Asuransi jiwa bukan lagi istilah yang asing di telinga, bukan? Meski demikian, tidak lantas semua orang benar-benar memahami apa itu asuransi jiwa dan cara kerjanya. Pada dasarnya, masih banyak orang yang belum memahami asuransi jiwa, bahkan tidak sedikit mitos yang beredar di masyarakat tentang asuransi.
Oleh sebab itu, perlu pemahaman yang luas tentang asuransi, termasuk asuransi jiwa. Lantas, seperti apa cara kerja asuransi jiwa serta skema asuransi jiwa? Mari kita cari tahu bersama melalui artikel Qoala satu ini!
Apa Itu Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah suatu bentuk perlindungan finansial yang memberikan manfaat pembayaran kepada ahli waris atau pemegang polis pada saat kematian tertanggung. Tujuan utama asuransi jiwa adalah untuk memberikan perlindungan keuangan bagi keluarga dan orang-orang terkasih yang ditinggalkan oleh tertanggung, sehingga mereka tidak terjerat dalam masalah keuangan yang serius setelah kepergian tertanggung.
Secara keseluruhan, asuransi jiwa berfungsi untuk memberikan perlindungan finansial bagi ahli waris dan orang-orang terkasih jika tertanggung meninggal dunia. Perusahaan asuransi mengelola risiko dengan mengumpulkan premi dari banyak orang untuk membayar klaim kepada mereka yang mengalami kehilangan. Keputusan membeli asuransi jiwa harus didasarkan pada evaluasi cermat terhadap kebutuhan finansial dan situasi pribadi.
Bagaimana Cara Kerja Asuransi Jiwa?
Secara umum, ada beberapa langkah dan tahapan dalam cara kerja asuransi jiwa, yaitu:
Perekrutan calon pemegang polis asuransi sebagai nasabah
Nasabah memilih produk asuransi jiwa sesuai dengan kebutuhan dan harapan
Pengumpulan dana premi yang dibayarkan nasabah dalam jangka waktu tertentu
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa poin penting dalam cara kerja asuransi jiwa
1. Premi dan Polis
Premi adalah pembayaran berkala yang harus dibayarkan oleh pemegang polis kepada perusahaan asuransi. Polis adalah dokumen kontrak antara pemegang polis dan perusahaan asuransi yang merinci persyaratan dan ketentuan asuransi.
2. Tertanggung dan Penerima Manfaat
Tertanggung adalah orang yang dijamin oleh polis asuransi jiwa. Penerima manfaat adalah pihak yang akan menerima pembayaran dari perusahaan asuransi jika tertanggung meninggal dunia.
3. Jumlah Pertanggungan
Jumlah pertanggungan adalah jumlah uang yang akan dibayarkan kepada penerima manfaat jika tertanggung meninggal dunia. Besarannya bisa ditentukan oleh pemegang polis berdasarkan kebutuhan finansialnya.
4. Premi Berdasarkan Risiko
Perusahaan asuransi menentukan premi berdasarkan risiko kesehatan, usia, gaya hidup, dan faktor-faktor lain dari tertanggung. Semakin tinggi risiko kematian, semakin tinggi premi yang harus dibayarkan.
5. Mekanisme Pemberian Manfaat
Jika tertanggung meninggal dunia selama masa berlaku polis, perusahaan asuransi akan membayarkan jumlah pertanggungan kepada penerima manfaat yang telah ditentukan. Manfaat ini dapat membantu keluarga untuk mengatasi biaya pemakaman, utang, pendidikan anak, dan kebutuhan finansial lainnya.
6. Premi Berkembang
Premi asuransi jiwa bisa bersifat tetap atau berkembang seiring waktu. Dalam premi berkembang, premi awalnya lebih rendah namun akan meningkat seiring bertambahnya usia tertanggung. Premi tetap tetap konstan sepanjang masa polis.
7. Investasi dan Komponen Investasi
Beberapa jenis asuransi jiwa memiliki komponen investasi di dalamnya. Premi yang dibayarkan oleh pemegang polis sebagian akan diinvestasikan dalam dana investasi yang dikelola oleh perusahaan asuransi. Keuntungan dari investasi ini dapat memberikan nilai tunai tambahan pada polis atau mengurangi premi asuransi di masa depan.
8. Pilihan Tambahan (Rider)
Polis asuransi jiwa sering kali menawarkan pilihan tambahan seperti rider (tambahan perlindungan) untuk penyakit kritis, cacat, atau perlindungan untuk sejumlah kejadian lainnya.
