Tabungan pendidikan anak merupakan salah satu jenis tabungan yang diperuntukkan untuk menyimpan dana pendidikan anak mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga ke jenjang perguruan tinggi. Layanan keuangan yang satu ini bisa menjadi salah satu pilihan terbaik bagi para orangtua yang ingin mempersiapkan dana pendidikan bagi anaknya dalam jangka panjang.
Tentunya, mempersiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin menjadi sangat penting. Manfaat menabung untuk dana pendidikan ini tidak lain agar para orangtua tidak terlalu terbebani oleh berbagai macam kebutuhan sekolah buah hati tercinta, mulai dari uang SPP, seragam, hingga dana kegiatan dan akomodasi. Pasalnya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa terjadi inflasi pendidikan sebesar 3,81 persen dan kenaikan rata-rata uang pangkal sekolah sebesar 10-15 persen setiap tahunnya.
Seperti yang diketahui, untuk mempersiapkan dana pendidikan itu semakin cepat, semakin baik. Ada banyak manfaat bagi kesehatan finansial rumah tangga juga di masa yang akan datang. Dampaknya, kamu akan lebih tenang dalam menjamin kebutuhan pendidikan buah hatimu di masa depan. Oleh karena itu, simak penjelasan Qoala di bawah ini untuk mengenali manfaat dan cara mempersiapkan tabungan pendidikan anak sejak dini.
Apa Itu Tabungan untuk Pendidikan Anak?
Secara definisi, tabungan pendidikan adalah hal penting yang wajib dimiliki oleh tiap orang tua guna memenuhi edukasi anaknya. Hal ini dikarenakan inflasi biaya pendidikan semakin meningkat tiap harinya. Dengan begitu, para orang tua perlu membuat perencanaan finansial agar sang buah hati tetap bisa merasakan bangku sekolah.
Tabungan pendidikan adalah simpanan yang dikhususkan untuk keperluan edukasi anak mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Tabungan ini memiliki jangka waktu cukup lama yaitu 2 tahun ke atas. Oleh karena itu, dapat dikatakan pula bahwa tabungan pendidikan adalah simpanan berencana. Lantas apa perbedaan tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan?
Dalam praktiknya, tabungan dan asuransi pendidikan memiliki perbedaan. Adapun perbedaan asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Berbeda Definisi Antara Tabungan dan Asuransi
Perbedaan pertama yaitu dari definisi antara tabungan dan pendidikan. Tabungan adalah produk keuangan yang menawarkan manfaat seperti sarana penyimpanan uang dengan aman dibandingkan di rumah. Dengan harapan, uang di rekening bank akan terhindar dari berbagai risiko kehilangan.
Sedangkan asuransi adalah produk keuangan dengan tawaran untuk memproteksi segala sesuatu yang memiliki risiko. Perlindungannya bisa diambil sebagai manfaat berupa penggantian kerugian finansial. Biasanya kerugiannya meliputi sakit, meninggal dunia, kecelakaan, cacat, kebakaran, dan masih banyak lagi.
2. Tujuan Setoran Dana pun Beda
Penyetoran dana asuransi dan tabungan memiliki manfaat serta tujuan yang berbeda. Di asuransi, biasanya setoran dana disebut dengan premi. Nantinya premi akan disetorkan secara rutin, baik itu per bulan, triwulan, semesteran, atau bahkan tahunan. Premi itu sendiri meliputi dari sejumlah biaya, meliputi asuransi, akuisisi, pengelolaan dana, administrasi hingga uang investasi, Tujuan dibayarkan premi yaitu untuk mendapatkan kepastian kerugian yang kecil di masa mendatang (guaranteed small loss) ketika klaim asuransi.
Sementara itu, tujuan setoran dana tabungan adalah untuk mengamankan semua segala risiko kehilangan yang bisa terjadi. Nantinya, nasabah akan dikenakan biaya administrasi per bulan dan dipotong langsung dari saldo yang ada. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan fasilitas penyimpanan uang di bank.
