Asam lambung rupanya manjadi salah satu penyakit yang sudah umum ditemui hingga saat ini. Biasanya orang-orang mengenalnya dengan sebuatn GERD atau Gastroesophageal reflux disease. Penyakit ini cukup rentan terhadap berbagai jenis makanan. Sehingga, ketika kamu mempunyai riwayat penyakit ini, maka harus pintar memilih dan memilah makanan yang aman untuk lambung. Tak hanya disebabkan oleh makanan, ternyata ada beberapa kebiasaan buruk yang tak disadari juga menjadi penyebab asam lambung bisa naik. Tentunya, hal tersebut perlu dihindari. Jadi, apa saja kebiasaan yang menjadi penyebab asam lambung naik? Berikut Qoala akan jelaskan beberapa kebiasaan yang bisa dihindari agar tidak membuat asam lambung naik dan pertolongan pertama saat asam lambung naik yang bisa kamu lakukan.
Penyebab Asam Lambung Naik
Seperti yang telah diketahui, penyakit asam lambung disebabkan karena naiknya asam lambung menuju esofagus atau biasa kita kenal kerongkongan. Kondisi ini biasanya terjadi pada saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung mengalami iritasi. Naiknya asam lambung ini dianggap kondisi yang umum, tetapi kerap kali bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati atau mulas pada area dada bagian bawah. Masalah inilah yang disebut juga dengan Gastroesophageal reflux disease (GERD).
Tak hanya itu, seseorang dengan GERD ternyata dapat mengidap refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu. Oleh karena itu, setiap orang dengan masalah ini perlu mengetahui beberapa cara untuk meredam gejalanya dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan. Kira-kira apa sih yang menyebabkan asam lambung ini bisa naik? Berikut penjelasannya.
1. Terlalu Sering Makan Berlebihan
Sebagai informasi, ketika kita makan terlalu banyak ternyata tidak hanya menyebabkan kantuk dan perut begah, tetapi hal ini juga dapat membuat asam lambung naik. Sebab, saluran kerongkongan dan lambung digerbangi oleh sebuah otot berbentuk cincin yang dinamakan otot sfingter esofagus bagian bawah (lower esephageal sphincter) atau biasa disebut LES. Semakin buncit perut karena terlalu banyak makan mengakibatkan lambung juga semakin mengembang hingga batas toleransinya. Hal ini akan menjadikan otot sfingter juga ikut meregang sehingga katupnya tak bisa menutup dengan rapat.
Dengan kondisi otot sfingter yang longgar maka kemungkinan makanan yang sudah tercerna dan menumpuk di dalam lambung naik kembali ke atas kerongkorongan. Refluks asam lambung inilah yang akan terjadi setelah makan yang berlebihan. Selain karena porsi makanan yang lebih, beberapa orang juga tak akan sadar makan kebanyakan dengan tempo mengunyah yang bisa dibilang cepat. Kebiasaan makan cepat ini juga bisa menyebabkan perut membuncit setelah makan sehingga menimbulkan asam lambung menjadi naik.
2. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Faktor ini ternyata juga mampu mengacaukan fungsi otot halus yang berfungsi untuk mencegah naiknya asam lambung, Efek dari berat badan yakni membuat kekuatan otot halus untuk tetap tertutup menjadi berkurang. Sehingga, otot halus di esofagus dapat terbuka di waktu tertentu dan menimbulkan perih di ulu hati at gejala lain akibat kenaikan asam lambung. Maka, selain perlunya memperhatikan makanan yang menjadi pemicu naiknya asam lambung, kamu juga sebaiknya menjaga berat badan untuk kesehatan perut dan tubuh secara keseluruhan.
3. Kebiasaan Berbaring Setelah Makan
Disarankan untuk tidak langsung berbaring di kasur yang empuk setelah makan. Alangkah baiknya, untuk berdiri atau duduk setidaknya tiga jam sebelum kamu akan berbaring untuk tidur siang atau istirahat di malam hari. Mengapa? Karena adanya gravitasi membuat asam lambung tetap berada di lambung jika kamu tidak berbaring setelah makan.
