Pemeriksaan darah adalah salah satu alat diagnostik penting dalam dunia medis yang digunakan untuk mengevaluasi kesehatan dan mendeteksi berbagai kondisi medis. Biaya cek darah mencakup berbagai jenis pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan darah rutin hingga pemeriksaan yang lebih khusus untuk mendeteksi penyakit tertentu.
Biaya cek darah sangat bervariasi tergantung pada jenis pemeriksaan yang diperlukan, fasilitas kesehatan yang digunakan, dan wilayah geografis. Nah, bagi kamu yang begitu penasaran atau sedang mencari informasi terkait karena hendak melakukan tes darah jenis tertentu, tentunya artikel Qoala merupakan salah satu pilihan tepat. Jadi, pastikan untuk membacanya hingga selesai.
Kemudian, lengkapi informasi seputar biaya cek darah, termasuk harga cek darah untuk anak dengan menghubungi atau mendatangi fasilitas kesehatan yang dituju seperti Puskesmas, klinik, atau lainnya.
Fungsi Cek Darah
Berbicara tentang biaya kesehatan terkait cek darah lengkap, tentunya sebagian dari kamu mungkin semakin penasaran apa saja fungsi dari cek darah, bukan?
Cek darah atau pemeriksaan darah adalah prosedur medis yang umum digunakan untuk menilai kondisi kesehatan seseorang, mendiagnosis penyakit, dan memantau respons terhadap pengobatan.
Pemeriksaan darah adalah alat penting dalam praktek medis modern karena memberikan informasi yang berharga tentang kesehatan tubuh. Namun, hasilnya harus diinterpretasikan oleh profesional medis yang berkualifikasi agar dapat diambil keputusan yang tepat mengenai diagnosis dan pengobatan.
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari pemeriksaan darah:
1. Diagnosis Penyakit
Pemeriksaan darah dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai penyakit, seperti infeksi, anemia, diabetes, gangguan darah, dan penyakit autoimun. Hasil tes darah dapat memberikan petunjuk penting tentang apa yang terjadi di dalam tubuh.
2. Pemantauan Kesehatan
Orang yang memiliki kondisi kronis, seperti diabetes atau penyakit jantung, sering memerlukan pemeriksaan darah rutin untuk memantau tingkat gula darah, kolesterol, dan parameter kesehatan lainnya. Ini membantu dalam pengelolaan penyakit kritis dan perubahan dalam pengobatan yang diperlukan.
3. Evaluasi Fungsi Organ
Cek darah lengkap juga bisa memberikan informasi tentang bagaimana organ-organ penting dalam tubuh bekerja, seperti hati, ginjal, dan tiroid. Contohnya, tes fungsi hati dapat membantu mendeteksi masalah hati seperti sirosis atau hepatitis.
4. Deteksi Infeksi
Tes darah sering digunakan untuk mendeteksi infeksi, baik bakteri maupun virus. Ini termasuk tes darah lengkap (complete blood count/CBC) yang dapat menunjukkan adanya infeksi dengan melihat perubahan dalam jumlah sel darah putih.
5. Evaluasi Keseimbangan Elektrolit
Tes elektrolit dalam darah seperti natrium, kalium, dan kalsium dapat memberikan gambaran tentang keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Gangguan elektrolit bisa mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera.
6. Penilaian Risiko Kardiovaskular
Tes darah, seperti pengukuran kolesterol dan trigliserida, dapat membantu menilai risiko seseorang terhadap penyakit jantung dan stroke.
7. Pemantauan Efek Obat
Pemeriksaan darah juga dapat digunakan untuk memantau efek obat-obatan tertentu dalam tubuh. Ini penting untuk memastikan bahwa dosis obat yang diberikan efektif dan aman.
8. Penilaian Kehamilan
Wanita hamil sering menjalani pemeriksaan darah untuk memantau perkembangan kehamilan, termasuk peningkatan hormon dan keseimbangan darah.
