Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, kita tidak bisa lepas dari kebutuhan yang berhubungan dengan transaksi keuangan baik secara individu di rumah maupun di tempat kerja. Seseorang yang memiliki jabatan yang berhubungan dengan transaksi keuangan tentu memiliki tanggung jawab termasuk dalam mengambil uang untuk kebutuhan perusahaan.
Akan tetapi, karena kondisi tertentu terkadang ia tidak bisa melakukan tugas tersebut sehingga harus memberikan kuasa kepada pihak lain untuk mewakili dirinya dalam hal tersebut. Begitu pula bagi individu yang mungkin tidak bisa mengambil sejumlah dana secara langsung. Sehingga ia harus menunjuk seseorang dapat memberi kuasa orang tersebut agar bisa mewakili dirinya untuk bisa mengambil dana yang dimaksud.
Untuk kedua kondisi tersebut, tentu harus dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku termasuk menyertakan surat kuasa pengambilan uang yang merupakan dokumen sah dan bersifat legal. Sehingga bisa menghindari berbagai risiko dan kemungkinan di kemudian hari yang dapat merugikan banyak pihak.
Untuk mempelajari lebih lanjut seperti apa surat kuasa pengambilan uang, ciri, cara membuat, hingga contohnya, simak artikel Qoala satu ini yuk!
Apa Itu Surat Kuasa Pengambilan Uang?
Sebenarnya, surat kuasa pengambilan uang di bank sudah bukan lagi hal yang asing. Nyatanya, banyak orang yang menggunakan surat tersebut agar bisa menarik sejumlah uang dengan melimpahkan kuasa kepada orang yang ditunjuk. Tetapi, apa sih sebenarnya surat kuasa itu?
Melansir dari Investopedia, kita bisa mengartikan surat kuasa sebagai otorisasi hukum untuk memberikan orang yang ditunjuk keleluasaan bertindak atas nama principal atau pihak pertama. Orang yang dipercaya tersebut memiliki wewenang terbatas untuk membuat keputusan mengenai keuangan, properti, investasi, maupun perawatan medis prinsipal.
Dari pengertian tersebut, kita juga bisa menarik kesimpulan bahwa surat kuasa memiliki fungsi sebagai dokumen yang secara sah menunjukkan peralihan wewenang dari pihak pertama ke pihak kedua. Salah satu alasan atau latar belakang dibuatnya surat kuasa pengambilan uang di bank BCA maupun bank lain karena pihak pertama berhalangan hadir untuk melakukan proses atau transaksi tertentu. Oleh sebab itu, ia menunjuk orang yang dipercaya sebagai pihak kedua yang nantinya memiliki kuasa penuh untuk melakukan pengambilan uang atau hal lain sesuai dengan yang tercantum dalam isi surat.
Dengan surat kuasa pengambilan uang, seseorang yang mendapatkan kuasa atau yang ditunjuk kemudian dapat mengelola keuangan, termasuk mengajukan pengembalian pajak, melakukan transfer, menandatangani cek, atau aktivitas lain yang berhubungan dengan keuangan.
Kita juga bisa menyimpulkan bahwa surat kuasa pengambilan uang adalah surat yang berisi keterangan pelimpahan wewenang atau kekuasaan dari pihak pertama ke pihak kedua. Sehingga pihak kedua bisa mewakili pihak pertama untuk mencairkan uang.
Surat tersebut tentunya menjadi dokumen legal yang artinya memiliki kekuatan hukum. Adapun dasar hukum dari surat kuasa pengambilan uang tercatat dalam Kitab Undang-Undang Hukum (KUH) Perdata Pasal 1793, Pasal 1795, dan Pasal 1796.
Surat kuasa pengambilan uang bisa digunakan untuk tujuan yang berbeda namun masih berhubungan dengan pengambilan sejumlah dana milik atau hak pemberi kuasa. Misalnya untuk mengambil uang gaji, uang pensiun, dan masih banyak lagi. Tidak hanya untuk perorangan tetapi juga untuk instansi atau lembaga yang mengharuskan adanya wakil dari pemberi kuasa untuk melakukan transaksi keuangan sesuai kebutuhan lembaga atau instansi yang bersangkutan.
Manfaat Surat Kuasa Pengambilan Uang
Adanya surat kuasa pengambilan uang tentunya memberikan sejumlah manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat, terutama pemberi kuasa. Surat kuasa jenis satu ini akan membantu mempermudah dalam melakukan transaksi pengambilan uang baik untuk lembaga atau instansi maupun perorangan.
