Makin banyak orang yang terkait dengan asuransi untuk melindungi diri mereka dari berbagai macam risiko finansial. Salah satu produk asuransi yang paling diminati oleh masyarakat adalah asuransi kesehatan. Namun apakah kamu tahu kalau ada beberapa sistem pembayaran asuransi kesehatan yang berlaku di Indonesia? Kalau kamu belum tahu jenis-jenisnya maka kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai untuk mengerti setiap jenisnya secara umum.
Salah satu sistem pembayaran asuransi kesehatan yang paling terkenal adalah cashless dan reimbursement. Kedua metode ini merupakan cara yang paling sering digunakan untuk melakukan pembayaran di rumah sakit ketika seorang nasabah memiliki asuransi kesehatan. Nasabah dengan sistem cashless akan mendapatkan kartu untuk langsung melakukan pembayaran di rumah sakit dan reimbursement akan melakukan pembayaran dengan uang pribadi terlebih dahulu lalu mengajukan klaim ke pihak asuransi.
Ada satu sistem pembayaran asuransi kesehatan lagi yang perlu kamu ketahui yaitu cash plan. Cara yang satu ini mungkin masih terbilang kurang familiar di telinga masyarakat Indonesia tetapi manfaat yang diberikannya sangat amat menguntungkan nasabah. Kalau kamu ingin tahu keuntungan dari sistem pembayaran cash plan dan juga cashless serta reimbursement maka kamu bisa menemukannya di artikel Qoala ini.
Sekilas Tentang Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan, secara umum, adalah bentuk produk keuangan yang sudah familiar di kalangan masyarakat Indonesia.
Dilihat dari data yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 terdapat 208 juta penduduk di Indonesia yang sudah memiliki asuransi kesehatan.
Ini artinya, dalam 1000 penduduk terdapat 794 orang yang telah memiliki asuransi kesehatan dan hal ini adalah termasuk peningkatan saat dibandingkan dengan tahun 2017 karena hanya terdapat 716 orang yang memiliki asuransi kesehatan pada waktu itu.
Alasan utama yang bisa meningkatkan kenaikan kepemilikan asuransi kesehatan ini adalah munculnya BPJS. BPJS mempermudah akses masyarakat terhadap asuransi kesehatan.
Meski BPJS sudah cukup menguntungkan tetapi kamu tidak boleh melupakan asuransi kesehatan swasta yang bisa dibilang memiliki keuntungan yang lebih banyak daripada BPJS.
Hal ini bisa dilihat dari cakupan penyakit yang ditanggung atau layanan kesehatan yang bisa didapatkan.
Memiliki asuransi kesehatan swasta juga akan membuat kamu mendapatkan perlindungan yang lebih maksimal.
Kalau kamu sedang mencari asuransi swasta yang paling tepat untuk kamu maka kamu bisa melihat informasi yang akan kami berikan di bawah ini.
Kalau kita lihat dari investopedia, asuransi kesehatan adalah bentuk perlindungan asuransi yang akan melindungi nasabahnya dari biaya pengobatan, bedah, medis dan berbagai macam lainnya.
Nasabah akan diganti pengeluaran medisnya atau dibayarkan biaya perawatannya secara langsung.
Kalau kamu demam dan kamu pergi ke rumah sakit untuk diperiksa maka biaya yang kamu keluarkan untuk pemeriksaan dan pembelian obat-obatan akan diganti oleh asuransi kesehatan.
Namun, biaya yang akan ditanggung oleh asuransi kesehatan akan berbeda-beda sesuai dengan manfaat yang terdapat pada polis asuransi sehingga sangat penting untuk membaca polis asuransi dengan baik dan benar sebelum menandatanganinya.
Cara Kerja Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan akan melindungi kondisi keuangan kamu dari berbagai macam risiko kesehatan yang mungkin akan terjadi ketika polis masih berjalan.
Ini artinya, saat kamu sakit maka risiko keuangan kamu akan dialihkan ke pihak asuransi dan bukannya dirimu sendiri. Bisa dibilang cara kerja dari asuransi kesehatan adalah sebagai berikut.
Contohnya kamu membeli asuransi dengan biaya premi sebesar Rp100.000 per bulannya.
