Asuransi kesehatan mental? Mungkin pilihan produk asuransi satu ini menarik minat banyak orang. Dewasa ini, kemungkinan seseorang terkena penyakit mental sangat tinggi. Tekanan di dalam keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan sosial bisa menjadi faktor penyebab terganggunya kondisi kesehatan mental seseorang.
Mengalami gangguan kesehatan mental bukanlah sebuah aib. Tidak perlu melakukan penolakan tetapi sebaliknya. Coba kenali apakan kamu memiliki tanda atau ciri adanya gangguan kesehatan mental. Kemudian, segera dapatkan diagnosa dengan bantuan dokter. Alhasil, kamu bisa mendapatkan penanganan serta pengobatan yang tepat.
Gangguan kesehatan mental memang sangat menakutkan terlebih jika penderita sudah mulai berpikir atau bertindak untuk melukai dan menghilangkan nyawanya sendiri.
Untuk pembahasan seputar asuransi kesehatan mental, yuk kita cari tahu bersama melalui artikel Qoala satu ini.
Apa Itu Kesehatan Mental?
Kesehatan mental atau mental health nampaknya bukan lagi istilah asing. Tetapi, belakangan ini semakin populer karena sering menjadi pembahasan banyak orang terutama kaula muda di berbagai media sosial.
Lantas, apa sebenarnya kesehatan mental? Kesehatan mental mengacu pada kognitif, perilaku, dan kesejahteraan emosional. Hal tersebut berhubungan dengan bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi dimana batin merasa dalam keadaan tentram dan tenang. Dengan begitu, kita bisa menikmati kehidupan serta menghargai orang-orang di sekeliling.
Dengan memiliki mental yang sehat atau hidup tanpa mental health issue, seseorang bisa menggunakan kemampuan atau potensi dirinya dengan maksimal. Dengan begitu, ia bisa menghadapi berbagai tantangan hidup dan menjalin hubungan positif dengan orang yang ia temui.
Sebaliknya, seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental akan merasa suasa sana hati tidak tenang. Selain itu, ia juga akan mengalami gangguan dalam berpikir serta tidak mudah mengendalikan emosi. Meski tidak banyak yang menyadari, penyakit mental dapat menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Alasan Pentingnya Kesehatan Mental
Belakangan ini, istilah kesehatan mental mungkin semakin sering didengar. Memang sudah seharusnya individu sadar akan pentingnya kesehatan mental. Kesehatan mental yang terjaga tentu berpengaruh terhadap kebahagian hidup.
Kesehatan mental akan memengaruhi cara manusia merasa, berpikir, dan hidup dengan mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosiologis kita. Untuk alasan tersebutlah kini kamu tahu kenapa menjaga kesehatan mental sangatlah penting.
Menurut Universitas Oxford, sebuah penelitian yang dilakukan di tahun 2017 memperkirakan bahwa sekitar 792 juta orang hidup dengan gangguan kesehatan mental.
Studi lain yang dilakukan oleh National Alliance of Mental Health menunjukkan bahwa:
- Satu dari lima orang dewasa Amerika Serikat mengalami gangguan mental setiap tahunnya.
- Satu dari sepuluh orang dewasa Amerika Serikat mengalami gangguan mental serius setiap tahunnya.
- Satu dari enam remaja Amerika Serikat berusia 6 hingga 17 tahun mengalami gangguan mental setiap tahunnya.
- Setengah dari semua jenis penyakit mental seumur hidup dimulai sejak berusia 14 tahun dan sekitar 75% pada usia 24 tahun.
- Kasus bunuh diri merupakan penyebab kematian kedua pada individu berusia 10 hingga 34 tahun.
Berikut adalah beberapa alasan lebih jauh mengapa kesehatan mental sangat penting.
Kesehatan Mental Berperan Penting dalam Sebuah Hubungan
Salah satu alasan pentingnya mental health adalah pengaruhnya dalam sebuah hubungan. Kesehatan mental sangat mungkin berdampak pada bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, baik keluarga, teman, maupun rekan kerja.
Seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental atau mental health issue mungkin tidak bisa mengontrol dirinya. Sehingga dapat menyebabkan permusuhan dan ketidakmampuan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Dengan begitu, akan lebih sering terjadi konflik dengan orang-orang terdekat bahkan dengan keluarga.
Memengaruhi Kesehatan Fisik
Sering merasa ada yang salah dengan kesehatan fisik padahal kamu selalu berusaha menerapkan pola hidup sehat? Menjaga pola makan dan tidur cukup memang penting untuk kesehatan fisik. Akan tetapi, manfaatnya akan dirasa kurang apabila mengalami masalah kesehatan mental.
Kesehatan mental berkaitan dengan kesehatan fisik. Mengapa demikian? Saat seseorang stres maka hal tersebut akan berpengaruh pada sistem imunnya. Alhasil, bisa mengancam kemampuan tubuh dalam mengatasi penyakit.
Berhubungan dengan Produktivitas dan Finansial
Alasan lain mengapa mental health itu penting karena kondisi kesehatan tersebut akan memengaruhi produktivitas secara keseluruhan. Tidak hanya itu, kondisi finansial juga bisa terganggu.
Kesehatan mental yang buruk menjadi penyebab menurunnya produktivitas seseorang. Jadi, agar tetap bisa produktif, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan mental. Dengan begitu, kondisi finansial juga akan lebih terjaga.
Berdampak pada Kualitas Hidup
Tanpa harus kamu tanyakan satu per satu, setiap manusia pasti ingin hidup tenang dan bahagia. Sayangnya, berbagai kondisi dan masalah membuat mereka mudah stres. Jika hal tersebut dibiarkan dalam jangka waktu lama, tentu saja akan berdampak pada kualitas hidup yang dijalani.
Bukan tidak mungkin jika kondisi tersebut juga bisa menyebabkan seseorang kehilangan harapan, sedih berkepanjangan, merasa tidak layak, merasa bersalah, cemas, takut, dan tidak dapat mengontrol diri.
Apabila merasakan tanda-tanda tersebut, akan lebih baik untuk mengunjungi profesional di bidang kesehatan mental. Bahkan, kamu bisa memanfaatkan asuransi kesehatan mental yang akan menanggung risiko tertentu sesuai dengan perjanjian yang disepakati dengan pihak perusahaan asuransi. Selain ke dokter atau psikiater, Anda juga bisa melihat cara menghilangkan stress dari Qoala sebagai info tambahan.
Asuransi untuk Kesehatan Mental
Asuransi kesehatan merupakan jenis asuransi yang semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan. Alasannya tentu bervariasi namun umumnya berupa keinginan untuk mendapatkan proteksi dari risiko kesehatan yang mungkin terjadi.
Jika kamu juga merasa bahkan kesehatan mental tidak kalah penting dengan kesehatan fisik, mengapa tidak memilih asuransi kesehatan mental? Dengan begitu, kamu akan mendapatkan perlindungan terhadap risiko kesehatan mental yang dicover oleh produk asuransi yang kamu beli.
Umumnya, asuransi disediakan oleh pihak swasta dan pemerintah.
Asuransi Swasta
Asuransi swasta merupakan asuransi kesehatan mental yang disediakan oleh pihak swasta seperti perusahaan-perusahaan asuransi yang saat ini semakin banyak kita temukan di pasaran. Dengan begitu, calon nasabah asuransi dapat memilih produk dari penyedia asuransi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan serta dana mereka.
BPJS Kesehatan
BPJS merupakan singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS Kesehatan adalah lembaga khusus yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia termasuk PNS dan pegawai swasta. BPJS kesehatan merupakan pilihan asuransi selain asuransi swasta.
Apabila kamu lebih ingin menggunakan perlindungan yang disediakan oleh pemerintah, maka BPJS kesehatan bisa menjadi alternatif asuransi kesehatan mental.
