Untuk alasan apapun, kita memang harus hidup bersih dengan menjalankan pola hidup sehat. Makan makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, tidur cukup, konsumsi air mineral yang cukup, dan jaga kesehatan mental dengan menghindari stres. Akan tetapi, siapa sangka jika virus Corona akhirnya menyerang dan menggemparkan dunia. Virus ini kemudian menyebabkan pandemik yang berlangsung cukup lama dan berdampak buruk di berbagai aspek kehidupan. Tertarik untuk mengenali virus corona lebih jauh?
Istilah virus corona atau coronavirus mungkin sudah tidak lagi asing terlebih dengan berita dan informasi yang bisa kita dapatkan dengan mudah di berbagai media. Banyak korban yang terpapar virus satu ini bahkan hingga meninggal dunia. Di Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat kedua dengan angka kematian tertinggi kedua setelah Myanmar.
Untuk mengenali apa dan seperti apa virus corona, kamu bisa membaca artikel Qoala satu ini.
Mengenali Apa Itu Virus Corona?
Kenapa harus mengenali virus Corona? Mungkin pertanyaan seperti ini pernah terlintas di benak kamu terlebih dengan kondisi seperti sekarang ini dimana kita sudah memiliki kelonggaran dalam beraktivitas di luar ruangan sesuai anjuran pemerintah.
Akan tetapi, kita tetap harus berhati-hati dan waspada karena tidak pernah tahu apakah pandemik sudah benar-benar berakhir atau bahkan masih mengancam kesehatan kita semua.
Virus Corona atau coronavirus merupakan kumpulan virus yang dapat menginfeksi sistem pernapasan seseorang. Pada kebanyakan kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan. Bagian tubuh yang diserang oleh virus ini adalah saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, mulut, paru-paru, hingga gelembung-gelembung akhir paru-paru. Nah, virus ini akan tumbuh di sepanjang dinding saluran pernapasan.
Meski pada umumnya menyerang dengan gejala ringan, tetapi ada juga kasus yang melaporkan gejala berat. Corona bahkan bisa menyebabkan komplikasi atau penyakit serius yang terjadi dalam jangka waktu panjang.
Jenis-jenis Virus Corona
Mengenali virus corona bukan berarti membuka diri dan mengundang penyakit tersebut. Dengan mengenali penyakit ini, kamu bisa mengetahui lebih jauh apa itu virus corona dan mengapa bisa seseorang terpapar. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui jenis virus dan cara pencegahan serta gejala apa yang timbul saat terinfeksi corona jenis tertentu.
Varian Alfa (B.1.1.7)
Virus Corona varian alfa dikenal dengan kode B.1.1.7. Virus ini pertama kali ditemukan di Inggris, tepatnya pada September 2020 lalu. Ternyata, virus ini memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari virus sebelumnya yaitu sekitar 43 hingga 90 persen.
Varian Beta (B.1.351/B.1.351.2/B.1.351.3)
Mutasi virus Corona yang pertama kali ditemukan adalah varian beta. Kode dari penyakit ini adalah B. 1.351. COVID-19 jenis ini pertama kali ditemukan di Afrika selatan pada Oktober dua tahun silam (2020). Dibandingkan dengan varian sebelumnya, varian beta dapat menular hingga 50 persen lebih mudah.
Varian Gamma (P.1/P.1.1/P.1.2)
Sebulan setelah varian Beta, ternyata muncul varian Gamma yaitu pada November 2020 di dua negara berbeda yaitu Brazil dan Jepang. Kode dari varian ini adalah P.1 dengan gejala covid yang umum seperti sesak napas, batuk, pilek, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Varian Delta (B.1.617.2/AY.1/AY.2/AY.3)
Gelombang kedua virus Corona yang terjadi di beberapa negara ternyata disebabkan oleh Corona varian delta. Jenis virus Corona satu ini ditemukan di India pada Otober tahun 2020 silam. Jika dibandingkan dengan varian Alfa, varian delta bisa menular lebih mudah dengan persentase 30 hingga 100 persen.