9. Penentuan Kelompok Darah
Pemeriksaan darah juga digunakan untuk menentukan kelompok darah seseorang, yang penting dalam transfusi darah dan transplantasi organ.
10. Pemantauan Kesehatan Umum
Tes darah rutin dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin belum muncul gejalanya.
Jenis-jenis Cek Darah
Cek darah dilakukan untuk tujuan medis tertentu. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa cek darah memiliki beberapa fungsi. Akan tetapi, apakah kamu sudah tahu kalau ternyata ada banyak jenis cek darah?
Nah, apabila sedang mencari informasi seputar biaya cek darah di puskesmas atau tempat lainnya, sebaiknya ketahui juga jenis cek darah yang hendak dilakukan.
Ada beberapa jenis cek darah, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Cek Darah Lengkap
Salah satu darah yang paling umum dilakukan adalah cek darah lengkap. Pengecekan termasuk di beberapa bagian, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.
Adapun yang bisa diukur adalah:
- Angka sel darah merah yang lebih tinggi atau rendah bisa menjadi tanda terjadinya dehidrasi, anemia, serta pendarahan
- Jumlah sel darah putih yang lebih banyak atau sedikit bisa mengindikasikan terjadinya infeksi, kanker darah, bahkan kelainan sistem imun
- Jumlah platelet atau keping darah abnormal bisa menyebabkan terjadinya gangguan proses pembekuan darah atau kelainan pada darah
- Untuk hemoglobin, apabila jumlah tidak normal, hal tersebut bisa menandakan adanya penyakit seperti anemia, thalasemia, dan sickle cell disease
- Pengecekan kadar hematokrit bertujuan mengukur seberapa banyak ruang yang dipenuhi oleh sel darah merah, dimana angka abnormal bisa menjadi tanda dehidrasi atau anemia
- Mean corpuscular volume atau MCV merupakan volume rata-rata sel darah merah yang bisa mengindikasikan terjadinya penyakit seperti dehidrasi atau anemia
- Mean corpuscular hemoglobin atau MCH untuk melihat kuantitas jumlah hemoglobin per sel darah merah
- Mean corpuscular hemoglobin concentration atau MCHC mengindikasikan jumlah hemoglobin per volume darah dan mengaitkan kadar hemoglobin dengan volume sel
2. Cek Kimia Darah
Pemeriksaan kimia darah, juga dikenal sebagai profil kimia darah atau panel kimia darah, adalah serangkaian tes laboratorium yang mengukur berbagai zat kimia atau senyawa dalam darah seseorang. Tes ini memberikan informasi penting tentang fungsi organ-organ dalam tubuh dan dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi medis. Pemeriksaan kimia darah dapat mencakup pengukuran berbagai parameter, termasuk kadar glukosa, kalsium, dan elektrolit.
Untuk bisa melakukan pengecekan darah jenis ini, pasien diharuskan berpuasa sebelum melakukan tes. Tentunya hal tersebut dilakukan sesuai dengan instruksi dan pengawasan dokter.
3. Cek Enzim Darah
Sudah mendapatkan informasi berapa biaya cek darah? Jika iya dan kamu harus melakukan jenis cek enzim darah, sebaiknya periksa ulang agar mendapatkan estimasi biaya yang tepat.
Apa itu cek enzim darah? Cek enzim darah adalah pemeriksaan yang mengukur kadar enzim tertentu dalam darah. Enzim adalah protein yang berperan dalam katalisis reaksi kimia dalam tubuh. Kadar enzim dalam darah dapat memberikan informasi tentang fungsi organ atau jaringan tertentu dalam tubuh dan dapat digunakan untuk mendiagnosis atau memantau berbagai kondisi medis, salah satunya adalah memeriksa serangan jantung melalui tes troponin dan kinase.
4. Tes Kolesterol Darah
Tes kolesterol darah adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur kadar kolesterol dalam darah seseorang. Kolesterol adalah senyawa lemak yang ditemukan dalam darah dan diperlukan oleh tubuh untuk fungsi normal, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Tes kolesterol darah umumnya mencakup pengukuran berbagai komponen kolesterol, termasuk:
- Kolesterol total, yaitu jumlah keseluruhan kolesterol dalam darah, termasuk kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan kolesterol HDL (kolesterol baik).
- Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein), yaitu jenis kolesterol yang dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar LDL yang tinggi sering dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.
- Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) yang merupakan jenis kolesterol yang membantu mengangkut kolesterol dari arteri kembali ke hati untuk dibuang. Kadar HDL yang tinggi sering dianggap sebagai perlindungan terhadap penyakit jantung.
5. Cek Koagulasi Darah
Tahukah kamu? Terdapat protein-protein yang memengaruhi kemampuan darah untuk membeku. Nah untuk memeriksa kadar protein yang ada di dalam darah, perlu pengecekan darah berupa cek koagulasi darah. Jumlah yang lebih tinggi atau lebih rendah bisa mengindikasikan terjadinya risiko pendarahan atau penggumpalan di dalam pembuluh darah.
Tes ini dapat membantu mengawasi kondisi pasien yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah, misalnya heparin atau warfarin. Pasien yang akan menjalani prosedur operasi juga umumnya harus melalui rangkai tes darah satu ini.
Adapun untuk informasi biaya cek darah satu ini, kamu bisa menghubungi bagian terkait.
6. Cek Gas Darah
Cek gas darah adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengukur konsentrasi gas-gas tertentu dalam darah arteri, khususnya oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan pH darah. Tes gas darah arteri memberikan informasi penting tentang fungsi pernapasan dan keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Prosedur ini sering digunakan dalam pengaturan medis untuk berbagai tujuan, termasuk:
- Evaluasi fungsi paru-paru
- Pemantauan pasien yang sakit berat
- Evaluasi fungsi kardiovaskular
- Penilaian kualitas ventilasi
- Diagnosis gangguan asam-basa
7. Tes Protein C-Reaktif (CRP)
Tes Protein C-Reaktif (CRP) adalah pemeriksaan darah yang digunakan untuk mengukur kadar CRP dalam darah seseorang. CRP adalah protein yang diproduksi oleh hati sebagai respons terhadap peradangan dalam tubuh.
Kadar CRP yang tinggi dalam darah biasanya menunjukkan adanya peradangan dalam tubuh, meskipun tes CRP tidak spesifik terhadap penyebab peradangan tertentu.
Adapun tujuan dilakukannya tes CRP adalah sebagai berikut:
- Mendeteksi dan memantau peradangan
- Melakukan evaluasi risiko penyakit kardiovaskular
- Diagnosa infeksi
- Memantau pasien pascabedah
- Melakukan pemantauan pada pasien dengan kondisi autoimun
- Evaluasi kesehatan umum
8. Cek Laju Endap Darah
Cek Laju Endap Darah (LED) adalah tes laboratorium yang digunakan untuk mengukur kecepatan sedimentasi eritrosit (red blood cell sedimentation rate atau ESR) dalam darah. Tes ini memberikan indikasi adanya peradangan dalam tubuh. Saat terjadi peradangan, protein-protein dalam darah dapat membuat sel darah merah saling menempel dan membentuk “tumpukan,” yang lebih berat dan lebih cepat mengendap daripada sel darah merah yang bergerak secara terpisah.
Hasil LED mengukur seberapa cepat sel darah merah ini mengendap dalam sebuah tabung darah tertentu dalam waktu satu jam.
Tes darah jenis ini hanya digunakan sebagai alat pendukung dalam diagnosis dan evaluasi penyakit. Dokter akan menggunakan hasil tes LED bersama dengan informasi dari riwayat medis pasien, gejala klinis, dan tes lainnya untuk membuat diagnosis yang tepat dan merencanakan pengobatan yang sesuai.
Syarat Cek Darah
Pada dasarnya, cek darah adalah prosedur medis yang umumnya tidak memerlukan persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh pasien sebelum menjalani pemeriksaan. Namun, terkait tentang syarat cek darah, ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan sebelum melakukan cek darah untuk memastikan hasilnya akurat dan pemeriksaan berjalan lancar. Apa saja?