Saat kamu sakit dan perlu mengeluarkan biaya pengobatan, biaya-biaya yang kamu keluarkan akan diganti oleh pihak asuransi kesehatan.
Cara penggantiannya juga bermacam-macam, ada yang secara langsung dan ada juga yang menggunakan sistem reimburse.
Jumlah biaya yang akan diganti juga akan sesuai dengan kesepakatan yang ada di polis yang sudah ditandatangani sebelumnya.
Peraturan Mengenai Asuransi Kesehatan
Pada saat ini, terdapat 2 jaminan sosial yang harus diikuti oleh semua masyarakat Indonesia yang sedang bekerja, entah seseorang itu adalah WNI maupun WNA.
Jaminan sosial yang kita bahas adalah jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kedua jaminan sosial ini dikelola secara langsung oleh BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Dilihat dari undang-undang nomor 24 tahun 2011 mengenai BPJS, karyawan yang sudah bekerja selama setidaknya 6 bulan harus mendapatkan BPJS kesehatan dari perusahaan.
Pemerintah juga mengeluarkan peraturan pemerintah nomor 84 tahun 2013 tentang perubahan kesembilan atas PP Nomor 14 Tahun 1993 di mana penyelenggara kerja perlu memberikan jaminan sosial Ketenagakerjaan dan kesehatan untuk semua pekerjaannya.
Peraturan Pemerintah ini memiliki pasal 2 ayat 1 yang isinya adalah sebagai berikut.
Jaminan dalam bentuk uang
Jaminan ini terbagi atas beberapa pembagian seperti diperlihatkan berikut ini.
- Jaminan kecelakaan kerja
- Jaminan yang satu ini akan memberikan perlindungan atas kemungkinan kecelakaan yang mungkin terjadi saat bekerja dan perlindungan yang diberikan termasuk ketika karyawan sedang berjalan dari rumah menuju tempat kerja.
- Besaran iuran yang diberikan oleh setiap pekerja juga dikelompokkan sesuai dengan pekerjaannya.
- Mereka yang merupakan karyawan atau pekerja penerima upah tidak perlu membayar iuran karena ditanggung oleh perusahaan.
- Jumlah iuran setiap peserta juga akan dibagi lagi sesuai dengan risiko yang mungkin akan mereka hadapi.
- Besaran iuran dimulai dari 0,24% untuk yang terendah dan 1,74% untuk yang tertinggi. Iuran akan dihitung dari upah yang diberikan.
- Jaminan kematian
- Jaminan kematian adalah uang tunai yang akan didapatkan oleh ahli waris peserta saat peserta meninggal dunia, bukan karena terjadi kecelakaan kerja.
- Jumlah yang bisa didapatkan maksimal sebesar 36 juta dan berikut ini adalah manfaat lainnya yang diberikan oleh jaminan kematian.
- Biaya pemakaman sebesar Rp3.000.000
- Santunan sebesar 4,8 juta
- Peserta yang sudah membayar iuran selama 5 tahun bisa mendapatkan bantuan beasiswa untuk anaknya sebesar 12 juta rupiah
- Besaran iuran yang perlu dibayarkan oleh karyawan adalah sebesar 0,3% dari upah yang dibayarkan.
- Jaminan hari tua
- Program yang satu ini akan memberikan uang tunai yang isinya merupakan akumulasi nilai iuran.
- Jaminan yang satu ini akan diberikan ketika. Peserta meninggal dunia, peserta cacat tetap total, peserta pensiun.
Karyawan perlu membayar iuran sebesar 5,7% dari upah yang dibayarkan dan ditanggung bersama oleh peserta serta perusahaan di mana ia bekerja.
Jadi peserta akan membayar sebesar 2% dan perusahaan akan membayar sebesar 3,7%.
Jaminan dalam bentuk pemeliharaan kesehatan
Seperti yang sudah dibahas di atas, bukan hanya bisa mendapatkan jaminan dalam bentuk uang tapi pekerja di Indonesia juga bisa mendapatkan perawatan kesehatan.
Manfaat yang bisa dirasakan oleh karyawan akan sesuai dengan nilai gaji yang dimiliki oleh karyawan tersebut.
