Manusia memiliki banyak emosi. Salah satu emosi yang kerap kali muncul ketika seseorang sedang stress adalah anxiety.
Anxiety ini adalah perasaan tidak nyaman dan takut. Anxiety dapat menyebabkan kamu merasa deg degan, panik, dan bahkan berkeringat. Hampir semua orang tidak menyukai perasaan anxiety ini karena perasaan ini memang tidak menyenangkan untuk dirasakan.
Beberapa orang merasakan anxiety lebih sering dari orang lainnya. Kalau kamu salah satu di antaranya, mungkin artikel Qoala ini cocok untuk kamu.
Pengertian Anxiety Disorder
Anxiety adalah perasaan yang normal dirasakan oleh seseorang saat menghadapi keadaan yang membuatnya takut dan khawatir. Namun, perasaan ini harus lebih diperhatikan ketika muncul tanpa sebab dan sulit untuk dikendalikan.
Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan kecemasan. Peneliti dari Universitas Federal Rio de Janeiro mengatakan bahwa anxiety ini merupakan hanya yang sering dirasakan oleh orang-orang dari seluruh dunia. “Ini perasaan tidak nyaman yang menjalar ke seluruh tubuh, perasaan khawatir yang tidak menyenangkan, dan kerap disertai dengan ketegangan, antisipasi skenario berbahaya–sering kali tidak realistis–serta berbagai bentuk manifestasi fisik.”
Dari penelitian yang sudah dilakukan, anxiety merupakan kondisi yang dapat dirasakan pada segala usia. Kecemasan adalah reaksi yang normal diberikan atas munculnya stress dan dapat berguna untuk banyak situasi.
Rasa cemas membantu untuk bisa menghadapi rasa bahaya dan membantu mempersiapkan diri atas suasana tidak nyaman yang dapat dirasakan tubuh.
Anxiety merupakan gangguan yang sebenarnya sering terjadi. Namun, anxiety ini bisa berbentuk gangguan kecemasan dan keduanya adalah keadaan psikologis yang berbeda.
Dari penelitian yang dilakukan, hampir 30% orang dewasa mengalami gangguan kecemasan. Gangguan mental ini memang sangat umum untuk terjadi dan untungnya dapat diobati serta sudah bermunculan pengobatan yang membantu penderitanya merasa lebih baik.
Anxiety ini adalah respon alami dari tubuh atas datangnya stres. Kondisi ini muncul sebagai bentuk rasa takut dan khawatir dari hal yang akan terjadi di masa depan.
Contohnya seperti ketika seseorang masuk ke sekolah untuk pertama kalinya atau harus pergi wawancara.
Kecemasan ini disebut sebagai alarm ketika diri merasa tertekan dan terancam. Kita dapat mengartikan anxiety sebagai rasa cemas yang dirasakan seseorang dan hal ini dapat menyebabkan rasa khawatir, gugup dan takut.
Penyebab Anxiety Disorder
Kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk aktivitas berlebihan di area otak yang mengatur emosi dan perilaku, ketidakseimbangan zat kimia otak (serotonin dan noradrenalin) yang terlibat dalam pengendalian suasana hati, faktor genetik dan riwayat keluarga, serta pengalaman traumatis atau stres seperti KDRT atau penganiayaan anak. Selain itu, kondisi sakit kronis seperti artritis, dan riwayat kecanduan alkohol atau narkoba juga dapat berperan dalam memicu kondisi tersebut.
Faktor Resiko Anxiety Disorder
Sebelum mencari tahu pengobatan yang bisa dipilih untuk mengatasi gangguan kecemasan, kamu harus tahu penyebabnya dulu. Penyebabnya sebenarnya tidak dapat diketahui secara pasti tapi ada beberapa kondisi yang seringkali memunculkan perasaan ini pada seseorang.
- Pernah dibully atau dirundung.
- Ada pengalaman tidak menyenangkan saat kecil
- Terdapat keluarga yang juga mengalami gangguan yang sama
- Pemalu dan penakut sehingga risiko mengalami gangguan kecemasan jadi lebih besar.
- Sering merokok, meminum minuman beralkohol, dan kafein dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan.
Gejala Anxiety Disorder
Ada beberapa gejala yang menjadi ciri-ciri seorang manusia terkena anxiety, yakni:
- Seringkali merasa takut, cemas, dan khawatir secara berlebihan dan tidak wajar
- Sulit untuk mengontrol rasa cemas yang berlebihan tersebut.