Oleh karena itu, atur waktu makan dengan baik. Hindari makan atau menikmati camilan yang terlalu dekat dengan jam tidur. Selain itu, posisi kepala saat tidur juga perlu diperhatikan. Idelanya harus lebih tinggi dari kaki apabila memiliki riwayat penyakit asam lambung. Kamu bisa saja menggunakan kerangka ranjang tempat tidur yang mampu mengatur tinggi di bagian kepala atau menggunakan bantalan busa untuk menopang tubuh bagian atas.
4. Makan Makanan Penyebab Asam Lambung Naik Secara Berlebihan
Ternyata, sejumlah kandungan pada makanan tertentu dapat mengganggu fungsi otot halus di bagian bawah esofagus. Seperti halnya, makanan cepat saji yang tinggi lemak dan minyak. Kedua hal itu membutuhkan waktu lama untuk dicerna sehingga bertahan lebih lama di lambung. Apabila lambung cukup penuh karena makanan sulit untuk dicerna, maka otot halus dapat tidak sengaja tertekan sehingga terbuka dan memungkinkan asam lambung untuk “menggerogoti” kerongkongan. Beberapa makanan lain juga dapat menjadi penyebab, tetapi tak setiap orang memiliki makanan pemicu yang sama.
Jika kamu sering merasakan gejala akibat kenaikan asam lambung setelah mengonsumsi makanan tertentu, mungkin tidak ada salahnya jika jenis makanan tersebut dikurangi atau dieliminasi dari pola makan harian. Misalnya, memakan makanan tertentu seperti jeruk, tomat, cokelat, mint, bawang putih, bawang merah, atau makanan pedas dan berlemak juga dapat memicu asam lambung. Apalagi kalau memakannya secara berlebihan. Selain itu, ada juga makanan pedas, berlemak, dan berminyak yang merupakan makanan pemicu asam lambung. Hal ini dikarenakan makanan pedas, berlemak dan berminyak mengandung banyak cabai, minyak, dan lemak yang dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung.
5. Ngemil Dekat Waktu Tidur
Sebenarnya tak ada masalah ketika mau ngemil saat menjelang waktu tidur, namun disarankan memilih cemilan yang tepat dan batasi porsinya. Jenis cemilan yang bisa dianggap aman untuk dikonsumsi penderita asam lambung antara lain buah yang tidak asam seperti alpukat, pepaya, pisang, apel, melon, semangka, kacang-kacangan, kue pretzel, keripik jagung panggang, atau edamame. Selain itu, hindari makanan atau minuman seperti meminum kopi terlalu sering karena bisa mengganggu kerja lambung.
6. Minum Alkohol, Soda, Kopi, atau Teh Berlebihan
Penyebab asam lambung naik lainnya adalah mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, dan minuman berkarbonasi berlebihan. Perlu diketahui, mengonsumsi minuman beralkohol, soda, kopi ataupun teh dapat menimbulkan iritasi sehingga mengikis lambung sedikit demi sedikit. Hal ini mengakibatkan sistem pencernaan akan lebih rentan terhadap efek samping dari peningkatan produksi asam lambung.
7. Ada Tekanan Pada Perut Saat Hamil
Masalah naiknya asam lambung pada ibu hamil sering terjadi, biasanya ibu hamil akan mengalaminya ketika usia kandungannya menginjak 5 bulan. Kondisi ini akan membuat ibu tidak nyaman jika diikuti dengan sembelit. Naiknya asam lambung ini sering disertai dengan adanya nyeri atau panas pada dada, meski tidak ada keterkaitan khusus antara masalah ini dengan jantung. Naiknya asam lambung juga membuat ibu akan mengalami heartburn. Hal ini akan terjadi ketika katup antara lambung dan kerongkongan tidak memiliki kemampuan untuk mencegah asam lambung lewat kembali ke kerongkongan.