Karyawan dengan gaji sampai 4 juta perbulan bisa mendapatkan perawatan ruang kelas 2 dan mereka yang gajinya di atas Rp4.000.000 akan mendapatkan perawatan ruang kelas 1.
Jumlah iuran yang perlu dibayarkan adalah sebesar 5% dari upah yang dibayarkan setiap bulannya. Iuran ini termasuk premi satu keluarga yang terdiri dari ibu, ayah dan 3 orang lainnya.
Manfaat yang didapatkan juga cukup lengkap karena semua risiko kesehatan yang mungkin dialami oleh pesertanya akan dijamin.
Hal ini termasuk rawat jalan sampai rawat inap.
Sistem Pembayaran Asuransi Kesehatan
Di atas, kami sudah membahas mengenai berbagai macam jaminan yang bisa kamu dapatkan kalau kamu memiliki asuransi kesehatan.
Kalau kamu terkait untuk memiliki asuransi kesehatan untuk melindungi kondisi finansial kamu ketika kamu mengalami risiko kesehatan maka kamu perlu mengetahui sistem pembayaran asuransi kesehatan yang berlaku di Indonesia supaya kamu bisa menentukan sistem pembayaran mana yang paling cocok dengan kamu dan paling menguntungkan untuk keadaan keuangan kamu pada saat ini.
Ada beberapa sistem pembayaran yang perlu kamu ketahui dan berikut ini adalah penjelasan serta kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh setiap sistem pembayaran.
1. Reimbursement
Asuransi kesehatan reimburse merupakan cara pembayaran di mana nasabah perlu membayar biaya pengobatannya terlebih dahulu, setelah itu nasabah baru bisa mengajukan klaim ke perusahaan asuransi atas biaya yang sudah ia bayar.
Bisa dibilang, nasabah perlu menalangi biaya rumah sakit terlebih dahulu dan nanti meminta ganti rugi ke perusahaan asuransi lewat pengajuan klaim.
Keunggulan Sistem Pembayaran Reimbursement
Reimburse memang terlihat lebih praktis daripada cashless dan berikut adalah keuntungan lainnya yang dimiliki oleh metode pembayaran ini.
Biaya premi yang lebih murah
Sistem menalangi biaya terlebih dahulu yang dimiliki oleh metode pembayaran ini membuat premi asuransi yang perlu kamu bayarkan menjadi lebih murah daripada asuransi cashless. Namun, biayanya tetap akan berbeda-beda sesuai dengan perusahaan asuransi yang kamu pilih.
Memiliki pilihan rumah sakit yang lebih banyak
Kelebihan lainnya yang dimiliki oleh metode pembayaran ini adalah terdapat lebih banyak pilihan rumah sakit yang bisa dipilih untuk berobat karena banyak rumah sakit yang menerima sistem pembayaran jenis ini daripada sistem pembayaran cashless.
Rumah sakit tentunya akan lebih senang kalau dibayar di awal daripada di akhir, terutama kalau rumah sakit harus menagih sendiri ke perusahaan asuransi.
Dengan sistem pembayaran ini, yang perlu menagih ke perusahaan asuransi adalah nasabah sehingga rumah sakit tidak perlu repot-repot mengirimkan tagihan biaya perawatan ke pihak asuransi.
Kelemahan Sistem Pembayaran Reimbursement
Meski memiliki keuntungan, metode pembayaran ini tetap memiliki beberapa kekurangan dan berikut ini adalah kekurangannya.
Proses klaim yang lama
Nasabah perlu melakukan pengajuan klaim sendiri dan melewati proses yang terbilang lama karena membutuhkan waktu proses selama 7 sampai 14 hari kerja setelah dokumen lengkap.
Kalau dokumen tidak lengkap maka proses ini akan menjadi lebih lama lagi. Bukan hanya itu, ada lagi beberapa faktor yang membuat proses klaim menjadi lebih lama.