9. Penuaan Polis
Polis asuransi jiwa biasanya memiliki periode penuaan yang dapat diperpanjang oleh pemegang polis. Jika pemegang polis memilih untuk memperpanjang, premi dapat meningkat berdasarkan usia tertanggung pada saat perpanjangan.
10. Pembatalan Polis
Pemegang polis memiliki opsi untuk membatalkan polis asuransi jiwa kapan saja. Dalam beberapa kasus, perusahaan asuransi dapat memberikan nilai tunai atau nilai tunai bersih dari investasi yang ada dalam polis.
Cara kerja asuransi jiwa tidak hanya berlaku pada asuransi jiwa konvensional saja tetapi juga pada asuransi jiwa syariah. Pada dasarnya, cara kerja asuransi jiwa syariah tidak jauh berbeda dari asuransi jiwa konvensional. Hanya saja, asuransi jiwa syariah dilakukan dengan mengedepankan syariat Islam yang berlaku guna menghindari terjadinya riba.
Contoh Cara Kerja Asuransi Jiwa
Setelah mengetahui pengertian asuransi jiwa dan bagaimana cara kerja asuransi jiwa dalam memberikan proteksi kepada nasabah atau tertanggung, tentunya Anda juga bisa mencari tahu contoh cara kerja asuransi jiwa.
Adapun contoh cara kerja atau mekanisme asuransi jiwa yang bisa Anda pahami adalah dari ilustrasi berikut ini:
Misalnya, nasabah A adalah seorang ayah berusia 35 tahun dengan istri dan dua anak. Dia adalah satu-satunya tulang punggung keluarga dan ingin memastikan bahwa keluarganya akan memiliki perlindungan finansial yang cukup jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada dirinya. Tuan A memutuskan untuk membeli polis asuransi jiwa.
Dalam pemilihan polis asuransi, Tuan A bertemu dengan seorang agen asuransi dan memilih polis asuransi jiwa dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1 miliar. Polis ini memiliki premi tahunan sebesar Rp 1,5 juta.
Selanjutnya, dalam penilaian risiko, agen asuransi akan melakukan penilaian risiko terhadap Tuan A. Mereka akan meminta informasi tentang riwayat kesehatan Tuan A, gaya hidupnya, pekerjaan, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi harapan hidupnya.
Bagaimana dengan penawaran premi yang tepat bagi nasabah tersebut? Berdasarkan penilaian risiko, agen asuransi menawarkan premi tahunan sebesar Rp 1,5 juta kepada nasabah. Nasabah A setuju dengan premi tersebut dan membayar premi pertamanya.
Adapun polis yang akan memberikan proteksi bagi nasabah A adalah polis dengan masa pertanggungan 20 tahun. Artinya, jika Tuan A meninggal dunia selama 20 tahun berikutnya, keluarganya akan menerima manfaat pembayaran sebesar Rp 1 miliar.
Namun, untuk bisa mendapatkan manfaat proteksi dari asuransi jiwa berupa perlindungan resiko kematian dan lainnya, tentu saja nasabah A membayar premi tahunan sebesar Rp 1,5 juta setiap tahun. Jika dia tetap membayar premi ini secara teratur, polis akan tetap berlaku.
Apabila setelah 10 tahun nasabah A meninggal dunia akibat kecelakaan. Keluarganya sangat terpukul oleh kehilangannya.
Karena terjadinya risiko kematian pada nasabah A, maka istrinya bisa mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi. Dia memberikan bukti kematian dan dokumen yang diperlukan.
Dimana perusahaan penyedia asuransi akan memeriksa klaim dan memastikan bahwa semua dokumen lengkap. Jika semuanya sesuai, perusahaan akan memproses klaim tersebut.
Apabila semua persyaratan sudah terpenuhi dan perusahaan asuransi menerima pengajuan klaim yang istri nasabah A ajukan, perusahaan asuransi akan membayar manfaat sebesar Rp 1 miliar kepada istri nasabah A, yang merupakan penerima manfaat polis.
Dalam contoh ini, Anda bisa melihat bahwa cara kerja asuransi jiwa adalah dengan mengumpulkan premi dari nasabah A dan nasabah lainnya. Kemudian, premi tersebut nantinya akan dipergunakan untuk membayar manfaat jika terjadi kematian tertanggung selama masa pertanggungan.
