Selama masa kehamilan, nutrisi yang lengkap sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Demi kesehatan serta tumbuh kembang janin, setiap ibu hamil perlu mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan berbagai gizi dan nutrisi. Bergantung pada satu jenis zat nutrisi saja tidak cukup, kamu perlu melengkapi seluruh kebutuhan nutrisi dengan makan gizi seimbang. Ibu hamil juga membutuhkan vitamin serta mineral yang dibutuhkan oleh tubuh selama masa kehamilan. Jika gizi, nutrisi, dan vitamin ibu hamil tidak tercukupi, maka bisa menimbulkan berbagai risiko dalam kehamilan.
Vitamin ibu hamil tidak hanya bisa didapat dari makanan saja. Jika perlu, dokter akan meresepkan vitamin ibu hamil yang bagus guna menunjang kehamilan. Lantas vitamin apa saja yang bagus dikonsumsi ibu hamil mulai dari trimester 1, 2, dan 3? Berikut ini Qoala bahas secara tuntas, ya!
1. Vitamin B9 (Asam Folat)
Vitamin untuk ibu hamil yang pertama dan harus ada adalah asam folat atau vitamin B9. Asam folat sangat diperlukan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya cacat tabung saraf pada bayi baru lahir. Yang menjadi masalah adalah risiko cacat tabung saraf mulai berkembang ketika kehamilan berusia 28 hari, padahal di waktu tersebut banyak wanita yang belum menyadari bahwa dirinya sedang hamil. Alhasil, kebutuhan asam folat pun tidak diperhatikan. Oleh karena itu penting bagi setiap calon ibu untuk mengonsumsi berbagai vitamin termasuk asam folat selama menjalani program hamil.
Setiap harinya, kamu perlu mengonsumsi asam folat sebanyak 400 hingga 800 mikrogram sampai trimester pertama kehamilan berlalu. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kamu perlu mengonsumsi berbagai sumber asam folat seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, gandum utuh, serta sereal.
Biasanya dokter kandungan juga akan meresepkan suplemen asam folat berbentuk tablet atau sirup yang harus diminum setiap hari. Suplemen tersebut lebih mudah diserap oleh tubuh sehingga kebutuhan asam folat selama hamil pun terpenuhi. Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi vitamin prenatal yang dijual di pasaran seperti folamil, promavit, atau blackmores untuk mencukupi kebutuhan asam folat dan nutrisi lainnya.
2. Vitamin B
Vitamin untuk ibu hamil berikutnya yang perlu kamu konsumsi agar tidak lemas selama hamil adalah vitamin B. Vitamin B memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan janin yang sehat. Dengan cukup mengonsumsi vitamin B, maka tubuh kamu akan tetap kuat dalam menghadapi kehamilan. Umumnya ibu hamil trimester kedua hingga ketiga kerap mengalami lemas dan lelah, disinilah peran vitamin B yang mampu mengubah makanan menjadi energi supaya ibu hamil kuat dan tidak mudah lelah.
Beberapa makanan yang mengandung vitamin B antara lain ikan salmon, roti gandum, kacang-kacangan, pisang, serta sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Vitamin B juga bisa didapat melalui suplemen tambahan yang diresepkan oleh dokter.
3. Vitamin B1 (Tiamin)
Selain membutuhkan vitamin B, ibu hamil juga membutuhkan vitamin B1 atau tiamin untuk mendukung kehamilan. Vitamin untuk ibu hamil ini bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan bayi karena tiamin memiliki peran yang besar dalam membentuk otak janin. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengonsumsi vitamin B1 atau tiamin sebanyak 1,4 miligram setiap hari. Beberapa sumber vitamin B1 yang bisa didapat secara alami dari makanan adalah gandum utuh dan beras merah.
4. Vitamin B2 (Riboflavin)
Ibu hamil mulai 1 bulan, 5 bulan, 7 bulan, hingga persalinan nanti membutuhkan vitamin B2 atau riboflavin. Vitamin ini merupakan jenis vitamin yang larut dalam air, artinya tubuh tidak akan menyimpannya dalam waktu lama. Kamu perlu mengonsumsinya setiap hari agar kebutuhan akan vitamin B2 tetap terpenuhi.
