Menurut Mayo Clinic, batu empedu adalah endapan keras dari cairan pencernaan yang dapat terbentuk di kantong empedu kamu. Kantong empedu adalah organ kecil berbentuk pir yang terletak di sebelah kanan perut kamu, tepat di bawah hati. Kantong empedu ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan cairan pencernaan yang disebut empedu yang kemudian dilepaskan ke usus kecil.
Batu empedu terbentuk dari pengerasan empedu di dalam kantong empedu. Empedu adalah cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati kamu dan disimpan di kantong empedu. Saat kamu makan, kantong empedu kamu berkontraksi dan mengosongkan empedu ke dalam usus kecil (duodenum).
Batu empedu dapat bervariasi ukurannya, mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf. Beberapa orang mungkin hanya mengembangkan satu batu empedu, sementara yang lain dapat mengembangkan banyak batu empedu secara bersamaan.
Orang yang mengalami gejala akibat batu empedu biasanya memerlukan operasi pengangkatan kantong empedu. Biaya operasi batu empedu cukup bervariasi dan perlu riset terlebih dahulu untuk menyiapkan diri. Berikut ini pembahasan Qoala terkait biaya operasi batu empedu dan info terkait lainnya.
Penyebab Batu Empedu
Penyebab batu empedu dapat bervariasi, tetapi faktor utama yang memainkan peran besar adalah ketidakseimbangan komposisi kolesterol, garam empedu, dan pigmen dalam empedu. Memahami penyebab batu empedu sangat penting karena dapat membantu mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai dan menghindari potensi komplikasi kesehatan yang berkaitan.
Kelebihan Kolesterol
Berdasarkan Cleveland Clinic, batu empedu adalah kondisi medis yang terjadi ketika terbentuknya batu di dalam kantung empedu. Sebanyak 75% dari batu empedu yang ditemukan oleh para penyedia layanan kesehatan terdiri dari kelebihan kolesterol. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa memiliki kelebihan kolesterol dalam darah adalah penyebab utama batu empedu.
Beberapa alasan paling umum termasuk gangguan metabolisme, seperti obesitas dan diabetes. Kolesterol tinggi dalam darah menyebabkan peningkatan kandungan kolesterol dalam empedu. Hati menyaring kolesterol dari darah dan mengendapkannya dalam empedu sebagai produk limbah sebelum mengirimkan empedu ke kantong empedu. Zat kimia dalam empedu (lesitin dan garam empedu) seharusnya dapat melarutkan kolesterol. Tetapi jika terlalu banyak, zat kimia ini mungkin tidak mampu untuk melaksanakan tugasnya.
Menurut Prof Ari dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), penyakit kritis terkait batu kantung empedu berhubungan erat dengan kadar lemak atau kolesterol tubuh yang tidak terkontrol. Dengan kegemukan atau obesitas, akan memicu munculnya batu kantung empedu. Terdapat empat faktor risiko utama yang sering dikaitkan dengan munculnya batu pada kantung empedu, yaitu berat badan berlebih atau obesitas, jenis kelamin perempuan, usia di atas 40 tahun, dan status kesuburan yang baik. Data global menunjukkan bahwa 6 persen pria dan 9 persen perempuan di seluruh dunia mengalami batu empedu, di mana 90-95 persen kasus merupakan batu kolesterol.
Batu empedu diduga terbentuk akibat penumpukan dan pengerasan kolesterol yang tertimbun dalam cairan empedu. Ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara jumlah kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan tersebut. Pembentukan batu empedu disebabkan oleh banyak faktor, antara lain faktor usia, jenis kelamin, obesitas, dan kehamilan. Batu empedu disebabkan oleh perubahan secara kimiawi pada empedu seseorang, yang lebih sering dipicu kolesterol tinggi yang akan menyerang usus halus. Tapi terkadang batu empedu bisa terbentuk dalam saluran empedu itu sendiri, karena bekas jahitan pada satu operasi.
Gejala batu empedu dapat bervariasi, mulai dari tidak menunjukkan gejala hingga gejala yang parah. Beberapa gejala yang umum terjadi adalah nyeri di perut bagian kanan atas, mual, muntah, dan demam. Jika batu empedu menyumbat saluran empedu, maka dapat menyebabkan sakit perut yang hebat, kuning pada kulit dan mata, dan demam tinggi. Jika seseorang mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk mencegah terbentuknya batu empedu karena kolesterol, seseorang dapat menerapkan pola makan sehat dan menghindari konsumsi kolesterol berlebih. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans, serta konsumsi makanan yang kaya serat. Selain itu, olahraga secara teratur juga dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya batu empedu. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang menderita batu empedu, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi kemungkinan terbentuknya batu empedu.
