Memiliki hunian alias rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan utama yang perlu dipenuhi setiap orang. Sayangnya, pada saat yang bersamaan tidak semua orang, bahkan kebanyakan orang, memiliki kemampuan yang terbatas dalam membeli rumah. Harga properti yang tinggi menyulitkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar ini. Untuk itulah pihak bank menawarkan produk kredit rumah atau KPR yang mempermudah masyarakat untuk memiliki hunian, salah satunya adalah KPR BNI.
KPR BNI dapat dimanfaatkan para nasabah BNI untuk mendapatkan rumah tinggal impian walau tidak memiliki modal yang memadai. Kredit Pemilikan Rumah BNI dikemas dalam berbagai produk kredit dengan fitur unggulannya masing-masing. Program ini juga memiliki banyak keunggulan dibanding produk serupa dari bank lain di Indonesia, mulai dari jumlah pinjaman yang lebih tinggi, syarat minimal penghasilan yang relatif kecil hingga banyaknya pilihan hunian dari 1000 lebih developer yang bekerja sama dengan Kredit Pemilikan Rumah BNI.
Nah, jika kamu sedang mengincar rumah idaman namun belum memiliki cash yang cukup, KPR BNI dapat menjadi salah satu alternatif yang cocok. Untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu Kredit Pemilikan Rumah BNI, jenisnya, suku bunga, simulasi dan lainnya, yuk simak ulasan Qoala berikut ini!
Tentang KPR BNI
Seperti sudah disinggung sebelumnya, secara umum bank memiliki program yang didesain untuk membantu para nasabah dalam memiliki hunian impian mereka, yaitu melalui kredit pemilikan rumah atau biasa disebut KPR. Kredit Pemilikan Rumah BNI merupakan salah satu produk Bank BNI dalam membantu memenuhi kebutuhan dasar nasabah dalam hal membeli rumah.
Bank BNI menawarkan berbagai jenis produk dengan kelebihannya masing-masing. Para nasabah yang memenuhi syarat dapat memanfaatkan program-program yang ditawarkan oleh Kredit Pemilikan Rumah BNI untuk mencapai tujuan membeli rumah.
Menariknya, KPR BNI mematok syarat pendapatan yang tidak terlalu tinggi. Namun ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan BNI ketika memutuskan untuk menerima atau menolak suatu pengajuan Kredit Pemilikan Rumah demi meminimalisir risiko gagal bayar.
Suku Bunga KPR BNI yang Berlaku
Berikut daftar suku bunga yang berlaku bagi program Kredit Pemilikan Rumah BNI tahun 2021:
- Suku bunga untuk KPR dan Take Over BNI Promo 2021: 6,75% fix 3 tahun
- Suku bunga untuk BNI Promo KPR dan Take Over 2021: 7,75% fix 3 tahun
- Suku bunga KPR dan Take Over KPR BNI Reguler 1 Tahun: 9,50% Suku bunga untuk KPR dan Take Over KPR BNI Reguler 2 Tahun: 10,50%
Jenis-jenis KPR BNI
Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan nasabah yang berbeda-beda, Kredit Pemilikan Rumah BNI memiliki beberapa jenis program, antara lain:
1. Kredit Pemilikan Rumah BNI (KPR BNI)
KPR BNI merupakan kredit yang diberikan oleh BNI untuk nasabah yang ingin memenuhi kebutuhan konsumtif berupa rumah tinggal. KPR jenis ini memiliki maksimal tenor 20 tahun dengan catatan jika SHGB sudah mendekati jatuh tempo, maka SHGB akan ditingkatkan ke SHM.
2. Kredit Pemilikan Apartemen BNI (KPA BNI)
KPA BNI ditawarkan pada nasabah yang ingin memiliki apartemen. Sama dengan KPR, kredit pemilikan apartemen (KPA) juga mematok maksimal tenor 20 tahun dengan catatan SHGB yang mendekati jatuh tempo akan dinaikkan menjadi SHM.
3. Kredit Pemilikan Ruko (KPR Ruko)
KPR Ruko secara spesifik disediakan bagi nasabah yang membutuhkan kredit untuk membeli ruko. Maksimal tenornya juga 20 tahun dan SHGB yang mendekati jatuh tempo harus dinaikkan menjadi SHM.
