Tak bisa dipungkiri, memiliki gigi dan rahang yang tidak rapi atau rata ternyata dapat memengaruhi mental seseorang. Sehingga, saat ini banyak orang yang mulai tertarik untuk menggunakan behel sebagai solusi dari masalah ini. Apabila kamu tertarik untuk memakai behel, berikut ini ada penjelasan terkait biaya pasang behel atau kawat gigi baik di Puskemas maupun di Dokter Gigi.
Seperti yang diketahui, gigi dan rahang yang tidak rata dapat memengaruhi penampilan. Akan tetapi, hal tersebut juga membuat proses mengunyah dan menggigit makanan menjadi tidak baik. Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa memasang behel atau kawat gigi agar gigi dan rahangmu bisa menjadi normal.
Kawat gigi atau biasa dikenal sebagai behel adalah alat berbasis kawat yang digunakan oleh ortodontis untuk memperbaiki gigi atau rahang yang tidak rata dan gigi yang bertumpuk. Selain berbagai keuntungan yang dapat diperoleh, pahami juga mengenai efek memakai behel dan bagaimana cara perawatan behel yang baik.
Di sisi lain, banyak orang yang memakai kawat gigi di usia remaja untuk memperbaiki gigi mereka. Namun jangan salah, orang dewasa juga bisa mendapatkan keuntungan dari kawat gigi. Tujuan utama dari behel ini adalah untuk menyelaraskan gigi dan rahang agar dapat menggigit makanan dengan baik dan menghasilkan senyum yang indah.
Sayangnya, masih banyak orang yang tidak mengetahui berapa sebenarnya biaya yang dibutuhkan untuk memasang behel atau kawat gigi. Lalu, berapa biaya pasang behel di Indonesia? Berikut Qoala berikan ulasannya.
Biaya Pasang Behel yang Perlu Diketahui
Perlu diketahui, biaya pasang behel sangatlah bervariasi pada tiap individu, tergantung dari bahan dan jenis kawat gigi, teknik pemasangan kawat gigi yang digunakan, dan rumah sakit yang menyelenggarakannya. Biaya pasang behel di rumah sakit swasta di Indonesia dimulai dari Rp 6 juta hingga lebih dari Rp 15 juta. Sementara itu di Singapura, biaya pasang behel dapat dimulai dari Rp. 53.000.000. Biaya ini belum termasuk biaya kontrol secara berkala setelah pemasangan behel atau kawat gigi.
1. Biaya Pasang Behel di Puskesmas
Umumnya, biaya pasang behel jauh lebih murah jika dibandingkan ketika kamu memasang gigi palsu di Puskesmas. Sebab, prosedur pemasangan behel di puskesmas jauh lebih mudah karena tidak terlalu membutuhkan banyak komponen.
Hampir semua rumah sakit di Indonesia memasang harga atau tarif pasang behel yang sama, yaitu sekitar Rp2 juta hingga Rp2,5 juta. Besaran biaya pasang behel di puskesmas tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat kerumitan serta kesulitan pemasangannya.
Meskipun pemasangan behel bertujuan untuk kesehatan, akan tetapi biaya pemasangannya tidak ditanggung oleh BPJS. Oleh sebab itu, sebaiknya siapkan dana melebihi dari perkiraan tersebut untuk berjaga-jaga ketika terjadi hal-hal di luar dugaan.
Perlu diketahui, pemasangan behel di Puskesmas memang merupakan prosedur yang aman, namun tetap memiliki risiko atau efek samping. Risiko tersebut juga bisa berupa efek jangka pendek maupun jangka panjang seperti berikut ini.
Risiko Jangka Pendek
- Hilangnya lapisan mineral enamel gigi sehingga bisa berdampak munculnya noda-noda putih.
- Penyakit pada gusi.
- Munculnya rasa nyeri.
- Gigi berlubang.
- Resopsi akar.
- Perubahan warna gigi.
Risiko Jangka Panjang
- Akar gigi memendek.
- Penyakit periodontal.
- Gagal koreksi, terutama apabila pasien tidak mengikuti instruksi dokter untuk rutin menggunakan retainer pasca pelepasan behel.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya pasang behel di puskesmas tergantung pada tingkat kesulitan serta kerumitan kondisi gigi. Selain itu, biaya tersebut juga tidak akan ditanggung oleh BPJS meskipun pemasangannya bertujuan untuk kesehatan.
2. Biaya Pasang Behel di Dokter Gigi
Mungkin biaya pasang behel di dokter gigi akan sedikit lebih mahal dibandingkan pasang behel di Puskesmas. Akan tetapi, tentunya besaran harga pemasangan kawat gigi tersebut tergantung pada bahan serta jenis kawat yang digunakan.