Manfaat riboflavin adalah membuat mata tetap sehat serta kulit tetap bersih dan bersinar. Selama kehamilan, kulit kusam merupakan masalah yang kerap terjadi karena perubahan hormon. Maka, kamu perlu menjaganya dengan konsumsi vitamin B2 dalam jumlah cukup. Vitamin ini juga akan mendukung kesehatan mata, kulit, dan rambut janin. Ibu hamil membutuhkan vitamin B2 sebanyak 1,4 mg setiap hari. Makanan yang kaya akan vitamin B2 atau riboflavin antara lain ikan, ayam, produk susu dan turunannya, sayuran hijau, serta telur.
5. Vitamin B3 (Niasin)
Ibu hamil juga membutuhkan vitamin B3 atau niasin selama masa kehamilan. Vitamin B3 dapat meningkatkan kinerja pencernaan serta mendukung metabolisme tubuh. Selama kehamilan, wajar jika kamu mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit, kembung, atau bahkan diare. Agar gangguan tersebut tidak berlarut-larut, maka konsumsilah vitamin B3 secara cukup setiap harinya. Jumlah yang dianjurkan adalah sebanyak 18 mg per hari. Vitamin B3 bisa didapat dari roti gandum atau ikan tuna.
6. Vitamin B6 (Piridoksin)
Masih ada lagi vitamin ibu hamil yang diperlukan setiap hari, yaitu vitamin B6 atau piridoksin. Vitamin ini mendukung perkembangan otak serta sistem saraf bayi. Selain itu, vitamin B6 juga berperan dalam memproduksi norepinefrin dan serotonin, yaitu dua jenis zat yang sangat dibutuhkan tubuh.
Di awal kehamilan, kamu juga membutuhkan vitamin B6 untuk membantu mengatasi mual dan muntah akibat morning sickness. Umumnya, dokter kandungan akan meresepkan suplemen B6 untuk meredakan mual dan muntah di trimester awal. Makanan yang mengandung vitamin B6 antara lain pisang, gandum utuh, kacang tanah, serta kacang polong.
7. Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin untuk ibu hamil selanjutnya adalah vitamin B12 atau kobalamin. Vitamin ini berperan dalam menjaga sistem saraf ibu hamil serta mencegah bayi cacat lahir. Vitamin B12 sebaiknya dikombinasikan dengan asam folat yang mampu mencegah kelainan tersebut. Selama hamil, ibu hamil membutuhkan vitamin B12 sebanyak 2,6 mcg per hari. Vitamin B12 bisa didapat dari berbagai jenis makanan sehat seperti susu, ikan, dan unggas.
8. Vitamin C
Selain berbagai macam vitamin B yang disebutkan di atas, ibu hamil juga membutuhkan vitamin C untuk menunjang kesehatan. Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air serta tidak diproduksi oleh tubuh. Artinya, vitamin C dapat diperoleh melalui suplemen atau makanan lain yang mengandung vitamin C. Vitamin C harus dikonsumsi setiap hari karena tidak dapat disimpan di dalam tubuh.
Beberapa manfaat vitamin C antara lain membantu penyerapan zat besi pada tubuh, menurunkan risiko preeklampsia, menurunkan risiko diabetes gestasional, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan. Ibu hamil membutuhkan vitamin C setiap hari sebanyak 85 mg. Jumlah tersebut sebaiknya tercukupi, tidak kurang dan juga tidak lebih. Jika berlebihan, vitamin C dapat memberi efek yang kurang baik bagi tubuh seperti kram perut, gangguan pencernaan, serta batu ginjal.
Kamu bisa memperoleh sumber vitamin C dari berbagai buah dan sayur seperti brokoli, tomat, bayam, kol, paprika, jeruk, mangga, stroberi, kiwi, serta jambu biji. Jika dirasa kurang, ibu hamil juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin C seperti CDR atau sanbe. Tapi ingat, pastikan telah mendapat persetujuan dari dokter kandungan, ya.