Dengan adanya surat kuasa pengambilan uang, efisiensi dapat meningkat. Manfaat lain yang juga bisa dirasakan adalah terhindar dari masalah hukum, perlindungan terhadap kepentingan, dan melakukan urusan dengan mudah tanpa kendala. Itulah mengapa surat kuasa menjadi salah satu surat yang penting bahkan dalam pengambilan uang.
Ciri-ciri Surat Kuasa Pengambilan Uang
Ada banyak jenis surat kuasa, termasuk surat kuasa pengambilan uang sebagai salah satunya. Akan tetapi, setiap surat memiliki karakteristik atau ciri masing-masing yang akan membedakannya.
Adapun ciri-ciri atau karakteristik surat kuasa pengambilan uang yang harus kamu pahami agar tidak salah dalam membuat surat kuasa satu ini adalah:
- Dibuat dengan menggunakan bahasa Indonesia baku yang mudah dipahami
- Berisi pernyataan pengalihan wewenang atau kekuasaan dari diri sendiri kepada orang lain yang dipercaya
- Bahasa serta kata-kata yang digunakan harus dibuat singkat, padat, dan jelas
- Ditandatangani oleh pihak pemberi dan penerima kuasa
- Bisa diterbitkan dalam bentuk tertulis maupun elektronik
- Mencantumkan identitas jelas pemberi kuasa dan penerima kuasa
Sebelum ke pembahasan selanjutnya, lihat juga artikel Qoala tentang surat pernyataan ya!
Cara Penulisan Surat Kuasa Pengambilan Uang
Meski saat ini tidak memerlukannya, bukan berarti kamu tidak mempelajari bagaimana cara membuat surat kuasa pengambilan uang. Kehidupan yang penuh akan ketidakpastian dan risiko mengharuskan kita berjaga-jaga dengan baik, bukan? Jadi, sebaiknya pahami seperti apa cara penulisan surat kuasa pengambilan uang. Apabila esok atau lusa baik menjadi penerima maupun pemberi kuasa, kamu bisa segera menulis atau membuat surat tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Melihat fungsi surat kuasa tersebut maka penyusunannya pun harus tidak boleh sembarang. Ada beberapa komponen penting yang harus tercantum agar surat kuasa dinyatakan “sah”. Berikut ini cara pembuatan surat kuasa yang baik dan benar:
Kepala atau kop surat yang bisa disertai nomor surat (untuk instansi atau perusahaan) sementara untuk individu atau perorangan bagian ini bisa dilewati
- Judul surat kuasa
- Tanggal dan waktu pemberian kuasa
- Identitas pemberi kuasa
- Identitas diri penerima kuasa
- Isi surat terkait dengan pemberian kuasa
- Tanda tangan bermaterai oleh penerima kuasa dan pemberi kuasa
Stempel dari instansi dan lembaga terkait, namun untuk perorangan cukup dengan menyertakan materai dan tanda tangan pemberi kuasa
Bagian isi surat kuasa tentu harus mencantumkan hal-hal yang menyangkut wewenang yang diberikan kepada pihak penerima kuasa. Hal ini tentu harus kamu ingat agar tidak salah dalam membuat surat kuasa pengambilan uang baik untuk instansi atau lembaga maupun untuk kebutuhan perorangan.
Surat kuasa pengambilan uang bisa dibuat secara manual maupun diketik menggunakan bantuan komputer. Bahkan saat ini, banyak tersedia blanko surat kuasa yang bisa diunduh secara online atau membelinya di toko alat tulis terdekat. Dengan begitu pembuatan surat kuasa tersebut akan lebih cepat dan mudah sehingga bisa segera digunakan sebagaimana mestinya.
Tidak sabar ingin mencoba membuat surat kuasa pengambilan uang terlebih setelah melihat beberapa contoh surat kuasa pengambilan uang yang bisa didapatkan dengan mudah di internet?
Sebelum ke pembahasan selanjutnya, lihat juga artikel Qoala tentang surat keterangan domisili.
