Sering mendengar istilah penyakit diabetes tetapi tidak pernah menyangka kalau kondisi tersebut ternyata bisa menyerang seseorang berusia muda? Sebaiknya, kamu mulai memperbanyak informasi mengenai penyakit diabetes termasuk ciri ciri diabetes di usia muda. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan agar bisa lebih awal sadar betapa pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan sedini mungkin dengan mengunjungi dokter terdekat.
Melalui artikel satu ini, Qoala akan mencoba membahas apa saja ciri ciri terkena diabetes di usia muda agar lebih banyak anak muda yang memiliki kesadaran akan risiko dan peluang terkena diabetes meski tidak memiliki riwayat penyakit tersebut berdasarkan faktor genetik.
Ciri-ciri Diabetes di Usia Muda
Pentingkah mengetahui ciri ciri terkena diabetes di usia muda? Meski pada dasarnya tidak ada yang ingin terkena diabetes, namun menemukan ciri ciri penyakit satu ini bisa membantu mendapatkan diagnosa dan penangan dini. Sudah tahu apa saja ciri seseorang terkena diabetes bahkan di usia yang masih tergolong muda misalnya di usia 20-an?
Berikut adalah ciri diabetes di usia muda yang bisa membantu mengetahui gejala awal diabetes dan pencegahannya agar tidak memparah kondisi kesehatan saat ini:
1. Menjadi Mudah Lapar dan Kelelahan (Polifagia)
Jika berbicara tentang ciri ciri diabetes di usia muda, mungkin tidak banyak yang menyadari kalau merasa mudah lapar dan lelah adalah salah satunya. Resistensi insulin menghambat glukosa mencapai sel-sel tubuh sehingga tidak dapat memberikan energi dari asupan yang dikonsumsi. Alhasil, otak dan usus terus menerus mengirimkan sinyal berupa rasa lapar. Jadi, kamu harus mewaspadai hal tersebut terlebih jika baru saja mengkonsumsi makanan namun masih tetap ingin makan makanan lainnya.
2. Sering Haus dan Buang air Kecil (Polidipsi dan Poliuria)
Mengonsumsi air mineral memang diperlukan tubuh. Tetapi, apa yang terjadi jika selalu merasa haus dan buang air kecil? Dua hal tersebut bisa menjadi ciri lain dari diabetes di usia muda. Meski tubuh sudah mendapatkan cairan yang cukup dan tidak melakukan aktivitas fisik yang berat, tetapi jika kamu sering merasa haus, sebaiknya pergi berkonsultasi dengan dokter.
Mengapa sering kehausan? Hal tersebut bisa terjadi karena kadar gula berlebih dalam darah yang menyerap air terus menerus. Sehingga berakibat pada kondisi polidipsia atau merasa haus berlebihan.
3. Mengalami Penurunan Berat Badan
Berat badan berlebih atau obesitas dikenal sebagai kondisi yang berisiko terkena diabetes. Namun ternyata, berat badan yang menurun juga bisa mengindikasikan seseorang terkena diabetes. Hal tersebut juga yang kemudian menyebabkan seseorang harus merasakan pengalaman diabetes di usia muda.
Penurunan berat badan yang drastis patut kamu waspadai karena bisa menjadi satu dari ciri ciri diabetes di usia muda. Seperti yang dikatakan sebelumnya kalau penderita diabetes mudah merasa lapar dan sudah mengonsumsi makanan. Namun, bukan berarti tidak akan mengalami penurunan berat badan. Jika kondisi tersebut terjadi secara tidak normal, bisa jadi merupakan faktor utama diabetes.
Gangguan metabolisme pada glukosa membuat tubuh mencari alternatif untuk mendapatkan energi. Yaitu dengan melakukan pembakaran pada otot dan lemak sehingga membuat seseorang terlihat lebih kurus dari sebelumnya.
Ini juga tentunya mengingatkan kita betapa pentingnya berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui kondisi kesehatan.
4. Gangguan Pada Penglihatan
Gangguan penglihatan seperti apa yang kamu alami belakangan ini? Pertanyaan tersebut bisa membantu kamu melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap ciri ciri diabetes di usia muda. Bagaimana bisa?
Gangguan pada penglihatan menambah deretan ciri seseorang terkena diabetes. Penyebabnya adalah dehidrasi yang ekstrim yang kemudian mengakibatkan gula darah tinggi. Alhasil, pandangan menjadi kabur karena cairan pada lensa mata juga turut diserap oleh tubuh. Jika demikian, maka perlu melakukan pemeriksaan agar dokter bisa menapakah tubuh dalam keadaan sehat atau sebaliknya.