Dengan pembayaran manfaat ini, istri dan anak-anak nasabah A mendapatkan perlindungan finansial yang dapat membantu mereka mengatasi dampak keuangan akibat kehilangan nasabah A.
Manfaat Perlindungan Asuransi Jiwa
Sebelum memutuskan untuk membeli produk asuransi jiwa, bukan hanya cara kerja asuransi jiwa yang harus calon nasabah pahami, tetapi juga manfaat perlindungan yang akan mereka dapatkan. Tujuan utama dari asuransi jiwa adalah mendapatkan proteksi dari risiko yang bisa terjadi yang berhubungan dengan jiwa seseorang, termasuk cacat dan kematian.
Apa saja manfaat perlindungan jiwa yang bisa nasabah dapatkan dengan memilih produk asuransi jiwa yang tepat? Berikut adalah beberapa manfaat perlindungan yang ditawarkan oleh asuransi jiwa:
1. Perlindungan Atas Cacat Permanen Atau Sementara
Salah satu manfaat proteksi dari asuransi jiwa adalah perlindungan atas cacat permanen atau sementara. Artinya, apabila terjadi sesuatu pada jiwa nasabah atau tertanggung yang mengakibatkan terjadinya cacat permanen atau sementara, tertanggung akan mendapatkan perlindungan.
2. Sebagai Warisan Untuk Ahli Waris
Pada dasarnya, tidak ada satu orangpun di dunia ini yang ingin kehilangan orang tercinta. Akan tetapi, membeli asuransi jiwa merupakan cara tepat mempersiapkan keuangan keluarga sehingga anggota keluarga bisa tetap melanjutkan kehidupan apabila terjadi risiko meninggal dunia pada kepala keluarga. Terlebih jika ia menjadi satu-satunya sumber penghasilan atau pendapatan keluarga.
Dengan asuransi jiwa, seseorang bisa memberikan sejumlah uang dari uang pertanggungan asuransi sebagai warisan untuk para ahli waris. Uang tersebut bisa ahli waris pergunakan untuk berbagai keperluan dalam melanjutkan hidup sepeninggalan tertanggung atau nasabah asuransi jiwa. Misalnya digunakan untuk melanjutkan pendidikan atau keperluan lain.
3. Perlindungan Atas Meninggal Dunia
Umur dan hidup manusia tidak ada yang tahu karena semua sesuai kehendak Yang Maha Kuasa. Artinya, risiko meninggal dunia bisa terjadi kepada siapapun termasuk kepala keluarga yang merupakan sumber pendapatan satu-satunya. Apabila seorang kepala keluarga memiliki proteksi dari asuransi jiwa, artinya ia memiliki perlindungan atas meninggal dunia.
Dengan begitu, ia bisa mempersiapkan bekal masa depan untuk anggota keluarga atau ahli waris.
4. Sebagai Perlindungan Terhadap Hutang
Asuransi jiwa juga bisa proteksi atau perlindungan terhadap hutang seseorang. Sejumlah dana yang didapatkan dari uang pertanggungan asuransi jiwa bisa digunakan untuk melunasi hutang.
5. Menjamin Masa Depan Untuk Keluarga
Menjamin masa depan keluarga turut melengkapi sejumlah manfaat proteksi dari asuransi jiwa. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, apabila terjadi risiko cacat atau meninggal dunia yang turut menghilangkan sumber pendapatan keluarga, keluarga tetap bisa melanjutkan hidup dan menata masa depan. Mereka bisa mengajukan klaim asuransi jiwa agar bisa mendapatkan manfaat yang nantinya bisa digunakan untuk membiaya hidup setelah terjadinya risiko pada tertanggung.
Apa Itu Investasi Asuransi Jiwa?
Dalam cara kerja asuransi jiwa, Anda juga akan mengenal istilah investasi, yang akan memberikan manfaat tambahan yaitu berupa return. Akan tetapi, manfaat investasi hanya bisa didapatkan apabila Anda memilih asuransi yang menyertakan manfaat tersebut.
Untuk bisa mendapatkan manfaat tambahan berupa investasi, selain proteksi, tersedia asuransi unit link. Meski demikian, Anda harus memahami bahwa memilih asuransi dengan manfaat tambahan berarti juga mengeluarkan uang yang lebih. Premi asuransi jiwa unit link mungkin akan lebih mahal dari asuransi jiwa murni.
Lantas, apa itu investasi asuransi jiwa?