9. Vitamin D
Vitamin untuk ibu hamil selanjutnya adalah vitamin D. Vitamin D berperan dalam mendukung pertumbuhan tulang dan gigi bayi. Vitamin D juga mampu mencegah bayi lahir dengan berat badan kurang, komplikasi kehamilan, serta diabetes gestasional. Ibu hamil memerlukan dosis vitamin D sebanyak 15 mikrogram per hari.
Vitamin D bisa dihasilkan oleh tubuh melalui paparan sinar matahari. Oleh sebab itu, berjemur di pagi hari sangat baik untuk membantu tubuh memproduksi vitamin D. Selain itu, berbagai makanan seperti susu, telur, keju, ikan salmon, dan tenggiri merupakan sumber vitamin D terbaik yang bisa diperoleh ibu hamil. Sama seperti vitamin C, ibu hamil juga bisa menambahkan suplemen vitamin D jika dirasa kurang atas rekomendasi dari dokter.
10. Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin larut lemak yang sangat diperlukan oleh ibu hamil dalam dosis atau takaran yang tepat. Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari berbagai virus atau sel yang merusak. Vitamin E juga bermanfaat untuk mencegah keguguran selama kehamilan, mencegah pembekuan darah, membentuk sel darah merah, serta membantu koordinasi tubuh agar berfungsi lebih baik. Tentunya kelebihan maupun kekurangan vitamin E berdampak cukup serius bagi ibu hamil.
Vitamin E tidak hanya baik bagi ibu hamil, namun juga baik bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Vitamin E mampu membantu perkembangan sistem saraf janin, membentuk mata pada janin, mencegah cacat tubuh pada janin, serta meningkatkan kemampuan kognitif pada janin.
Vitamin ibu hamil ini dibutuhkan setidaknya sebanyak 15 mg per hari. Namun pada kondisi tertentu seperti adanya komplikasi atau tekanan darah tinggi selama kehamilan, ibu hamil membutuhkan dosis yang lebih banyak. Kamu bisa memperoleh sumber vitamin E dari berbagai makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, minyak zaitun, biji-bijian, serta buah-buahan.
11. Vitamin A
Masih ada lagi vitamin ibu hamil yang baik dikonsumsi selama kehamilan, yaitu vitamin A. Vitamin A memiliki fungsi untuk membantu perkembangan janin, mulai dari jantung, paru-paru, hati, ginjal, hingga tulang. Tak hanya itu, vitamin A juga baik untuk memperbaiki jaringan tubuh ibu setelah melahirkan, mencegah infeksi pasca melahirkan, serta menjaga kesehatan mata.
Ketika ibu hamil kekurangan vitamin A, maka akan banyak dampak yang ditimbulkan seperti risiko keguguran, mata kering, kebutaan, hingga anemia zat besi. Untuk itulah kamu memerlukan vitamin A selama kehamilan, salah satunya adalah dengan mengonsumsi berbagai sumber vitamin A seperti sayuran hijau dan kuning, buah pepaya dan mangga, ikan tuna, serta produk olahan susu seperti keju,
12. Zat besi
Salah satu vitamin ibu hamil yang tidak boleh diabaikan adalah zat besi. Zat besi penting bagi proses pembentukan sel darah merah pada tubuh. Jika kekurangan zat besi, ibu hamil dapat melahirkan bayi prematur, bayi dengan berat badan rendah, serta bayi dengan IQ yang di bawah rata-rata. Oleh karena itu, pemberian zat besi yang cukup selama masa kehamilan sangat penting.
Zat besi bisa didapatkan dari daging merah, bayam, kacang-kacangan serta brokoli. Namun pada ibu hamil yang kekurangan zat besi, dokter bisa meresepkan suplemen zat besi khusus sesuai dengan kebutuhan. Ibu hamil sebaiknya mengecek kadar zat besi pada tubuh mulai trimester kedua agar segera diketahui apakah zat besi tambahan perlu atau tidak. Bahkan suplemen ini perlu diteruskan hingga setelah melahirkan untuk mendukung proses menyusui dan persiapan kehamilan berikutnya.
