Financial freedom atau biasa dikenal dengan kebebasan finansial merupakan suatu kondisi dimana kamu dianggap telah memiliki tabungan yang cukup, investasi, dan juga uang tunai yang kamu pegang untuk memenuhi gaya hidup yang kamu dan keluarga inginkan. Faktanya, mencapai financial freedom di usia muda ini menjadi hal yang diimpikan oleh banyak orang. Hal ini juga telah menandakan kamu memiliki kesempatan untuk pensiun lebih cepat atau mencoba pekerjaan baru tanpa harus khawatir untuk mendapatkan jumlah tertentu setiap tahunnya.
Namun, masih banyak orang yang masih belum berhasil dalam mencapai financial freedom. Walaupun kamu tidak memiliki kebutuhan darurat, terkadang pengeluaran dapat menumpuk akibat tidak berhati-hati dalam menggunakannya sehingga ini menunda kamu dalam mencapai kebebasan finansial.
Bisa dikatakan, saat kamu mampu mencapai financial freedom maka kamu tidak perlu memaksa diri sendiri untuk bekerja terus menerus. Kamu bisa mengistirahatkan badan dan pensiun kapan saja tanpa harus menunggu tua. Lebih menariknya lagi, ketika kamu ingin liburan maka tinggal berangkat saja tanpa harus khawatir kehabisan uang. Bahkan saat tidur sekalipun jika sudah memiliki banyak aset produktif, maka kamu akan mendapatkan penghasilan.
Hal-hal telah disebutkan di atas menjadi incaran setiap orang, terutama para kaum milenial sehingga mereka berusaha mencari berbagai cara agar mampu mewujudkan mimpi tersebut. Termasuk merubah kebiasaan hidup supaya mampu mengumpulkan banyak aset produktif di usia muda.
Sebenarnya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan secara disiplin jika kamu ingin segera mencapai kebebasan finansial. Simak tips mengenai financial freedom di usia muda dari Qoala di bawah ini.
1. Tentukan Tujuan Hidup dan Kebutuhan
Bukan rahasia umum kalan kebebasan finansial merupakan hal yang sudah pasti diinginkan oleh banyak orang. Tetapi, hanya memiliki rasa ingin ini saja tidaklah cukup. Kamu perlu menentukan secara spesifik seberapa banyak uang yang perlu kamu kumpulkan dan kamu juga harus menetapkan deadline.
Untuk menentukan hal ini, kamu bisa melakukannya dengan memilih gaya hidup apa yang akan kamu jalani, seberapa banyak uang yang kamu perlukan untuk menjalani gaya hidup tersebut, dan pada usia berapa sekiranya kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu.
Dengan catatan ini, akan terlihat berapa banyak dan berapa lama yang kamu butuhkan untuk mencapai kebebasan finansial. Kamu harus memiliki mindset financial freedomagar bisa mencapai tujuan hidup kamu.
Untuk mempermudah, kamu bisa muai dengan menentukan 3 objektif di bawah ini:
- Gaya hidup seperti apa yang kamu inginkan?
- Berapa banyak uang yang harus ada di tabungan untuk mencapai gaya hidup tersebut?
- Di umur berapa kamu harus sudah memiliki tabungan tersebut?
Setelah itu, hitung mundur dari target usia ke usiamu sekarang lalu buat financial goal setiap bulan atau tahun agar kamu bisa mencapai deadline tersebut.
2. Kenali Kondisi Keuangan Saat Ini
Cara lainnya untuk mencapai financial freedom adalah dengan memahami kondisi keuangan yang dimiliki. Kenali kondisi keuangan pribadi dan pastikan jika pendapatan yang dimiliki bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhan.
Jika memang pendapatan masih pas-pasan atau kurang, maka perlu melakukan evaluasi apa saja yang bisa dirubah. Dengan melakukan penghematan atau merubah gaya hidup agar tidak terlalu boros dan bisa menutup seluruh kebutuhan dengan jumlah pendapatan yang diterima.
3. Buat Rencana Keuangan dengan Detail
Langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan perencanaan keuangan jangka panjang yang matang. Perlunya menerapkan cara mengatur keuangan yang tepat, menentukan seberapa lama financial freedom seseorang dapat tercapai. Kamu harus dapat mengalokasikan setiap pos-pos pengeluaran dengan bijak.
