Puasa sudah berjalan hampir tiga minggu. Itu artinya, sudah seharusnya umat muslim menunaikan kewajiban dari rukun Islam yang keempat yaitu zakat. Dalam hal ini, zakat yang ditunaikan di bulan suci Ramadhan adalah zakat fitrah. Sudah tahu tata cara zakat fitrah?
Agar tidak keliru dalam memahami tata cara zakat fitrah, ketentuan, syarat, dan besaran, mari kita cari tahu lebih jauh tentang zakat fitrah melalui artikel Qoala satu ini.
Apa Itu Zakat Fitrah?
Secara umum, setiap muslim pasti sudah mengenal apa itu zakat fitrah. Namun, apakah kamu bisa mendefinisikan pertanyaan tentang zakat fitrah terkait pengertiannya?
Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim dengan memenuhi syarat dan dilakukan sesuai syariat, baik untuk laki-laki maupun perempuan, anak-anak hingga dewasa. Zakat fitrah adalah zakat yang ditunaikan di bulan suci Ramadhan dalam menyambut idul fitri.
Zakat fitrah bertujuan untuk mensucikan harta dan diri manusia setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Selain itu, zakat ini juga menjadi salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama manusia yang membutuhkan.
Niat Zakat Fitrah
Sebelum melangkah ke poin utama yaitu tata cara zakat fitrah, sebaiknya kita terlebih dahulu membahas tentang niat zakat fitrah agar tidak salah dalam berniat. Dengan begitu, kamu bisa meluruskan niat dalam mengeluarkan zakat fitrah sesuai dengan tuntunan Islam.
Adapun lafadz niat zakat fitrah berbeda, tergantung untuk siapa seorang muslim akan mengeluarkan zakat fitrah tersebut. Adapun niat zakat fitrah untuk diri sendiri maupun untuk tanggungan adalah sebagai berikut:
1. Untuk diri sendiri: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an nafsî fardhan lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
2. Untuk istri: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an zaujatî fardhan lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
3. Untuk anak laki-laki: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an waladî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
4. Untuk anak perempuan: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an bintî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
5. Untuk diri sendiri dan keluarga: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘annî wa ‘an jamî’i mâ talzamunî nafaqâtuhum fardhan lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
6. Untuk mewakili seseorang: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Tata Cara Zakat Fitrah
Agar bisa menunaikan zakat fitrah dengan baik, tentunya umat Islam harus mengetahui seperti apa tata cara zakat fitrah sesuai sunnah, bukan? Sayangnya, hal tersebut masih membingungkan bagi sebagian umat muslim, terlebih baik mereka yang belum berpengalaman dalam menunaikan zakat fitrah.
Mengikuti ketentuan zakat fitrah dan tata cara zakat fitrah merupakan wujud kesempurnaan dalam beribadah, terlebih zakat hukumnya wajib. Bukan kita tahu kalau zakat fitrah merupakan salah satu rukun Islam?
Perintah mengeluarkan zakat fitrah tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 110 yang artinya “Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Seperti apa tata cara membayar zakat fitrah? Apakah sama dengan tata cara zakat mal?
Untuk mengeluarkan zakat fitrah, ada tata cara yang harus kamu perhatikan dan ikuti, yaitu:
Ditunaikan Pada Waktu Zakat Fitrah
Zakat fitrah tidak bisa kamu keluarkan mengikuti kehendak diri sendiri karena ada aturan dan tata cara zakat fitrah yang sudah diatur dengan baik dan sempurna dalam Islam. Pelaksanaan zakat fitrah sesuai dengan waktu membayar zakat fitrah, yaitu mulai dari awal bulan suci Ramadhan hingga hari raya idul fitri sebelum pelaksanaan shalat id.
Hal tersebut berlandaskan pada hadist yang artinya:
Artinya: “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dan untuk memberi makan orang miskin. Siapa yang membagikan zakat fitrah sebelum shalat Id maka zakatnya itu diterima dan siapa yang membagikan zakat fitrah setelah shalat Id maka itu termasuk sedekah biasa,” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Adapun waktu utama untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah setelah shalat subuh pada 1 Syawal sebelum shalat idul fitri.
Hitung Besaran Zakat Fitrah
Tata cara zakat fitrah yang baik juga mengharuskan kamu menghitung besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan. Adapun ketentuan dari perhitungan zakat fitrah adalah sekitar 2,5 kg makanan pokok (3,5 liter makanan pokok).
“Dari Ibnu Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum bagi setiap budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa dari kalangan muslimin. Rasulullah SAW memerintahkan pembayarannya sebelum orang-orang keluar rumah untuk shalat Id,” (HR Bukhari dan Muslim).
