Butuh rencana bisnis untuk produk makanan yang akan dijual? Sebagai pemula yang tidak pernah memulai bisnis sebelumnya, mungkin sulit bagi kamu untuk mendapatkan gambar apa saja yang harus ada dalam rencana bisnis. Untungnya, saat ini kamu bisa mengumpulkan berbagai contoh perencanaan bisnis makanan yang bisa dijadikan sebagai referensi, inspirasi, dan sumber ide.
Karena fokus kamu adalah menyediakan dan kemudian menjual produk makanan, maka sudah jelas kamu harus mengumpulkan contoh rencana bisnis makanan. Jika masih bagaimana harus memulainya, mulailah dari artikel yang akan Qoala bagikan di sini.
Apa Itu Rencana Bisnis Makanan
Rencana bisnis merupakan pernyataan tertulis serta resmi dari pemilik bisnis atau usaha tentang bagaimana dia menentukan arah tujuan dan cara mencapainya. Pemilik bisnis makanan tentu akan membuat rencana bisnis makanan karena memang itu adalah fokus usaha mereka.
Rencana bisnis atau business plan biasanya dibuat sebelum bisnis dirintis dengan memperhitungkan dan mempertimbangkan berbagai hal agar bisnis berjalan sehingga pemilik dan karyawan tidak bingung apa yang harus mereka lakukan agar semua tujuan yang sudah dibuat bisa tercapai.
Siapa bilang bisnis makanan tidak memerlukan perencanaan bisnis? Sekecil apapun usaha yang kamu rintis, rencana bisnis penting untuk dibuat sedetail mungkin sehingga kamu bisa mengukur perkembangan bisnis secara berkala.
Pentingnya Rencana Bisnis
Siapapun yang membuka bisnis bisa membuat rencana bisnis, tapi apakah kamu tahu mengapa rencana bisnis itu penting? Seberapa penting rencana tersebut harus dibuat? Ada beberapa alasan kenapa kamu harus segera membuat rencana bisnis makanan agar bisa segera memulai bisnis yang diidamkan.
1. Membantu dalam Mencari Investor
Salah satu alasan kenapa kamu harus memiliki business plan adalah membantu kamu dalam mencari investor potensial. Tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis terutama bisnis kecil dan startup membutuhkan dana dari investor agar bisnis bisa berjalan sesuai rencana demi mencapai tujuan.
Akan tetapi, mendapatkan investor bukanlah perkara mudah. Investor hanya akan memberikan dana kepada bisnis yang memiliki tujuan, target pesar, dan laporan keuangan yang jelas. Apabila ingin mengajukan pendanaan, maka kamu harus bisa menyediakan rencana bisnis makanan kamu agar investor tertarik dan yakin untuk menanamkan modal guna yang akan memberikan return atau cuan.
2. Mengatur Keuangan
Masalah keuangan nampaknya masalah yang paling sering melatarbelakangi bisnis tidak bertahan lama. Kesalahan pebisnis yang harus dihindari adalah menjalankan bisnis tanpa memiliki rencana. Alhasil, kondisi keuangan menjadi tidak sehat dan bisnis sulit atau bahkan tidak dapat berkembang. Rencana bisnis dapat membantu mengatur keuangan karena kamu bisa memperkirakan pendapatan dan pengeluaran bisnis dalam periode tertentu.
3. Membantu dalam Pengambilan Keputusan
Perkembangan dan pertumbuhan bisnis sering diikuti dengan berbagai masalah yang tidak bisa dihindari mulai dari persaingan ketat dari kompetitor, menurunnya minat konsumen, perekrutan tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Apabila memiliki rencana bisnis, kamu bisa mengambil keputusan yang tepat dengan mengacu pada bisnis plan yang ada. Sehingga, kamu akan memperhitungkan dampak baik dan buruknya keputusan tersebut pada bisnis.
Siapa yang Membutuhkan Rencana Bisnis?
Karena rencana bisnis dibuat sebagai acuan dalam menjalankan bisnis, maka semua orang yang terjun ke dunia bisnis membutuhkan rencana bisnis. Wirausaha pemula harus memiliki rencana bisnis untuk memulai usahanya yang akan berguna dalam meyakinkan dirinya sendiri tentang peluang usaha yang ia jalankan.