1. Waktu Puasa
Untuk beberapa jenis pemeriksaan darah, seperti pemeriksaan kadar glukosa darah atau lipid (kolesterol), pasien mungkin perlu berpuasa selama beberapa jam sebelum pengambilan sampel darah.
Dengan kata lain, tidak boleh makan atau minum (kecuali air) selama periode puasa yang ditentukan. Waktu puasa yang diperlukan dapat berbeda tergantung pada jenis tes dan instruksi dari dokter atau laboratorium.
2. Konsultasi dengan Dokter
Pasien yang sedang menjalani perawatan khusus atau mengonsumsi obat-obatan tertentu, ada baiknya berbicara dengan dokter terlebih dahulu. Beberapa obat dapat memengaruhi hasil pemeriksaan darah, dan dokter mungkin perlu memberi tahu apakah pasien perlu menghentikan atau menyesuaikan dosis obat sebelum cek darah.
3. Jadwal Cek Darah
Pastikan mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh dokter atau petugas laboratorium. Ini akan membantu memastikan bahwa hasil cek darah sesuai dengan kondisi kesehatan pasien saat itu.
4. Menghindari Aktivitas Fisik Intensif
Sebelum melakukan cek darah, hindari aktivitas fisik yang intensif atau olahraga berat dalam beberapa jam sebelum pengambilan sampel. Aktivitas fisik dapat memengaruhi sejumlah parameter dalam darah, termasuk kadar kreatinin kinase (CK) yang dapat meningkat setelah latihan intensif.
5. Minum Air agar Tubuh Terhidrasi
Pastikan untuk tetap tetap terhidrasi dengan baik sebelum menjalani cek darah. Konsumsi air yang cukup dapat membantu membuat pengambilan sampel darah lebih mudah dan hasil yang lebih akurat.
6. Riwayat Medis dan Gejala
Jika kamu memiliki riwayat medis tertentu atau mengalami gejala tertentu yang mungkin relevan dengan pemeriksaan darah yang akan dilakukan, sebaiknya berbicara dengan dokter. Hal tersebut dapat membantu dokter dalam interpretasi hasil dan melakukan diagnosa.
Prosedur Cek Darah
Prosedur cek darah adalah proses pemeriksaan darah yang dilakukan oleh tenaga medis untuk mengukur berbagai parameter darah. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur cek darah:
1. Pendaftaran dan Anamnesis
Saat tiba fasilitas kesehatan atau laboratorium, kamu akan diminta mendaftar dan memberikan informasi seperti nama, tanggal lahir, dan alamat. Biasanya, petugas akan menanyakan riwayat medis dan gejala yang kamu alami.
2. Persiapan
Pasien akan diarahkan ke ruang pemeriksaan darah, dan petugas medis akan menyiapkan peralatan. Pasien mungkin diminta duduk atau berbaring, tergantung pada jenis pemeriksaan darah yang akan dilakukan.
3. Pengenalan Jarum
Petugas medis akan membersihkan area yang akan disuntik dengan alkohol. Setelah itu, mereka akan memasukkan jarum ke dalam vena (biasanya di lengan) untuk mengambil sampel darah. Ini bisa sedikit menyakitkan, tetapi rasa sakitnya hanya berlangsung sebentar.
4. Pengambilan Sampel Darah
Setelah jarum masuk ke dalam vena, darah akan mengalir ke tabung yang telah dipersiapkan. Jumlah darah yang diambil tergantung pada jenis pemeriksaan dan tes yang diperlukan.
5. Penutupan Jarum dan Penekanan
Setelah sampel darah telah diambil, jarum akan ditarik keluar dan area suntikan akan ditutup dengan kapas steril. kamu mungkin diminta untuk menekan area tersebut selama beberapa saat untuk mencegah perdarahan atau memar.
6. Label Sampel
Sampel darah yang diambil akan diberi label dengan informasi identifikasi pasien.