Zakat fitrah juga bisa dalam bentuk uang dengan besaran senilai 1 sha gandum, kurma, atau beras, sesuai dengan jenis makanan pokok yang berlaku.
Ditunaikan Dengan Makanan Pokok Sehari-hari
Tentang tata cara zakat fitrah, sebaikany perhatikan bentuk dalam menunaikan zakat. Zakat diambil dari makanan pokok sehari-hari, misalnya beras untuk masyarakat muslim di Indonesia. Atau bisa juga menggunakan uang seperti yang sudah dikatakan dalam poin sebelumnya.
Tentukan Tanggungan Zakat
Apakah hanya berlaku tata cara zakat fitrah untuk diri sendiri? Sebagian orang tidak hanya menanggung diri sendiri dalam menunaikan zakat fitrah. Oleh sebab itu, penting untuk terlebih dahulu menentukan tanggungan zakat fitrah. Misalnya, seorang laki-laki yang sudah berkeluarga juga harus membayarkan zakat fitrah atas tanggungannya, termasuk istri dan anak-anak.
Serah Terima Zakat Fitrah
Tata cara zakat fitrah selanjutnya adalah serah terima zakat fitrah, baik secara langsung kepada orang yang berhak menerima zakat atau melalu panitia pengumpul dan penyalur zakat (amilin atau amil zakat).
Apabila kamu memilih untuk memberikan zakat fitrah langsung kepada mustahik atau orang yang berhak menerima zakat. Akad tersebut tidak harus menggunakan bahasa Arab. Itu artinya, serah terima bisa dilakukan menggunakan bahasa sehari-hari yang bisa dipahami kedua belah pihak.
Bagi golongan penerima zakat, mereka harus mengetahui tata cara menerima zakat fitrah.
Tidak hanya itu, seorang muslim juga dapat membayar zakat untuk tanggungan lain seperti orangtua.
Syarat Melaksanakan Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang ditunaikan sekali dalam setahun yaitu di bulan Ramadhan. Tetapi, apakah kamu sudah tahu apa saja syarat dan tata cara zakat? Karena zakat fitrah punya hukum yang wajib untuk dikeluarkan bagi umat muslim, penting bagi mereka untuk mengetahui syaratnya, termasuk syarat sah dan syarat wajib.
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Rasulullah SAW memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.” (HR Bukhari Muslim).
Bagi muslim yang memiliki kecukupan rezeki untuk memenuhi kebutuhan harian selama bulan Ramadhan hingga hari raya, wajib membayar zakat fitrah, laki-laki maupun perempuan.
Syarat Sah Zakat Fitrah
Berbicara tentang ketentuan zakat fitrah, tentunya sebagai muslim kita harus tahu apa saja syarat sah zakat fitrah. Meski sudah dewasa, namun tidak ada kata terlambat untuk mempelajarinya. Adapun syarat sah zakat fitrah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Niat mengeluarkan zakat fitrah dan menyalurkannya
2. Ditunaikan pada waktunya yaitu mulai malam pertama bulan suci Ramadhan hingga menjelang shalat idul fitri
Syarat Wajib Zakat Fitrah
Selain syarat sah, ada juga sejumlah syarat wajib zakat fitrah, yaitu:
1. Beragama Islam atau muslim
2. Baligh
3. Ada dan masih hidup pada malam hari raya idul fitri atau di hari terakhir Ramadhan
4. Memiliki kelebihan makanan pokok dari kebutuhan, keluarga, dan orang yang menjadi tanggungannya di malam dan hari raya idul fitri
Cara Menghitung Zakat Fitrah
Dalam mengeluarkan zakat fitrah, ada banyak hal yang perlu diketahui oleh seorang muslim yang wajib mengeluarkan zakat tersebut. Diantaranya adalah tata cara zakat fitrah untuk diri sendiri maupun anggota keluarga, ketentuan atau syarat, niat, golongang yang berhak menerima zakat, cara menghitung, dan lain sebagainya.
Poin kali ini adalah tentang bagaimana cara menghitung zakat fitrah. Sudah tahu atau biasanya kamu selalu diwakili oleh anggota keluarga lain yang lebih mengerti?
Zakat fitrah adalah zakat yang ditunaikan untuk diri sendiri. Bisa juga untuk keluarga dan orang yang berada dalam tanggungan. Adapun cara menghitungnya sama untuk setiap individu. Zakat fitrah dikeluarkan sesuai dengan jenis makanan yang berlaku di suatu negara, seperti beras di Indonesia.