Rencana bisnis juga dibutuhkan saat membentuk tim kerja agar bisa menyamakan visi dan misi sehingga tidak akan melenceng dari rencana bisnis yang ada. Selain itu, pebisnis juga bisa menggunakan business plan sebagai cara dan alat untuk meyakinkan investor untuk memberikan modal sejumlah yang diajukan pebisnis namun dengan imbalan return.
Usaha yang sudah berjalan pun memiliki rencana bisnis yang dibuat di awal sebelum bisnis tersebut berjalan, bukan? Apabila usaha sudah mulai berjalan, kamu akan membutuhkan rencana bisnis untuk bisa meyakinkan pemasok untuk menambah pasokan barang seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasokan barang tersebut. Semakin tinggi permintaan pasar pada produk makanan kamu, semakin banyak pula kamu memerlukan pasokan barang.
Isi dari Contoh Rencana Bisnis Makanan
Sudah ada ide membuat konsep rencana bisnis? Jika masih belum ada, kamu tidak perlu khawatir karena saatnya sangat mudah untuk mendapatkan contoh perencanaan usaha bisnis makanan ringan atau apapun. Kemudian, kamu menjadikan contoh tersebut sebagai inspirasi agar bisa membuat business plan yang sesuai dengan bisnis kamu.
Pada umumnya, rencana bisnis makanan mengandung beberapa bagian mulai dari identitas perusahaan hingga tujuan dan detail produk. Jika penasaran dengan contoh serta isi rencana bisnis makanan, masukkan beberapa poin di bawah ini ke dalam rencana bisnis kamu.
1. Identitas Perusahaan
Bagaimana target pasar akan mengenali bisnis atau produk yang kamu pasarkan jika kamu tidak memiliki identitas? Ini merupakan hal utama yang harus dipikirkan dengan baik oleh para pengusaha. Kamu bebas menentukan apa nama perusahaan yang akan digunakan. Satu yang pasti, nama yang unik dan berbeda akan mudah dan selalu diingat oleh masyarakat, terutama target pasar.
Selain nama perusahaan, kamu juga harus mencantumkan identitas lainnya seperti nomor akta pendirian, izin pendirian, nama pendiri, dan lainnya yang berhubungan dengan identitas perusahaan. Dengan mencantumkan identitas perusahaan, investor dan pembaca rencana bisnis tahu bahwa bisnis kamu dilindungi oleh hukum.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Jangan menganggap sepele pentingnya visi dan misi. Meskipun kamu baru merintis usaha yang kini dijalani, tetapi perusahaan kamu harus memiliki visi dan misi yang nantinya harus diketahui oleh para pekerja dan pihak lain yang berhubungan dengan usaha termasuk investor dan konsumen.
3. Deskripsi Usaha
Isi dari rencana bisnis makanan yang selanjutnya adalah deskripsi usaha. Di bagian ini, gambarkan secara jelas dan detail perihal usaha yang kamu jalankan sehingga pembaca atau pihak yang berkepentingan tahu jenis usaha apa yang kamu pilih. Tidak lupa pula untuk mencantumkan target produk dan keunggulan produk.
4. Tujuan dan Detail Produksi
Apa tujuan kamu memproduksi barang? Sebelum menyampaikan tujuan dan detail produksi dalam rencana bisnis makanan, sebagai pemilik usaha kamu adalah orang pertama yang harus terlebih dahulu tahu tujuan dari produksi yang dilakukan.
Setelah itu, tuangkan dalam rencana bisnis dan lengkapi dengan detail produksi. Ingat bahwa kamu harus menuliskan detail produk serinci mungkin.
Cara Membuat Rencana Bisnis Makanan
Memiliki tujuan bisnis memang penting, tetapi itu saja tidak cukup apabila hendak membuat rencana bisnis makanan berat atau pun bisnis makanan ringan. Di bawah ini adalah langkah dan cara membuat bisnis plan sederhana.