Varian Omicron (B.1.1.529)
Pada 24 November 2021, WHO mendapatkan laporan adanya Corona varian omicron di Afrika Selatan. virus dengan kode B.1.1.529 diklasifikasikan sebagai VOC. Karakter dari virus jenis tidak jauh berbeda dengan varian lainnya seperti delta, beta, alpha, dan gamma yang tentunya harus kita waspadai.
Varian ini bahkan bisa menyebabkan infeksi berulang pada penderita atau orang yang terpapar virus Corona.
Varian Centaurus (BA 2.75)
Varian centaurus atau virus dengan kode BA 2.75 menjadi kekhawatiran dunia karena memiliki karakteristik yang sama dengan subvarian Omicron lain yaitu BA.4 dan BA.5. Bahkan virus-virus tersebut dapat lolos dari perlindungan antibodi pasca vaksinasi serta infeksi alami COVID-19 sebelumnya.
Gejala Virus Corona (COVID-19)
Salah satu alasan pentingnya mengenali virus corona adalah agar bisa mengetahui apa saja gejala saat terinfeksi virus satu ini. Hal ini bisa membantu meningkatkan kesadaran setiap individu agar bisa segera memutus mata rantai infeksi apabila dia merasa beberapa gejala yang mengindikasikan terinfeksi COVID-19.
Apa saja gejala virus Corona? Berikut adalah gejala mulai dari yang jaring terjadi hingga yang sering terjadi bahkan beberapa gejala serius yang harus kamu waspadai:
Gejala tidak umum atau jarang terjadi:
- Tenggorokan dan kepala terasa sakit
- Sakit dan nyeri
- Diare
- Ruam pada kulit atau terjadi perubahan warna di bagian jari tangan dan jari kaki
- Mata merah atau iritasi
Gejala yang umum terjadi:
- Demam dan batuk
- Hilangnya kemampuan indera penciuman dan perasa
- Kelelahan
Gejala serius
- Sesak atau sulit bernapas
- Sulit bergerak atau berbicara
- Mudah kebingungan
- Nyeri di bagian dada
Apabila ada gejala dari yang disebutkan di atas, sebaiknya segera cari bantuan medis terlebih jika terjadi gejala serius. Pastikan untuk terlebih dahulu menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat sebelum mengunjunginya.
Pada umumnya, gejala muncul selama 5 sampai 6 hari setelah seseorang terkena virus pertama kali namun bisa juga berlangsung hingga 14 hari setelah terinfeksi.
Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Pandemik yang melanda dunia dari beberapa tahun lalu tentunya merupakan masalah serius. Oleh karena itu, penyakit satu ini juga memerlukan penanganan yang tepat dan serius. Tetapi, apakah kamu benar-benar tahu apa sebenarnya penyebab dibalik terjadinya pandemi ini?
Penyebab penyakit ini adalah coronavirus yang merupakan kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, virus Corona atau Covid-19 hanya menginfeksi pernapasan ringan hingga sedang seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat seperti pneumonia, SARS, dan MERS.
Awalnya, virus ini diduga menular dari hewan ke manusia. Tetapi, lambat laun akhirnya diketahui bahwa virus ini juga menular dari manusia ke manusia. Ada berbagai penyebab kenapa seseorang tertular virus Corona, yaitu:
- Menghirup percikan ludah atau droplet yang keluar saat penderita Covid-19 batuk atau bersin
- Memenga mulut atau hidung dengan tangan kotor setelah menyentuh benda yang mungkin terkena droplet seperti permukaan meja, gagang pintu, atau uang
- Melakukan kontak jarak dekat dengan penderita Covid-19
Diagnosis Virus Corona (COVID-19)
Masih menganggap virus Corona sebagai sesuatu yang remeh? Dengan mengenali virus Corona, kamu bisa lebih waspada dan bijak sehingga akan lebih berhati-hati. Dengan demikian, kamu akan hidup lebih sehat termasuk menggunakan masker saat bepergian dan berada diantara orang banyak, rajin mencuci tangan, dan menjaga kontak dengan penderita COVID-19.