Cara menghitung zakat fitrah adalah dengan mengeluarkan sebesar 3,5 liter atau 2,4 kg beras (makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia) untuk semua muslim yang sudah memenuhi syarat mengeluarkan zakat fitrah. Selain makanan pokok, zakat fitrah juga bisa ditunaikan menggunakan uang yang tentunya diizinkan oleh sebagian besar ulama di Indonesia.
Nah, apabila hendak mengeluarkan zakat fitrah dengan uang, cara menghitungnya adalah dengan menyesuaikan nilai uang dengan harga bahan pokok yang berlaku di daerah tempat tinggal masing-masing. Jadi, apabila di daerah tempat tinggal kamu harga per kg beras adalah Rp 15 ribu, maka kamu bisa mengalikan 2,5 kg dengan harga tersebut. Penghitungan juga bisa menggunakan harga per liter beras.
Namun, apabila ingin lebih yakin perihal besaran zakat fitrah menggunakan uang, kamu bisa mengikuti ketentuan BAZNAS. Sebagai penyelenggara dan pengawas zakat di Indonesia, BAZNAS mengeluarkan peraturan tentang nominal uang untuk zakat fitrah. Mengacu pada SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2022 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, nilai zakat fitrah adalah setara dengan uang Rp 45 ribu rupiah per orang per hari.
Apabila masih ada keraguan tentang besaran zakat fitrah dengan uang, kamu bisa bertanya kepada orang yang mengetahui lebih dalam tentang zakat fitrah, seperti para ulama dan lainnya. Dengan begitu, kamu akan mengeluarkan zakat tanpa ragu dan rasa khawatir.
Waktu Terbaik Mengeluarkan Zakat Fitrah
Kapan waktu terbaik mengeluarkan atau menunaikan zakat fitrah? Poin satu ini tidak kalah penting dengan mengetahui tata cara zakat fitrah yang akan dapat mengedukasi kamu lebih dalam tentang zakat fitrah.
Pada dasarnya, setiap muslim yang wajib mengeluarkan zakat fitrah bisa menunaikan zakat tersebut kapan saja selama bulan suci Ramadhan. Itu artinya, kamu bisa sesegera mungkin mengeluarkan zakat. Namun, apakah mayoritas orang di lingkunganmu biasanya lebih lazim mengeluarkan zakat fitrah di beberapa hari terakhir Ramadhan hingga malam hari raya.
Agar memahami lebih jauh tentang waktu terbaik mengeluarkan zakat, akan lebih baik untuk mengetahui waktu dalam menunaikan zakat fitrah, yaitu:
1. Waktu Wajib yaitu waktu pembayaran zakat fitrah di sebagian atau sedikit bulan Ramadhan dan sedikit bulan Syawal, artinya zakat fitrah ditunaikan di malam takbiran
2. Waktu Jawaz yaitu rentang waktu saat masuk bulan suci Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri
3. Waktu yang dianjurkan adalah waktu yang berlaku di pagi hari sebelum menunaikan shalat Idul Fitri namun waktunya sangat sempit sehingga umat Islam harus berhati-hati apabila hendak menunaikan zakat fitrah di waktu satu ini
4. Waktu Makruh adalah waktu yang bersifat makruh untuk membayar zakat yaitu pada saat selesai shalat Idul Fitri hingga sebelum matahari terbenam di tanggal 1 Syawal
5. Waktu Haram adalah dimana zakat ditunaikan setelah lewat 1 Syawal dan zakat yang ditunaikan di waktu tersebut terbilang qadha atau mengada
6. Apabila ingin mengeluarkan zakat fitrah di waktu terbaik dengan mengikuti tata cara zakat fitrah yang tepat, kamu bisa menunaikan zakat fitrah di pagi hari di tanggal 1 Syawal sebelum dilaksanakannya shalat idul fitri.
Keutamaan Melaksanakan Zakat Fitrah
Sudah tahu kan seperti apa tata cara macam macam zakat fitrah? Zakat fitrah wajib dikeluarkan di bulan suci Ramadhan oleh umat muslim di seluruh dunia. Namun, apa saja keutamaan melaksanakan zakat fitrah?
1. Membersihkan Diri
Zakat fitrah memiliki sejumlah keutamanaan, salah satunya adalah membersihkan diri. Ketentuan zakat fitrah terdapat pada hadist berikut:
Artinya: “Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat (ke masjid) ‘Idul Fitri” (HR Bukhari dan Muslim).
Manusia tidak luput dari perbuatan salah dan dosa yang juga mungkin dilakukan selama bulan suci Ramadhan. Termasuk berdusta, iri, dan perbuatan salah dan dosa lainnya baik disadari ataupun tidak. Oleh sebab itu, kita harus membersihkan diri dari segala dosa dan perbuatan keji. Salah satunya adalah dengan menunaikan zakat fitrah secara ikhlas dan tulus.