3. Status dari Dana yang Disetorkan Berbeda
Selanjutnya adalah status dana yang disetorkan pun juga berbeda. Status kepemilikan dana atau premi asuransi yang disetorkan akan menjadi milik perusahaan apabila kamu menggunakan asuransi. Sedangkan tabungan, dana tersebut tentu sepenuhnya akan menjadi hak milikmu.
4. Perbedaan Pengaruh Asuransi dan Tabungan Terhadap Aset
Saat menyimpan uang di bank sebagai tabungan memang akan menambah aset kepemilikan. Hal ini berbanding terbalik dengan asuransi murni yang akan mengurangi aset milikmu. Pasalnya, asuransi akan membutuhkan dana untuk membayar premi sehingga polisnya tetap aktif dan bisa digunakan sewaktu-waktu.
5. Perbedaan Tabungan Pendidikan dan Asuransi Pendidikan
Memiliki tujuan yang sama, namun keduanya mempunyai perbedaan cukup signifikan. Singkatnya, tabungan pendidikan adalah simpanan dengan bunga tertentu dan dapat dicairkan setelah beberapa tahun. Sedangkan asuransi pendidikan adalah produk yang dilengkapi dengan investasi.
Ciri tabungan pendidikan adalah sebagai berikut:
- Memiliki tingkat risiko cenderung lebih kecil
- Bagus untuk jangka pendek
- Bunga yang diberikan sekitar 3,5%
Ciri asuransi pendidikan adalah sebagai berikut:
- Memiliki tingkat risiko cenderung lebih besar
- Disarankan untuk jangka panjang
- Hasil pengumpulan dana bisa lebih besar
- Memiliki manfaat proteksi jiwa
Cara Mempersiapkan Tabungan untuk Pendidikan Anak
Menabung untuk pendidikan anak merupakan salah satu investasi terbaik yang dapat dilakukan oleh orang tua. Tabungan pendidikan anak dapat membantu mempersiapkan biaya pendidikan anak di masa depan dan memberikan keamanan finansial bagi keluarga. Saat ini tersedia banyak sekali produk tabungan pendidikan yang tersedia di berbagai bank. Untuk itu, penting sekali memilih produk yang tepat. Sebagai langkah yang tepat, berikut ini beberapa cara mempersiapkan tabungan untuk pendidikan anak, diantaranya:
1. Mulai Membuka Tabungan Pendidikan Sejak Dini
Pertama, kamu bisa membuka rekening tabungan sedini mungkin, bahkan ketika anak masih di dalam kandungan. Tujuannya supaya kamu tidak terlalu terbebani oleh biaya sekolah anak pada masa mendatang. Apalagi kebutuhan rumah tangga juga pasti akan makin bertambah. Jadi, langkah pertama yang bisa kamu lakukan yaitu membuka tabungan.
2. Riset Tentang Biaya Sekolah Anak
Langkah selanjutnya sebelum menentukan jenis tabungan pendidikan yang akan dipilih adalah dengan melakukan riset mengenai biaya pendidikan yang dibutuhkan anakmu. Ketahui berapa biaya yang harus dikeluarkan serta kenaikan per tahunnya untuk berbagai jenjang pendidikan. Terlebih, jika kamu sudah mengetahui preferensi atau lembaga pendidikan incaran yang menjadi tujuan anakmu di kemudian hari. Pastikan kamu membuat rencana anggaran sesuai dengan periode waktu belajar wajib sekolah. Mulai dari playgroup hingga jenjang perguruan tinggi. Berikut adalah rincian periode pendidikan anak.
Umur | Jenjang Pendidikan |
3-4 tahun | Playgroup |
4-6 tahun | TK/PAUD |
6-12 tahun | SD |
12-15 tahun | SMP |
15-18 tahun | SMA |
18-22 tahun | Kuliah S1 |
Jika ingin mempersiapkan dana pendidikan saat anakmu sudah memasuki usia sekolah, kamu juga harus mulai kamu mengenali minat dan bakat anak perlahan. Dengan begitu, kamu bisa memperkirakan pendidikan yang sesuai dengan anakmu di masa depan. Selain itu, kamu juga bisa coba menelusuri biaya pendidikan di dalam dan luar negeri. Jika suatu waktu ada keinginan sekolah di luar negeri, maka kamu harus sudah paham betul kesiapan finansialmu.