4. Kredit Renovasi Rumah dan Kredit Konstruksi BNI
BNI juga menyediakan jenis kredit untuk renovasi dan konstruksi, baik itu rumah, apartemen atau ruko. Maksimal tenor untuk jenis ini adalah 15 tahun dengan sistem pencairan kredit dilakukan bertahap.
5. Take Over Jual Beli (TOJB)
Take Over Jual Beli adalah pengalihan KPR kepada pihak lain, baik dari Kredit Pemilikan Rumah BNI maupun dari KPR bank lain. Suku bunga yang berlaku untuk TOJB sama dengan suku bunga KPR BNI jual beli. TOJB juga dapat dilakukan dari leasing ke perorangan. Maksimal tenornya adalah 20 tahun.
6. Take Over KPR BNI Murni dan Top Up + Take Over
Jenis ini memungkinkan nasabah untuk melakukan pemindahan KPR dari bank lain ke bank BNI, dengan catatan durasi KPR tersebut sudah berjalan minimal 1 tahun. Maksimal tenornya adalah 20 tahun.
7. Top Up KPR BNI (Nasabah Existing)
Jika Kredit Pemilikan Rumah BNI sudah berjalan 1 tahun, kamu baru bisa memanfaatkan program ini untuk menambah fitur kredit. Maksimum tenor yang diperbolehkan untuk program ini adalah 20 tahun.
Syarat KPR BNI
Pihak BNI menetapkan beberapa syarat sebagai bahan pertimbangan mereka dalam menyetujui lolos atau tidaknya pengajuan Kredit Pemilikan Rumah BNI dari nasabahnya. Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah BNI.
Syarat Umum
Beberapa syarat umum pengajuan Kredit Pemilikan Rumah BNI antara lain:
- Warga negara Indonesia
- Usia minimum 21 tahun
- Usia maksimum 55 tahun untuk karyawan dan 65 tahun untuk profesional dan pengusaha
- Bukan freelancer, pengusaha kos-kosan atau pengusaha perkebunan
- Gaji atau penghasilan minimal Rp 3juta per bulan
Syarat Gaji
Syarat penghasilan minimal KPR BNI ini relatif kecil dibanding bank lain, yaitu Rp3 juta per bulan. Selain nominal tersebut, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan pihak bank BNI terkait penghasilan bulanan untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah BNI, yaitu:
- Rp 3 juta per bulan, jika joint income suami dan istri, angka ini harus dihitung sebelum joint income
- Bonus tahunan masuk hitungan hanya sebesar 50%
- Bunga deposito dapat dipertimbangkan
- Tunjangan sertifikasi guru diperhitungkan
- Gaji wajib ditransfer ke rekening tabungan, sedangkan gaji tunai tidak diperhitungkan
Walaupun penghasilan per bulan lebih dari Rp 3 juta, belum pasti pengajuan KPR BNI disetujui. Pihak BNI masih akan melakukan analisis dengan membandingkan penghasilan tersebut dengan besar pengeluaran reguler dan angsuran bulanan Kredit Pemilikan Rumah BNI. Hal ini penting dilakukan untuk memperkirakan seberapa besar risiko gagal bayar yang mungkin terjadi.
Cara yang dilakukan BNI dalam memprediksi hasil analisanya disebut DBR (Debt Burden Ratio). DBR merupakan rasio antara angsuran KPR dibagi dengan gaji bulanan (joint income). Hasilnya berbentuk persentase maksimum cicilan Kredit Pemilikan Rumah BNI. Jika gaji lebih dari atau sama dengan Rp 3 juta, maksimum cicilan adalah 50%
Nah sebagai debitur, kamu dapat memprediksikan apakah penghasilanmu memenuhi syarat DBR ini atau tidak dengan melakukan perhitungan KPR BNI. Gunakan skenario tenor terpanjang BNI yaitu 20 tahun untuk melakukan simulasi karena cicilan bulanannya akan lebih kecil dibanding menggunakan yang tenor yang lebih pendek.
Syarat Dokumen
Pada syarat dokumen KPR BNI, pihak bank menetapkan persyaratan dokumen yang berbeda-beda berdasarkan profesi nasabah yang melakukan pengajuan. Berikut syarat dokumen KPR BNI yang perlu kamu siapkan ketika hendak melakukan pengajuan.