7. Penyimpanan dan Pengiriman Sampel
Sampel darah akan disimpan dengan aman dan mungkin akan dikirim ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut.
8. Hasil
Setelah analisis selesai, hasil pemeriksaan darah akan tersedia untuk dokter. Dokter akan menginterpretasikan hasil ini dan memberikan penjelasan lebih lanjut.
9. Pelaporan Hasil
Hasil pemeriksaan darah biasanya akan disampaikan kepada pasien melalui konsultasi dengan dokter atau melalui sistem pelaporan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan.
Estimasi Biaya Cek Darah di Berbagai Tempat
Biaya cek darah sangat bervariasi, jadi pastikan kamu mendapatkan estimasi biaya cek darah. Adapun estimasi biaya cek darah di berbagai tempat dan fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Biaya Cek Darah di Puskesmas
Puskesmas adalah salah satu tempat yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan layanan berupa cek darah. Puskesmas juga menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang paling mudah dijangkau dan menawarkan berbagai layanan dengan harga yang terjangkau.
Adapun kisaran harga cek darah di Puskesmas adalah sebagai berikut:
- HB sekitar Rp 5 ribu – Rp 10 ribu
- Darah Lengkap sekitar Rp 30 ribu
- Golongan Darah sekitar Rp 7 ribu – Rp 15 ribu
- LED sekitar Rp 5 ribu – Rp 15 ribu
- Glukosa Darah Se-waktu sekitar Rp 20 ribu
- Glukosa Darah Puasa sekitar Rp 20 ribu
- Glukosa Puasa 2 Jam PP sekitar Rp 20 ribu
- BTA 2x sekitar Rp 20 ribu
- HBSag sekitar Rp 55 ribu
- HIV sekitar Rp 70 ribu – Rp 75 ribu
- TPHA sekitar Rp 50 ribu
- Eritrosit sekitar Rp 5 ribu
- Leukosit sekitar Rp 5 ribu – Rp 10 ribu
- Trombosit sekitar Rp 5 ribu
- Hematokrit sekitar Rp 5 ribu
- LPB (Limfosit Plasma Biru) sekitar Rp 10 ribu
- HBSag Rapid sekitar Rp 25 ribu
- Widal sekitar Rp 20 ribu
- Darah Lengkap Otomatis (DLO) sekitar Rp 40 ribu
- Hb/Hmt Stik sekitar Rp 15 ribu
- Rhesus sekitar Rp 7 ribu
- NS1 sekitar Rp 110 ribu
- IgG/IgM Dengue sekitar Rp 110 ribu
2. Biaya Cek Darah di Kimia Farma
Biaya untuk cek darah di Kimia Farma dapat bervariasi tergantung pada jenis pemeriksaan yang dibutuhkan. Harga juga dapat berbeda-beda antara satu cabang Klinik Kimia Farma dengan cabang lainnya, dan dapat tergantung pada lokasi geografis.
Selain itu, biaya juga dapat bergantung pada perjanjian harga dengan penyedia asuransi kesehatan, jika kamu memiliki asuransi kesehatan yang mencakup pemeriksaan tersebut.
Di tempat satu ini, harga cek darah lengkap sekitar Rp 130 ribuan atau lebih. Sementara untuk cek golongan darah adalah sekitar Rp 80 ribuan. Bagi yang ingin melakukan pemeriksaan endokrin harus menyiapkan dana sekitar Rp 195 ribu hingga Rp 970 ribu. Lain halnya dengan pengecekan paket sehat lengkap yang berkisar di angka Rp 670 ribu.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menghubungi atau mendatangi lokasi Kimia Farma terdekat di kota tempat tinggalmu. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan informasi yang sesuai serta bisa segera membuat keputusan yang tepat dalam memilih tempat cek darah.