Contohnya, kira-kira berapa persen yang dialokasikan untuk membiayai pengeluaran sehari-hari, berapa persen untuk tabungan dan dana darurat, dan berapa persen untuk membayar cicilan jika ada.
Perencanaan keuangan pribadi memang berbeda, namun mungkin kamu dapat menjadikan metode 4-3-2-1 sebagai acuannya. Artinya, alokasikan 40% dari total penghasilanmu per bulan untuk membiayai pengeluaran sehari-hari seperti biaya makan, transportasi, listrik, internet, dan lain-lain.
Kemudian, alokasikan 30% untuk membayar cicilan atau hutang jika ada. Upayakan juga selalu membayar hutang dengan tepat waktu agar tidak terkena denda dan memiliki skor kredit yang baik. Selanjutnya, alokasikan 20% untuk menabung dan menyiapkan dana darurat. Sisa 10%nya dialokasikan untuk melakukan aktivitas kebaikan seperti beramal atau melakukan sedekah.
Tak hanya itu, kamu juga bisa mencatat budget bulanan agar kamu lebih mudah mengatur keuangan. Budget bulanan ini punya beragam manfaat, di antaranya:
- menahan nafsu untuk menambah pengeluaran yang tidak perlu
- memastikan semua tagihan wajib seperti listrik, air, internet, utang, dan lainnya bisa terbayarkan tepat waktu
- memastikan target tabungan tiap bulan bisa tercapai
Jadi, jika kamu masih belum menerapkan hal ini, jangan heran apabila tiap bulan pengeluaranmu masih membengkak dan akhirnya batal menabung.
4. Atur dan Jaga Cashflow dengan Baik
Salah satu kunci di dalam mengatur keuangan agar tidak boncos adalah dengan membuat perencanaan keuangan atau financial plan. Perancanaan keuangan ini dapat kamu gunakan untuk menghitung cash flow, menyusun strategi dan financial goals, hingga mengukur net worth yang kamu miliki. Kamu juga dapat membagi perencanaan keuangan ke dalam rencana jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang.
Dengan perencanaan keuangan yang matang, kamu juga dapat membagi pemasukan ke dalam beberapa kategori untuk digunakan. Seperti kategori pengeluaran untuk kebutuhan, tabungan, amal, atau kesenangan. Dengan begitu pemasukan dan pengeluaran keuanganmu akan tersusun dengan rapi. Selain itu, dengan financial plan kamu juga dapat menyusun rencana anggaran untuk emergency fund untuk keperluan yang tidak terduga.
5. Segera Lunasi Hutang
Langkah paling signifikan untuk merdeka secara finansial adalah dengan terbebas dari hutang. Pada dasarnya financial freedom di usia muda bisa dicapai saat seseorang sudah memiliki pendapatan yang stabil dan terbebas dari hutang.
Dari hal tersebut, maka perlu memprioritaskan untuk melakukan pelunasan hutang-hutang yang dimiliki dengan menekan pengeluaran tidak perlu atau menambah pendapatan. Agar impian mencapai financial freedom di usia muda bisa terwujud dengan cepat.
Selain itu, para ahli perencanaan keuangan menyarankan untuk menghindari utang konsumtif. Sebaliknya, utang produktif merupakan salah satu opsi untuk meningkatkan pendapatanmu, misalnya kamu meminjam sejumlah uang untuk modal usaha kepada pihak bank atau melakukan kredit kendaraan dimana kendaraan itu digunakan untuk bekerja alias menghasilkan uang.
Kemudian yang sering menjadi pertanyaan, bolehkah kamu memiliki pinjaman atau cicilan? Boleh juga, asalkan:
- Untuk hal yang betul-betul penting dan menelan dana banyak. Misalnya, beli rumah. Rumah adalah aset, yang nilainya terus bertambah. Sedangkan mobil adalah kewajiban atau liabilitas, yang nilainya akan selalu turun seiring waktu berjalan.
- Punya sumber penghasilan tetap yang bisa meng-cover pinjaman tersebut sampai lunas. Contohnya, gaji sebagai karyawan tetap di kantor. Idealnya, jumlah cicilan tak boleh melampaui batas 25 hingga 30 persen dari keseluruhan gajimu. Misalnya, orang dengan gaji 6 juta, sebaiknya kamu hanya punya cicilan sebesar 1,5 hingga 1,8 juta maksimal.