1. Lakukan Riset Data Sebelum Menyusun Rencana Bisnis Makanan
Saat hendak menyusun business plan, melakukan riset dan mengumpulkan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Kamu bisa melakukan riset sederhana yaitu mencari tahu kebutuhan pasar dan kemudian menyesuaikannya dengan tujuan bisnis.
Setelah tahu kebutuhan pasar dengan data yang akurat, cari tahu siapa saja kompetitor dan kelebihan serta kekurangan mereka. Hal tersebut dilakukan agar bisnis kamu terlihat unik dan menonjol sehingga konsumen atau target pasar kamu akan lebih cenderung memilih produk yang kamu tawarkan dibandingkan para kompetitor.
2. Tentukan Tujuan Membuat Bisnis Makanan
Kenapa kamu memilih bisnis makanan? Bisnis bukan keputusan yang dibuat sesaat karena biasanya dimulai dengan berbagai pertimbangan termasuk berani mengambil risiko dan konsekuensi. Selain itu, seseorang yang memilih bisnis tertentu misalnya makanan, pastinya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Jadi, kamu harus menentukan tujuan membuat bisnis makanan sedangkan banyak ide bisnis yang juga tidak kalah menjanjikan.
Meski fokus utama dalam berbisnis adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, namun setiap pebisnis biasanya memiliki tujuan yang berbeda. Agar bisnis berjalan dengan baik, buat tujuan utama kamu membangung bisnis sehingga kamu bisa lebih mudah membuat rencana bisnis makanan. Selain itu, kamu juga akan selalu termotivasi untuk mencapainya.
3. Susun Profil Perusahaan
Bisnis kecil-kecilan? Eits, ini bukan sebuah alasan kamu akan melewatkan bagian satu ini karena menyusun profil perusahaan tidak kalah penting dalam menyusun atau membuat rencana bisnis makanan. Perusahaan dengan nama dan alamat yang jelas akan membuat kamu memiliki visi dan misi yang jelas dan bisa menarik investor di kemudian hari.
4. Lakukan Analisis SWOT dan PEST untuk Bisnis Makanan
Membangun bisnis berarti siap dengan semua risiko yang mungkin terjadi saat bisnis berjalan. Selain tantangan, pebisnis juga akan menghadapi berbagai masalah dan hal tidak nyaman lainnya. Oleh karena itu, mereka harus paham apa itu analisis SWOT. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat, yaitu metode yang bisa pengusaha gunakan untuk memonitor serta mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman dalam sebuah bisnis.
Lalu bagaimana dengan PEST? PEST atau Politic, Economy, Social, dan Technology adalah metode untuk membaca pengaruh lingkungan yang relevan bagi keberlangsungan bisnis. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi masalah di masa mendatang.
5. Jelaskan Ringkasan Jenis Usaha dan Visi Misi Perusahaan
Setiap bisnis terlepas dari jenis dan ukurannya umumnya memiliki visi dan misi. Bagian selanjutnya yang harus dilakukan agar bisa menyusun rencana makanan ringan yang baik adalah menjelaskan visi dan misi perusahaan atau bisnis secara ringkas.
6. Lakukan Analisis Pangsa Pasar dan Strategi Pemasaran
Sudah menetapkan siapa saja yang akan menjadi target pasar? Jika masih belum yakin akan hal tersebut, mulailah dengan menganalisis pangsa pasar. Bagaimanapun juga, tidak semua orang cocok kamu jadikan sebagai target penjualan, bukan? Coba tentukan golongan konsumen yang ingin kalian jangkau dengan memperhatikan jenis kelamin, usia, pendapatan, pendidikan, hingga tingkat sosial.
Kemudian, kamu juga harus menentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan pangsa pasar serta kondisi pasar agar produk kuliner pertama kamu mendapatkan perhatian lebih dari mereka. Pilih segmen yang kuat agar mendapatkan posisi yang menguntungkan. Selain itu, masuki pasar di waktu yang tepat agar produk makanan yang kamu jual bisa diterima oleh pasar.
Jika memungkinkan, kamu bisa memanfaatkan media sosial serta membayar influencer yang akan membantu memasarkan produk makanan kamu. Dengan begitu, orang-orang terutama yang menjadi follower kamu atau influencer di media sosial akan tertarik untuk mencari tahu produk yang kamu tawarkan.