Selama hamil, hormon progesteron membuat katup menjadi lebih rileks, sehingga heartburn sendiri akan lebih sering terjadi. Kondisi ini juga memungkinkan asam lambung masuk ke kerongkongan dan mengiritasi bagian lapisannya. Heartburn dan naiknya asam lambung serta masalah pencernaan lainnya ini lebih sering terjadi memasuki trimester ketiga kehamilan karena ukuran janin yang akan bertambah besar dan pertumbuhan rahim memberikan tekanan yang lebih besar pada bagian usus dan lambung.
Tekanan yang terjadi pada perut juga mendorong asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Penyebab lain yang memicu naiknya asam lambung ketika hamil selain membesarnya rahim dan janin serta faktor yang berkaitan dengan hormon adalah peningkatan hormon progesteron. Hormon ini menjadi penyebab makanan yang ibu konsumsi lebih lambat dicerna, sehingga ibu merasa kenyang lebih lama. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan peluang terjadinya heartburn.
8. Kebiasaan Merokok
Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor naiknya asam lambung karena merokok dianggap dapat mengganggu fungsi lower esephageal sphincter (LES). Selain itu, merokok dapat meningkatkan sekresi asam dan mengurangi produksi air ludah yang dapat menetralkan efek asam di mulut. Lebih baik, para perokok aktif dapat mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah intensitas asam lambung naik.
9. Efek Samping Obat Tertentu
Sejumlah obat-obatan tertentu juga mampu melemaskan otot halus di esofagus. Contohnya adalah obat-obatan pereda rasa sakit yang termasuk dalam kategori obat antiperadangan. Dapat dikatan, selain makanan, ada sejumlah kebiasaan yang menjadi pemicu kenaikan asam lambung.
Sebagai informasi, mengonsumsi suplemen makanan dan obat-obatan tertentu seperti aspirin, ibuprofen, pelemas otot, atau obat tekanan darah juga dapat membuat iritasi pada lapisan esofagus yang menyebabkan sakit maag maupun memicu asam lambung. Bahkan beberapa di antaranya dapat memperparah penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD).
Ciri-ciri Asam Lambung Naik
Gejala yang paling utama terjadi dari peyakit asam lambung naik atau GERD ini adalah rasa terbakar pada bagian dada atau yang sering disebut dengan heartburn. Gejala ini biasanya dikarenakan asam lambung yang naik ke bagian atas melewati katup otot esophagus yang normalnya seharusnya asam lambung tetap di sistem pencernaan.
Selain heartburn, ada beberapa gejala yang menyertai penyakit refluks gastroesofagus seperti yang dijelaskan berikut ini.
1. Mulut Terasa Asam atau Pahit
Diketahui, saat asam lambung naik, maka zat asam menyebar ke bagian belakang tenggorokan (faring). Lalu menyebabkan sensasi asam atau pahit di mulut, layaknya tersedak atau ingin muntah (refluks). Kadang ciri-ciri asam lambung naik ini muncul saat malam hari kala berbaring atau istirahat.
2. Mengalami Regurgitasi Sampai Muntah
Ciri-ciri asam lambung naik selanjutnya dengan munculnya rasa mual, hingga muntah. Terkadang kamu merasa mual dan memuntahkan cairan bening atau kuning yang terasa sangat pahit secara mendadak. Rasa mual di perut ini diakibatkan dari nyeri hebat di lambung dan ulu hati.
3. Mengalami Dispepsia
Dispepsia merupakan masalah pencernaan yang menimbulkan rasa tidak nyaman di bagian tengah atau atas perut. Penderita penyakit asam lambung yang mengalami dispepsia bisa merasakan mual, mulas, sakit perut, kembung, begah, sering bersendawa, dan muntah.
4. Sakit Tenggorokan atau Radang
Ciri-ciri asam lambung kambuh lainnya adalah sakit tenggorokan atau radang. Naiknya asam lambung dari perut ke kerongkongan ternyata bisa membuat tenggorokan iritasi. Tak heran jika penderitanya bisa mengalami radang tenggorokan, suara serak, sampai timbul sensasi benjolan di tenggorokan.