3. Buat Rencana Anggaran Pendidikan
Dalam membuat rencana anggaran dana sekolah anak, kamu juga harus sudah bisa menentukan prioritas alokasi gaji setiap bulan. Pastikan kamu tetap memenuhi pos kebutuhan pokok, dana darurat, dana pensiun, dan pos pengeluaran lainnya. Lalu, berapa persen tabungan untuk pendidikan anak? Jika penghasilan keluargamu Rp15 juta per bulan dan menggunakan strategi 70/20/10, maka kamu bisa menyisihkan 20% dari pemasukan ke tabungan dan investasi. Berarti, alokasi tersebut sebesar Rp3 juta per bulan.
Kalau angka tersebut dirasa belum cukup, kamu dan pasanganmu perlu mengatur ulang alokasi dana sambil mengoptimalkan sumber pemasukan lain di samping gaji pokok bulanan. Meskipun rencana ini bisa saja berubah seiring berjalannya waktu, kamu tetap mempunyai gambaran persiapan sekolah anak di masa depan. Jangan sampai menunda-nunda perencanaan keuangan.
Biaya pendidikan anak pun akan cenderung akan selalu meningkat setiap tahunnya. Apakagi, kamu harus mempertimbangkan kebutuhan iuran sekolah, seragam, alat tulis, kebutuhan ekstrakurikuler, biaya asrama, dan sebagainya. Jadi, pastikan kamu lebih cermat dalam mengatur keuangan rumah tangga dan sebisa mungkin tetap konsisten menabung sesuai pos pengeluaran.
4. Sesuaikan Perhitungan Tabungan Pendidikan dengan Inflasi
Setelah menetapkan rencana tabungan, kamu harus menyesuaikannya dengan perkiraan tingkat inflasi pendidikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022, inflasi pendidikan sebesar 2,50% per tahun. Fenomena naiknya biaya pendidikan anak tidak dapat dihindari. Namun, kamu bisa melakukan antisipasi mulai dari sekarang. Caranya, buat perkiraan simulasi perhitungan biaya pendidikan dari jenjang TK hingga perguruan tinggi.
Umumnya, tabungan pendidikan anak itu mencakup biaya pendidikan selama 18 tahun ke depan. Apalagi, adanya peningkatan kualitas dan fasilitas setiap sekolah juga mempengaruhi harga iuran sekolah juga. Berarti, perhitungan kenaikan biaya sekolah anak. Data rata-rata di bawah ini merupakan biaya masuk terendah sekolah swasta di Jakarta tahun 2023. Seandainya kamu menyiapkan dana ini saat merencanakan biaya ini saat anakmu berusia 1 tahun, maka berikut perkiraannya.
Jenjang Pendidikan | Rata-rata Biaya Masuk Sekolah | Inflasi per Tahun (%) | Perkiraan biaya 3 tahun lagi |
TK | Rp3.000.000,00 | 3% | Rp3.278.181,00 |
Jenjang Pendidikan | Rata-rata Biaya Masuk Sekolah | Inflasi per Tahun (%) | Perkiraan biaya 8 tahun lagi |
SD | Rp6.000.000,00 | 3% | Rp7.379.243,19 |
Jenjang Pendidikan | Rata-rata Biaya Masuk Sekolah | Inflasi per Tahun (%) | Perkiraan biaya 14 tahun lagi |
SMP | Rp10.000.000,00 | 3% | Rp14.685.337,13 |
Jenjang Pendidikan | Rata-rata Biaya Masuk Sekolah | Inflasi per Tahun (%) | Perkiraan biaya 17 tahun lagi |
SMA | Rp12.000.000,00 | 3% | Rp19.256.477,27 |
Jenjang Pendidikan | Rata-rata Biaya Masuk Sekolah | Inflasi per Tahun (%) | Perkiraan biaya 20 tahun lagi |
Kuliah | Rp37.000.000,00 | 3% | Rp64.879.723,93 |
Berdasarkan perkiraan uang masuk sekolah tersebut, kamu membutuhkan minimal Rp109.478.962,56 untuk jenjang pendidikan TK hingga kuliah. Namun, kamu juga harus memenuhi biaya iuran bulanan, seragam, buku pelajaran, transport, atau asrama. Secara umum, perhitungan di atas bisa menjadi acuan minimum yang perlu dirimu siapkan.