Meski demikian, ada saja orang yang pada akhirnya terkena virus meski sudah melakukan berbagai pencegahan. Bisa jadi orang tersebut tanpa sadar berkontak langsung dengan penderita COVID-19 namun orang tersebut tidak mempunya gejala apapun yang menunjukkan bahwa dirinya terinfeksi virus tersebut.
Jika kamu merasakan sesuatu yang berbeda semacam gejala yang disebutkan sebagai gejala terinfeksi virus corona, sebaiknya kamu segera melakukan diagnosa. Tujuannya untuk memastikan bahwa kamu memang sehat dan tidak terserang virus tersebut. Sebaliknya, jika memang ternyata kamu dinyatakan positif terinfeksi, kamu bisa segera melakukan pengobatan serta melakukan pencegahan penularan virus.
Berikut adalah beberapa diagnosa umum dalam menangani virus Corona:
1. Rapid Test
Timbul gejala infeksi virus Corona? Terlepas dari apapun gejala yang dirasakan, jangan membuat diagnosa mandiri. Artinya, kamu harus mendapatkan diagnosa dari dokter atau tim medis lain yang memang mengerti kondisi tersebut. Salah satu diagnosa yang umum dilakukan adalah melalui rapid test. Ini merupakan cara untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus Corona atau tidak.
2. Rapid Test Antigen
Agar mendapatkan hasil diagnosa yang lebih baik, sebaiknya kamu juga melakukan rapid test antigen. Hal tersebut akan sangat membantu dalam mendapatkan diagnosa dan perawatan yang tepat selanjutnya apabila dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19.
3. Swab Test atau Tes PCR (Polymerase Chain Reaction)
PCR atau Polymerase Chain Reaction merupakan metode pemeriksaan virus Corona dengan mendeteksi DNA virus. Hasil tes ini dinilai lebih akurat dibandingkan dengan rapid test.
4. CT Scan atau Rontgen Dada
Diagnosa infeksi virus Corona selanjutnya adalah melalui CT scan atau rontgen dada. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi perubahan yang terjadi pada seseorang yang terpapar virus Corona.
5. Tes Darah Lengkap
Ada juga tes darah lengkap yang merupakan rangkain dari diagnosa infeksi virus Corona. Tetapi, tes ini hanyalah penunjang yang akan membantu mengarahkan diagnosis COVID-19.
Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Meski kasus serius jarang terjadi, tetapi kita tetap harus waspada. Itulah kenapa dianjurkan untuk mengenali virus corona agar kita bisa berhati-hati tanpa merasa panik dan cemas. Pernah mendengar seperti apa komplikasi virus Corona?
Pandemi COVID-19 tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi di dunia. Hal ini tentunya memberikan dampak besar bagi kesehatan fisik dan mental. Virus Corona juga ternyata dapat memberikan efek jangka panjang pada gaya hidup sehari-hari.
Virus ini bahkan dapat menyebabkan komplikasi sehingga tidak boleh dianggap enteng.
1. Gangguan Pernapasan
Saat seseorang terkena virus Corona, salur pernapasannya terinfeksi. Sayangnya, tidak banyak yang tahu jika mereka yang terinfeksi ternyata rentan mengalami kerusakan paru-paru dalam jangka panjang. Tidak sedikit pula pasien COVID-19 yang mengeluhkan berbagai gejala seperti sesak napas dan nyeri di bagian dada.
Sekadar informasi bahaw virus satu ini berpotensi menyebabkan perubahan inflamasi pada paru-paru. Hal tersebut tentu dapat memberikan dampak negatif pada jaringan serta kantung paru-paru. Padahal, kita tahu bahwa paru-paru merupakan salah satu organ manusia yang memiliki peran penting.
2. Berpengaruh Terhadap Fungsi Kardiovaskular
Ada banyak gejala yang dikeluhkan oleh para penderita virus Corona termasuk denyut jantung tidak normal, jantung berdebar, nyeri dada, dan lain sebagainya. Bahkan virus Corona juga dapat memicu terjadinya penggumpalan darah, radang otot jantung, serta stroke.