Penanganan yang lambat terhadap kondisi ini bahkan bisa memperparah keadaan dimana bisa berisiko kehilangan penglihatan secara total.
5. Luka Menjadi Lebih Lama Sembuh
Punya luka tetapi susah sembuh? Kondisi semacam ini juga bisa menjadi salah satu ciri terkena diabetes. Luka tersebut biasanya terjadi pada kulit dan nampak begitu memerlukan waktu yang lama untuk sembuh. Hal tersebut dipengaruhi oleh sirkulasi darah yang tidak lancar. Selain itu, luka juga menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena imun tubuh yang tidak prima.
Penyebab Diabetes di Usia Muda
Untuk mengetahui apakah diabetes bisa sembuh atau tidak, tentunya kamu harus mendatangi orang yang memiliki pengetahuan di bidangnya yaitu dokter atau ahli kesehatan lain. Guna melengkapi informasi seputar diabetes dan cirinya, sudah tahu kenapa kondisi satu ini bahkan terjadi pada anak muda?
Mungkin kamu tidak sadar kalau penyebab diabetes adalah dari pola hidup atau kebiasaan buruk. Mayoritas orang berusia muda kurang peduli terhadap apapun yang mereka konsumsi termasuk manfaat dan dampak buruknya bagi tubuh. Jadi, tidak heran jika banyak anak muda yang memenuhi restoran cepat saji serta toko makanan manis seperti kue dan donat. Terlebih saat ini semua makanan tersebut bisa dengan mudah didapatkan melalui layanan pesan antar melalui smartphone.
Menjamurnya kedai yang menjual minuman boba tinggi gula juga turut melengkapi penyebab diabetes. Jika kebiasaan tersebut terus berlanjut tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang mampu membakar kalori dalam tubuh, bukan tidak mungkin akan mudah bagi seseorang menderita diabetes melitus meski masih begitu muda.
Konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan terjadinya peningkatan resistensi insulin sehingga tidak tidak mampu memproses kelebihan gula tersebut dengan baik. Lonjakan kadar gula darah tidak bisa terhindari sehingga memicu diabetes tipe 2.
Makanan tidak sehat bukanlah satu-satunya penyebab diabetes di usia muda baik pada pria maupun wanita. Ada beberapa faktor lain yang turut berperan dalam peningkatan risiko penyakit ini seperti berat badan, genetik, usia, dan gaya hidup.
Sayangnya, penyebab pastinya diabetes tipe 1 masih belum bisa diketahui secara pasti. Meski demikian, penyakit autoimun turut berkontribusi karena membuat sistem kekebalan tubuh menyerang serta menghancurkan sel beta yang merupakan penghasil insulin di pankreas. Genetik dan lingkungan juga disebut sebagai faktor lain yang juga memiliki peran dalam peningkatan risiko penyakit satu ini.
Cara Menangani Diabetes di Usia Muda
Terkena diabetes usia 30? Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena diabetes tidak hanya menyerang orang tua maupun lansia saja tetapi juga seseorang yang masih di usia muda.
Guna memastikan diri sehat dan bebas dari penyakit satu ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter terlebih jika menemukan satu dari ciri ciri diabetes di usia muda.
Jika menurut hasil pemeriksaan dokter kamu didiagnosa terkena diabetes meski sebelumnya tidak menyadari adanya ciri ciri diabetes usia muda, ada beberapa cara penangan yang bisa kamu lakukan. Tentunya, menangani diabetes tidak bisa sembarang dan memang harus sesuai dengan jenisnya. Tujuannya adalah untuk mengontrol kadar gula dalam darah tetap normal.
Adapun pilihan dalam mengatasi diabetes, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Suntik Insulin
Suntik insulin mungkin sudah begitu familiar di telinga banyak orang. Terlebih ada pasien diabetes di sekitar mereka. Suntikan satu ini merupakan obat utama untuk penderita diabetes tipe 1. Mengapa perlu suntik insulin? Penderita diabetes tipe 1 tidak mampu memproduksi insulin yang tentunya memiliki peran tersendiri dalam aktivitas tubuh.
Ada empat jenis insulin yang bisa penderita diabetes gunakan. Keempatnya dibedakan berdasarkan kecepatan cairan tersebut bekerja di dalam tubuh dan berapa lama efeknya bisa bertahan.