Struktur Penulisan Surat Kuasa Pengambilan Uang
Berbicara tentang surat kuasa pengambilan gaji, tentunya penting bagi siapapun yang terlibat dalam surat kuasa untuk memahami setiap hal tentang surat tersebut, termasuk struktur penulisan.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya kalau surat kuasa itu legal, jadi surat tersebut memiliki dasar hukum yang melindunginya. Untuk bisa membuat surat kuasa pengambilan uang agar memiliki nilai hukum yang dimaksud, ada struktur penulisan yang harus pembuat ikuti, di antaranya adalah:
Kop Surat, Nomor surat, dan Judul
Surat kuasa pengambilan uang yang dilakukan oleh suatu perusahaan bisnis harus memiliki kop surat resmi milik perusahaan tersebut. Serta diikuti dengan nomor surat dan judulnya. Sementara untuk surat kuasa pengambilan uang perorangan, bagian kop dan nomor surat bisa dilewati.
Kalimat Pembuka
Sebelum masuk pada bagian data diri, surat kuasa, secara umum diawali dengan kalimat pembuka yang bertuliskan ‘Yang bertanda tangan di bawah ini’.
Data Diri Pemberi Kuasa
Baik perusahaan atau perorangan wajib mencantumkan data diri sebagai pemberi kuasa atau pihak pertama. Data diri terdiri biasanya terdiri dari nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat, nomor telepon, dan nomor kartu identitas.
Data Diri Penerima Kuasa
Seperti halnya data diri pemberi kuasa, data diri penerima kuasa juga menjelaskan detail data diri pihak kedua. Jadi, dalam bagian ini, kamu perlu menuliskan dengan jelas data diri seseorang yang akan mendapatkan kuasa atau yang biasa disebut penerima kuasa. Yang nantinya akan mewakili pihak pertama atau pemberi kuasa dalam melakukan pengambilan uang, seperti di bank atau lainnya.
Pemberian Sifat Kuasa
Struktur selanjutnya dari surat kuasa pengambilan uang di bank BRI harus mencantumkan sifat kuasa yang diberikan, yaitu untuk mencairkan uang di bank tertuju.
Perbuatan yang Dikuasakan
Pihak kedua akan menerima wewenang untuk mencairkan uang dan juga membuat keputusan terkait pencairan dana berdasarkan sifat kuasa yang sudah dilimpahkan.
Penutup dan Tanda Tangan Bermaterai
Surat kuasa pengambilan uang harus diakhiri dengan kalimat penutup. Selain itu, juga dibubuhi tanda tangan bermaterai yang sudah disesuaikan oleh hukum di Indonesia.
Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang
Sudah mulai ada gambaran tentang surat kuasa pengambilan uang? Biasanya, orang-orang akan cenderung lebih mudah memahami sesuatu apabila dilengkapi dengan contoh. Kamu juga bisa mempelajari contoh surat kuasa pengambilan uang bermaterai berikut ini:
Contoh 1
Jika kamu berhalangan melakukan pencairan uang tunai di bank maka bisa menggunakan contoh surat kuasa pengambilan uang di bank, seperti pada contoh surat kuasa pengambilan uang berikut
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Gunadi Cahya Gumilang
Tempat dan Tanggal Lahir: Jakarta, 27 April 1980
Alamat: Jalan Merdeka no. 27 Sukmajaya, Depok
No. KTP: 3322224556xxx
Nomor Telepon: 0813-1234-xxx
Selanjutnya akan disebut sebagai Pemberi Kuasa.
Nama: Deswita Permata Putri
Tempat dan Tanggal Lahir: Bandung, 2 Maret 1990
Alamat: Jalan Akses UI no. 25, Kelapa Dua, Depok
Dengan surat kuasa ini, saya sebagai Pemberi Kuasa memberikan kuasa kepada keponakan saya sebagai Penerima Kuasa untuk melakukan pengambilan uang tunai sebesar Rp 25.000.000 pada akun rekening bank saya dengan data sebagai berikut:
Nomor Rekening: 17081945
Nama Rekening: Gunadi Cahya Gumilang
Nama Bank: Bank Rakyat Indonesia KCP Sukmajaya
Surat kuasa ini dibuat dengan tanggung jawab penuh dari Pemberi Kuasa. Demikianlah surat kuasa ini kami buat secara sadar tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Semoga dapat digunakan dengan baik sebagaimana mestinya.