5. Pilih Instrumen Investasi yang Tepat
Selanjutnya, tabungan pendidikan anak yang bagus di mana? Agar tabungan pendidikan anak lebih optimal, alokasikan dana tersebut ke instrumen investasi andalamu seperti reksadana. Kamu akan lebih cepat mencapai target tabungan dengan berinvestasi daripada menabung konvensional di tabungan bank. Hal ini karena bebas dari potongan biaya administrasi sekaligus memberikan imbal hasil optimal di masa yang akan datang. Jika ini mempersiapkan dana ini untuk jangka panjang lebih dari 3-5 tahun, maka kamu bisa memilih instrumen reksadana berikut.
Target Waktu | Rekomendasi Produk Reksadana |
2-4 tahun | Reksadana pendapatan tetap (RDPT) atau reksadana campuran (RDC) |
Lebih dari 5 tahun | Reksadana campuran (RDC), reksadana saham (RDS), reksadana indeks (RDI) |
Sekarang, pilihlah instrumen investasi terbaik dan mulai mengalokasikan dana tabungan pendidikan secara rutin. Salah satu aplikasi penyedia layanan jasa investasi reksadana, emas, dan Surat Berharga Negara yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK.
Contohnya, jika kamu menyisihkan Rp1 juta per bulan sehingga dana tabungan tahunanmu Rp12 juta setahun dialokasikan ke reksadana campuran tersebut di aplikasi tanamduit, maka kamu bisa memperoleh imbal hasil dalam jangka waktu 5 tahun sebagai berikut.
Tahun | Dana Investasi per Tahun | Reksadana | Imbal Hasil | Total (Nilai Pokok+Imbal Hasil) |
1 | Rp12,000,000 | Rp12,000,000 | Rp3,157,680.00 | Rp15,157,680.00 |
2 | Rp12,000,000 | Rp27,157,680.00 | Rp7,146,271.92 | Rp34,303,951.92 |
3 | Rp12,000,000 | Rp46,303,951.92 | Rp12,184,421.91 | Rp58,488,373.82 |
4 | Rp12,000,000 | Rp70,488,373.82 | Rp18,548,310.69 | Rp89,036,684.51 |
5 | Rp12,000,000 | Rp101,036,684.51 | Rp26,586,793.16 | Rp127,623,477.67 |
Jika kamu rutin mengalokasikan sebagian penghasilanmu ke tabungan pendidikan anak di produk reksadana campuran, maka kamu bisa mencapai target minimal biaya masuk sekolah. Seandainya kamu menaruhnya di rekening biasa, kamu harus menanggung biaya administrasi setiap bulannya. Selanjutnya, uang yang kamu alokasikan ke reksadana bisa lebih optimal, bukan?
Selain memenuhi biaya masuk sekolah, kamu juga bisa menggunakan dana tersebut untuk membeli perlengkapan pendukung sekolah lainnya seperti buku, biaya kursus, dan kebutuhan lainnya di masa yang akan datang.
6. Buat Strategi Keuangan yang Matang
Proses mempersiapkan dana tabungan pendidikan anak ini memang harus direncanakan dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang penting untuk diperhatikan supaya kebutuhan dana pendidikan dapat segera terpenuhi:
Media untuk Menabung
Pertama-tama, pikirkan dulu media yang akan dipakai untuk menabung. Apakah dana tabungan akan disimpan di rekening pribadi atau ada rekening khusus yang sudah disiapkan. Selain lewat akun rekening bank, mungkin kamu juga bisa mempertimbangkan instrumen investasi tertentu untuk menyimpan dana tabungan pendidikan.