2. Menjadi Jembatan Menuju Surga Allah
Menjadi jembatan menuju surga Allah juga merupakan keutamaan dari zakat fitrah. Namun, bukan berarti lantas kamu berbesar hati dan sombong karena merasa menjadi manusia yang seolah sudah memiliki akses menuju surga.
Selain menunaikan zakat, kamu juga harus menunaikan ibadah wajib maupun sunnah lain.
3. Mendapatkan Pahala Terbaik
Mungkin kamu sering mendengar orang-orang berkata berlombalah dalam kebaikan dan meraih pahala terbaik dari Allah terutama di bulan suci Ramadhan. Zakat fitrah merupakan ibadah yang memberikan keutamaan berupa pahala terbaik yang bisa didapatkan dengan terus mendekatkan diri pada Allah.
Saat mengeluarkan zakat fitrah, pastikan kamu memang tulus dan ikhlas meskipun zakat fitrah adalah sebuah kewajiban. Jangan sampai ada paksaan agar berhak atas pahala dari Allah.
4. Menjadikan Harta Lebih Berkah
Sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk mengeluarkan sebagian dari harta, termasuk dengan menunaikan zakat fitrah. Zakat tidak akan mengurangi apa yang dimiliki, melainkan membuat harta menjadi lebih berkah, In Shaa Allah.
5. Mendapatkan Hidayah dari Allah
Keutamaan lain zakat fitrah adalah mendapatkan hidayah dari Allah. Umat muslim yang selalu mendirikan shalat, memakmurkan masjid, serta menunaikan zakat (termasuk zakat fitrah) menjadi bagian dari golongan orang-orang yang mendapatkan hidayah dari Allah.
Bukankah tidak semua orang siap menerima hidayah? Itulah kenapa sebaiknya kamu tidak melewatkan kesempatan baik yang Allah berikan sekali dalam setahun.
6. Bukti Kepedulian Terhadap Sesama
Mengeluarkan zakat fitrah juga merupakan bentuk dan bukti kepedulian terhadap sesama. Bukankah kamu sudah tahu beberapa golongan orang yang berhak menerima zakat fitrah?
Ramadhan adalah momen besar bagi setiap muslim untuk memperbaiki diri, keimanan, dan ketakwaannya kepada Allah. Kamu tentunya menyadari bahwa tidak semua orang bisa menjalani kehidupan dengan beruntung. Beberapa orang dilahirkan sebagai fakir dan miskin. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan harian saja begitu sulit. Jadi, ini saatnya untuk peduli kepada sesama dengan mengeluarkan zakat fitrah, sebagian dari harta yang dimiliki sesuai dengan ajaran Islam.
7. Memaknai Hari Raya Idul Fitrah Sebagai Hari Kemenangan
Puasa bukan hanya menahan diri dari rasa haus dan lapar saja, tetapi juga dari hawa nafsu yang dapat membuatnya semakin jauh dari Allah. Di bulan suci Ramadhan, Allah juga membuka pintu rahmat, berkah, dan ampunannya dengan begitu luas.
Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memberikan keutamaan bagi umat muslim agar bisa memaknai idul fitri sebagai hari kemenangan. Dengan melewati bulan Ramadhan, itu artinya kamu sudah berusaha menahan hawa nafsu hingga akhirnya mencapai kemenangan.
Golongan yang Berhak Menerima Zakat Fitrah
Baik ditunaikan dengan makanan pokok maupun dengan uang sesuai ketentuan yang berlaku dan disepakati para ulama, zakat fitrah harus diberikan kepada golongan yang berhak menerima zakat. Siapa saja? Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat fitrah, yaitu:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil atau orang yang mengumpulkan dan menyalurkan zakat
4. Muallaf, yakni orang non-muslim yang diharapkan keislamannya dan orang yang baru masuk Islam yang diharapkan keteguhannya dalam Islam
5. Riqab atau hamba sahaya
6. Gharim, yakni orang yang berhutang untuk tujuan syariah yang tidak menemukan harta untuk melunasi utang tersebut
7. Fisabilillah, yakni orang yang berjihad, dai, penuntut ilmu agama, dan semacamnya
8. Ibnu sabil, yaitu musafir yang terpisah dari kelompoknya
Melalui artikel perencanaan keuangan satu ini, kamu bisa mengetahui dan mempelajari tata cara zakat fitrah. Sehingga bisa dijadikan sebagai acuan atau rujukan dalam menunaikan zakat fitrah di kemudian hari. Sudah mulai mempersiapkan zakat fitrah baik untuk diri sendiri maupun orang dalam tanggungan? Cari informasi lain tentang zakat fitrah di Qoala blog.