Beberapa jenis insulin yang bisa digunakan untuk menangani gejala diabetes pada wanita usia muda adalah sebagai berikut:
- Rapid-acting insulin yang bekerja 15 menit setelah disuntikkan dengan efek yang mampu bertahan sekitar 3 hingga 4 jam
- Regular (short-acting) insulin yang bekerja sekitar 30 hingga 60 menit setelah disuntikkan dengan efek yang mampu bertahan sekitar 5 hingga 8 jam di dalam tubuh
- Intermediate-acting insulin yang memerlukan waktu 1-2 jam untuk bekerja setelah disuntikkan namun efeknya mampu bertahan lama yaitu 14 hingga 16 jam
- Long-acting insulin yang bekerja sekitar 2 jam setelah penyuntikan dengan efek yang mampu bertahan hingga 24 jam
- Ultra long-acting insulin perlu waktu 6 jam setelah penyuntikan pada tubuh agar bisa bekerja dengan efek hingga 36 jam
- Insulin campuran merupakan kombinasi intermediate-acting insulin dengan short-acting insulin
Berbeda dengan penderita diabetes tipe 1, mereka yang terkena diabetes tipe 2 hanya perlu suntikan insulin saat kadar gula di atas normal serta tidak dapat dikendalikan melalui pola makan sehat maupun konsumsi obat-obatan. Agar tidak salah dalam memilih insulin untuk penanganan diabetes, tentunya setiap pasien harus didampingi oleh dokter ahli.
2. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Kamu penasaran dengan apa saja cara mengobati diabetes pada wanita? Selain suntik insulin, konsumsi obat-obatan bisa menjadi cara lain dalam menangani diabetes di usia muda.
Dokter umumnya meresepkan obat bagi penderita diabetes tipe dua guna mengatur insulin. Obat tersebut juga bisa membantu mengatasi lonjakan gula darah. Namun, pada penderita diabetes tipe 1, pemberian obat bertujuan untuk melindungi organ tubuh penting yang memiliki fungsi dari kerusakan, termasuk hati, ginjal, dan jantung.
3. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Penderita diabetes harus mampu mengontrol asupan makanan agar gula darah tetap dalam batas normal. Jadi, mereka harus bisa menjalankan pola hidup sehat dengan memastikan setiap makanan yang dikonsumsi tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah dalam tubuhnya.
Jadi, saat seseorang mendapati diagnosa terkena diabetes, maka ia harus mulai merubah pola hidupnya. Selain konsumsi makanan sehat, pola hidup sehat lain yang perlu dilakukan adalah olahraga rutin, istirahat atau tidur cukup, dan berhenti merokok.
Cara Mencegah Diabetes di Usia Muda
Sejatinya, tidak ada satupun manusia yang ingin terkena penyakit termasuk diabetes tipe apapun. Namun, abai terhadap kondisi kesehatan terkadang membuat seseorang harus menerima kenyataan kalau ternyata tanda-tanda diabetes sudah semakin parah namun masih enggan memeriksakan diri ke dokter. Padahal, diabetes harus segera ditangani dengan benar.
Agar terhindar sekaligus mencegah mimpi buruk yaitu mendapati ciri ciri diabetes pada wanita maupun pria di usia berapapun, sebaiknya lakukan beberapa hal berikut sebagai pencegahan. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?
1. Konsumsi Makanan Sehat dengan Gizi Seimbang
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya kalau menjalani pola hidup sehat merupakan salah satu cara menangani diabetes. Bahkan juga menjadi cara mencegah agar tidak terkena penyakit tersebut.
Salah satu hal yang bisa kamu lakukan saat memulai pola hidup sehat adalah dengan memastikan setiap makanan yang kamu konsumsi adalah makanan yang sehat dengan gizi seimbang.
Nah, jika biasanya kamu senang mengonsumsi makanan berlemak tinggi atau yang mengandung gula dengan kadar yang tinggi, sebaiknya mulai hentikan kebiasaan tersebut. Tetapi biasanya terasa sulit di awal jadi kamu bisa mulai mengurangi hingga akhirnya bisa terbiasa tanpa makanan tersebut.
Makanan olahan siap saji maupun makanan dalam kalengan juga merupakan makanan penyebab diabetes yang perlu dihindari. Sebagai gantinya, pilihlah makanan sehat yang baru diolah atau dimasak saat hendak kamu konsumsi.