- Mengalami perubahan perilaku dan sulit untuk menjalankan aktivitas
- Gelisah tanpa adanya sebab dan merasa kelelahan
- Sulit untuk berkonsentrasi dan berpikir
- Sulit untuk tidur selama berminggu-minggu. Hal ini disebabkan oleh rasa khawatir yang terus menerus
- Merasakan ketegangan pada otot, seperti otot rahang mengeras atau bagian otot lainnya. Hal ini mungkin akan disadari setelah beberapa hari.
- Sering mendapatkan serangan panik tanpa sebab. Kondisi ini muncul dengan jantung yang berdebar, mual, ingin pingsan, dan mendadak lemas.
Perbedaan Panic Attack dan Anxiety Disorder
Berikut ini adalah pembahasan terkait perbedaan panic attack dan anxiety disorder:
Definisi
Kalau berbicara tentang perbedaannya, anxiety disorder dan panic attack adalah dua hal berbeda. Anxiety disorder merupakan gangguan mental yang bentuknya adalah gejala kecemasan. Panic attack sendiri adalah perasaan takut yang muncul tanpa ada sebab dan rasanya intens. Ada kemungkinan perasaan ini muncul tanpa penyebab yang pasti. Panic attack dapat dikatakan sebagai gejala dan serangan yang dapat terjadi kepada siapa saja, bahkan mereka yang tidak terkena gangguan mental.
Pemicu gejala
Anxiety disorder adalah gejala kecemasan yang disebabkan oleh hal yang jelas, seperti ketakutan atas ketinggian dan hal lainnya. Gejala ini berlangsung selama beberapa menit, hari, jam, atau bisa berbulan bulan. Semuanya tergantung dengan tingkat keparahan semua pengidap. Kalau ada yang mengalami panic attack, mereka akan merasa rasa panik yang muncul tanpa sebab dan bisa berlangsung selama kurang atau lebih dari 10 menit. Panic attack ini bisa terjadi secara lanjutan pada waktu yang sama. Mereka yang merasakan hal ini bahkan bisa merasakan rasa cemas sepanjang hari sebelum akhirnya panic attack.
Variasi gejala
Anxiety disorder dan panic attack sering dianggap sebagai hal yang sama karena gejalanya hampir sama seperti sesak napas dan sakit di bagian dada. Namun, ada juga yang gejalanya berbeda, seperti gangguan tidur dan nyeri otot pada anxiety disorder. Sedangkan hal tersebut tidak akan dirasakan pada panic attack. Panic attack akan membuat seseorang merasa takut secara hebat seakan-akan akan mati atau akan menjadi gila.
Jenis Anxiety Disorder
Anxiety disorder diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Berikut ini penjelasannya!
Generalized Anxiety Disorder
Gangguan yang satu ini meliputi rasa cemas menyeluruh yang tidak berhubungan dengan hal spesifik. Hal itu dapat dimulai dari kecemasan atas kondisi tubuh yang sehat, pekerjaan, atau bahkan reaksi yang berlebihan atas hal yang sederhana seperti bertemu dengan orang lain. Gangguan kecemasan ini dapat dirasakan setiap hari dan secara terus menerus sampai bisa lebih dari 6 bulan. Gangguan kecemasan ini menimbulkan penderitanya sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan menjalani aktivitas normal. Bukan hanya rasa cemas, tapi penderita dari gangguan ini akan merasakan beberapa gejala secara fisik seperti kesulitan tidur dan sesak napas.
Fobia
Fobia merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa takut akan hal yang tidak membahayakan diri atau hal yang sebenarnya tidak menakutkan, seperti ada di ruangan gelap atau melihat hal berlubang. Individu yang memiliki fobia biasanya akan menghindari hal yang menyebabkan fobianya muncul.
Contohnya seperti kalau takut warna merah, mereka akan menghindari warna merah atau kalau berusaha menghadapi hal tersebut, mereka akan menghadapi penderitaan yang hebat. Ketika melihat hal yang mereka takuti, individu yang memiliki fobia tersebut akan memiliki reaksi yang berlebihan, seperti sembunyi dan lari tanpa arah. Bahkan, ketika sudah parah, mereka akan keringat dingin dan sampai pingsan.