Pihak asuransi perlu mencari informasi tambahan dari nasabah, dokter, atau rumah sakit
Polis asuransi sudah jatuh tempo sehingga pihak asuransi perlu melakukan konfirmasi terkait dengan pembayaran premi yang belum dibayar oleh nasabah
Harus memiliki dana darurat
Nasabah perlu membayar biaya rumah sakit terlebih dahulu kalau menggunakan metode pembayaran yang satu ini sehingga dia perlu memiliki dana darurat untuk bisa membayar biaya tersebut.
Ketika kamu harus dirawat inap dan tidak memiliki uang simpanan sama sekali maka akan sulit untuk membayar biaya rumah sakit sehingga layanan atau perawatan yang bisa kamu dapatkan dari rumah sakit harus kamu tunggu dengan waktu yang lama.
Bahkan kamu mungkin harus mengutang terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan pelayanan.
Penggantian biaya sesuai plafon
Jumlah biaya yang akan diganti oleh pihak asuransi tidak akan setinggi metode pembayaran asuransi cashless karena biaya penggantiannya tidak bisa melebihi plafon manfaat yang sudah ditentukan.
Kalau plafon uang pertanggungan kamu adalah sebesar Rp500.000 per malam untuk satu kamar dan plafon biaya untuk pengobatan adalah sebesar 50 juta rupiah per tahunnya maka klaim yang akan diganti oleh perusahaan hanya akan mencapai sebesar sejumlah tersebut saja Meski kamu membayar biaya pengobatan yang lebih mahal daripada jumlah tersebut.
2. Cashless
Kalau kamu sedang mencari produk asuransi kesehatan dan ingin memiliki proses pembayaran yang mudah maka kamu bisa mendapatkan keuntungan ini dengan menggunakan metode pembayaran cashless.
Asuransi kesehatan cashless merupakan jenis asuransi yang akan membuat nasabah menjadi lebih mudah ketika ingin membayar tagihan asuransi karena mereka tidak perlu membayar dengan uang pribadinya terlebih dahulu.
Perusahaan asuransi akan langsung membayar selama polis asuransi masih aktif.
Nasabah hanya perlu memberikan kartu asuransi kepada pihak rumah sakit sehingga nasabah bisa fokus untuk melakukan pengobatan dan pemulihan terhadap kesehatannya dan tidak perlu memikirkan biaya rumah sakit.
Jenis metode pembayaran satu ini merupakan kebalikan dari asuransi kesehatan reimbursement karena metode yang satu ini akan langsung membayar dimuka.
Sedangkan metode reimbursement akan membuat nasabahnya menalangi biaya rumah sakit terlebih dahulu setelah itu membawa kwitansi pembayaran untuk meminta ganti rugi kepada pihak asuransi.
Keunggulan Sistem Pembayaran Cashless
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu rasakan kalau menggunakan metode pembayaran ini.
Tidak perlu menalangi terlebih dahulu
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pihak asuransi akan membayarkan terlebih dahulu.
Tidak harus mengajukan klaim penggantian kepada pihak asuransi
Bisa disesuaikan dengan tagihan rumah sakit dengan selalu memperhatikan batas maksimum manfaat asuransi
Tidak harus menyiapkan dokumen untuk klaim
Melakukan klaim dengan kartu yang bisa digunakan di semua rekanan rumah sakit perusahaan asuransi.
Tidak harus mengeluarkan biaya sama sekali ketika mendapatkan pengobatan dan perawatan
Kelemahan Sistem Pembayaran Cashless
Pada sistem pembayaran cashless terdapat beberapa kelemahan yang melekat, seperti dijabarkan di bawah ini.
Syarat dan ketentuan yang berlaku
Asuransi yang satu ini sama seperti asuransi lainnya karena memiliki syarat dan ketentuan yang berlaku sehingga kalau kamu tidak memperhatikan detail terkait dengan hal tersebut maka pengajuan kamu bisa ditolak.
Hal ini termasuk usia maksimal perlindungan, batas usia kepesertaan atau tidak pernah memiliki penyakit serius. Kalau kamu ketahuan berbohong atau menutup-nutup di tentang hal tersebut maka klaim kamu bisa ditolak.
Terdapat batas maksimal uang pertanggungan
Hal lain yang perlu kamu perhatikan sebelum membeli asuransi yang satu ini adalah nilai batas maksimal pertanggungannya di mana asuransi jenis ini memiliki batas maksimal yang akan diberikan secara per tahun maupun berpenyakit.