5. Mengalami Batuk Kering
Setelah merasakan sakit tenggorokan, nantinya juga akan timbul batuk kering. Hal ini banyak dialami anak-anak dan orang dewasa. Batuk berulang tersebut merupakan reaksi alami tubuh untuk membersihkan tenggorokan dari zat asing, termasuk asam lambung.
6. Mengalami Heartburn
Ciri asam lambung naik pada umumnya ditandai dengan nyeri pada dada atau disebut heartburn. Tanda asam lambung naik ini berupa adanya rasa panas yang membakar. Hal itu biasanya terjadi akibat asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan. Lalu menyebabkan heartburn atau rasa sakit di dada yang disertai panas seperti terbakar. Ciri heartburn pada asam lambung adalah sebagai berikut.
- Rasa nyeri tidak menyebar ke bahu, punggung atau lengan; lain halnya bila serangan jantung, seringkali rasa sakit menyebar ke bagian sisi kiri tubuh
- Rasa nyeri heartburn akan terasa lebih menyakitkan setelah makan atau saat membungkuk
- Heartburn mereda setelah mengonsumsi obat asam lambung, seperti antasida
- Biasanya kondisi nyeri tidak disertai dengan keringat dingin
Ciri-ciri heartburn ini patut diwaspadai karena bisa menjadi gejala asam lambung yang juga naik ke paru-paru.
Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
Asam lambung merupakan penyakit yang umum diderita masyarakat. Biasanya, orang akan merasa tidak nyaman saat asam lambung naik. Mulanya gejala asam lambung naik yang muncul adalah adanya rasa tidak nyaman sampai terasa panas di dada atau disebut heartburn. Rasa tidak nyaman tersebut bisa menjalar di dada atau di belakang tulang dada. Gejala asam lambung naik juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di tenggorokan. Tak hanya itu, beberapa penderita asam lambung naik merasakan mulutnya terasa pahit dan asam saat penyakitnya kambuh. Gejala asam lambung naik bisa berlangsung selama beberapa jam. Rasa tidak nyaman ini kerap kali memburuk setelah makan atau dalam kondisi perut kosong. Penyakit asam lambung naik yang hanya kumat sesekali tidak perlu dikhawatirkan.
Apabila asam lambung naik kambuh lebih dari dua kali seminggu, pemicunya bisa karena gastroesofageal reflux disease (GERD). Apa pun penyebabnya, penyakit asam lambung naik bisa menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya. Lalu, apa saja langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi asam lambung naik? Berikut beberapa pertolongan pertama saat asam lambung naik untuk membantu meredakan penyakit tersebut.
1. Melepas Baju yang Terasa Ketat
Ternyata tekanan pada perut dapat memicu naiknya asam lambung. Untuk itu, pertolongan pertama pada saat asam lambung naik perlu menghilangkan segala tekanan pada perut. Saat penyakit ini muncul, segera longgarkan ikat pinggang, kait celana, baju, atau apa pun yang membuat penderita semakin merasa sesak. Menanggalkan baju ketat juga tepat sebagai cara mengatasi keringat dingin karena asam lambung.
2. Cobalah untuk Berdiri Tegak
Posisi tubuh kadang juga bisa memicu asam lambung naik. Posisi yang tidak pas atau kurang nyaman dapat memberikan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah. Bagian tubuh ini berupa otot berbentuk cincin yang mengontrol asam lambung agar tidak bisa naik ke kerongkongan.
Pertolongan pertama saat asam lambung naik juga perlu melibatkan perubahan posisi tubuh yang lebih tegak untuk mengurangi tekanan pada sfingter esofagus. Jika saat asam lambung kambuh penderita sedang berbaring, coba posisi duduk atau berdiri. Apabila posisi penderita saat asam lambung muncul sudah berdiri, coba tegakkan postur tubuh untuk berdiri lebih tegak.