7. Rangkum Analisis Produksi Usaha
Bisnis tidak semudah memproduksi barang, menjualnya, dan kemudian mendapatkan keuntungan. Analisis produksi usaha harus kamu lakukan, terlebih jika kamu ingin bisnis berkembang dengan cepat dan pesat. Jika tidak memiliki data, bagaimana kamu bisa mengembangkan bisnis yang ada?
Rangkum keseluruhan proses produksi sedetail mungkin. Jika bergerak di bidang bisnis makanan, jangan lupa untuk menulis serta membuat rincian peralatan yang digunakan untuk memproduksi makanan. Lengkap dengan bahan-bahan yang digunakan, cara pembuatan, sistem distribusi produk makanan, serta permintaan konsumen.
8. Lakukan Analisis Sumber Daya Manusia yang Diperlukan
Selain analisis pasar dan produksi usaha, kamu juga harus melakukan analisis sumber daya manusia. Meski di awal memulai bisnis kamu bisa melakukan semuanya sendiri, tapi apa kamu yakin bahwa semua bisa berjalan dengan baik saat pesanan mulai meningkat?
Sumber daya manusia adalah hal penting lain yang harus diperhatikan dan diperhitungkan. Untuk menunjang bisnis, kamu harus tahu berapa banyak karyawan yang nantinya akan kamu butuhkan. Selain itu, jangan lupa untuk membuat rincian kompetensi dan job description masing-masing tenaga kerja.
9. Cantumkan Analisis Modal dan Keuangan
Menyusun rencana bisnis makanan berarti kamu harus mencantumkan modal serta keuangan. Dalam memproyeksikan kebutuhan anggaran serta arus keuangan, kamu harus benar-benar teliti. Rencana ini termasuk pemasukan dan pengeluaran, pengembalian modal, dan bahkan pengembalian investasi.
10. Masukkan Rencana Pengembangan Usaha
Harapan pemilik bisnis idealnya adalah mampu mengembangkan bisnisnya sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, rencana pengembangan usaha disertai dengan upaya yang akan dilakukan harus kamu buat saat membuat bisnis plan. Hal tersebut menjadi sangat penting apabila kamu ingin menarik investor untuk menanamkan modalnya di bisnis kamu.
11. Resiko yang Bisa Menghambat Usaha
Tidak ada bisnis yang berjalan tanpa risiko. Apapun bisnis yang kamu akan jalankan, kamu akan menemui berbagai risiko serta hambatan. Dengan melakukan riset, kamu bisa mengumpulkan data kemungkinan risiko yang bisa menghambat bisnis. Selain mengetahui risiko, kamu juga harus memiliki strategi tepat agar bisa meminimalisir atau mengurangi dampak buruk dari risiko bisnis tersebut. Ini juga harus kamu cantumkan dalam contoh rencana bisnis makanan yang kamu buat.
Sudah siap membuat rencana bisnis makanan? Rencana bisnis bisa kamu gunakan sebagai alat berharga untuk menyampaikan visi, misi, dan tujuan bisnis. Tidak hanya sampai di situ, kamu juga bisa memanfaatkannya untuk menstimulasi diri sendiri, pemasok, investor, konsumen, dan pihak lain yang terlibat dalam menjalankan bisnis.
Saat membuat rencana bisnis, tidak jarang seseorang membuat kesalahan karena beberapa hal. Salah satu kesalahan dalam membuat business plan adalah tidak menuangkan atau menuliskan rencana tersebut. Jadi, pastikan semua rencana bisnis yang ada tidak hanya kamu ingat tetapi juga tertulis meski dibuat sangat sederhana.
Untuk informasi seputar bisnis, kamu bisa memilih Qoala blog, di mana ada banyak artikel terkait yang bisa membantu menjawab semua pertanyaan dan keraguan. Selamat menjalankan bisnis makanan yang menjanjikan dan jangan pernah menyerah untuk merealisasikan tujuan bisnis meski banyak rintangan dan risiko yang mungkin muncul di kemudian hari.