itu, keuntungan bunga dari ORI yang lazim disebut “kupon” dan dijamin dalam undang-undang sehingga lebih aman.
Tapi obligasi bukan tanpa risiko karena uang yang diinvestasikan bisa aja gagal dibayarkan berikut bunganya. Hal itu bisa terjadi karena kondisi perekonomian negara yang memburuk. Itu alasan mengapa obligasi cocok bila kamu memiliki profil risiko moderat.
Bila ingin yang lebih aman, kamu bisa memilih Surat Berharga Negara (SBN) yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia karena kecil kemungkinan bagi Pemerintah buat gagal bayar. Beberapa contohnya seperti Surat Perbendaharaan Negara dan Obligasi Negara yang terdiri dari Obligasi Negara Ritel, Saving Bond Ritel serta Sukuk Retail.
III. Jenis Investasi Jangka Panjang
Mencari jenis investasi yang menguntungkan untuk jangka panjang juga tak kalah penting karena bisa digunakan untuk keperluan di masa depan. Berikut jenis investasi jangka panjang yang bisa kamu pertimbangkan:
Properti
Salah satu alasan banyak orang memilih jenis investasi jangka panjang ini karena mengalami kenaikan setiap tahunnya kecuali saat-saat ekonomi sedang lesu atau resesi. Bila punya modal besar untuk jangka panjang, kamu bisa membangun rumah untuk dijadikan kos-kosan dan melengkapinya dengan usaha laundry atau catering.
Kamu harus tahu bahwa properti merupakan sektor riil di negara berkembang yang tak terlalu berpengaruh terhadap inflasi karena lebih kepada ekspektasi. Simpelnya, aset riil mampu melindungi keuangan terhadap inflasi. Properti memang investasi cepat menguntungkan dan modal yang dibutuhkan cukup besar juga.
Reksadana
Jenis investasi reksadana tergolong fleksibel karena bisa digunakan untuk jangka pendek, menengah, sampai jangka panjang. Keuntungan yang didapat akan jauh lebih besar bila dikelola dalam jangka yang panjang. Terdapat beberapa alasan mengapa reksadana banyak digandrungi yakni minim risiko, mudah dilakukan, dan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi (MI).
Reksadana memiliki yang bervariasi, mulai dari rendah, menengah, dan tinggi, tergantung dari jenis reksa dana yang dipilih. Terdapat beberapa jenis reksa dana yang bisa kamu pilih yakni:
- Reksa dana pendapatan tetap: 80 persen atau lebih komposisinya berupa obligasi negara, sementara sisanya obligasi perusahaan dan pasar uang (deposito)
- Reksa dana pasar uang: 100 persen komposisinya berupa obligasi negara, obligasi swasta, dan deposito
- Reksa dana saham: 80 persen komposisinya berupa saham, sementara sisanya pasar uang atau obligasi
- Reksa dana campuran: terdiri dari obligasi, pasar uang, dan saham
Emas
Jenis investasi jangka panjang ini masih banyak digemari karena dianggap paling mudah dilakukan. Walau keuntungannya tak terlalu besar, nilai emas relatif terus naik dari waktu ke waktu. Namun yang harus kamu perhatikan adalah emas yang punya nilai investasi adalah emas murni, bukan emas perhiasan. Kamu harus berhati-hati bila mau berinvestasi jangka panjang dengan emas, termasuk penyimpanannya. Tentunya harus aman dan kalau bisa tersimpan di layanan deposit box.
Harga emas cenderung naik dalam beberapa waktu belakangan pada masa pandemi COVID-19. Jadi wajar bila emas disebut investasi yang menguntungkan tahun 2020. Selain itu, emas tergolong investasi yang menguntungkan di masa depan karena sifatnya yang jangka panjang. Tertarik mencoba investasi yang menguntungkan dengan modal kecil ini?
2. Jenis Investasi Berdasarkan Bentuk
Jenis investasi berdasarkan bentuknya berkaitan dengan cara investor menanamkan modal investasinya. Terdapat dua macam investasi berdasarkan bentuk yakni Investasi Portofolio dan Investasi langsung.