3. Tinggikan Posisi Bantal
Asam lambung naik juga bisa terjadi saat kamu sedang berbaring di kasur dan berusaha untuk tidur. Jika mengalami kondisi ini, pertolongan pertama saat asam lambung yang dapat dilakukan adalah meninggikan posisi bantal. Bagi penderita penyakit Refluks gastroesofagus, meninggikan tempat tidur bagian kepala sangat disarankan untuk diterapkan saat beristirahat, terutama pada malam hari.
Namun, meninggikan posisi bantal terkadang juga dianggap belum cukup. Maka dari itu, kamu juga harus meninggikan posisi pinggang dan kepala. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur posisi kasur ataupun mengganjal bagian tubuh atas dengan meletakkan bantal di bawahnya.
4. Minum Campuran Air dan Soda Kue
Cara lain dalam penanganan pertama pada asam lambung yang naik adalah dengan meminum campuran air dan soda kue. Karena soda kue dipercaya bisa menetralisir asam lambung. Caranya, campurkan satu sendok teh soda kue ke dalam satu gelas air, dan minumlah secara perlahan. Jika kamu meminumnya secara terburu-buru, asam lambung malah berisiko semakin parah. Jadi, kamu bisa meminumnya dengan perlahan.
5. Coba Konsumsi Suplemen Akar Manis
Penanganan pertama saat asam lambung naik lainnya adalah dengan mencoba mengonsumsi suplemen akar manis. Akar manis merupakan rempah-rempah yang dipercaya efektif sebagai obat alami yang dapat mengatasi serangan asam lambung naik. Sebab, akar manis bisa meningkatkan lapisan mukosa di esofagus, sehingga melindungi kerongkongan dari kerusakan yang disebabkan asam lambung.
Namun perlu diwaspadai, mengonsumsi akar manis atau suplemennya terlalu banyak bisa meningkatkan tekanan darah, menurunkan kadar kalium, hingga mengganggu pengobatan. Kamu perlu konsultasi pada dokter sebelum mencobanya.
6. Minum Seduhan Teh Jahe
Selain akar manis, saat asam lambung naik minum apa? Untuk opsi lainnya, jahe ternyata menjadi rempah-rempah yang sering digunakan untuk mengatasi serangan asam lambung naik sejak dahulu kala. Cobalah menyeruput teh jahe hangat sesaat asam lambung naik. Hal ini dianggap bisa membantu mengatasi gejala asam lambung yang mengganggu.
7. Mengonsumsi Cuka Apel
Cuka apel juga dipercaya bisa menetralisir asam lambung saat kambuh, sama halnya seperti soda kue. Dalam sebuah penelitian, mengonsumsi cuka apel yang sudah dicampur air setelah makan dipercaya berguna untuk mengurangi gejala naiknya asam lambung. Namun, penelitian masih perlu dilakukan untuk membuktikan efektivitas pertolongan pertama asam lambung ini.
8. Segera Hentikan Kebiasaan Merokok
Merokok dianggap sebagai kebiasaan yang mengundang datangnya penyakit serius, seperti serangan jantung hingga kanker paru-paru. Namun, tahukan kamu kalau merokok dapat memperparah kondisi asam lambung?
Oleh karena itu, jika kamu sedang mengalami serangan asam lambung, segera hindari rokok. Dengan begitu, gejala naiknya asam lambung susulan dapat dicegah. Selain itu, mulai menjalani gaya hidup sehat. Selain asam lambung, banyak penyakit yang dapat dicegah begitu kamu bisa menghentikan kebiasaan merokok.
9. Konsumsi Obat untuk Asam Lambung
Jika belum sempat meminta obat resep dari dokter, kamu bisa mencari obat asam lambung di apotek terdekat. Obat asam lambung seperti antasida (untuk menetralisir asam lambung), H2 blockers, dan proton pump inhibitors yang bisa mengurangi kadar asam dari lambung, bisa menjadi pilihan untuk dapat diminum dan dikonsumsi.
Pertanyaan Umum Seputar Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
Ada beberapa pertanyaan umum yang kerap kali menjadi pertanyaan beberapa orang seputar asam lambung naik. Berikut ini ada beberapa ringkasan atau kesimpulan yang dapat membantumu untuk mengetahui penyakit ini lebih dalam lagi.