Kelebihan Bilirubin
Berdasarkan Cleveland Clinic, Alodokter, Halodoc, dan Hellosehat, Batu empedu terjadi karena adanya kelebihan bilirubin sebesar 25% dan bukan disebabkan oleh kolesterol dalam tubuh. Bilirubin adalah hasil sampingan yang dihasilkan saat hati menguraikan sel darah merah. Beberapa masalah kesehatan tertentu bisa membuat hati memproduksi lebih banyak bilirubin saat menjalankan tugasnya. Ini bisa termasuk infeksi, gangguan darah, atau gangguan hati. Kadar bilirubin yang sehat untuk orang dewasa berkisar antara 0,2 hingga 1,2 mg/dL, dan untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun, biasanya sekitar 1 mg/dL. Jika kadar bilirubin naik lebih dari 2 mg/dL, ini mungkin menunjukkan ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
Berdasarkan, Alodokter, Halodoc, dan Hellosehat, tingginya kadar bilirubin dalam darah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi parah, masalah tiroid, serta kondisi genetik seperti sindrom Gilbert, hemokromatosis herediter, sindrom Rotor, dan sindrom Criggler-Najjar. Selain itu, masalah kesehatan seperti gangguan hati, gangguan darah, dan infeksi juga bisa membuat kadar bilirubin meningkat. Pemeriksaan bilirubin dilakukan untuk mendeteksi masalah yang mungkin terjadi pada hati atau saluran empedu.
Gallbladder Stasis
Berdasarkan Cleveland Clinic. Alodokter, Hellosehat, dan GL Surgical, usus kecil memberikan sinyal kepada kantong empedu untuk mengirimkan empedu saat ada lemak yang perlu dicerna. Ketika kantong empedu berfungsi dengan baik, ia berkontraksi dengan efisien untuk melepaskan empedu sesuai kebutuhan. Tetapi jika kantong empedu mengalami masalah kontraksi, sebagian empedu bisa tertahan. Empedu yang tertahan ini lama kelamaan mengental dan mengendap di bagian bawah kantong empedu, kemudian berubah menjadi kristal. Kristal ini dikenal sebagai lumpur kantong empedu, yang terdiri dari campuran kolesterol, kalsium, bilirubin, dan senyawa lain yang mengendap di dalam kantong empedu.
Berdasarkan Alodokter, Hellosehat, Halodoc, dan Siloam Hospitals, apabila dibiarkan, lumpur ini dapat menyebabkan rasa sakit perut atau bahkan pembentukan batu empedu. Tetapi, dokter bisa meresepkan obat-obatan yang membantu melarutkan lumpur tersebut. Dalam situasi tertentu, ketika lumpur ini menyebabkan gejala yang parah, seperti nyeri dan pembengkakan, atau terbentuknya batu empedu, dokter mungkin akan merekomendasikan pengangkatan kantong empedu. Jika masalah berulang, perubahan gaya hidup diperlukan untuk mencegah pembentukan lumpur kantong empedu di masa depan. Beberapa tindakan perubahan gaya hidup yang dapat diterapkan untuk mencegah pembentukan lumpur kantong empedu meliputi mengonsumsi makanan rendah lemak, kolesterol, dan sodium, serta menjaga pola makan teratur.
Berdasarkan Alodokter, Hellosehat, Halodoc, GL Surgical, dan Honestdocs, jika lumpur kantong empedu tidak menimbulkan gejala dan tidak mengganggu fungsi empedu, hati, atau pankreas, lumpur tersebut bisa sembuh tanpa perawatan. Namun, dalam beberapa kasus, lumpur ini dapat meningkatkan risiko munculnya kondisi lain, seperti kolesistitis (peradangan kantong empedu), atau penyumbatan pada saluran empedu. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala batu empedu atau lumpur kantong empedu, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Kapan Harus Operasi Batu Empedu?
Berdasarkan Alodokter. pengobatan untuk penyakit batu empedu akan disesuaikan dengan kondisi penderita serta jenis, lokasi, dan ukuran batu empedu. Untuk mereka yang memiliki batu empedu tanpa gejala, operasi pengangkatan kantung empedu seringkali tidak diperlukan.
Hanya sekitar sepertiga dari semua penderita penyakit batu empedu yang tidak memiliki gejala akan memerlukan operasi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak perlu khawatir tentang batu empedu jika tidak menimbulkan keluhan atau gejala. Operasi dilakukan ketika penyakit batu empedu telah menimbulkan gejala.