Gangguan Kecemasan Sosial
Gangguan kecemasan sosial adalah salah satu jenis fobia, yaitu fobia sosial. Mereka yang memiliki gangguan kecemasan ini mengalami ketakutan yang besar akan situasi sosial dimana mereka akan dinilai orang lain. Biasanya, perasaan ini diakibatkan oleh rasa takut atau malu di tengah keramaian atau salah bicara. Ketika berkomunikasi, mereka akan mengalihkan wajar atau bahkan tidak melakukan kontak mata dengan lawan bicaranya.
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
PTSD adalah gangguan kecemasan yang dirasakan seseorang ketika mereka mengalami kejadian yang menakutkan seperti menjadi korban perampokan atau pernah cedera yang parah. Pada kebanyakan kasus, orang yang memiliki gangguan ini akan merasa kalau mereka berada dalam keadaan bahaya sehingga selalu dalam kondisi yang siap siaga. Kalau orang tersebut pernah di daerah konflik, mereka mungkin akan takut melihat seragam tentara.
Gangguan Panik
Gangguan panik adalah kondisi dimana penderita mengalami episode serangan panik yang terus menerus terjadi dan tiba-tiba tanpa adanya penyebab yang jelas. Kondisi ini dapat terjadi berulang kali dan mengganggu kegiatan.
Ketika gangguan ini muncul, penderita akan merasakan gejala yang luar biasa seperti rasa sesak napas, tubuh lemas, dan keringat dingin. Karena gangguan ini bisa muncul kapan saja, penderita akan menarik diri dari kehidupan sosial dan membatasi kegiatan hariannya dengan orang lain.
Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
OCD merupakan gangguan kecemasan dimana penggunanya akan memikirkan pikiran obsesif secara terus menerus dan perilaku yang berulang kali supaya pikiran tersebut hilang.
Contohnya seperti mencuci tangan berulang kali karena khawatir tangannya masih kotor. Bukan hanya itu, mereka yang mengalami hal ini akan mengatur hal dengan pola yang dianggapnya baik.
Gangguan ini dikatakan lebih sering terjadi pada negara maju dan anak muda. Meski banyak orang sadar akan keadaan ini, tapi OCD sangat sulit untuk dikendalikan dan bisa terjadi kapan saja. Gangguan seperti ini sering diikuti dengan kondisi seperti bipolar dan depresi.
Pengobatan Rumahan Anxiety Disorder
Anxiety disorder bisa ditangani dengan pengobatan rumahan bila tidak berat. Berikut ini adalah pembahasannya!
- Terus aktif secara fisik, seperti terus-terusan berolahraga. Hal itu disebabkan oleh olahraga yang meredakan stres secara ampuh dan bisa meningkatkan perasaan senang.
- Pastikan kalau tidur cukup karena kurang tidur bisa menyebabkan munculnya gangguan kecemasan.
- Melakukan relaksasi, seperti meditasi dan yoga supaya pikiran lebih tenang.
- Tidak mengkonsumsi alkohol dan menjauhi narkoba karena orang tersebut bisa menyebabkan sakau. Sakau ini bisa menyebabkan gangguan kecemasan.
Kapan Harus ke Dokter
Periksa ke dokter kalau kamu cemas dan khawatir secara berlebihan dan dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Kamu lebih baik memeriksakan keadaan kamu ke dokter kalau kamu memiliki riwayat gangguan mental lainnya, seperti gangguan panik atau OCD. kalau kamu sudah didiagnosis menderita gangguan kecemasan umum, kamu bisa melakukan kontrol secara rutin ke dokter untuk mengetahui perkembangan dari kondisimu.
Diagnosis Anxiety Disorder
Untuk bisa melakukan diagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab yang berhubungan dengan gejala, riwayat kesehatan mental dan banyak hal lainnya. Dokter juga akan bertanya terkait dengan kehidupan sehari-hari dan aktivitasnya. Dokter menggunakan kriteria The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition (DSM-5) untuk bisa mengetahui apakah orang tersebut penderita. Kriteria yang digunakan adalah.
- Rasa cemas dan khawatir yang berlebihan dan terus terjadi sepanjang waktu selama setidaknya 6 bulan
- Khawatir yang terus menerus terjadi dan susah untuk dikendalikan
- Gejala yang menimbulkan gangguan saat beraktivitas
- Keluhan yang terjadi bukan karena penyakit
Rasa cemas dan takut bisa disebabkan oleh setidaknya tiga hal berikut ini.