1. Apa yang Harus Dilakukan Saat Asam Lambung Naik?
Pertolongan pertama saat asam lambung naik atau kambuh, dengan memberikan antasida. Antasida dianggap ampuh sebagai cara mengobati dan meredakan asam lambung dengan cepat. Pada kasus asam lambung yang lebih parah, obat resep dokter mungkin diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kerongkongan.
Walaupun minum obat adalah perawatan asam lambung yang paling umum, ada beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk menurunkan asam lambung. Agar tidak ketergantungan obat asam lambung, kamu perlu coba tips berikut ini sebagai pertolongan pertama saat asam lambung naik ke dada dan punggung, hingga sesak nafas.
a. Hindari Makanan Pemicu Refluks pada Lambung
Hindari makanan tertentu yang memicu mulas, seperti kafein, soda, cokelat, buah dan jus jeruk, tomat, bawang, mint, dan makanan yang memiliki tinggi lemak.
b. Makanlah Lebih Banyak Serat
Serat membantu saluran pencernaan bekerja dengan lancar dan sehat.
c. Atur Porsi Makan
Hindari makan dalam porsi besar atau berlebihan. Cobalah makan lima atau enam porsi kecil sehari.
d. Jangan Makan Sebelum Tidur
Kebiasaan makan sebelum tidur ini sering kali menjadi penyebab naiknya asam lambung. Berhentilah makan setidaknya dua atau tiga jam sebelum tidur sehingga perut memiliki kesempatan untuk mengosongkannya sebelum kamu berbaring.
e. Makan Secara Perlahan
Jangan makan terburu-buru, makanlah dengan perlahan.
f. Jangan Merokok
Karena merokok dapat mengurangi efektivitas otot yang menjaga asam di lambung. Jadi, berhenti merokok kalau tidak mau asam lambung kambuh.
g. Hindari Pakaian Ketat
Kenakan pakaian longgar karena pakaian ketat memberi tekanan tambahan pada perut
h. Atur Posisi Tidur dengan Kepala yang Lebih Tinggi
Tinggikan kepala dengan cara tumpuk beberapa bantal di bawah tempat tidur agar kepala sekitar 6 inci lebih tinggi. Selain beberapa tips di atas, ada tips lainnya yang dipercaya dapat menurunkan asam lambung yakni mengunyah permen karet. Hal ini dinilai dapat merangsang produksi air liur, yang merupakan penyangga asam. Ditambah lagi, mengunyah permen karet membuat seseorang lebih sering menelan, sehingga dapat mendorong asam-asam jahat itu keluar dari kerongkongan. Meski begitu, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
2. Apa Obat untuk Asam Lambung Naik?
Tak ada salahnya untuk mengonsumsi obat asam lambung jika berbagai cara lain tidak mengurangi gejala asam lambung naik yang kamu rasakan. Ada beberapa jenis obat asam lambung yang dijual bebas di apotek terdekat tanpa resep dokter, yaitu antasida, H2 blocker, dan obat penghambat pompa proton atau PPI.
Untuk obat jenis PPI dan H2 mampu mengurangi jumlah asam yang dikeluarkan oleh lambung sehingga membantu mengatasi asam lambung naik kembali. Sementara obat jenis antasida bermanfaat untuk menetralkan asam lambung.
3. Bagaimana Cara Mengatasi Asam Lambung Naik pada Malam Hari?
Sebagian penderita penyakit asam lambung sudah tak asing dengan gangguan pencernaannya kambuh di malam hari. Begitu mulai berbaring di tempat tidur, penderita bisa merasakan gejala asam lambung naik di malam hari seperti rasa panas sampai nyeri di perut dan menjalar sampai ke dada (heartburn). Selain itu, penderita juga sering merasakan cairan asam lambung naik sampai ke kerongkongan. Sehingga akibatnya tenggorokan jadi sakit dan mulut terasa pahit. Penyakit asam lambung naik di malam hari bisa mengganggu sesi tidur nyenyak para penderitanya.