Jumlah Dana yang Harus Ditabung
Hal berikutnya yang penting untuk dipikirkan adalah jumlah dana yang harus ditabung. Sudah pasti kamu harus menentukan nominal dana yang akan disisihkan dan dialokasikan untuk tabungan pendidikan. Pastikan jumlah dana ini sesuai dengan kemampuan atau pemasukan yang kamu peroleh tanpa mengesampingkan pengeluaran untuk kebutuhan utama.
Durasi Menabung
Selanjutnya perhatikan juga berapa lama waktu yang bisa digunakan untuk menabung. Kalau kamu belum menikah atau mungkin belum punya anak maka durasi menabung bisa lebih panjang. Tapi kalau kamu sudah punya anak maka durasi menabungnya jadi lebih pendek. Waktu yang tersedia untuk menabung ini juga bisa berpengaruh pada nominal uang yang bisa kamu alokasikan ke tabungan pendidikan.
Penggunaan Asuransi
Perhatikan juga pemakaian asuransi pendidikan. Jenis produk asuransi ini menjadi pilihan tepat jika kamu ingin mempersiapkan dana pendidikan sejak dini. Asalkan kamu memilih perusahaan asuransi yang tepercaya dan memang benar-benar bisa diandalkan untuk membantu mencukupi kebutuhan biaya anak.
7. Perbanyak Pemasukan Tambahan
Banyak pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan untuk menambah pemasukan. Seperti berjualan secara online dan menjadi tutor kursus. Pilihlah kegiatan yang sekiranya tidak terlalu mengganggu pekerjaan utama kamu.
8. Ajak Semua Keluarga untuk Berkomitmen Pada Tabungan Pendidikan
Ajak keluarga dan kerabat karib untuk terlibat dalam memberikan “hadiah pengalaman” kepada anakmu. Contoh, daripada meminta gem konsol pada sang paman, lebih baik beliau membantu biaya les berenang. Hadiah pengalaman seperti itu akan jauh lebih berkesan daripada mainan yang sewaktu-waktu bisa hilang ataupun rusak. Biaya-biaya yang sudah digantikan oleh orang lain, bisa ditabung untuk pendidikan masa depan anakmu.
Perlu diingat, acara-acara khusus seperti ulang tahun, wisuda, dan perayaan Hari Raya adalah kesempatan yang sangat baik untuk mendorong kakek-nenek, saudara kandung, kerabat, dan teman untuk berkontribusi pada pendidikan anak.
9. Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Dalam kehidupan rumah tangga, tentu kondisi finansial bisa saja tidak berjalan mulus. Meskipun begitu, kamu harus tetap fokus mengalokasikan sebagian penghasilan ke pos pendidikan anak. Kegiatan menabung juga perlu beriringan dengan evaluasi keuangan secara rutin. Bersama pasangan, kamu harus melakukan review pos pengeluaran dalam periode tertentu, seperti bulanan atau tahunan. Dengan begitu, pos pengeluaran lebih sehat dan alokasi dana kebutuhan sekolah anak di masa depan tetap berjalan meskipun kondisi keuangan tidak stabil.
Manfaat Tabungan untuk Pendidikan Anak
Membuat tabungan pendidikan anak sejak dini pasti akan sangat membantumu di masa depan. Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, kamu jadi tidak perlu khawatir saat biaya besar untuk menyekolahkan anak dibutuhkan. Selain itu, kamu tidak perlu pusing lagi memikirkan dana yang harus dibayar setiap bulannya karena sudah tersedia di dalam tabungan pendidikan anak. Ada beberapa manfaat lain yang bisa didapat saat kamu membuka tabungan untuk pendidikan anak ini, seperti:
1. Menjadi Disiplin
Setiap tahunnya kebutuhan terus bertambah, begitu juga dengan harga dari setiap barang kebutuhan. Semua biaya les dan sekolah anak juga pasti akan bertambah seiring berjalannya waktu. Membuka tabungan pendidikan akan membantumu untuk mulai disiplin dalam menabung, tidak hanya untuk dana pendidikan anak, tetapi juga dalam mengatur keuangan setiap bulannya. Dengan menyisihkan uang yang kamu punya ke dalam beberapa rekening sesuai kebutuhan, masa depan bisa lebih terjamin.