Karyawan
- Fotokopi KTP
- Fotokopi KTP pasangan (jika sudah menikah)
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Fotokopi Surat Nikah (jika sudah menikah)
- Fotokopi NPWP / SPT PPh 21
- Pas Foto 4×6
- Fotokopi rekening gaji 3 bulan terakhir
- Surat Keterangan Kerja & slip gaji
- Fotokopi dokumen jaminan (Sertifikat, IMB, Bukti Lunas PBB tahun terakhir)
Profesional
- Fotokopi KTP
- Fotokopi KTP pasangan (jika sudah menikah)
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Fotokopi Surat Nikah (jika sudah menikah)
- Fotokopi NPWP / SPT PPh 21
- Pas Foto ukuran 4×6
- Fotokopi rekening koran 6 bulan terakhir
- Fotokopi Izin Praktek Profesi
- Fotokopi dokumen jaminan berupa Sertifikat, IMB dan Bukti Lunas PBB tahun terakhir
Wiraswasta
- Fotokopi KTP
- Fotokopi KTP pasangan (jika sudah menikah)
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Fotokopi Surat Nikah (jika sudah menikah)
- Fotokopi NPWP / SPT PPh 21
- Pas Foto ukuran 4×6
- Fotokopi Rekening koran 6 bulan terakhir
- Fotokopi tanda Legalitas Usaha / Surat Ijin Usaha / Surat Keterangan Usaha (Akta Pendirian) / AD-ART, SIUP, NPWP, SITU / SKDU & TDP) Perusahaan dari Pemerintah Daerah Setempat
- Fotokopi Laporan Keuangan 2 Tahun Terakhir
- Fotokopi dokumen jaminan Sertifikat, IMB dan Bukti Lunas PBB tahun terakhir
Syarat Pekerjaan
Kembali lagi, demi meminimalisir risiko gagal bayar, BNI menetapkan syarat khusus yang dikategorikan berdasarkan jenis pekerjaan nasabah. Jenis pekerjaan dapat sangat berpengaruh pada pendapatan nasabah. Syarat pekerjaan tersebut berbeda-beda antara karyawan, profesional atau wiraswasta.
Berikut persyaratan pekerjaan yang harus dipenuhi ketika hendak melakukan pengajuan KPR BNI:
Karyawan
- PNS atau CPNS di suatu instansi atau perguruan tinggi negeri non-BHMN, sejak ditetapkan sebagai CPNS.
- Pegawai di BUMN atau BUMD dan Pegawai di perguruan tinggi negeri BHMN, sejak diangkat sebagai pegawai tetap.
- Karyawan tetap (kartap) dengan masa kerja minimal 1 tahun di perusahaan multinasional, perusahaan swasta dalam negeri atau asing yang telah go publik.
- Karyawan tetap (kartap) dengan masa kerja minimal 2 tahun di perusahaan multinasional, perusahaan swasta dalam negeri, perusahaan swasta asing yang belum go publik. Atau 1 tahun sebagai kartap di instansi atau perusahaan sebelumnya minimal 2 tahun yang dibuktikan dengan surat keterangan kerja.
Profesional
- Pengalaman menjalankan praktik/profesi, minimal 2 tahun
Wiraswasta
- Pengalaman menjalankan usaha, minimal 2 tahun
Cara Pengajuan KPR BNI
Jika kamu berniat melakukan pengajuan KPR BNI secara offline, kamu bisa datang langsung ke kantor bank BNI terdekat. Datangi customer service dan utarakan maksudmu, kamu pun akan diarahkan oleh mereka bagaimana cara pengajuan, membaca tabel KPR BNI, melakukan simulasi dan lainnya.
Nah jika kamu ingin mengajukan KPR Mandiri secara online, ikuti langkah sebagai berikut.
- Akses e-Form dengan mengunjungi www.bni.co.id lalu pilih opsi Layanan Digital atau jika menggunakan BNI Mobile Banking pilih E-Form
- Selanjutnya pilih BNI Griya, kemudian klik Daftar dan pilih menu Aplikasi
- Isi form aplikasi dengan lengkap, jika sudah selesai klik SUBMIT
- Kamu akan menerima notifikasi yang akan dikirimkan ke email yang kamu daftarkan di aplikasi, selanjutnya tinggal tunggu petugas BNI menghubungi.