a. Ketahui Dulu Penyebab Asam Lambung Naik di Malam Hari
Ada beberapa penyebab asam lambung naik di malam hari, yakni:
- Saat berbaring, gaya gravitasi tidak mendukung asam lambung untuk tetap berada di perut, sehingga cairan tersebut rentan kembali naik ke kerongkongan
- Posisi tidur mengurangi kemampuan seseorang menelan. Padahal, menelan penting untuk mendorong asam lambung ke bawah
- Air liur yang bisa menetralkan asam lambung produksinya cenderung berkurang saat seseorang tidur
b. Langkah Tepat Sebagai Pertolongan Pertama saat Asam Lambung Naik di Malam Hari
Tak hanya mengganggu tidur, penyakit asam lambung naik di malam hari juga bisa mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut beberapa cara mengatasi asam lambung naik di malam hari agar tidur tak lagi terganggu.
- Atur pola makan dan terapkan cara diet yang sehat
- Jangan langsung tidur setelah makan
- Minum obat asam lambung
- Gunakan bantal yang lebih tinggi
- Berhenti merokok
- Jaga berat badan agar tetap ideal
Tak hanya untuk asam lambung yang naik, cara-cara di atas juga bisa diterapkan sebagai bentuk pertolongan pertama saat maag maupun GERD kambuh.
4. Bagaimana Posisi Tidur saat Asam Lambung Naik yang Tepat?
Mengingat pengaruh gravitasi dan anatomi tidur, salah satu cara mengatasi asam lambung naik perlu melibatkan pengaturan posisi tidur. Berikut rekomendasi posisi tidur saat asam lambung naik yang paling sesuai dan tepat.
a. Posisi Tidur Miring ke Kiri
Penelitian menunjukkan, penderita asam lambung yang tidur dengan posisi miring ke kiri penyakitnya ternyata lebih jarang kambuh, ketimbang tidur dengan posisi miring ke kanan atau menghadap ke atas. Tidur miring ke kiri dapat menguntungkan penderita gangguan asam lambung karena posisi lambung berada di bawah kerongkongan. Dengan posisi tersebut, gravitasi bisa lebih cepat mengembalikan asam lambung yang naik kembali ke perut.
b. Posisi Tubuh Bagian atas Lebih Tinggi
Di siang hari saat seseorang duduk atau berdiri, gravitasi dan air liur bisa mengendalikan asam lambung untuk tidak bisa naik ke kerongkongan. Meskii begitu, bukan berarti penderita asam lambung harus tidur dalam posisi duduk atau berdiri untuk mencegah penyakitnya kambuh. Untuk mencegah asam lambung naik, pastikan tidur dengan posisi bagian atas tubuh lebih tinggi.
5. Makanan Apa yang Harus Dikonsumsi untuk Meredakan Gejala Asam Lambung Naik?
Selain mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas ataupun obat resep dokter, perubahan gaya hidup juga bisa membantu kamu mengatasi penyakit asam lambung. Beberapa gaya hidup yang dianjurkan untuk pengidap asam lambung, yaitu menjaga berat badan ideal, makan dalam porsi kecil tapi sering, serta menghindari konsumsi alkohol dan merokok. Namun, perubahan pola makan bisa membantu meringankan gejala penyakit asam lambung. Ada juga jenis makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi, yaitu:
a. Sayuran Hijau
Sayuran secara alami mengandung kadar gula dan lemak yang rendah, sehingga bisa membantu mengurangi asam lambung. Beberapa pilihan sayuran hijau yang baik dikonsumsi saat asam lambung naik, antara lain brokoli, asparagus, kacang hijau, kembang kol, bayam, kangkung, dan timun.
b. Pisang
Buah yang rendah asam ini bisa membantu kamu yang mengalami asam lambung naik dengan cara melapisi lapisan esofagus yang teriritasi. Dengan begitu, ketidaknyamanan yang kamu alami bisa berkurang. Pisang juga memiliki kandungan serat yang tinggi yang bisa membantu mencegah gangguan pencernaan. Salah satu serat larut yang ditemukan dalam pisang yaitu pektin, bermanfaat membantu memperlancar perpindahan isi perut melalui saluran pencernaan. Hal ini baik karena makanan yang tinggal dalam waktu lama akan terus menghasilkan asam.