3. Biaya Cek Darah di Klinik
Belum tahu biaya cek darah di klinik? Pada umumnya, harga atau biaya cek darah sangat bervariasi tergantung dari klinik yang kamu pilih. Akan tetapi, apabila ingin mendapatkan estimasi atau gambaran berapa dana yang harus kamu persiapkan untuk mendapatkan layanan cek darah di klinik, berikut adalah estimasinya:
- Cek Darah Lengkap sekitar Rp 92 ribu
- Cek Darah Rutin (Hb, Le, Eri, Ht, Te, Hj, LED) sekitar Rp 50 ribu – Rp 80 ribu
- Hemoglobin sekitar Rp 15 ribu – Rp 40 ribu
- Hematocrit sekitar Rp 15 ribu – Rp 40 ribu
- Trombosit sekitar Rp 15 ribu – Rp 40 ribu
- Leukosit sekitar Rp 15 ribu – Rp 40 ribu
- Eritrosit sekitar Rp 15 ribu – Rp 40 ribu
- LED sekitar Rp 22 ribu – Rp 50 ribu
- Golongan Darah dan Rhesus sekitar Rp28 ribu-Rp40 ribu
- HIV sekitar Rp 150 ribu – Rp 250 ribu
- Gula Darah Sewaktu Rp 35 ribu – Rp 50 ribu
Dengan estimasi biaya cek darah di klinik 24 jam, kamu bisa mendapatkan gambaran besaran biaya yang harus dibayarkan untuk melakukan jenis cek darah tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.
4. Biaya Cek Darah di Prodia
Prodia juga bisa menjadi tempat untuk kamu melakukan cek darah. Akan tetapi, kamu harus memahami bahwa setiap tempat mungkin menawarkan harga atau biaya cek darah yang berbeda. Oleh sebab itu, sebaiknya pastikan terlebih dahulu estimasi biaya cek darah di prodia.
Biaya cek darah di Prodia yang harus dikeluarkan mulai dari Rp 90 ribuan hingga Rp 200 ribuan atau lebih. Selain tes darah lengkap, bisa juga melakukan pemeriksaan darah lain dengan biaya yang bervariasi, seperti:
- D-Dimer mulai dari Rp 994 ribu
- Ferritin mulai dari Rp 423 ribu
- ACA IgG mulai dari Rp 1,1 juta
- Agregasi trombosit mulai dari Rp 574 ribu
- Fibrinogen mulai dari Rp 436 ribu
- Tes golongan darah mulai dari Rp 108 ribu
- Hematologi rutin mulai dari Rp 108 ribu
- Hematologi lengkap mulai dari Rp 162 ribu
- Cek Protein C mulai dari Rp1,2 jutaan
- Cek Protein S mulai dari Rp1,6 jutaan
- Leukemia phenotyping mulai dari Rp 1,9 jutaan
- Gambaran darah tepi mulai dari Rp 322 ribu
- Pemeriksaan zat besi mulai dari Rp 272 ribu
Akan tetapi, harga tersebut tentu tidak mutlak. Artinya, harga atau biaya cek darah di tempat tersebut bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Meski demikian, kamu tetap bisa mendapatkan harga ter-update dengan menghubungi pihak Prodia baik secara langsung maupun via telepon.
Penyakit yang Terdeteksi dengan Cek Darah
Cek darah adalah alat diagnostik penting yang dapat membantu dalam mendeteksi berbagai jenis penyakit dan kondisi kesehatan. Namun, apa saja penyakit yang bisa terdeteksi melalui cek darah?
Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa terdeteksi melalui tes darah (dilansir dari National Heart, Lung and Blood Institute):
1. Penyakit Kardiovaskular
Tahukah kamu? Kadar kolesterol yang tinggi bisa memicu terjadinya penyakit kardiovaskular. Oleh sebab itu, diperlukan cek darah untuk mengetahui kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang.
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan tanda seseorang memiliki risiko terhadap penyakit jantung dan stroke.
2. Diabetes
Pemeriksaan darah diperlukan untuk medeteksi sejumlah penyakit dalam tubuh manusia, termasuk diabetes. Apabila hasil pemeriksaan daran menunjukan kadar glukosa yang tinggi, hal tersebut menandakan kalau seseorang berisiko diabetes.