13. Kalsium
Kalsium memiliki peranan dalam pertumbuhan tulang dan gigi janin serta perkembangan jantung, saraf, serta otot janin. Kamu membutuhkan setidaknya 1000 mg kalsium per hari yang setara dengan 3 gelas susu serta 4 porsi makanan berkalsium tinggi. Beberapa contoh makanan yang memiliki kadar kalsium tinggi antara lain susu dan turunannya, sayuran hijau, kacang-kacangan, seafood, jeruk, oatmeal, serta rumput laut.
Salah satu pantangan ibu hamil adalah tidak boleh kekurangan kalsium, karena jika hal ini terjadi, kebutuhan kalsium untuk janin akan diserap melalui tubuh ibu. Akibatnya, kamu akan berisiko terkena osteoporosis di masa tua. Oleh karena itu, pastikan kebutuhan kalsium selama kehamilan selalu terjaga. Jika memiliki alergi terhadap produk susu atau seafood, kamu bisa meminta rekomendasi suplemen kalsium tambahan sebagai pengganti susu.
14. Iodine
Nutrisi dan vitamin ibu hamil selanjutnya yang wajib terpenuhi selama masa kehamilan adalah iodine atau yodium. Yodium merupakan salah satu mineral yang berfungsi untuk mengubah makanan menjadi energi. Yodium sebenarnya tak hanya dibutuhkan oleh ibu hamil saja, namun semua kalangan guna membantu proses pembentukan hormon tiroid. Jika sampai kekurangan, dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, lemah otot, serta berat badan yang meningkat.
Pada ibu hamil, yodium berperan dalam mendukung pertumbuhan otak serta saraf bayi. Setiap harinya, ibu hamil membutuhkan yodium sebanyak 220 mikrogram yang mana lebih besar dari kebutuhan yodium orang dewasa secara umum. Makanan yang mengandung yodium antara lain garam, seafood, telur, dan susu.
15. Zinc (Seng)
Terakhir, kamu membutuhkan vitamin ibu hamil berupa zinc atau seng. Zinc berperan dalam pembentukan dan perkembangan bayi. Jika kekurangan zinc, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir cacat, bahkan tidak berkembang. Hal ini dikarenakan jumlah seng dalam tubuh yang rendah mampu menghambat plasenta untuk memasok nutrisi kebutuhan bayi. Untuk itulah kebutuhan zinc atau seng dalam tubuh selama kehamilan harus diperhatikan.
Selain untuk perkembangan janin, zinc juga bermanfaat untuk menjaga imun tubuh, mencegah infeksi intrauterin, membantu produksi plasenta, serta menyeimbangkan hormon. Beberapa makanan yang mengandung zinc antara lain cokelat hitam, kedelai, kacang merah, yoghurt, daging sapi atau domba, seafood, atau bayam. Umumnya, zinc terdapat pada makanan yang mengandung protein hewani dan nabati. Jadi jika kamu mengonsumsi makanan berprotein nabati serta hewani setiap hari, maka kebutuhan tubuh akan zinc atau seng akan terpenuhi. Konsultasikan pada dokter jika kamu kesulitan makan makanan yang mengandung zinc.
Itulah 15 jenis vitamin ibu hamil yang diperlukan guna menunjang kesehatan kehamilan. Perlu diingat bahwa pada saat hamil, yang membutuhkan nutrisi tidak hanya ibu hamil saja, melainkan juga bayi di dalam kandungan. Jika kamu sedang tidak selera makan, usahakan tetap makan sedikit demi sedikit guna memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi janin. Kehamilan yang sehat adalah kunci masa depan anak yang gemilang. Yuk, proteksi kehamilan dengan menggunakan asuransi melahirkan. Kunjungi Qoala App untuk informasi produk asuransi kehamilan secara lengkap.