Ingin tahu pengertian dan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal? Berbicara tentang zakat fitrah dan zakat mal, apakah kamu sudah tahu arti atau makna zakat itu sendiri?
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang seorang muslim wajib keluarkan apabila sudah mencapai syarat yang ditetapkan. Zakat ditunaikan sebagai salah satu rukun Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerima zakat.
Zakat artinya suci, berkah, baik, tumbuh, dan berkembang. Dikatakan zakat karena mengandung harapan untuk mendapatkan keberkahan atas dikeluarkannya zakat, serta membersihkan jiwa dan memupuknya dengan kebaikan.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, kamu bisa menyimak artikel Qoala satu ini.
Apa Itu Zakat Fitrah dan Zakat Mal?
Dengan mengetahui apa itu zakat fitrah dan zakat mal, setidaknya kamu mulai memiliki pencerahan atau pandangan tentang perbedaan antara kedua. Jadi, nantinya kamu bisa membedakan keduanya sehingga tidak lagi salah mengartikan antara zakat fitrah dan zakat mal.
Lalu, apa itu zakat fitrah dan apa itu zakat mal? Berikut ini jawaban atas pertanyaan tentang zakat yang dimaksud.
Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah tentunya sudah tidak asing lagi bagi para umat Islam. Bahkan kita sudah diajarkan tentang zakat fitrah sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun, apakah kamu benar-benar memahami apa itu zakat fitrah dan masih ingat siapa saja yang berhak menerima zakat fitrah? Kapan waktu dikeluarkannya zakat fitrah?
Mari kita cari tahu bersama melalui pengertian zakat fitrah ini.
Zakat fitrah adalah zakat yang harus seorang muzakki atau orang yang memenuhi syarat membayar zakat tunaikan. Sehingga zakat fitrah bersifat wajib dan dikeluarkan setahun sekali pada saat bulan suci Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri. Bahkan, zakat fitrah harus sudah ditunaikan sebelum shalat Idul Fitri dilangsungkan.
Seperti yang sudah dikatakan bahwa zakat fitrah bisa dikeluarkan kapan saja selama bulan Ramadhan. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa ada lima waktu saat menunaikan zakat fitrah?
- Waktu Wajib yaitu waktu pembayaran zakat fitrah di sebagian atau sedikit bulan Ramadhan dan sedikit bulan Syawal, artinya zakat fitrah ditunaikan di malam takbiran
- Waktu Jawaz yaitu rentang waktu saat masuk bulan suci Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri
- Waktu yang dianjurkan adalah waktu yang berlaku di pagi hari sebelum menunaikan shalat Idul Fitri namun waktunya sangat sempit sehingga umat Islam harus berhati-hati apabila hendak menunaikan zakat fitrah di waktu satu ini
- Waktu Makruh adalah waktu yang bersifat makruh untuk membayar zakat yaitu pada saat selesai shalat Idul Fitri hingga sebelum matahari terbenam di tanggal 1 Syawal
- Waktu Haram adalah dimana zakat ditunaikan setelah lewat 1 Syawal dan zakat yang ditunaikan di waktu tersebut terbilang qadha atau mengada
- Pengertian Zakat Mal
Untuk bisa melihat perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, tentunya akan lebih baik jika terlebih dahulu mengetahui apa pengertian zakat mal. Jika zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan di bulan suci Ramadhan untuk membersihkan diri bagi yang memenuhi syarat, bagaimana dengan zakat mal?
Melansir dari laman situs Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), mal berasal dari bahasa Arab yang berarti harta atau kekayaan, yaitu segala hal yang manusia inginkan untuk bisa disimpan dan dimiliki. Sedangkan menurut Islam, harta merupakan sesuatu yang bisa atau boleh seseorang miliki dan gunakan (manfaatkan) sesuai kebutuhan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan atas segala jenis harta yang secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Sementara hukum mengeluarkan zakat mal adalah wajib bagi umat Islam yang memenuhi syarat zakat mal. Zakat mal meliputi simpanan kekayaan seperti uang, emas, surat berharga, aset perdagangan, hasil barang tambang atau hasil laut, hasil sewa aset, penghasilan profesi, dan lain sebagainya.
Menurut Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi dalam kitabnya Fiqh uz-Zakah, yang termasuk dalam zakat mal diantaranya adalah:
- Zakat simpanan emas, perak, dan barang berharga lainnya;
- Zakat atas aset perdagangan;
- Zakat atas hewan ternak;
- Zakat atas hasil pertanian;
- Zakat atas hasil olahan tanaman dan hewan;
- Zakat atas hasil tambang dan tangkapan laut;
- Zakat atas hasil penyewaan asset;
- Zakat atas hasil jasa profesi;
- Zakat atas hasil saham dan obligasi.