Setiap jenis behel gigi tersebut juga memiliki keunggulannya masing-masing, seperti tingkat kenyamanan serta kemampuannya dalam merapikan gigi. Di bawah ini terdapat rangkuman biaya pasang behel di dokter gigi untuk beberapa jenisnya.
Jenis Behel | Harga |
Metal Konvensional | Rp 4.000.000 |
Ceramic Konvensional | Rp 6.000.000 |
Sapphire Konvensional | Rp 8.000.000 |
Metal Self Ligating | Rp 12.000.000 |
Clear Self Ligating | Rp 17.000.000 |
Sebagai informasi tambahan, biasanya beberapa dokter gigi sering memberikan promo berupa potongan harga pemasangan kepada para pasiennya. Dengan adanya promo tersebut, kamu bisa sedikit terbantu soal biaya ketika ingin memasang kawat di dokter gigi.
Secara garis besar, pemasangan behel di dokter gigi merupakan prosedur 100 persen aman. Meski demikian, tetap saja di dalam pemasangan kawat gigi tersebut terdapat sejumlah risiko atau efek samping pada pasien. Beberapa efek samping tersebut diantaranya yaitu seperti di bawah ini.
- Pasien merasa tidak nyaman seperti gigi akan terasa sedikit longgar ataupun sakit.
- Pasien mengalami cedera.
- Mengalami resorpsi akar (pemendekan akar gigi).
- Gigi kembali lagi ke bentuk semulanya.
- Membuat gigi menjadi kuning.
- Gigi berlubang.
- Timbulnya penyakit gusi.
Perlu diingat, pemasangan behel gigi biasanya dilakukan dengan tujuan estetika serta bukan suatu hal wajib untuk dilakukan. Oleh karena itu, biaya pemasangan kawat gigi tersebut tidak akan ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS.
Manfaat Behel Gigi
Behel gigi digunakan untuk memperbaiki berbagai masalah gigi dan memberikan sejumlah manfaat lainnya. Berikut akan dibahas beberapa kelebihan utama menggunakan behel gigi. antara lain:
1. Meningkatkan kesehatan gigi
Masalah ortodontik seperti gigi tidak rata, plak, gigi tidak beraturan, pola gigitan yang tidak benar, bakteri, penyakit gusi, dan lain-lain dapat diatasi dengan penggunaan kawat gigi. Behel akan menyelaraskan struktur gigimu dengan cara yang paling tepat dan hal ini dapat meningkatkan kebersihan gigimu.
2. Melindungi gigi dari kerusakan
Orang yang memiliki pola gigitan yang tidak rata atau masalah ortodontik lainnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memiliki dampak berbahaya pada gigi, seperti gigi depan menonjol, dan kerusakan atau masalah gigi dini.
Oleh karena itu, orang-orang yang mengalami hal tersebut membutuhkan perisai yang kuat untuk melindungi gigi. Behel bertindak sebagai pelindung terhadap dampak buruk tersebut, dan sekaligus menjaga kesehatan gigi.
3. Meringankan masalah makan
Banyak orang yang menghadapi kesulitan dalam mengunyah atau menggigit makanan mereka. Hal itu disebabkan oleh gigi yang tidak rata. Jika hal tersebut tidak diperbaiki, maka akan menyebabkan masalah gizi dan pencernaan. Oleh sebab itu, kamu dapat memakai behel untuk menyelesaikan masalah makanmu.
4. Meningkatkan Estetika
Ini adalah pengetahuan yang umum bahwa kawat gigi dapat meningkatkan penampilan keseluruhan gigimu. Setelah gigi yang tidak rata dan tidak beraturan diperbaiki, hasilnya adalah senyum yang indah.
Efek keseluruhan dari perubahan ini juga akan meningkatkan kepercayaan dirimu, sehingga kamu akan dengan bebas mengekspresikan diri secara terbuka tanpa ragu atau malu.
Efek Memakai Behel Gigi
Selain memperoleh manfaatnya, ternyata ada beberapa risiko memakai behel yang harus disadari sebelum kamu memulai perawatan ini, berikut diantaranya:
1. Rasa tidak nyaman
Rasa tidak nyaman ini cukup bervariasi pada tiap individu. Umumnya, gigi mungkin akan terasa sedikit sakit, sedikit longgar, dan kurang memiliki tenaga untuk menggigit pada beberapa hari pertama penggunaan.
Bagian dari behel pun dapat menggesek bibir, pipi, atau lidah sehingga menyebabkan nyeri. Terkadang, ada pula orang yang sampai mengalami sariawan. Di samping itu, kamu mungkin juga akan mengalami peningkatan air liur dan sedikit kesulitan dalam berbicara.
2. Mengalami resorpsi akar
Resorpsi akar merupakan pemendekan akar gigi. Beberapa pasien ortodontik cenderung memiliki masalah ini. Perubahan pada panjang akar ini merupakan hal yang normal dalam perawatan ortodontik dan biasanya tidak menyebabkan efek buruk jangka panjang pada mulut yang sehat.