6. Bedakan Antara Tabungan dan Dana Darurat
Selain tabungan wajib perbulan yang telah kamu sisihkan, kamu juga perlu menyediakan pos dana darurat. Memisahkan kedua saving ini akan membuat kondisi finansial lebih stabil. Dana darurat ini bisa kamu ambil sewaktu-waktu saat kondisi tertentu terjadi di luar dugaan. Sebaliknya, tabungan sebaiknya tidak diambil karena untuk keperluan di masa depan yang sudah kamu rencanakan di awal.
Untuk kedua pos ini, kamu bisa memakai fitur tabungan otomatis yang tersedia di hampir semua bank di Indonesia. Dengan tabungan otomatis, maka tidak ada alasan kam untuk menabung, kan?
Sedangkan persiapan masa pensiun lebih baik dilakukan sejak dini sehingga bisa maksimal dalam masa pensiun. Kamu bisa menabung di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau dengan investasi, seperti reksa dana, obligasi, saham, deposito, hingga emas.
7. Tambah Sumber Penghasilan
Tak bisa dipungkiri, generasi z adalah generasi muda kelahiran 1997-2012 yang terbilang masih berusia muda, yaitu sekitar 10 – 25 tahun. Di usia ini biasanya masih banyak dari mereka yang berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun professional muda. Banyak dari mereka yang memiliki pemasukan keuangan yang bersumber dari uang saku atau uang jajan.
Kalau kamu seorang generasi z yang ingin meraih financial freedom di usia muda bisa dicoba mencari alternatif pemasukan lain atau sumber penghasilan lainnya. Kamu bisa saja mencoba menjadi freelancer atau pekerja leaps, mengajar kursus, bergakung internship, atau mengerjakan side-hustle dengan buka bisnis kecil-kecilan. Selain menambah pengalaman dan portfolio kamu kegiatan tersebut juga akan menambah pundi-pundi keuanganmu. Jadi, kamu akan memiliki sumber income lain yang akan menambah aset keuanganmu. Bagaimana? Menarik, kan?
Sekarang tugas terpentingmu adalah mengumpulkan dana yang telah dibuat dari hasil perhitungan dana pensiun. Untuk itu mulailah mencari sumber penghasilan lainnya dan menginvestasikan pada dana pensiun di produk investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Selagi masih muda, carilah produk investasi yang paling optimal. Jika memungkinkan, kamudapat menggunakan KTA atau KPR untuk membeli aset produktif seperti properti. Properti tersebut kemudian dapat disewakan dan menghasilkan uang.
Perhitungkan berapa besar penghasilan sewa yang harus diapatkan agar uang tersebut dapat menutupi cicilan pinjamanmu nantinya. Dengan begitu kamu eolah-olah tidak membayar apa-apa untuk membeli sebuah properti karena aset itu sendiri yang bekerja untukmu. Ketika sudah pensiun nanti diharapkan cicilan telah lunas sehingga kamu dapat menikmati hasil dari invest properti tersebut. Ketika sudah memiliki 1 properti, kamu dapat dengan mudah melipatgandakan. Caranya adalah dengan menggunakan properti tersebut sebagai agunan untuk membeli aset produktif lainnya.
8. Proteksi Diri dan Keluarga dengan Asuransi
Sudah menjadi harapan semua untuk selalu hidup bahagia dan sejahtera selama-lamanya. Sukses berkarir dan di kehidupan keluarga, punya rumah dan mobil yang dibayar lunas, menikah lalu dikaruniai anak-anak yang sehat dan lucu, bisa menyekolahkan anak sampai jenjang universitas, hidup harmonis dengan pasangan dan saat sudah pensiun nanti, tinggal menikmati waktu luang dengan keluarga terdekat, bebas secara finansial untuk melakukan kegiatan yang bikin kamu bahagia.
Pastinya ini impian semua orang. Namun, faktanya, hidup tak selalu seindah itu. Ada banyak kejadian yang tak terduga yang bisa jadi batu sandungan dan menggagalkan kamu menggapai cita-cita hidup bahagia selamanya tersebut.
Bayangkan saja, di usia 35, kamu, pasangan atau keluarga terdekat, tiba-tiba kena serangan stroke yang berakibat membengkaknya biaya perawatan dan kehilangan sumber pemasukan. Lantas, apakah impian untuk hidup bahagia selamanya akan terputus begitu saja?