2. Meringankan Beban Biaya Pendidikan
Tabungan merupakan persiapan. Jadi, saat kamu masih memiliki dana yang dapat disisihkan, maka uang tersebut bisa disimpan untuk dana pendidikan anak di masa depan. Hal ini akan lebih meringankan bebanmu dalam rangka pemenuhan kebutuhan biaya pendidikan anak nantinya.
Walaupun pada akhirnya dana yang terkumpul tidak dapat memenuhi atau menutupi seluruh kebutuhan pendidikan, setidaknya dapat membantu meringankan biaya yang harus dikeluarkan. Apabila ternyata kamu sudah dapat memenuhi biaya pendidikan tanpa bantuan tabungan, maka dana yang terkumpul dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang didapatkan.
Misalnya, masuk ke perguruan tinggi yang lebih baik atau membeli laptop untuk belajar, motor untuk kuliah, kos-kosan dengan fasilitas lebih bagus serta biaya lainnya yang berkaitan dengan pendidikan anak. Dengan kata lain, tidak ada ruginya membuka tabungan pendidikan anak.
3. Memiliki Risiko Kecil dan Fleksibel saat Menyimpan Uang
Membuat tabungan pendidikan memiliki risiko yang kecil dan sangat fleksibel dalam menyimpan uang. Saat ini setiap bank menawarkan tabungan pendidikan dengan keunggulan masing-masing. Namun setidaknya hampir semua bank menawarkan jaminan asuransi dengan nominal tertentu untuk tabungan milikmu.
Selain itu minimal nominal untuk menabung biasanya dimulai dari Rp100.000. Saat kamu membuka tabungan ini, tidak ada standar nominal tetap yang harus selalu dibayar setiap bulannya. Semua bergantung pada pemasukan dan keadaanmu setiap bulan. Jadi kamu tidak perlu merasa berat saat membuka tabungan pendidikan anak.
4. Bunga Tabungan yang Cukup Besar
Salah satu keunggulan dari tabungan pendidikan adalah bunga yang lebih besar dari tabungan yang biasa. Bunga yang diberikan juga tetap dan menguntungkan jika kamu bisa menambahkan jumlah nominal yang ditabung setiap bulannya. Namun untuk persenan bunga yang didapat, tentu bergantung pada setiap bank. Kamu bisa menanyakan keuntungan yang didapat sebelum membuka tabungan tersebut pada pegawai bank. Membuka tabungan pendidikan anak sejak dini adalah keputusan yang tepat. Dengan semua persiapan ini, kamu bisa mengatasi risiko-risiko yang ada di masa mendatang.
5. Tabungan pendidikan Sangat Fleksibel
Tabungan pendidikan merupakan jenis tabungan berjangka yang sangat fleksibel. Beberapa produk bahkan dapat dimulai dengan setoran awal sebesar Rp100.000 saja. Jangka waktu setoran adalah selama 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
Tentu saja, sebaiknya dana pendidikan diperhitungkan sesuai target dana yang dibutuhkan. Misalnya, kamu sudah merencanakan tabungan berjangka untuk pendidikan biaya masuk SMA bagi anakmu yang masih kelas 6 SD. Dana yang direncanakan adalah Rp36 juta. Maka besaran setoran rutin bulanan adalah:
- Jangka waktu tabungan: 4 tahun (lama pendidikan dari kelas 6 SD hingga masuk kelas 10 SMA)
- Jangka waktu setoran: 4 tahun x 12 bulan = 48 bulan
- Besar setoran: Rp36.000.000 : 48 bulan = Rp750.000 per bulan.