I. Investasi Langsung
Dalam investasi langsung (direct investment), investor menanam/menggunakan modal untuk langsung membeli aset riil bisa berupa pembukaan lahan perkebunan atau tambang, pembelian mesin, pendirian pabrik, dan lainnya.
Selain itu, terdapat pula aset finansial yang terbagi menjadi dua yakni aset yang tidak bisa diperjual belikan, misalnya adalah tabungan atau deposito di bank; dan yang kedua, aset yang bisa diperjual belikan seperti investasi di pasar uang dan investasi langsung di pasar modal.
Investor harus melakukan analisa dan mengambil keputusan sendiri dalam membeli atau menjual saham untuk investasinya. Jadi jenis investasi ini butuh keterlibatan langsung dari investor dalam kegiatan pengelolaan modalnya serta kontrol terhadap kegiatan sehari-hari.
Untuk menjalani investasi langsung, investor harus menjadi nasabah perusahaan yang memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek atau PPE. Hal ini untuk memiliki akses ke bursa guna menemukan dan mendapatkan pembeli dan juga penjual efek.
II. Investasi Tidak Langsung
Investor tidak terlibat langsung dalam pengelolaan dana investasinya dalam investasi tidak langsung. Biasanya investasi ini hanya berbentuk aset finansial berupa obligasi atau saham. Siapa yang mengelolanya bila bukan investornya langsung? Jawabannya adalah manajer investasi.
Bila menjadi menjadi investor dalam investasi tidak langsung, kamu tak perlu melakukan analisa dan mengambil keputusan dalam investasi karena tugas itu dikerjakan manajer investasi yang mengelola portofolio kamu.
Mereka yang ingin melakukan investasi tak langsung memanfaatkan jasa manajer investasi dalam produk reksa dana. Investor yang memilih investasi tidak langsung biasanya cenderung berinvestasi dalam jangka pendek. Keuntungan didapat dari dividen dan pertumbuhan modal dari saham atau obligasi yang diinvestasikan. Investor juga turut merasakan kerugian saat obligasi atau saham mengalami kerugian.
3. Jenis Investasi Berdasarkan Risiko
Setiap investasi tentu memiliki risiko. Investor pemula harus mengetahui risiko setiap jenis investasi. Mulai dari yang risikonya ringan, sedang, hingga tinggi. Jangan sampai uang kamu habis karena salah memperhitungkan risikonya. Berikut tingkat risiko investasi yang harus kamu tahu.
I. Risiko Rendah
Jenis investasi ini cocok buat kamu yang enggak menghendaki risiko tinggi dan tidak mengapa mendapatkan imbal hasil yang rendah. Yang penting duit aman dan stabil, syukur-syukur bisa bertambah dalam 1 bulan. Jenis investasi jangka pendek dan panjang yang masuk kategori ini antara lain obligasi, deposito, dan emas.
II. Risiko Menengah
Kamu orang yang suka tantangan, namun tetap selektif untuk memilih platform investasi? Jenis investasi risiko menengah mungkin cocok buat nasabah yang menginginkan tingkat imbal hasil di atas deposito dan sanggup menanggung risiko berskala sedang. Salah satu produk investasi ini adalah reksadana.
III. Risiko Tinggi
Jenis investasi berisiko tinggi layak kamu pertimbangkan bila menginginkan imbal hasil tinggi dan sanggup menanggung risiko yang tinggi pula. Contoh investasi di kategori ini seperti forex, kontrak berjangka komoditas, dan saham.
4. Jenis Investasi Berdasarkan Pengaruh
Investasi juga bisa dikategorikan berdasarkan faktor yang mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari suatu kegiatan investasi. Jenis investasi berdasarkan pengaruh sebagai berikut:
I. Investasi yang terdorong (induced investment)
Investasi Induced adalah kenaikan permintaan barang atau jasa dan tingkat pendapatan punya pengaruh dalam investasi. Contohnya: penghasilan yang didapatkan selain dari bekerja misalnya bunga.
II. Investasi otonom (autonomous investment)
Investasi autonomous adalah tingkat pendapatan tidak berpengaruh pada investasi dan punya sifat spekulatif. Contohnya pembelian surat berharga.