Jenis dan Contoh Gangguan Kesehatan Mental
Kesehatan mental sudah seharusnya menjadi perhatian setiap individu. Namun kenyataannya, masih banyak yang meremehkan kondisi mental seseorang dan dinilai terlalu lebay saat mereka mengeluhkan sesuatu yang berbeda dalam dirinya.
Saat berbicara tentang kesehatan mental, kamu juga mungkin tertarik untuk mengetahui apa saja jenis gangguan kesehatan mental serta contohnya.
1. Penyakit Mental Psikotik
Penyakit mental psikosis merupakan salah satu gangguan mental. Dalam kondisi ini, seseorang sulit membedakan antara kenyataan dan imajinasi dengan berbagai gejala yang muncul seperti delusi waham dan halusinasi. Penderita gangguan mental satu ini merasa ia dapat melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Selain itu, ia juga kerap meyakini sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Kondisi ini disebut delusi yang berbeda dari halusinasi.
Gejala
Karena wujudnya tidak spesifik, maka sulit untuk mendeteksi faktor penyebab gangguan psikotik. Tidak mudah untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan kesehatan mental satu ini atau tidak saat berinteraksi dengan orang lain.
Meski demikian, ada beberapa gejala yang umum terjadi pada para penderita, seperti:
- Mood yang sulit ditebak
- Menarik diri dari lingkungan sosial
- Tidak memiliki minat dengan hal-hal di sekitarnya
- Tidak berprestasi di sekolah maupun di kantor
- Sulit tidur
Selain beberapa gejala di atas, ada tambahan gejala yang dinyatakan oleh para pakar dari Departemen Psikiatri UNC School of Medicine. Orang dengan gangguan psikotik cenderung merasa paranoid serta melihat atau mendengar sesuatu yang hanya ia rasakan.
Penyebab
Sayangnya, masih belum diketahui dengan pasti apa penyebab gangguan psikotik (psikosis). Kebiasaan buruk seperti konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang bisa menjadi penyebab gangguan mental satu ini. Trauma akibat kehilangan seseorang yang ia cintai juga turut menambah daftar penyebab gangguan psikotik.
- Gangguan pada bagian otak manusia juga bisa menjadi penyebab kondisi ini, termasuk:
- Parkinson
- Epilepsi
- Alzheimer
- Infeksi seperti HIV dan sifilis
- Tumor atau kista otak
- Stroke
- Huntington
Dalam kasus tertentu, gangguan psikotik juga bisa jadi merupakan gejala penyakit skizofrenia, depresi berat, dan gangguan bipolar.
Kapan Harus Melakukan Penanganan?
Penderita gangguan mental psikotik mungkin tidak mudah mendapatkan seorang diri. Oleh karena itu, mereka butuh dukungan dari orang-orang tercinta. Saat kamu tahu ada orang yang menunjukkan beberapa gejala gangguan ini, lakukan pertolongan darurat. Contohnya saat mereka berpikir untuk bunuh diri atau seolah mendengarkan bisikan gaib untuk melukai dirinya.
Contoh lainnya adalah saat seseorang tidak bisa mengontrol rasa marah dan cemas.
Sementara pengobatan akan diberikan berdasarkan penyebabnya. Bukan tidak mungkin jika penderita psikotik juga akan mendapatkan perawatan langsung dari dokter. Dokter akan memberikan obat khusus yang disebut dengan antipsikotik.
2. Penyakit Mental Non Psikotik
Selain jenis gangguan psikotik, ada juga penyakit gangguan jiwa non psikotik (non-psikosis). Kondisi ini merupakan gangguan mental yang paling ringan, di mana individu menyadari adanya permasalahan namun tidak tahu cara mengatasinya. Dalam PPDGJ, gangguan non psikotik adalah jenis gangguan mental yang tidak memiliki insight dan hubungan dengan realitanya tidak terganggu.
Gangguan semacam ini adalah kesalahan penyesuaian diri secara emosional. Penyebabnya adalah ia tidak bisa menyelesaikan konflik secara sadar. Salah satu gejalanya adalah kecemasan dan adanya konflik-konflik batin. Terkadang, gejalanya juga disertai dengan phobia dan gangguan pencernaan.