- Merasa gelisah dan tidak bersemangat
- Lelah
- Gampang tersinggung
- Gampang ter-distract
- Otot mudah tegang
- Sulit untuk tidur
Komplikasi Gangguan Anxiety Disorder
Kalau gangguan kecemasan tidak mudah dijalani, rasa cemas dan khawatir secara berlebihan dapat menyebabkan penderitanya sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Gangguan cemas secara umum dapat menyebabkan gangguan tidur, yang kalau dibiarkan terus menerus akan mengganggu kesehatan. Bukan hanya itu, gangguan cemas juga membuat penderitanya jadi depresi sampai mudah menyalahgunakan obat-obatan. Sebagian penderita mengalami gangguan yang berbentuk menimbun barang dalam jumlah yang tidak normal.
Pencegahan Anxiety Disorder
Seperti kebanyakan penyakit, maka Anxiety Disorder dapat dicegah. Berikut ini adalah cara pencegahannya.
- Berolahraga secara rutin
- Beristirahat dan mendapat tidur yang cukup
- Memakan makanan dengan gizi seimbang
- Ikut latihan untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, dan membuat jurnal harian
- Tidak mengonsumsi alkohol, rokok, dan narkoba
- Tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh
- Memeriksa ke dokter kalau mengalami hal traumatis yang menyebabkan pikiran dan kegiatan sehari-hari terganggu
Pengobatan Anxiety Disorder
Ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter terkait anxiety disorder. Mulai dari terapi perilaku kognitif, dan obat-obatan, seperti antidepresan, pregabalin, benzodiazepine. Berikut ini pembahasannya!
Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif ini dilakukan supaya pasien bisa mengenali dan mengubah pola pikir dari perilaku yang membuatnya cemas. Terapi ini menyebabkan pasien supaya tidak berpikir negatif dan bisa berpikir secara realistis. Pasien harus meluangkan 1 jam setiap minggu demi bisa menjalani sesi terapi CBT selama 3-4 bulan. Ketika sesi ini dilakukan, psikiater dan psikolog akan mengajarkan teknik relaksasi supaya pasien bisa lebih tenang ketika menghadapi situasi yang menyebabkan rasa cemas.
Obat-obatan
Bukan hanya perilaku kognitif, tapi dokter juga bisa memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala. Terdapat banyak jenis obat yang sering diberikan untuk menangani hal ini.
Antidepresan
Obat ini masuk ke dalam golongan selective serotonin reuptake inhibitor yang digunakan untuk meningkatkan serotonin dalam otak. Golongan obat ini digunakan supaya serotonin dan nonadrenalin di otak bisa meningkat.
Pregabalin
Meski sering dikenal sebagai obat kejang epilepsi dan nyeri neuropati, obat ini juga dapat digunakan untuk menghentikan gangguan kecemasan.
Benzodiazepine
Benzodiazepine termasuk ke dalam golongan obat penenang yang diberikan untuk meredakan gangguan kecemasan yang umum. Obat ini diberikan adalah untuk mengurangi gejala dan keluhan gangguan kecemasan umum dalam waktu yang cepat. Obat benzodiazepine yang sering digunakan supaya gangguan kecemasan adalah alprazolam.
Perlu diingat kalau pasien harus memeriksakan diri ke dokter secara rutin supaya kondisinya terus terpantau. Pemeriksaan ini bisa dilakukan setiap 2-4 minggu sekali pada 3 bulan pertama ketika melakukan penggunaan obat-obatan. Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan pasien untuk bisa meringankan gejala yang dialaminya.
-
- Berolahraga secara teratur
- Menjalankan teknik relaksasi, seperti yoga dan meditasi
- Tidak mengkonsumsi rokok, kafein, dan minuman keras
Anxiety ini tentu tidak nyaman untuk dirasakan. Kalau kamu sering merasakan anxiety, kamu bisa mencoba cara pengobatan yang ada di atas agar kamu bisa merasa lebih baik lagi. Semoga artikel perlindungan diri di atas dapat membantu kamu untuk mengurangi episode anxietymu atau bahkan membantu kamu mengenali anxiety ketika kamu belum sadar kamu memilikinya dan segera mendapatkan pertolongan.
Akhir kata, jangan lupa untuk cek asuransi kesehatan mental di Qoala jika kalian membutuhkan.