Tindakan yang dilakukan oleh dokter bedah selama operasi adalah pengangkatan kantung empedu. Dokter dapat melakukan operasi batu empedu melalui laparoskopi atau bedah terbuka, yang melibatkan sayatan pada dinding perut. Pengangkatan kantung empedu tidak memengaruhi kemampuan pencernaan seseorang, tetapi terkadang dapat menyebabkan diare.
Persiapan untuk Operasi Batu Empedu
Berdasarkan situs Good Doctor, Setiap tindakan bedah di rumah sakit harus dipersiapkan dengan baik, termasuk operasi batu empedu. Sebelum operasi, sejumlah pemeriksaan akan dilakukan, termasuk tes darah dan sinar-X untuk memeriksa kandung empedu.
Selain itu, persiapan lainnya mencakup:
Puasa: Kamu harus menahan diri dari makanan dan minuman selama setidaknya empat jam sebelum operasi. Hal ini diperlukan karena makanan merangsang kandung empedu untuk melepaskan zat pemecah lemak, yang dapat mengganggu operasi.
Menghentikan penggunaan obat-obatan: Dokter akan meminta kamu untuk tidak mengonsumsi obat-obatan selama beberapa jam sebelum operasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi interaksi obat yang mungkin memengaruhi prosedur.
Mandi dengan sabun antiseptik: Meskipun terdengar sepele, mandi dengan sabun antiseptik sebelum operasi sangat penting untuk menjaga tubuh agar bebas dari kuman dan bakteri.
Peralatan pribadi: Meskipun sebagian besar pasien yang menjalani operasi kandung empedu dapat pulang pada hari yang sama, tetap ada kemungkinan untuk perawatan inap. Oleh karena itu, penting untuk membawa pakaian dan perlengkapan pribadi ke rumah sakit.
Prosedur Operasi Batu Empedu
Berdasarkan situs ACC, setelah menerima rekomendasi dari dokter untuk menjalani operasi batu empedu, pasien akan dibawa ke ruang operasi dan diberikan anestesi melalui selang infus. Saat ini, pasien akan tidur, dan operasi dapat dimulai. Selama operasi, pasien akan menggunakan masker oksigen untuk bantuan pernapasan. Dalam keadaan tertidur, pasien tidak akan merasakan rasa sakit selama prosedur operasi. Secara umum, operasi batu empedu dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu operasi terbuka dan laparoskopi.
Operasi Terbuka
Operasi terbuka, juga dikenal sebagai kolesistektomi terbuka, melibatkan sayatan perut sepanjang 13 hingga 18 cm. Dokter akan melakukan sayatan perlahan hingga mencapai kantong empedu.
Selanjutnya, dokter akan memotong saluran kantong empedu, menjepit saluran yang terbuka, dan mengangkat kantong empedu dari saluran tersebut.
Selama prosedur ini, selang kecil akan dipasang di dalam dan luar perut untuk mengalirkan cairan empedu. Selang kecil ini akan dihubungkan ke kantong plastik yang digunakan untuk menampung cairan empedu. Selang atau pipa ini akan dilepas beberapa hari kemudian setelah pasien pulih. Waktu pemulihan dari operasi batu empedu ini lebih lama daripada laparoskopi karena ukuran sayatan yang lebih besar.
Selama proses penyembuhan, perawatan luka harus tetap dilakukan untuk mencegah infeksi. Biasanya, pasien akan dirawat di rumah sakit selama 3 hingga 7 hari setelah operasi. Meskipun mereka mungkin diperbolehkan pulang, istirahat selama beberapa bulan sangat dianjurkan agar luka benar-benar sembuh. Pasien juga dilarang melakukan pekerjaan berat selama masa pemulihan. Prosedur ini dapat memakan waktu lebih dari 2 jam.
Laparoskopi
Berbeda dengan operasi terbuka, laparoskopi melibatkan sayatan kecil pada perut untuk memasukkan alat yang dilengkapi dengan kamera ke dalam rongga perut. Dokter dapat melihat bagian dalam perut melalui kamera ini. Selama prosedur, dokter akan mencoba mengarahkan laparoskopi menuju kantong empedu.
Setelah mencapainya, laparoskopi akan memasukkan gas karbondioksida untuk memperlebar ruang dan memudahkan pengamatan dari kamera. Menggunakan laparoskopi, dokter akan memotong saluran empedu untuk mengeluarkan batu dari kantong empedu. Setelah batu diangkat, saluran akan ditutup dengan klip atau lem khusus.