Jawabannya, kamu perlu menyediakan payung sebelum hujan. Lindungi dirimu dan keluarga terdekat, termasuk seluruh harta dan aset yang kamu miliki dengen asuransi. Salah satu syarat mencapai “financial freedom di usia muda” adalah dengan mempunyai perlindungan terhadap risiko, juga termasuk untuk harta, aset dan dirimu sendiri.
Mengapa harus punya asuransi jika kamu sudah punya banyak uang dan bergaji besar? Pasalnya, tanpa adanya perlindungan asuransi, kamu menghadapi hidup yang serba tak pasti dan masa depanmu tergantung sepenuhnya pada fakta apakah kamu akan terus sehat dan produktif, ataukah tidak. Jika kamu bekerja dengan gaji besar, gaji ini adalah penghasilan aktif. Namun, saat kamu tidak bisa bekerja lagi, maka penghasilan ini pun ikut terhenti.
Sementara, jika kamu memiliki asuransi, artinya kamu punya jaring proteksi yang sudah kamu persiapkan, saat tiba-tiba jatuh sakit kritis, kecelakaan ataupun musibah lainnya termasuk kematian, agar kamu ataupun keluargamu tidak lantas kehilangan pegangan saat badai tiba.
Persiapkan asuransi untuk melindungi kamu dan orang-orang yang paling berharga dalam hidupmu, sehingga apapun yang terjadi, kamu sudah siap menghadapinya.
9. Berinvestasi di Aset Riil
Karena kebebasan finansial bisa diraih ketika kamu bisa menghasilkan uang tanpa harus bekerja, maka penting bagi kamu untuk berinvestasi di aset riil. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah membeli properti untuk kemudian disewakan dan menjadi penghasilan pasif yang datang tanpa perlu kerja keras.
Contohnya, kamu memiliki bangunan kos-kosan sebanyak 10 kamar yang disewakan dengan harga Rp2 juta per bulan. Jika seluruh kamar disewakan, maka kamu bisa menghasilkan Rp20 juta per bulan tanpa perlu bekerja.
10. Mulai Berinvestasi di Aset Keuangan
Nilai uang yang kamu miliki saat ini tentu tidak akan sama dengan nilai uang dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Hal ini disebabkan oleh adanya inflasi yang terjadi sehingga kamu perlu menyimpan asetmu dalam bentuk investasi.
Dalam dunia investasi, ada beberapa aset finansial yang bisa kamu kembangkan. Beberapa aset tersebut di antaranya adalah saham, obligasi, emas, dan P2P lending. Sebelum memilih instrumen investasi yang tepat, pastikan kamu sudah mengetahui tingkat risiko dan keuntungan masing-masing instrumen.
Contoh investasi yaitu aset finansial (reksadana, pasar uang, saham, P2P lending) dan aset riil (properti, tanah, emas, dan sebagainya. Kedua jenis investasi tersebut jika dilaksanakan dengan baik akan membantumu mengumpulkan dana lebih beberapa tahun kemudian. Namun hal paling penting adalah melakukan investasi untuk financial freedom di usia muda yang sesuai kemampuan terlebih dahulu dan pastikan memiliki dana lebih agar tidak mengganggu kehidupan.
Setelah menentukan produk investasi yang akan digunakan ketika pensiun, kamu dapat memperkirakan berapa persentase return yang akan didapatkan nanti. Dengan persentase tersebut kamu dapat menghitung berapa dana yang harus dimiliki untuk berinvestasi nanti.
Jangan salah, terlalu berkeinginan mengikuti gaya hidup orang lain akan menghambat diri sendiri mencapai financial freedom di usia muda karena merasa harus memiliki apa yang orang lain punya. Padahal jika tak memilikinya tentu tidak ada masalah sama sekali, sebab pasti tiada habisnya. Prioritaskan kebutuhan dahulu daripada keinginan yang sebenarnya tidak terlalu mendesak.
Keberhasilan financial freedom di usia muda artinya menunjukkan bahwa kamu sudah bekerja keras dan patut beristirahat untuk menikmati hasilnya. Jangan ragu untuk bekerja keras di masa produktif ini, pasti nanti kamu bisa meraih yang diinginkan. Untuk asuransi mana yang bisa membantumu untuk mencapai financial freedom di usia muda, kamu bisa melihat dan mencarinya hanya di Qoala Apps atau Blog Qoala. Lihat juga produk asuransi santunan tunai terbaik dan juga asuransi kesehatan terbaik hanya di Qoala.