Bahkan zakat mal juga dijelaskan dalam UU No. 23 Tahun 2011 yang meliputi:
- Emas, perak, dan logam mulia lainnya
- Uang dan surat berharga lainnya
- Perniagaan
- Pertanian, perkebunan, dan kehutanan
- Peternakan dan perikanan
- Pertambangan
- Perindustrian
- Pendapatan dan jasa
- Rikaz atau barang temuan harta karun
Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Dari pengertian zakat fitrah dan zakat mal di atas, apakah kamu bisa menarik kesimpulan persamaan zakat fitrah dan zakat mal? Seperti namanya, zakat, adalah cara untuk membersihkan harta benda dan diri dengan mengeluarkan zakat sesuai ketentuan.
Meski sama-sama merupakan jenis zakat yang harus diberikan anggaran yang mana hukumnya wajib dikeluarkan dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku, tetapi ada beberapa perbedaan zakat fitrah dan zakat mal. Apa saja? Nah, berikut adalah 5 perbedaan zakat fitrah dan zakat mal yang harus kamu tahu sebagai umat Islam:
Hukum dan Aturannya
Perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal yang pertama terletak pada hukum dan aturan masing-masing. Meski sama-sama merupakan zakat namun tentunya ada perbedaan antara kedua jenis zakat tersebut.
Bagaimana hukum dan aturan zakat fitrah dan zakat mal? Mengacu pada kesepakatan para ulama bahwasanya zakat fitrah itu wajib bagi yang memenuhi syarat. Begitu pula dengan zakat mal yang juga wajib untuk dikeluarkan apabila memenuhi syarat dan sudah mencapai nisab dan haul atas kepemilikan harta seseorang.
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal juga terlihat berbeda saat kita berbicara tentang aturannya. Dimana zakat fitrah dikeluarkan di bulan suci Ramadhan sampai sebelum waktu dilaksanakannya shalat Idul Fitri.
Sementara aturan zakat mal adalah dikeluarkan apabila harta yang seseorang miliki sudah mencapai nisab dan haul. Nisab merupakan batasan minimal kekayaan atau harta seorang muslim dalam membayar zakat. Dimana aturan atau nisab zakat mal yang ditetapkan adalah jumlah kekayaan senilai dengan 85 gram emas. Jadi, apabila jumlah kekayaan seorang muslim sudah melebihi atau di atas 85 gram emas, maka wajib baginya untuk mengeluarkan zakat. Perhitungan tersebut berlaku untuk kekayaan yang sudah mencapai haul.
Haul sendiri merupakan batasan waktu satu tahun hijriyah atau 12 bulan qomariyah kepemilikan harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.
Syarat Mengeluarkannya
Meski banyak perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal, tetapi masih banyak orang dan pihak yang bertanya apakah perbedaan zakat fitrah dan zakat mal. Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar dan menggali informasi serta ilmu pengetahuan, bukan?
Nah, perbedaan zakat fitrah dan zakat mal juga bisa kita lihat dari syarat mengeluarkannya.
Syarat Mengeluarkan Zakat Fitrah
Hukum mengeluarkan zakat fitrah adalah wajib. Akan tetapi, ada beberapa persyaratan dalam mengeluarkan zakat fitrah, seperti:
- Beragama Islam
- Hidup saat bulan Ramadhan, termasuk bayi yang baru lahir
- Mempunyai harta yang lebih dari kebutuhan pokok harian untuk dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya selama bulan Ramadhan dan malam hingga hari raya Idul Fitri
Adapun kriteria seorang muslim tidak wajib membayar zakat fitrah adalah:
- Meninggal sebelum terbenam matahari di akhir Ramadhan
- Anak yang terlahir selepas matahari terbenam di akhir Ramadhan
- Orang yang baru memeluk agama Islam atau mualaf setelah matahari terbenam di akhir Ramadhan
Syarat Mengeluarkan Zakat Mal
Sudah tahu kan apa saja syarat mengeluarkan zakat fitrah yang wajib bagi muslim? Kini, kamu bisa mencari tahu apa saja syarat mengeluarkan zakat mal agar bisa melihat perbedaan zakat fitrah dan zakat mal.
Berikut adalah syarat mengeluarkan zakat mal bagi umat Islam:
- Mencapai nisab zakat mal
- Kepemilikan penuh atas harta kekayaan yang halal
- Mencapai haul atau perhitungan satu tahun
- Bebas dari hutang
Cara Menghitung
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal lainnya adalah dari cara menghitung kedua jenis zakat itu sendiri. Untuk takaran zakat fitrah, mulai dari balita hingga orang dewasa adalah sebesar 3,5 liter atau 2,5 kg beras atau bahan makanan pokok.
Sekadar informasi, mayoritas ulama di Indonesia juga mengizinkan umat muslim untuk menunaikan zakat fitrah menggunakan uang. Adapun perhitungannya adalah senilai atau sesuai dengan harga 2,5 kg beras atau 3,5 liter beras yang berlaku di daerah tempat tinggal mereka.
Cara perhitungan zakat mal berbeda dengan zakat fitrah. Takaran yang harus seorang umat Islam keluarkan atas zakat mal adalah sebesar 2,5 persen dari total kekayaan yang dimiliki setelah mencapai nisab zakat mal dan haulnya.