Pemulihan pasca operasi laparoskopi biasanya lebih cepat, bahkan ada yang dapat pulang pada hari yang sama jika kondisinya baik. Meskipun demikian, rumah sakit biasanya merekomendasikan opname selama minimal 3 hari. Setelah pulang, pasien direkomendasikan untuk tidak melakukan pekerjaan berat selama setidaknya sebulan. Proses ini biasanya memakan waktu kurang dari 2 jam.
Estimasi Biaya Operasi Batu Empedu di Berbagai Rumah Sakit
Berdasarkan Alodokter, Biaya operasi pengangkatan kantung empedu dengan metode laparoskopi bervariasi tergantung pada rumah sakit yang melakukan prosedur ini. Di rumah sakit swasta di Indonesia, biaya kesehatan terkait operasi ini berkisar antara Rp. 20.000.000 hingga lebih dari Rp. 45.000.000. Disarankan untuk menyediakan dana tambahan sekitar 20-30% dari perkiraan biaya untuk menghadapi kebutuhan yang mungkin tidak terduga.
Apakah Operasi Batu Empedu Tercover dengan BPJS?
Berdasarkan Grid ID, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan jaminan untuk seluruh biaya operasi, termasuk manfaat asuransi yang termasuk dalam kategori bedah maupun non-bedah. Prosedur operasi ini termasuk dalam layanan kesehatan tingkat lanjutan yang mencakup perawatan tingkat lanjutan baik rawat jalan maupun rawat inap.
Pejabat pengganti sementara (Pps) Kepala Humas BPJS Kesehatan, Arif Budiman, menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak membedakan jenis penyakit yang akan ditanggung biaya operasinya. Syarat utamanya adalah pasien memiliki surat pengantar dari dokter yang merekomendasikan operasi tersebut. Arif menjelaskan, “Intinya yang ditanggung BPJS itu tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non-bedah sesuai dengan indikasi medis. (Ditanggung biaya operasi oleh BPJS Kesehatan) sepenuhnya, sesuai kelas perawatan dan sesuai indikasi medis dari dokter”
Operasi Batu Empedu Menggunakan Asuransi
Berdasarkan Sequis, secara umum, operasi batu empedu menggunakan polis asuransi swasta memiliki beberapa keunggulan dibanding BPJS kesehatan, yakni:
Proses Administratif yang Mudah
Salah satu keunggulan dari asuransi kesehatan non-BPJS adalah proses administratif yang lebih sederhana. Peserta hanya perlu mengunjungi rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi dan dapat langsung menerima perawatan medis. Sebaliknya, peserta BPJS seringkali harus melewati serangkaian tahapan, dimulai dari Fasilitas Kesehatan 1 (Puskesmas), kemudian ke Faskes 2, dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis. Proses klaim juga menjadi lebih mudah. Jika fasilitas cashless tersedia, peserta hanya perlu menunjukkan kartu asuransi ke bagian administrasi rumah sakit. Setelah itu, biaya rumah sakit akan langsung ditanggung oleh perusahaan asuransi swasta.
Kebebasan Memilih Rumah Sakit
Setiap perusahaan asuransi memiliki rumah sakit mitra atau rekanan. Biasanya, perusahaan asuransi swasta memiliki rumah sakit mitra di berbagai kota besar di Indonesia. Dengan demikian, kamu memiliki banyak pilihan tempat berobat ketika sedang sakit, bahkan jika berada di luar kota domisili.
Peluang Mendapatkan Fasilitas Pengobatan di Luar Negeri
Lingkup BPJS Kesehatan terutama mencakup perlindungan kesehatan di dalam Indonesia. Hal ini tidak mencakup perawatan medis di luar negeri, sehingga kamu harus mengeluarkan biaya sendiri jika memerlukan perawatan medis di luar negeri. Sebaliknya, asuransi dari perusahaan swasta seringkali mencakup fasilitas pengobatan di luar negeri. Dengan demikian, para peserta dapat memanfaatkan fasilitas ini dan menerima layanan kesehatan yang optimal ketika berada di luar negeri.
Biaya operasi batu empedu selalu jadi pertimbangan penting saat seseorang menghadapi masalah kesehatan ini. Untungnya, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan. Biaya untuk operasi batu empedu bisa bervariasi tergantung pada rumah sakit dan jenis asuransi yang dimiliki. Dalam menghadapi operasi batu empedu, pemahaman tentang biaya adalah kunci untuk pengambilan keputusan yang baik demi kesehatan kamu.
Demikian info perlindungan diri terkait biaya operasi batu empedu. Jangan lupa lihat info terkait lainnya ya!