Sebaiknya, mulai tambahkan makanan rendah lemak dan kalori serta berserat tinggi pada setiap piring saji. Buah-buahan dan sayuran juga harus ada dalam daftar makanan sehari-hari karena merupakan sumber vitamin dan serta yang tubuh perlukan. Sementara untuk protein, kamu bisa mengonsumsi tahu, tempe, telur, serta daging tanpa lemak.
Untuk sumber karbohidrat, ganti nasi putih dengan pilihan karbo lainnya seperti nasi merah, ubi jalar, atau jagung yang dinilai lebih sehat.
2. Tidur yang Cukup
Tubuh perlu beristirahat dengan baik dan cukup. Biasanya, orang yang kurang tidur lebih cenderung berisiko terkena diabetes atau mengalami obesitas. Tentunya, kedua keadaan tersebut tidak baik bagi tubuh. Kurang istirahat membuat tubuh meresponnya dengan melepaskan hormon kortisol dan norepinephrine. Hormon norepinephrine berkaitan erat dengan resistensi insulin sehingga bisa mengakibatkan tubuh lebih berisiko terkena diabetes.
Meski masih muda, sebaiknya jangan sia-siakan waktu istirahat untuk bergadang atau melakukan hal yang tidak perlu. Tubuh perlu tidur sekitar 7 hingga 9 jam setiap hari agar tetap bisa aktivitas secara produktif. Dengan kebutuhan tidur yang tercukupi, mekanisme tubuh akan tetap berjalan dengan baik serta tidak terganggu. Jadi, bisa menurunkan risiko terkena diabetes.
3. Mengontrol dan Menurunkan Berat badan
Obesitas juga berkaitan dengan risiko diabetes. Individu dengan berat badan berlebih disarankan untuk menghilangkan sekitar 7 persen dari berat badan sebagai langkah pencegahan agar tidak berisiko diabetes. Meski memiliki berat badan ideal, bukan berarti seseorang terbebas dari risiko tersebut. Jadi, tetap jaga berat badan ideal dengan memfokuskan diri pada kebiasaan hidup sehat termasuk bergerak aktif srta mengonsumsi makanan sehat.
Selain itu, selalu motivasi diri agar tetap bisa mengontrol berat badan karena obesitas memiliki dampak negatif dan menjadi pintu bagi berbagai penyakit yang tentunya akan merugikan tubuh. Berat badan yang terkontrol dan ideal menawarkan begitu banyak manfaat termasuk jantung sehat, energi lebih kuat, dan rasa percaya diri yang meningkat.
4. Lakukan Aktivitas Fisik Lebih Banyak
Meski tidak menemukan ciri ciri diabetes kering di dalam tubuh, bukan berarti kamu akan terus malas bergerak. Sebaiknya mulailah untuk melakukan aktivitas fisik agar tubuh dapat mengubah kalori menjadi energi. Sehingga kalori tersebut tidak disimpan menjadi tumpukan lemak. Semakin banyak kalori yang terbakar maka tidak ada kalori yang berlebih dalam tubuh. Dengan begitu, tubuh juga bisa mengendalikan gula darah.
5. Cek Gula Darah Secara Berkala
Mencegah datangnya ciri ciri diabetes di usia muda memang tidak hanya terbatas pada konsumsi makanan sehat dan menjaga berat badan saja. Kamu juga harus mengecek gula darah secara berkala agar bisa tetap terkontrol dan pada batas normal.
Orang yang selalu menerapkan pola hidup sehat dan minim risiko diabetes bisa mengecek gula darah setahun sekali. Namun, jika memiliki risiko tinggi karena faktor keturunan maupun pola hidup tidak sehat, lakukan lebih sering. Karena diabetes bisa menyerang bahkan di usia muda, pencegahan tentunya harus dilakukan sedini mungkin baik untuk diri sendiri maupun anggota keluarga tercinta.
Dengan memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan serta pola hidup, kamu bisa berjaga dan terhindar dari ciri ciri diabetes di usia muda. Tubuh yang sehat tentunya merupakan kunci agar terhindar dari segala macam masalah dan risiko kesehatan termasuk diabetes.
Untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan lainnya yang turut membantu kamu dalam memulai pola hidup sehat, jangan ragu untuk selalu mengunjungi Qoala blog. Sehingga kamu akan semakin semangat dan termotivasi untuk bisa selalu hidup sehat serta menghindari kebiasaan buruk yang merugikan tubuh.
Jangan lupa lihat asuransi kesehatan hanya di Qoala Apps ya!