Investasi dalam asuransi jiwa merujuk pada jenis polis asuransi jiwa yang memiliki komponen investasi terintegrasi di dalamnya. Polis ini dikenal sebagai “asuransi jiwa dengan komponen investasi” atau “asuransi jiwa berjangka investasi.” Dalam polis ini, sebagian dari premi yang dibayarkan oleh pemegang polis digunakan untuk membayar perlindungan asuransi jiwa, sementara sebagian lainnya diinvestasikan oleh perusahaan asuransi dalam berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, atau reksa dana.
Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai tunai tambahan di atas manfaat perlindungan asuransi. Dengan kata lain, polis ini menggabungkan perlindungan asuransi jiwa dengan potensi pertumbuhan nilai investasi.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang investasi dalam asuransi jiwa:
1. Komponen Investasi
Sebagian dari premi yang dibayarkan oleh pemegang polis dialokasikan untuk investasi. Perusahaan asuransi mengelola dana ini dan menginvestasikannya dalam berbagai instrumen pasar keuangan.
2. Nilai Tunai
Investasi ini akan tumbuh seiring waktu dan membentuk apa yang disebut sebagai “nilai tunai” dalam polis. Nilai tunai ini dapat ditarik oleh pemegang polis atau digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman dari perusahaan asuransi.
3. Pertumbuhan Investasi
Kinerja investasi akan berdampak pada pertumbuhan nilai tunai. Jika investasi berkinerja baik, nilai tunai akan tumbuh lebih cepat. Namun, jika investasi tidak berkinerja baik, pertumbuhan nilai tunai dapat terhambat.
4. Opsi Penarikan
Pemegang polis atau nasabah memiliki opsi untuk menarik sebagian atau seluruh nilai tunai yang ada dalam polis. Namun, penarikan ini dapat mempengaruhi manfaat perlindungan asuransi jiwa.
5. Keuntungan dan Risiko
Investasi dalam asuransi jiwa dapat memberikan peluang untuk pertumbuhan investasi jangka panjang. Namun, juga ada risiko karena performa pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi.
6. Diversifikasi dan Manajemen Risiko
Perusahaan asuransi biasanya mengelola investasi dengan prinsip diversifikasi untuk mengurangi risiko. Mereka dapat mengalokasikan dana ke berbagai instrumen untuk meredam dampak fluktuasi pasar.
7. Biaya dan Keuntungan
Polis asuransi jiwa dengan komponen investasi biasanya melibatkan biaya administrasi dan manajemen investasi. Pemegang polis perlu memahami biaya ini dan mempertimbangkan apakah keuntungan investasi potensial dapat mengimbangi biayanya.
Nah, Investasi dalam asuransi jiwa cocok untuk nasabah yang ingin menggabungkan perlindungan asuransi jiwa dengan peluang pertumbuhan nilai investasi. Namun, sebelum membeli polis semacam ini, penting untuk memahami dengan baik bagaimana investasi ini akan dikelola, potensi keuntungan dan risiko yang terkait, serta bagaimana investasi ini cocok dengan tujuan keuangan pribadi.
Asuransi jiwa adalah salah satu produk asuransi yang tersedia luas termasuk di Indonesia. Masyarakat bisa memilih produk satu ini dari penyedia atau perusahaan asuransi jiwa terpercaya di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa memberikan perlindungan terhadap jiwa seseorang atau yang menjadi tertanggung dari risiko yang bisa terjadi di kemudian hari.
Akan tetapi, manfaat perlindungan dari asuransi jiwa hanya berlaku selama terjadinya kontrak atau perjanjian antara nasabah dengan pihak perusahaan asuransi. Dimana masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Nasabah berkewajiban membayar sejumlah premi selama masa kontrak asuransi atau dalam jangka waktu tertentu. Selama itu pula, perusahaan asuransi berkewajiban menyediakan manfaat perlindungan asuransi jiwa kepada nasabah atau tertanggung.
Dalam asuransi jiwa, terdapat manfaat lain selain proteksi, yaitu berupa manfaat investasi. Nasabah bisa mendapatkan manfaat tersebut dengan memilih produk asuransi jiwa yang tepat berupa unit link.
Informasi lebih lanjut seputar perlindungan diri tentang cara kerja asuransi jiwa, produk asuransi jiwa dan asuransi jiwa unit link juga bisa calon nasabah dapatkan dengan mengakses Qoala blog atau menghubungi agen asuransi terdekat.