3. Komplikasi Ginjal
Selain jantung dan paru-paru, ternyata ginjal juga bisa terdampak oleh virus Corona. Komplikasi ginjal merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi sebagai dampak jangka panjang terjadinya infeksi akibat virus satu ini. Hal ini tentu akan menjadi masalah yang berkembang pada pasien penderita virus Covid.
Komplikasi juga rentan terjadi pada para penderita diabetes atau tekanan darah tinggi. Dengan kata lain, mereka juga berisiko tinggi terkena masalah ginjal sebagai dampak COVID-19.
4. Kelainan Saraf
Kelainan saraf merupakan komplikasi COVID-19 yang juga harus kamu tahu. Seperti yang kamu tahu jika infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan rongga bahkan parah. Kejang dan stroke adalah dua kondisi yang mungkin bisa terjadi terutama pada pasien yang sudah terinfeksi corona. Beberapa pasien juga mengeluhkan perubahan pada mental mereka.
Indera penciuman dan perasa yang tiba-tiba hilang dan ingatan yang menurun bisa menjadi efek jangka panjang pada otak manusia. Terlebih pada mereka yang pernah terpapar COVID-19.
5. Kesehatan Mental
Sayangnya manusia lebih fokus pada penyakit fisik yang terjadi karena corona. Padahal, jika sedikit saja mengenali virus corona, kamu akan tahu bahwa masalah kesehatan mental juga merupakan dampak yang timbul akibat virus menular satu ini.
Orang-orang jadi lebih mudah stres dan cemas selama pandemik belum berakhir. Selain khawatir terinfeksi, mereka juga mengkhawatirkan hal-hal lain seperti sepinya bisnis yang dijalani, kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dikurangi dan dihindari, dan masih banyak lagi.
6. Masalah Kulit
Sebagai seseorang yang begitu serius dalam merawat dan menjaga kulit agar tetap sehat, apa yang kamu tahu perihal komplikasi corona pada kulit? Lapisan luar tubuh sangat mungkin terkena dampak. Rambut rontok serta ruam menjadi efek setelah seseorang terinfeksi virus Corona.
Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)
Tingkat kematian akibat virus Corona tentunya menjadi perhatian kita. Per Maret 2022, tingkat kematian COVID-19 di negara kita ternyata mencapai 2,58% menurut laporan Our World in Data. Persentase ini membuat Indonesia berada di peringkat kedua tertinggi setelah Myanmar di Asia Tenggara. Diikuti oleh Kamboja dan Filipina serta Malaysia.
Agar bisa menekan angka kematian, perlu cara tepat untuk meredam laju penularan virus tersebut. Semua bisa kita mulai dari diri sendiri yaitu dengan menjaga kesehatan serta mematuhi protokol kesehatan.
Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Sejatinya, tidak ada satu orang pun yang ingin sakit termasuk terinfeksi virus Corona. Meski demikian, kita tidak pernah tahu kapan dan bagaimana virus tersebut menyebar dan masuk ke dalam tubuh. Apabila sudah terlanjur terinfeksi, lakukan pengobatan dengan benar dan pastikan untuk membatasi kontak fisik dengan orang-orang sekitar hingga benar-benar sembuh.
Pengobatan COVID-19 dapat dilakukan dengan obat antivirus sesuai dengan gejala yang diderita. Beberapa orang mungkin cukup mengonsumsi obat batuk, pilek, atau demam.
Pada umumnya, infeksi COVID-19 dengan gejala ringan bisa sembuh dalam 5 hingga 10 hari. Lakukan isolasi mandiri selama 10 hari dan tambahan 3 hari bebas gejala. Pastikan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat selama isolasi mandiri.
Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Berada di masa pandemik membuat kita harus hidup lebih sehat dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Tujuannya untuk menekan laju penyebaran virus Corona. Dengan melakukan pencegahan secara individu, kita turut berpartisipasi dalam menangani dan mencegah penyebaran virus Corona.