c. Melon
Sama seperti pisang, melon juga merupakan buah yang sangat basa. Buah ini adalah sumber magnesium yang baik, kandungan yang juga ditemukan di banyak obat untuk refluks asam. Selain itu, melon juga memiliki pH 6,1 yang membuatnya hanya memiliki sedikit asam. Jenis melon yang paling baik dikonsumsi oleh pengidap asam lambung adalah cantaloupe dan honeydew melon.
d. Oatmeal
Seperti makanan berserat tinggi lainnya, oatmeal membantu mencegah gejala refluks asam. Serat tidak hanya bisa meningkatkan kesehatan usus, tapi juga mencegah sembelit dan membuat kamu merasa kenyang lebih lama setelah mengonsumsinya. Dengan perut yang kenyang, kamu cenderung tidak makan secara berlebihan, sehingga risiko asam lambung naik kembali ke kerongkongan berkurang. Jadi, buat kamu yang punya penyakit asam lambung, makanlah oatmeal dengan susu rendah lemak atau almond sebagai sarapan, karena keduanya rendah lemak dan sangat basa.
e. Yogurt
Yogurt merupakan makanan yang memiliki efek menenangkan yang bisa membantu mencegah ketidaknyamanan pada perut. Makanan ini juga mengandung probiotik, sejenis bakteri baik yang ditemukan di saluran pencernaan yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Yogurt juga menjadi sumber protein yang baik, sehingga bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk mencerna makanan dengan baik. Kamu bisa membuat yogurt menjadi lebih bermanfaat dengan menambahkan sedikit jahe, yang memiliki sifat antiinflamasi alami untuk meredakan heartburn dan masalah pencernaan lainnya.
6. Apa Saja Gejala Asam Lambung Naik ke Kerongkongan yang Membutuhkan Perawatan Darurat?
Selain itu, kamu juga perlu waspada dan segera mencari perawatan medis apabila gejala asam lambung naik dari perut ke kerongkongan cukup parah dan menimbulkan gejala, seperti berikut ini.
- Sakit perut dan heartburn sangat parah disertai nyeri dada
- Dada terasa seperti diremas-remas, kencang, dan sangat sakit
Perawatan darurat juga diperlukan apabila penyakit asam lambung kambuh disertai gejala sebagai berikut.
- Sesak napas
- Mual
- Pusing
- Berkeringat
- Ada rasa sakit yang menjalar dari perut dan dada ke lengan, bahu, punggung, leher, atau rahang
Segera bawa penderita ke UGD apabila gejala asam lambung naik disertai muntah atau BAB berdarah. Jadi, sudah tahu kan apa saja cara pertolongan pertama saat asam lambung kambuh dan naik? Dengan mengetahuinya, kamu tentunya bisa lebih tenang dan dapat menjaga kesehatan dengan lebih baik. Untuk hidup yang lebih sehat, pastikan kamu juga rajin berolahraga, mengatur pola makan, serta membiasakan gaya hidup yang sehat. Qoala juga punya artikel lengkap lainnya seputar kesehatan, seperti cara mengatasi susah tidur atau insomnia, hingga tips kesehatan lainnya.
Selain mencegah penyakit asam lambung naik dengan menjaga gaya hidup yang lebih baik, kamu juga wajib memberikan perlindungan ekstra terhadap tubuh melalui tambahan manfaat dengan asuransi kesehatan. Kamu bisa mendapatkan manfaat dari adanya asuransi kesehatan dari soal tagihan rumah sakit hingga biaya pemulihan kondisi kesehatan tanpa perlu pusing memikirkan tagihan yang harus dibayar. Tentunya, kamu bisa memperoleh informasi lebih lengkap mengenai manfaat asuransi kesehatan ini hanya di Aplikasi Qoala atau bisa membacanya di Blog Qoala.