Maka setoran minimal adalah Rp750.000 per bulan selama 4 tahun. Jika dari segi penghasilan kamu belum dapat menyisihkan uang sebesar itu, maka tidak perlu risau. Setoran sebesar apa pun tetap dapat memberikan manfaat di masa depan. Oleh karena itu, pilihlah besaran setoran sesuai kemampuanmu saat ini. Setelah kemampuan finansialmu mengalami peningkatan, maka besar setoran per bulan juga dapat dinaikkan.
Perlu diingat, lebih baik kamu menyicil dengan setoran sesuai kemampuan tapi dapat menyelesaikan hingga jangka waktu terakhir, ketimbang mengambil setoran tinggi di awal tapi berhenti dalam beberapa bulan karena tidak dapat memenuhi setoran. Karena dengan demikian, kamu tidak akan bisa mendapatkan manfaat maksimal sesuai yang direncanakan.
5. Kesempatan Mendapatkan Perlindungan Asuransi
Produk tabungan pendidikan umumnya akan dilengkapi juga dengan fasilitas perlindungan asuransi jiwa. Sehingga jika terjadi sesuatu yang menyebabkan pemilik rekening meninggal dunia, maka ahli waris akan mendapatkan dana pendidikan sesuai yang direncanakan serta tambahan uang santunan kematian.
Namun demikian, besaran santunan asuransi jiwa tersebut tidak sebanyak yang diberikan pada peserta asuransi murni. Hal ini dikarenakan polis asuransi jiwa tersebut dibayarkan oleh pihak bank, tanpa mengganggu besaran saldo tabungan berjangka pendidikan yang dimiliki. Sehingga besaran tanggungan juga terbatas. Lain halnya dengan pembayaran polis asuransi yang langsung dilakukan oleh peserta atau pemegang polis.
6. Proses Pencairan Sangat Mudah
Kelebihan lainnya dari tabungan pendidikan adalah proses pencairannya yang sangat mudah. Kamu tidak harus mengurus secara khusus proses pengajuan pencairan saldo. Pada saat tabungan berjangka telah jatuh tempo, maka dana tersebut akan langsung kembali masuk ke rekening aktif milikmu. Sehingga dana tersebut dapat langsung digunakan pada waktunya.
Demikian juga halnya jika setoran tiba-tiba macet di tengah jalan. Tabungan berjangka bisa tetap aktif jika gagal debit atau tidak ada setoran masuk selama dua bulan. Akan tetapi, jika 3 bulan berturut-turut tidak ada setoran, maka tabunganakan otomatis dihentikan dan saldo akan otomatis masuk kembali ke rekening aktif.
7. Minim Risiko Kehilangan Uang
Sebagai produk bank, maka tabungan berjangka akan mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sehingga tidak perlu khawatir tidak akan mendapatkan uangmu kembali apabila terjadi sesuatu yang menyebabkan pihak bank tidak dapat mengembalikan uang nasabah.
Selain itu, jumlah dana pendidikan yang diperoleh akan setara dengan jumlah uang yang telah disetorkan bahkan mengalami penambahan dana dari bunga yang diberikan pihak bank. Namun demikian, mungkin saja dana milikmu akan berkurang apabila:
- Nominal setoran per bulan rendah dan tabungan berjangka belum lama berjalan. Bisa jadi besaran biaya administrasi lebih besar dibandingkan bunga dan mengakibatkan saldo terpotong pada periode awal tabungan.
- Apabila tabungan berjangka berhenti atau ditutup sebelum waktunya, maka nasabah akan dikenakan pinalti sesuai ketentuan dan dapat mengurangi jumlah saldo.
Namun demikian, jumlah pengurangan saldo tabungan pendidikan tersebut terbilang cukup minim. Apalagi jika dibandingkan dengan potongan pada asuransi pendidikan yang mungkin tidak akan menyisakan saldo jika kamu berhenti tidak lama setelah mendaftarkan diri.
Nah, itu dia beberapa penjelasan terkait cara mempersiapkan tabungan untuk pendidikan anak. Untuk informasi terkait asuransi pendidikan, kamu juga bisa langsung mengunjunginya di Qoala Apps atau Blog Qoala.