Biaya-biaya KPR BNI
Adapun beberapa biaya yang harus dibayarkan dalam pengajuan KPR BNI antara lain:
- Biaya Provisi sebesar 1% dari jumlah pinjaman yang disetujui
- Biaya Administrasi sejumlah Rp500.000
- Biaya Pelunasan Dipercepat sebesar 2% dari sisa pokok pinjaman untuk pelunasan yang dilakukan selama masa fixed rate dan 2.5% dari sisa pokok pinjaman (untuk pelunasan yang dilakukan setelah masa fixed rate)
- Biaya Keterlambatan Pembayaran sebesar 0,2% dari cicilan bulanan
- Biaya Asuransi sesuai dengan ketentuan rekanan asuransi, untuk asuransi jiwa tergantung dari jangka waktu kredit dan usia, asuransi kerugian tergantung pada pilihan jenis jaminan dan jangka waktu kredit
- Biaya Appraisal sebesar Rp300.000
Simulasi Cicilan KPR BNI
BNI menyediakan fasilitas untuk mencoba simulasi KPR BNI, sehingga kamu dapat memperkirakan berapa jumlah angsuran yang harus kamu bayarkan nantinya. Cara pakainya pun cukup mudah dan disajikan dengan interface sederhana.
Kamu dapat mulai membuat simulasi KPR BNI-mu sendiri dengan mengunjungi tools resmi dari BNI di sini.
Keunggulan KPR BNI
Sebagai suatu lembaga yang menyediakan layanan kredit rumah, produk yang ditawarkan KPR BNI memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan KPR lainnya. Apa saja kelebihan yang ditawarkan oleh KPR BNI?
1. Jumlah pinjaman tinggi
KPR BNI menawarkan plafon yang cukup tinggi, yaitu mulai dari Rp100 juta hingga maksimal sebesar Rp5 miliar.
2. DP rendah
Uang muka atau DP produk KPR BNI Griya mulai dari 0 persen. Artinya, KPR BNI sudah menyediakan program tanpa DP untuk para nasabahnya.
3. Tenor panjang
Selain jumlah pinjamannya yang relatif tinggi, tenor yang diberikan pun juga lebih panjang. KPR BNI menawarkan jangka waktu pembayaran yang terhitung fleksibel, yaitu maksimal sampai 30 tahun.
4. Bunga dan angsuran ringan
Bunga yang ditawarkan KPR BNI cukup ringan, yaitu mulai dari 4,74 persen. Pada pilihan suku bunga 6,75 persen per tahun akan diberi suku bunga tetap di dua tahun pertama. Sementara untuk suku bunga 7,75 persen per tahun dengan suku bunga tetap akan diberikan pada satu tahun berikutnya. Suku bunga dan tenor yang ringan ini membuat angsuran yang ditawarkan KPR BNI menjadi lebih ringan dan stabil.
5. Kebebasan memilih lokasi
KPR BNI sedikit berbeda, karena BNI tidak menawarkan layanan KPR dengan ketentuan lokasi bangunan. KPR BNI memungkinkan para nasabah untuk bebas memilih lokasi bangunan yang ingin ditempati. Kebebasan pilih ini berlaku baik itu untuk bangunan rumah, tanah, ruko, apartemen dan lainnya.
6. Kerja sama dengan banyak developer
Tercatat ada lebih dari 1000 developer yang menjalin kerja sama dengan KPR BNI yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini memudahkan nasabah untuk memiliki rumah impian dimana saja dengan developer mana saja.
Itulah penjelasan lengkap mengenai KPR BNI, syarat-syarat pengajuan, cara pengajuan hingga keunggulannya. Semua keunggulan diatas mulai dari limit pinjaman tinggi, suku bunga rendah hingga ketersediaan pilihan developer yang banyak adalah alasan yang masuk akal untuk memilih KPR BNI sebagai jembatan untuk mewujudkan hunian impian.
Namun tetap perhatikan apa saja persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan KPR BNI. Seperti yang disebutkan di atas, pastikan pekerjaan serta penghasilan sesuai, lengkapi dokumen yang diminta dan siapkan pula sejumlah uang untuk membayar biaya-biaya yang diwajibkan. Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang informasi kredit rumah, asuransi, dan juga info keuangan lainnya seperti “Kredit Pemilikan Rumah Syariah“, yuk kunjungi Qoala App dan Qoala Blog!