Contohnya, kamu bisa mendapatkan jaminan cashless untuk penyakit kritis sampai 2 miliar rupiah per tahunnya atau sampai Rp100 juta per penyakit.
Tidak bisa melakukan klaim ganda
Kalau kamu berharap bisa mendapatkan klaim ganda maka kamu salah besar karena asuransi ini tidak bisa menerima klaim semacam itu.
Contohnya, kamu memiliki dua polis asuransi kesehatan yang dua-duanya menggunakan sistem cashless di mana yang satu memberikan manfaat pertanggungan dengan jumlah maksimal 20 juta rupiah dan satu lagi sebesar 50 juta rupiah.
Kalau kamu sakit dan biaya yang perlu kamu bayarkan adalah sebesar 30 juta rupiah. Lalu kamu memilih untuk menggunakan asuransi dengan manfaat maksimal sebesar 20 juta dan membayar 10 juta rupiahnya lagi dengan asuransi yang kedua.
Hal ini tidak bisa dilakukan karena klaim ganda tidak dibolehkan. Kecuali kalau kamu memiliki dua asuransi kesehatan dengan dua sistem pembayaran yang berbeda.
Hanya bisa digunakan di rumah sakit rekanan
Asuransi kesehatan cashless hanya bisa kamu gunakan di rumah sakit yang sudah menjadi rekanan dengan perusahaan asuransi sehingga sebelum kamu membeli produk asuransi dengan metode pembayaran ini maka kamu perlu melihat apakah terdapat rumah sakit rekanan yang dekat dengan kamu tinggal.
Poin pengecualian membuat banyak hal tidak bisa ditanggung
Hal lain yang tidak boleh kamu lupakan adalah mempelajari polis asuransi.
Bacalah setiap poin yang terdapat di polis, terutama poin pengecualian.
Bukan hanya akan memiliki hal-hal yang ditanggung saja tetapi polis asuransi juga akan menjelaskan semua hal yang tidak akan ditanggung oleh pihak asuransi.
Contohnya seperti penyakit karena gangguan mental, ketergantungan atau perbuatan yang disengaja.
3. Cash plan
Cash plan adalah pilihan yang cukup menarik untuk kamu yang sudah memiliki polis asuransi tapi belum puas dengan batas yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam memberikan layanan tertentu.
Produk ini memiliki beberapa keunggulan, seperti nilai tambah untuk pertanggungan asuransi kesehatan bagi pekerja yang ingin mendapatkan tambahan, entah itu asuransi swasta maupun BPJS Kesehatan.
Produk ini bisa dibilang sangat sederhana tetapi juga menguntungkan karena pemegang polis akan mendapatkan dana reimburs dalam jumlah tertentu ketika mereka sakit dan harus mendapatkan rawat inap di rumah sakit.
Jumlah dana yang akan didapatkan akan bervariasi sesuai dengan keputusan awal saat membeli produk tersebut.
Contohnya ada nasabah yang sakit tifus dan harus dirawat inap selama 6 hari.
Pemegang polis ini ternyata sudah membeli cash plan yang nilai pertanggungannya mencapai 3 juta rupiah per harinya sehingga dia akan mendapatkan dana reimburs sebesar 3 juta rupiah dikali dengan 6 hari sehingga bisa mencapai 18 juta rupiah setelah rawat inap selesai.
Seperti yang kita ketahui, asuransi kesehatan konvensional terbilang kaku saat menetapkan pertanggungan di mana operasi atau cuci darah memiliki batasan tertentu sehingga kelebihannya harus ditanggung oleh nasabah.
Kalau dipadukan dengan cash plan maka kelebihan biaya tersebut akan langsung dibayarkan sehingga nasabah tidak harus rugi membayar biaya kesehatan terkait pengobatan.
Kalau kamu adalah pedagang yang tidak memiliki pertanggungan dari perusahaan untuk asuransi kesehatan maka produk ini sangat cocok untuk kamu miliki.
Produk ini juga cocok kalau kamu merupakan karyawan yang asuransinya ditanggung oleh perusahaan tetapi keluarga kamu tidak ditanggung oleh asuransi tersebut sehingga keluarga kamu tetap bisa mendapatkan perlindungan dari asuransi.