3. Mengalami cedera
Karena kawat gigi menutupi gigimu, maka benturan atau pukulan yang mengenai mulut dapat menggores bagian dalam bibir atau pipimu. Kawat dan bracket yang longgar atau rusak dapat menggores serta mengiritasi pipi bagian dalam, gusi, atau bibir.
Ikuti saran dokter gigi mengenai kebiasaan makan yang baik atau kebiasaan lainnya untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya cedera.
4. Membuat gigi menjadi kuning
Kadang kala, lem bekas pemakaian behel juga ada yang masih tersisa di gigi setelah kamu melepasnya. Meski masalah ini tergolong umum, gigi yang menguning tentu akan membuat percaya dirimu menurun.
Behel kerap dituduh sebagai dalang dari memudarnya warna gigimu. Padahal, penyebab gigi kuning bukanlah behel yang dikenakan. Bagaimana cara kamu saat membersihkan gigi ketika memakai behel adalah faktor utama yang dapat berpengaruh pada tampilan gigimu.
Gigi kuning disebabkan oleh penumpukan plak dari sisa makanan yang terperangkap di sela-sela kawat dan bracket behel. Plak merupakan lapisan bakteri tidak berwarna yang mulai terbentuk pada gigi saat kamu makan dan minum.
Jika tidak dibersihkan, plak akan mengeras menjadi karang gigi atau tartar yang dapat terbentuk dalam 24 jam. Tartar inilah yang membuat gigimu akan terlihat kuning atau coklat seperti bernoda.
5. Gigi kembali lagi ke bentuk semula
Jika kamu tidak mengikuti petunjuk dokter gigi dengan hati-hati setelah kawat gigimu dilepas maka akan ada risiko yang menyertai. Terutama ketika kamu tidak mengikuti anjuran untuk memakai retainer, kamu mungkin akan kehilangan beberapa perbaikan yang diperoleh selama kamu memakai kawat gigi. Gigimu bisa kembali berantakan jika anjuran perawatan setelah behel dilepas tidak diikuti.
Jenis-jenis Behel
Jenis-jenis behel gigi hadir dalam variasi bentuk dan perawatan ortodontis yang berbeda sesuai dengan kebutuhan serta budget yang kamu miliki. Supaya kamu lebih paham, simak beragam jenis behel gigi berikut ini.
- Kawat Gigi Permanen
Jenis behel yang paling umum dikenali oleh masyarakat ini terdiri dari kotak-kotak yang dipasang pada gigi dengan kawat penghubung. Bentuk permanen ini bertujuan untuk memperbaiki letak beberapa gigi pada saat yang bersamaan dengan cara menariknya menggunakan bantuan kawat berbahan logam. Saat ini sudah banyak variasi kawat dengan material alternatif berupa keramik atau plastik sehingga lebih samar.
- Jenis Behel Gigi Lepas-Pasang
Sesuai namanya, behel gigi ini bisa dengan mudah dipasang dan dilepaskan secara mandiri oleh pasien tanpa harus pergi ke dokter. Modelnya berupa penampang dari plastik yang ditautkan pada beberapa gigi hingga menutup bagian langit-langit mulut untuk memperbaiki masalah gigi yang lebih ringan. Ketika sedang melakukan aktivitas tertentu seperti berolahraga atau menggosok gigi, behel bisa dilepaskan terlebih dahulu.
- Kawat Gigi Fungsional
Berbekal kawat berbahan plastik lepas-pasang, harga pasang behel fungsional relatif tidak terlalu mahal. Apabila kamu mengalami masalah posisi rahang atas dan bawah yang tidak sejajar, jenis yang satu ini bisa digunakan karena praktis bisa dilepas ketika kamu makan atau membersihkan mulut.
- Jenis Behel Headgear
Pernahkah kamu menyaksikan acara telenovela berjudul Betty La Fea yang menceritakan tentang sosok gadis buruk rupa dengan kawat gigi khasnya yang menempel di kepala? Itu dia yang dinamakan headgear. Penggunaannya direkomendasikan ketika sedang tidur dan beberapa jam di malam hari karena kurang nyaman jika dipakai sambil beraktivitas.
- Invisible Braces
Ada juga jenis behel gigi yang tak terlihat alias invisible braces. Harga pasang behel ini cukup mahal karena kawat tak tampak dari luar karena ditempatkan di bagian belakang gigi.
- Jenis Behel Retainer
Terakhir, setelah menyelesaikan perawatan ortodontis, alat perawatan lanjutan bernama retainer akan disarankan untuk menstabilkan posisi gigi yang sudah rapi. Perlu diketahui, retainer sifatnya bisa permanen atau lepas-pasang tergantung dari kondisi masing-masing pasien.