Tanda Gangguan Mental Psikotik
Ada beberapa tanda dari gangguan mental satu ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Anxiety yang menjadi simbol rasa takut, gelisah, tidak mampu, mudah lelah, rasa tidak aman, dan kurang sehat.
- Emotional sensitivity di mana penderita gangguan menjadi sangat perasa dan emosi labil sehingga mudah tersinggung.
- Depressive fluctuations yang ditandai dengan mudah tertekan, susah, kecewa, dan suasana hati yang muram.
Adapun beberapa contoh dari gangguan mental non-psikotik adalah:
- Asma
- Migrain
- Phobia
- Dermatitis
- Magh
- Obsessive compulsive disorder (OCD)
- Gangguan jiwa non psikotik
Gangguan jiwa non psikotik merupakan gangguan atau kesulitan saat ingin tidur. Juga sulit untuk mempertahankan tidur yang bisa disebabkan oleh kondisi psikologi.
Penanganan dan Diagnosa
Pada penderita gangguan non psikotik, penanganan atau pengobatan bergantung pada penyebab beratnya gangguan tersebut. Misalnya, orangtua yang mengalami perubahan tidur seiring bertambahnya usia tidak memerlukan pengobatan. Perubahan yang terjadi sangat normal.
Agar dapat tidur sesuai jam tidur biasa, penderita gangguan ini harus tetap merasa tenang dan santai. Selain itu, mereka juga harus menciptakan suasana nyaman di kamar tidur dengan menggunakan pencahayaan yang redup dan minim suara berisik.
Ada juga beberapa terapi yang bisa membantu mengatasi gangguan kesehatan mental non psikotik, yaitu:
- Cognitive Behaviour Therapy (CBT)
- Sleep restriction therapy
- Stimulus control therapy
- Relaxation therapy
- Cognitive therapy
- Imaginary training
Untuk melakukan diagnosa, penderita harus melewati berbagai tahap penilaian, termasuk:
- Pola tidur penderita
- Penggunaan obat-obatan, alkohol, serta obat terlarang
- Tingkat stres psikis
- Riwayat medis
- Aktivitas fisik
Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Pentingnya kesehatan mental dalam menjalani kehidupan harus menjadi kesadaran setiap individu. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak peduli dan menganggap sepele setiap hal yang terjadi pada dirinya. Lalu, seperti apa cara tepat untuk mengenali adanya gangguan kesehatan mental?
Kamu bisa mengecek kondisi kesehatan mental melalui diagnosa dokter. Namun, sebelumnya, coba kenali beberapa gejala yang umum muncul pada penderita gangguan kesehatan mental, seperti:
- Makan atau tidur terlalu sedikit atau sebaliknya
- Menarik diri dari kehidupan sosial
- Tidak bergairah dalam menjalani aktivitas
- Delusi, paranoia, atau halusinasi
- Sulit berkonsentrasi
- Sering merasa takut, khawatir, dan bersalah
- Tidak mampu mengatasi stres atau masalah yang timbul
- Sulit untuk mengontrol emosi dan rentan melakukan kekerasan
- Berkelahi atau berselisih dengan orang-orang sekitar
- Sulit melupakan kenangan buruk yang terjadi di masa lampau
- Berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
- Mengalami perubahan mood yang parah atau yang biasa dikenal dengan istilah mood swing
- Sering merasa nyeri yang tidak dapat dijelaskan
- Mendengar suara yang sebenarnya tidak ada
- Mudah lupa, bingung, marah, tersinggung, cemas dan kesal
Dampak dan Komplikasi Gangguan Mental
Gangguan kesehatan mental yang tidak segera ditangani dengan baik dapat berdampak buruk. Setidaknya, ada tiga dampak buruk gangguan kesehatan mental, termasuk:
- Hubungn menjadi tidak harmonis
- Kesehatan fisik terganggu
- Bunuh diri
Saat seseorang berpikir untuk bunuh diri, ini bisa menjadi pertanda bahwa ia memiliki tekanan emosional yang parah. Adapun tanda-tanda peringatan bahwa seseorang berpikir untuk bunuh diri adalah:
- Perubahan suasana hati yang parah
- Menarik diri dari kehidupan sosial
- Mengungkapkan rencana untuk bunuh diri
- Mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang tersayang
- Mengatakan hal-hal yang seolah menggambarkan suasana hatinya
Gangguan kesehatan mental menjadi penyebab utama kecacatan. Agar kondisi tersebut tidak menyebabkan masalah pada emosional, perilaku, dan fisik yang parah, maka harus segera ditangani dengan baik. Komplikasi yang sering dikaitkan dengan gangguan penyakit mental adalah:
- Ketidakbahagiaan dan penurunan kenikmatan hidup
- Konflik dengan keluarga
- Kesulitan dalam hubungan
- Isolasi sosial
- Penggunaan rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang
- Masalah di sekolah atau tempat kerja
- Masalah hukum dan keuangan
- Kemiskinan dan tunawisa
- Menyakiti diri sendiri dan orang lain
- Penyakit jantung dan kondisi medis lainnya
Pengobatan Gangguan Mental
Apabila kamu merasakan tanda-tanda adanya gangguan mental pada diri sendiri maupun orang terdekat, akan lebih baik untuk segera mendapatkan diagnosa dokter. Untuk keperluan pengobatan kondisi kesehatan satu ini, kamu bisa memanfaatkan asuransi kesehatan mental.
Dalam pengobatan gangguan kesehatan mental, dokter akan memilih pengobatan yang tepat, diantaranya adalah sebagai berikut:
Psikoterapi
Pengobatan gangguan kesehatan mental berupa psikoterapi menyediakan media berbicara yang aman untuk para pengidap kondisi kesehatan mental. Dengan begitu, mereka akan dapat mengungkapkan perasaan serta terbuka untuk menerima saran. Psikiater akan membantu serta membimbing penderita mengontrol perasaan.
Terapi ini akan memberikan hasil optimal dengan pengobatan obat-obatan sesuai kondisi penyakit mental yang diderita oleh masing-masing pasien. Adapun beberapa terapi yang banyak digunakan adalah cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dan dialectical behavior therapy.
Obat-obatan
Selain terapi, penderita gangguan kesehatan mental juga akan mendapatkan obat-obatan sesuai resep dokter. Tujuannya adalah untuk mengubah senyawa kimia pada otak. Umumnya, obat-obatan tersebut berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik.
Rawat Inap
Pengobatan selanjutnya yang mungkin diperlukan adalah rawat inap. Penderita yang menunjukkan beberapa gejala tertentu serta kondisi urgen harus di rawat agar mendapatkan pengawasan secara langsung. Misalnya, apabila penderita selalu mencoba melukai atau bunuh diri.
Support Group
Support group biasanya terdiri dari para pengidap gangguan mental sejenis. Bisa juga terdiri dari mereka yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Mereka berkumpul untuk saling menyemangati dan berbagai pengalaman. Mereka juga tidak ragu untuk membimbing penderita lainnya agar bisa menuju pemulihan.
Stimulasi Otak
Opsi pengobatan lain untuk penderita gangguan mental adalah stimulasi otak. Pengobatan ini berupa terapi elektrokonvulsif, stimulasi magnetik, transkranial, pengobatan eksperimental yang disebut stimulasi otak dalam, dan stimulasi saraf vagus.
Pengobatan Terhadap Penyalahgunaan Zat
Pengobatan satu ini umumnya dilakukan apabila gangguan kesehatan mental disebabkan oleh ketergantungan terhadap penyalahgunaan zat terlarang.
Setelah mengetahui betapa pentingnya menjaga kesehatan mental hingga dampak dan komplikasi yang bisa timbul, kamu mungkin tertarik untuk segera memiliki asuransi kesehatan mental.
Untuk setiap jenis asuransi yang kamu butuhkan sebagai perlindungan terhadap kondisi dan risiko tertentu, jangan ragu untuk menghubungi Qoala.