3. Penyakit Autoimun
Selain penyakit kardiovaskular dan diabetes, cek darah sering digunakan untuk mendeteksi penyakit autoimun. Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Tes darah tertentu dapat membantu mengidentifikasi adanya reaksi autoimun dalam tubuh.
Tes CRP merupakan jenis tes darah yang banyak dilakukan untuk mendeteksi penyakit satu ini. Protein C-reaktif (CRP) adalah zat yang diproduksi oleh hati. Dengan melakukan tes darah jenis CRP, dokter bisa mengetahui terjadinya peradangan seperti lupus atau artritis reumatoid.
Jenis cek darah lain yang dilakukan berkaitan dengan penyakit autoimun adalah pemeriksaan darah lengkap. Tujuannya adalah menunjukkan adanya anemia atau perubahan dalam jumlah sel darah putih, yang dapat terkait dengan beberapa penyakit autoimun.
4. Gangguan Elektrolit
Elektrolit adalah ion yang terdapat dalam tubuh yang memiliki peran penting dalam menjaga fungsi sel, otot, dan organ-organ penting. Gangguan elektrolit dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Pemeriksaan darah ini penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah elektrolit yang mungkin terjadi dalam tubuh. Kadar elektrolit yang tidak seimbang dapat mengganggu fungsi normal sel, otot, dan organ tubuh, sehingga diagnosis dan penanganan yang tepat sangat penting.
Pemeriksaan untuk mengukur kadar elektrolit dalam tubuh memerlukan biaya mulai dari Rp 63 ribuan hingga Rp 425 ribuan.
Jika kamu memiliki gejala atau faktor risiko untuk gangguan elektrolit, konsultasikan dengan dokter kamu untuk mendapatkan pemeriksaan darah yang sesuai dan perawatan yang dibutuhkan.
5. Penyakit Pembekuan Darah
Penyakit lain yang juga bisa dideteksi melalui cek darah adalah penyakit pembekuan darah. Gangguan pembekuan darah dapat menyebabkan masalah seperti pembentukan gumpalan darah berlebih (trombosis) atau perdarahan yang tidak terkendali. Cek darah akan membantu dokter dalam mengevaluasi fungsi pembekuan darah dan mengidentifikasi gangguan jika ada.
Apabila memiliki riwayat keluarga dengan gangguan pembekuan darah atau mengalami gejala seperti pembentukan gumpalan darah atau perdarahan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan penilaian lebih lanjut. Diagnosa dan penanganan dini sangat penting dalam mengelola gangguan pembekuan darah.
6. Penyakit Paru-Paru
Analisis gas darah bisa dilakukan untuk mendeteksi gangguan keseimbangan asam basa tubuh, fungsi paru, dan respons terapi oksigen pada paru-paru. Melalui tes tersebut, dokter dapat melakukan evaluasi tingkat keasaman atau pH darah serta kadar gas dalam darah, baik oksigen maupun karbondioksida.
Berapa biaya cek darah jenis satu ini? Untuk melakukan analisis gas darah, biayanya bisa berbeda antara fasilitas kesehatan satu dengan lainnya. Artinya, biaya bergantung pada tempat yang kamu pilih. Estimasi biaya tersebut mulai dari Rp 93 ribuan hingga ratusan ribu atau bahkan jutaan.
Selain tes gas darah, seseorang mungkin perlu melakukan pemeriksaan darah rutin. Pemeriksaan darah rutin dapat membantu dalam mendeteksi infeksi yang mungkin terkait dengan penyakit paru-paru, seperti pneumonia. Kadar sel darah putih dalam darah dapat meningkat sebagai respons terhadap infeksi.
7. Peradangan Tubuh
Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap infeksi, cedera, atau kondisi medis lainnya. Untuk mengetahui tingkat keparahan peradangan dalam tubuh, diperlukan tes laju endap darah. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya peradangan, seperti infeksi, tumor, atau penyakit autoimun.