Cara Perawatan Behel
Biasanya, orang-orang yang memiliki kelainan pada gigi atau rahang akan dianjurkan untuk menggunakan behel. Misalnya jika susunan gigi tidak rapi atau rata dan telah memenuhi kriteria, dokter akan menganjurkan pemasangan kawat gigi setelah melakukan berbagai pemeriksaan. Berikut ini adalah cara perawatan behel yang dianjurkan oleh dokter gigi.
- Rutin kontrol ke dokter gigi
Jika kamu baru saja pakai kawat gigi, maka rutin kontrol ke dokter gigi sangat diperlukan. Dikatakan oleh drg. Wiena, biasanya dokter gigi akan menyarankan waktu kontrol sekitar tiga minggu sekali, atau mungkin bisa lebih sering tergantung kondisi gigi.
- Rajin menyikat gigi
Prosedur standar dalam menjaga oral hygiene adalah dengan penyikatan gigi minimal dua kali sehari. Bagi pengguna behel, cara menyikat gigi juga perlu diperhatikan. Menyikat gigi terlalu keras, misalnya, dapat memicu kerusakan pada email gigi. Di samping itu, ada pula risiko penurunan gusi yang dapat membuat gigi sensitif.
Penyikatan gigi sebaiknya dilakukan dengan perlahan, berhati-hati, dan mencakup seluruh permukaan gigi, tidak perlu dengan tekanan keras. Beri perhatian khusus di daerah antara kawat gigi dan gusi, karena biasanya di situlah akumulasi plak banyak terbentuk yang berpotensi menjadi karang gigi.
Selain itu, juga dianjurkan untuk pengguna behel menggunakan sikat gigi khusus. Sikat gigi khusus pengguna kawat gigi ini mampu membersihkan sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi dan kawat yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi biasa.
- Maksimalkan pembersihan gigi dengan benang gigi dan kuas interproksimal
American Association of Orthodontists (AAO) juga merekomendasikan para pengguna behel untuk menggunakan benang gigi agar lebih mudah membersihkan kotoran dan plak di antara gigi, gusi, dan di bawah alat ortodontik.
Kamu juga dapat menggunakan kuas interproksimal atau yang sering disebut kuas interdental. Alat tersebut berbentuk bulat dan memiliki bulu di sekitarnya yang dapat mencapai bagian bawah bracket untuk menghilangkan sisa makanan yang terjebak.
- Hindari konsumsi makanan yang lengket
Pada dasarnya, orang yang tidak memakai behel saja tidak dianjurkan untuk makan makanan yang lengket seperti permen, apalagi kamu yang sudah menggunakan behel. Sisa permen yang menyangkut pada sela-sela behel dapat menimbulkan infeksi gigi dan menyebabkan gigi jadi berlubang dan terkikis. Dampaknya, gigi akan semakin rusak dan butuh perawatan lebih lagi untuk menyembuhkannya.
- Hindari konsumsi makanan bertekstur keras
Selain dapat merusak enamel gigi, makanan keras (seperti es batu, permen yang keras, dan lain-lain) bisa merusak kawat gigi. Hindari pula kebiasaan menggigiti benda keras seperti pulpen, pensil, es batu, dan lain-lain.
Kebersihan dan kesehatan gigi harus benar-benar diperhatikan, apalagi untuk orang-orang dengan kawat ortodontik atau behel. Caranya adalah dengan melakukan tips di atas. Selain itu, pemakai behel juga dianjurkan untuk membawa sikat gigi ke mana-mana, sehingga gigi bisa langsung dibersihkan setelah makan. Ini penting untuk mencegah makanan tersangkut di kawat gigi dalam waktu lama.
Saat memakai behel, sebaiknya kamu memiliki proteksi asuransi gigi untuk menunjang perawatan gigi dan mulut lainnya yang mungkin timbul dari efek pemasangan behel. Manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan memiliki asuransi gigi adalah semua biaya perawatan gigi dan mulut akan ditanggung asuransi, sehingga kamu tidak perlu lagi merogoh kocek atau tabungan saat melakukan perawatan gigi. Selain itu, masih banyak cakupan pertanggungan dari asuransi gigi. Dimulai dari pertanggungan biaya perawatan dasar (basic care) yang mencakup jaminan biaya penambalan gigi, perawatan pembengkakan, perbaikan akar gigi, hingga pencabutan gigi.
Di sisi lain, ada juga perawatan yang cukup lengkap mencakup pengenaan biaya administrasi dan obat-obatan untuk beberapa tindakan seperti, pembedahan gigi, implantasi gigi dan juga perawatan gigi lainnya yang disebabkan oleh kecelakaan. Untuk informasi lebih lanjut tentang asuransi kesehatan, kamu bisa langsung melihatnya di Qoala Apps atau Blog Qoala untuk melihat info gaya hidup sehat lainnya.