Keunggulan Sistem Pembayaran Cash plan
Dalam sistem pembayaran cash plan pada asuransi kesehatan melekat beberapa keunggulan seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Membayar manfaat dalam bentuk santunan
Ketika nasabah dirawat di rumah sakit maka mereka akan mendapatkan santunan sesuai dengan manfaat yang terdapat di polis asuransi kesehatan.
Contohnya nasabah memiliki polis asuransi dengan manfaat cash plan sebesar 1,5 juta per harinya sehingga ketika dia dirawat selama 3 hari maka dia akan mendapatkan santunan sebesar 4,5 juta.
Tidak ditentukan oleh tagihan rumah sakit
Jumlah santunan yang didapatkan nasabah akan disesuaikan dengan ketentuan yang terdapat di polis dan tidak dipengaruhi oleh jumlah tagihan rumah sakit.
Sehingga kalau tagihan rumah sakit ternyata lebih kecil maka santunan yang diterima akan tetap sama.
Ditawarkan sebagai asuransi pelengkap
Jumlahnya yang terbatas membuat produk yang satu ini biasa ditawarkan sebagai manfaat tambahan dari asuransi utama.
Produk yang satu ini juga bisa dijadikan asuransi kesehatan sendiri tetapi seringkali dijadikan sebagai asuransi kesehatan kedua.
Sebagai pengganti penghasilan
Nasabah yang membeli asuransi kesehatan ini biasanya ingin mendapatkan manfaat yang lebih optimal dari polis asuransi kesehatannya yang utama.
Alasan lain yang dimiliki oleh mereka biasanya adalah asuransi kesehatan mereka jadikan sebagai pengganti penghasilan yang hilang ketika mereka sakit.
Nasabah harus melakukan klaim
Mirip dengan reimbursement, metode yang satu ini juga membuat nasabah perlu melakukan klaim sehingga perusahaan asuransi akan memberikan santunan setelah mendapatkan formulir klaim dan tagihan dari rumah sakit.
Polis asuransi yang satu ini biasanya juga akan menerima tagihan rumah sakit dengan bentuk salinan yang sudah dilegalisir oleh rumah sakit.
Nasabah bisa dirawat di rumah sakit mana saja
Mirip dengan metode reimbursement metode yang satu ini juga akan menerima pengajuan klaim asuransi kalau nasabah dirawat di mana saja, entah itu merupakan rumah sakit rekanan ataupun tidak.
Kelemahan Sistem Pembayaran Cash plan
Sistem pembayaran cash plan pada asuransi kesehatan punya beberapa kelemahan seperti berikut ini.
Pilihan metode klaim terbatas
Metode yang satu ini hanya bisa kamu lakukan dengan cara sistem pembayaran reimbursement sehingga kamu harus melakukan pembayaran terhadap biaya rumah sakit terlebih dahulu sebelum pihak asuransi menggantinya.
Pilihan manfaat asuransi terbatas
Asuransi yang satu ini juga biasanya tidak akan memberikan manfaat asuransi gigi, melahirkan dan jenis lainnya selain tanggungan asuransi kesehatan dasar.
Itulah beberapa informasi yang dapat kami berikan terkait dengan sistem pembayaran asuransi kesehatan.
Ternyata, terdapat sistem pembayaran lainnya yang bisa kamu gunakan untuk melakukan pembayaran terkait dengan perawatan kamu di rumah sakit ketika kamu memiliki asuransi kesehatan.
Cashless merupakan metode pembayaran yang cukup terkenal di kalangan masyarakat tetapi ada juga metode lainnya seperti reimbursement dan juga cash plan.
Setiap dari metode ini memiliki keuntungan dan kekurangannya masing-masing sehingga kamu bisa melihat informasi yang kami berikan di atas untuk melakukan pertimbangan terkait dengan metode apa yang paling sesuai dengan keadaan keuangan kamu pada saat ini.
Semoga informasi yang kami berikan di atas dapat membantu kamu untuk mengenali sistem pembayaran asuransi kesehatan di Indonesia secara lebih baik lagi.