Depok, 21 Mei 2023
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
(Tanda Tangan) (Tanda Tangan & Meterai)
Deswita Permata Putri Gunadi Cahya Gumilang
Contoh 2
Berikut adalah contoh surat kuasa pengambilan uang lainnya, yaitu untuk mengambil gaji pihak pertama yang dikuasakan kepada pihak kedua:
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Ikhsan Muhamad Fajar
Tempat dan Tanggal Lahir: Yogyakarta, 20 Mei 1989
Alamat: Jl. Maju Bersama Kami No. 123, Sleman
Nomor KTP: 04168xxxxx
Nomor Telepon: 0819-8764-xxxx
Pekerjaan: Content Writer
Selanjutnya akan disebut sebagai Pemberi Kuasa
Nama: Cahaya Senja Cantika
Alamat : Jl. Mawar Melati Indah No. 56, Sleman
Nomor KTP : 04168xxxxxxx
Selanjutnya akan disebut sebagai Penerima Kuasa
Saya sebagai Pemberi Kuasa menyerahkan kuasa kepada Penerima Kuasa untuk melakukan pengurusan dan pengambilan gaji bulan Februari 2023 pada PT. ABC dengan jumlah sebesar Rp 15.000.000. Penerima Kuasa akan melakukan pengambilan selambat-lambatnya pada tanggal 28 Februari 2023. Surat kuasa pengambilan uang gaji ini dibuat dengan tanggung jawab secara penuh dari Pemberi Kuasa. Demikianlah surat kuasa ini kami buat secara sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Semoga dapat digunakan dengan baik sebagaimana mestinya.
Sleman, 26 Februari 2023
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
(Tanda Tangan) (Tanda Tangan & Meterai)
Cahaya Senja Cantika Ikhsan Muhamad Fajar
Contoh 3
Pengambilan uang pensiun yang dilakukan oleh seseorang yang mendapatkan kuasa dari pihak yang bersangkutan tentu harus menyertakan surat kuasa pengambilan uang. Adapun contoh isi dari surat tersebut adalah:
Surat Kuasa Pengambilan Uang Dana Pensiun di Bank
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Gagah Cipta Pratama
Tempat dan Tanggal Lahir : Sukabumi, 10 Maret 1951
Alamat : Jl. Bunga Melati Subur No.46, Sukabumi
Nomor KTP : 032567xxxxxxxx
Nomor Telepon : 0812-54xx-xxxx
Jabatan Terakhir : Kepala Bagian Pelayanan Publik
Selanjutnya akan disebut sebagai Pemberi Kuasa
Nama : Asep Perdana Putra
Alamat : Jl. Bunga Melati Subur No. 50, Sukabumi
Nomor KTP : 77938xxxxx
Pekerjaan : Wakil Kepala Bagian Pelayanan Publik
Selanjutnya akan disebut sebagai Penerima Kuasa
Saya sebagai Pemberi Kuasa menyerahkan kuasa kepada Penerima Kuasa untuk melakukan pengurusan dan pengambilan dana pensiun bulan November tahun 2020 pada PT. ABCXYZ dengan jumlah sebesar Rp6.870.000. Penerima Kuasa akan melakukan pengambilan dana pensiun selambat-lambatnya pada tanggal 02 Desember 2020.
Pemberi Kuasa akan menerima tanggung jawab secara penuh apabila terjadi pelanggaran atau penyelewengan yang dilakukan oleh Penerima Kuasa.
Demikianlah surat kuasa ini kami buat secara sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Semoga dapat digunakan dengan baik.
Sukabumi, 01 Desember 2020
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
(Tanda Tangan) (Tanda Tangan & Meterai)
Asep Perdana Putra Gagah Cipta Pratama
Dari uraian tentang surat kuasa pengambilan uang di atas, kamu tentu bisa semakin memahami maksud, tujuan, dan manfaat dari surat tersebut. Dengan begitu, akan sangat membantu apabila suatu hari nanti kamu berhalangan untuk melakukan pengambilan sejumlah dana di bank atau lembaga keuangan lain namun tetap bisa melakukan transaksi tersebut dengan mengirimkan seseorang yang membawa surat kuasa.
Orang yang datang membawa surat kuasa tersebut harus orang yang sesuai dengan yang tercantum dalam surat kuasa pengambilan uang yang tidak lain dan tidak bukan adalah yang menerima kuasa. Jadi, pengambilan uang bisa tetap dilakukan sehingga kebutuhan akan dana tidak terkendala atau terhambat meski kamu berhalangan hadir karena satu dan lain hal.
Informasi lain perihal perencanaan keuangan juga bisa kamu dapatkan dengan mengakses Qoala Blog. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir akan kurangnya informasi. Jadi, akan lebih mudah untuk dapat memahami hal apapun yang kamu butuhkan.