Akan tetapi, takaran zakat mal pada jenis pertanian memiliki perhitungan yang berbeda. Apabila pertanian tersebut dikelola menggunakan air dengan sumber alami, maka zakat yang wajib dikeluarkan adalah sebesar 10 persen. Sementara untuk pertanian yang menggunakan air buatan seperti irigasi, zakat yang harus ditunaikan adalah sebesar 5 persen.
Niat Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Masih penasaran apakah ada perbedaan lain antara zakat fitrah dan zakat mal? Perbedaan antara kedua jenis zakat ini ada pada niat zakat. Sudah tahu bagaimana lafadz dari niat mengeluarkan zakat fitrah dan zakat mal?
Niat Mengeluarkan Zakat Fitrah
Saat mengeluarkan zakat fitrah di bulan suci Ramadhan, tentunya seorang muslim harus melafadzkan niat.
Adapun niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri adalah:
Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an nafsî fardhan lillâhi ta’âlâ. Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Sementara niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istri adalah:
Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an zaujatî fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Untuk mengeluarkan zakat fitrah anak laki-laki, kamu bisa membaca niat berikut:
Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an waladî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Sementara niat untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuan:
Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an bintî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Bagi yang ingin mengeluarkan zakat fitrah untuk diri sendiri beserta keluarga, berikut adalah niatnya:
Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘annî wa ‘an jamî’i mâ talzamunî nafaqâtuhum fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Mewakili seseorang untuk menunaikan zakat? Nah kamu bisa membaca niat zakat fitrah untuk orang yang diwakilkan berikut ini:
Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Niat Mengeluarkan Zakat Mal
Niat mengeluarkan zakat mal juga perlu diketahui oleh umat Islam terutama bagi mereka yang mempunyai harta kekayaan yang mencapai nisab dan haul sesuai dengan perhitungan yang berlaku.
Nawaitu an ukhrija zakatadz dzahabi/zakatal fidhdhati/zakatal mali’an nafsi fardan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya berniat mengeluarkan zakat berupa emas/perak/harta dari diri sendiri karena Allah Ta’ala.”
Cara Menyalurkan
Masih bingung dengan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal termasuk cara memberikannya? Zakat fitrah dan zakat mal merupakan zakat yang wajib dikeluarkan apabila semua syaratnya terpenuhi. Apabila sudah berniat untuk mengeluarkan zakat fitrah dan zakat mal, lalu bagaimana cara menyalurkannya?
Cara Menyalurkan Zakat Fitrah
Zakat fitrah dikeluarkan sejalan dengan ketentuan syariah dan kontekstual kehidupan beragama di tanah air. Dimana zakat fitrah biasanya ditunaikan menggunakan beras atau bahan pokok. Bisa juga dengan menggunakan uang yang senilai dengan harga beras yang dikonsumsi sehari-hari.
Waktu menunaikan zakat adalah dimulai sejak awal puasa di bulan suci Ramadhan hingga pelaksanaan shalat Idul Fitri. Adapun cara menyalurkan zakat fitrah adalah kepada golongan yang berhak mendapatkan zakat.
Siapa saja golongan yang berhak menerima macam macam zakat?
- Fakir, yaitu orang yang pendapatannya 0 – 49% dari kebutuhan hidupnya.
- Miskin, yaitu orang yang pendapatannya 50 – 99 % dari kebutuhan hidupnya.
- Amil adalah orang yang mengumpulkan dan menyalurkan zakat.
- Muallaf adalah orang non-muslim yang diharapkan keislamannya dan orang yang baru masuk Islam yang diharapkan keteguhannya dalam Islam.
- Riqab atau hamba sahaya.
- Gharim adalah orang yang berhutang untuk tujuan syari yang tidak menemukan harta untuk melunasi utang tersebut.
- Fisabilillah adalah orang yang berjihad, dai, penuntut ilmu agama, dan semacamnya.
- Ibnu sabil adalah musafir yang terpisah dari kelompoknya.
Cara Menyalurkan Zakat Mal
Agar mendapatkan keutaman dalam mengeluarkan zakat mal, akan lebih baik dilakukan sesuai syariat.
“Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang fakir, orang miskin, amil zakat, muallaf (orang yang dilunakkan hatinya, untuk membebaskan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk (perjuangan) di jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan sebagai sebuah kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui Maha Bijaksana”. (TQS : AT-Taubah 60)
Selain dengan mengikuti firman Allah di atas, untuk menyalurkan zakat, ada beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Pastikan jenis zakat
- Beretika baik
- Memastikan golongan penerima sesuai dengan syariat
- Menjaga hati penerima zakat
Dengan melihat 5 perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, kini kamu bisa mempelajari kedua jenis zakat tersebut dengan lebih mendalam. Dengan begitu, kamu bisa benar-benar memahami semua hal tentang zakat yang wajib ditunaikan, baik itu zakat fitrah maupun zakat mal.
Akan lebih baik jika kamu juga mengetahui tujuan dari menunaikan zakat fitrah dan zakat mal agar bisa semakin memahami bahwa setiap yang diajarkan oleh Agama Islam memiliki tujuan baik di sisi Allah maupun di sisi manusia. Informasi perencanaan keuangan lain bisa kamu dapatkan dengan mengakses Qoala blog.