Tes endap darah dapat membantu dokter mendiagnosa berbagai penyakit peradangan, termasuk radang sendi, radang pembuluh darah, polymyalgia rheumatica, dan crohn.
Untuk bisa melakukan cek endap darah, kamu bisa mendatangi fasilitas kesehatan yang direkomendasikan dokter. Adapun biaya cek darah jenis satu ini sangat bervariasi, mulai dari Rp 20 ribuan hingga ratusan ribu.
Apakah Biaya Cek Darah Tercover dengan BPJS?
Sudah tahu kan berapa biaya cek darah di berbagai tempat? Namun, apabila ini kali pertama hendak melakukan cek darah menggunakan BPJS, apakah layanan tersebut sudah tercover oleh BPJS?
Para pengguna BPJS bisa melakukan cek darah tanpa harus mengeluarkan uang alias gratis. Adapun cek darah yang masuk dalam tanggungan BPJS adalah:
- Laju endap darah
- Cek eritrosit
- Cek hematokrit
- Cek hemoglobin
- Tes golongan darah
Cek Darah Menggunakan Asuransi
Terlepas dari berapa biaya cek darah di rumah sakit, tentunya ada banyak pilihan yang bisa kamu gunakan, mulai dari membayar layanan cek darah secara cash atau menggunakan manfaat asuransi maupun BPJS.
Bagi pemilik asuransi, tentunya menjadi sebuah keuntungan karena mereka bisa melakukan cek darah tanpa harus lagi memikirkan besaran biayanya apabila cek darah sudah tercover oleh asuransi.
Jadi, mengapa memilih cek darah menggunakan asuransi? Ada beberapa keunggulan cek darah menggunakan asuransi kesehatan pribadi dibandingkan dengan menggunakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dalam konteks kesehatan di Indonesia. Berikut adalah beberapa keunggulan tersebut:
1. Akses Lebih Cepat
Dengan asuransi kesehatan pribadi, kamu mungkin dapat mengakses layanan kesehatan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan BPJS. Ini karena asuransi kesehatan seringkali memberikan fleksibilitas dalam pemilihan rumah sakit atau klinik serta tidak memerlukan rujukan dari dokter primer untuk semua pemeriksaan.
2. Pilihan Fasilitas Kesehatan
Asuransi kesehatan biasanya memberikan kamu pilihan lebih dalam memilih fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan klinik yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi. Nasabah asuransi termasuk kamu dapat memilih tempat yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan.
3. Pelayanan Premium
Beberapa polis asuransi kesehatan pribadi menawarkan pelayanan premium, seperti kamar pribadi atau fasilitas kelas atas di rumah sakit, yang mungkin tidak tersedia melalui BPJS.
4. Cakupan Luas
Asuransi kesehatan pribadi biasanya memiliki cakupan yang lebih luas daripada BPJS. Ini dapat mencakup berbagai jenis pemeriksaan, perawatan, dan obat-obatan yang mungkin tidak dicakup oleh BPJS.
5. Pengurangan Biaya Pribadi
Asuransi kesehatan pribadi dapat membantu mengurangi beban biaya pribadi yang harus kamu tanggung saat menerima perawatan kesehatan termasuk biaya cek darah ibu hamil. Ini bisa sangat membantu jika kamu memerlukan perawatan yang mahal.
Dengan sejumlah keunggulan yang bisa kamu dapatkan saat melakukan cek darah menggunakan asuransi, apakah kamu semakin tertarik untuk segera memiliki asuransi yang tepat terlebih setelah mengetahui gambaran biaya cek darah pakai asuransi?
Asuransi yang tepat adalah produk dan jenis asuransi yang kamu pilih sesuai dengan kebutuhan, keinginan, serta tanggungan yang diharapkan. Termasuk juga biaya premi yang sesuai dengan kemampuan finansial. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan proteksi terbaik dari asuransi secara maksimal.
Nah, bagi yang ingin mendapatkan info lebih lanjut seputar perlindungan diri dan asuransi serta cara memilihnya, bisa mengakses Qoala blog.