5. Jenis Investasi Berdasarkan Asetnya
Pembagian jenis investasi melalui aset terdiri dari dua jenis yakni aset riil (real assets) dan aset keuangan (financial assets). Penjelasannya bisa kamu simak di bawah ini:
- Aset riil merupakan aset yang bisa dilihat wujud atau fisiknya. Aset riil bisa berupa properti, tanah, logam mulia (emas), berlian, perak, gedung, dan rumah
- Aset keuangan merupakan aset yang membuat pemiliknya bisa melakukan klaim terhadap pihak tertentu. Jenis investasi aset keuangan seperti obligasi, kredit bank, dan saham
Investor yang punya saham otomatis juga punya hak kepemilikan perusahaan, khusus aset keuangan. Sementara investor yang punyai obligasi, otomatis punya hak klaim utang ke penerbit obligasi.
6. Jenis Investasi Berdasarkan Pembiayaannya
Berdasarkan pembiayaan, investasi terbagi jadi dua jenis yakni investasi yang berasal dari modal dalam negeri dan investasi yang berasal dari modal asing.
- Investasi dari Modal Dalam Negeri misalnya segala bentuk investasi yang dilakukan oleh orang dalam negeri
- Investasi dari Modal Asing misalnya segala bentuk investasi yang dilakukan oleh orang asing atau luar negeri
7. Jenis Investasi Berdasarkan Pasar Uang dan Pasar Modal
Jenis-jenis investasi terkait dengan aset keuangan bisa terbagi sesuai klasifikasinya yaitu pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market).
- Pasar uang (money market) merupakan tempat suatu pihak meminjam dana dari pihak lainnya sesuai besaran bunga tertentu dan biasanya punya jangka waktu <1 tahun
- Jenis investasi pasar uang mencakup Surat Berharga Komersial (CPs), Banker’s Acceptance (BA), dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
- Pasar modal (capital market) merupakan pasar berbagai instrumen keuangan jangka panjang (jatuh tempo >1 tahun) yang bisa diperjualbelikan
- Jenis-jenis investasi pasar modal meliputi reksadana, surat utang (obligasi), ekuiti (saham), instrumen derivatif, hingga instrumen lainnya
Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula
Nah, untuk memulai investasi, ada baiknya kamu memulai investasi dengan jenis yang memiliki resiko paling rendah. Berikut ini ada beberapa jenis investasi yang menurut kami cocok untuk mencoba memulai investasi untuk pemula:
1. Emas
Investasi emas menjadi salah satu investasi yang cocok untuk kamu para pemula. Bagi kamu yang mempunyai tujuan untuk mempertahankan atau menambah nilai aset yang kamu punya, investasi ini dinilai cocok. Biasanya investasi emas bisa kelihatan menguntungkan dalam jangka waktu yang cukup lama sekitar 1-3 tahun.
2. Reksadana Pasar Uang
Selanjutnya adalah investasi reksadana pasar uang. Sama seperti investasi emas, jenis investasi ini mempunyai resiko yang rendah sehingga sangat cocok untuk para pemula. Jika kamu adalah orang yang mempunyai tujuan investasi untuk mengamankan aset yang mudah dicairkan sewaktu-waktu, jenis investasi ini sangat cocok untuk ukuran jangka investasi sekitar 1 tahun.
3. Deposito
Deposito termasuk ke dalam jenis investasi yang mempunyai resiko rendah. Jika kamu bertujuan untuk menyimpan uang dalam waktu yang lama atau paling tidak 1 tahun, jenis investasi ini sangat cocok. Kamu tinggal mencari beberapa bank terpercaya yang menawarkan suku bunga deposito yang tinggi sehingga keuntungan yang kamu dapat semakin tinggi di akhir masa investasi.
Bagaimana, sudah tahukan jenis investasi jangka pendek maupun jangka panjang? Hampir semua jenis investasi luar negeri yang bentuknya beragam juga ada di indonesia sebut saja robo advisor, unit link, Peer to Peer (P2P), sampai cryptocurrency. Kamu bisa mengetahui jenis-jenis investasi dari file PDF maupun dari artikel bertema keuangan yang banyak tersebar di internet. Sudah menemukan jenis investasi yang hendak kamu tuju?