Berikut adalah beberapa cara pencegahan yang dapat kita lakukan dengan penuh kesadaran betapa pentingnya menjaga kesehatan:
1. Menggunakan Masker
Karena adanya pandemik, kita sudah terbiasa menggunakan masker. Ini merupakan salah satu cara mencegah penularan virus Corona melalui udara yang membawa droplet menyebar.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika juga merekomendasikan penggunaan masker saat berada di tempat umum. Tujuannya untuk memperkecil risiko penularan serta penyebaran penyakit akibat virus Corona.
2. Hindari Menyentuh Area Wajah
Mungkin kamu sudah pernah mendengar jika tangan merupakan sarang kuman. Virus Corona bisa masuk dan kemudian menginfeksi tubuh melalui mulut, hidung, dan mata. Baik disadari atau tidak, kamu mungkin sudah menyentuh sesuatu. Jadi, akan lebih baik untuk tidak menyentuh area wajah terlebih jika belum mencuci tangan atau membersihkannya menggunakan hand sanitizer.
Pastikan juga untuk tidak menggigit kuku agar virus tidak masuk ke dalam mulut. Hal-hal semacam ini memang harus kita biasakan agar kita bisa tetap aktivitas tanpa risiko tertular virus Corona.
3. Menjaga Jarak Fisik
Meski pemerintah sudah melonggarkan beberapa peraturan terkait pandemik, bukan berarti kita bisa seenaknya berada di kerumunan atau tempat ramai dan berdesak-desakan terutama untuk hal yang tidak begitu penting. Jadi, tetap lebih baik untuk menjaga jarak fisik terutama dengan orang yang tidak kita kenal atau yang sedang terpapar COVID-19.
4. Hindari Keramaian dan Ruang Berventilasi Buruk
Menghindari keramaian adalah salah satu cara mencegah penyebaran virus Corona. Selain itu, akan lebih baik untuk tidak berada di ruangan berventilasi buruk. Ruangan semacam ini turut menjadi tempat penyebaran virus Corona. Misalnya, ruang tertutup atau ruang yang tidak memiliki sirkulasi udara. Apabila memungkinkan, segera buka pintu atau jendela di ruangan tersebut agar udara bisa berganti dengan udara segar yang masuk.
5. Mencuci Tangan
Terlepas dari apapun kegiatan yang kamu lakukan sehari-hari, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir. Apabila tidak memungkinkan, gunakan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer dengan kandungan yang tepat sesuai anjuran. Penelitian di China mengklaim bahwa mencuci tangan efektif dalam mencegah penyebaran virus Corona.
6. Melakukan Vaksinasi
Masih ada yang belum vaksin di antara kalian? Untuk membantu melindungi diri dari infeksi COVID-19, segera lakukan vaksinasi dengan mengikuti dosis yang dianjurkan fasilitas kesehatan atau tim medis. Vaksin corona di Indonesia memang tidak membuat tubuh kebal dari virus, namun memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah menstimulasi kekebalan tubuh sehingga akan lebih mampu melawan virus serta melindungi dari infeksi parah.
7. Melakukan Desinfektan
Jangan pernah bosan untuk membersihkan area rumah. Lakukan desinfektan sebagai pencegahan agar virus Corona tidak menular. Gunakan cairan desinfektan yang mengandung alkohol guna membunuh virus yang bisa saja menempel di berbagai benda termasuk pintu, kursi, bahkan laptop atau ponsel.
8. Tutup Mulut dan Hidung Saat Batuk atau Bersin
Corona dapat menyebar melalui droplet atau cairan yang keluar saat penderita corona bersih atau batuk. Meski kamu dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi virus, akan lebih baik untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Gunakan tisu atau masker untuk menutup dan jangan gunakan telapak tangan. Apabila sudah terlanjur, segera cuci dan bersihkan tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer.
Dengan mengenali virus corona lebih jauh, kamu bisa semakin meningkatkan perlindungan terhadap kesehatan diri sendiri dan orang-orang tercinta. Lakukan pencegahan infeksi virus corona mulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil. Bila perlu, kamu juga bisa membeli proteksi kesehatan dari asuransi. Produk asuransi kesehatan yang tepat bisa kamu dapatkan dari Qoala.