Seberapa penting memiliki keuangan yang sehat? Apabila kamu ingin memastikan kesehatan finansial, ada beberapa cara cek kesehatan keuangan yang akan membantu dalam memastikan kondisi finansial kamu selalu dalam keadaan baik dan sehat.
Selengkapnya di artikel Qoala satu ini ya!
Apa Itu Financial Check Up?
Seberapa sehat kondisi keuangan seseorang bisa dilihat dari hasil financial checkup. Financial checkup bisa diartikan sebagai proses pengecekan kondisi keuangan secara berkala. Adapun tujuan dari pengecekan tersebut adalah mengevaluasi serta memastikan keuangan dalam jalur yang tepat sehingga bisa mencapai tujuan keuangan.
Financial check up yang kamu lakukan dengan cara tepat dan teratur akan membantu dalam mengidentifikasi adanya masalah keuangan, sehingga kamu bisa dengan cepat mengatasi masalah keuangan. Juga sangat bermanfaat dalam pengendalian pengeluaran.
Kesehatan keuangan mencakup kemampuan memenuhi kebutuhan harian, pengelolaan utang dengan baik, serta memiliki dana untuk tabungan, dana pensiun, dan dana darurat. Dengan keuangan yang sehat, kamu juga bisa membeli asuransi untuk perlindungan diri yang akan memberikan perlindungan terhadap risiko yang berdampak pada keuangan di masa mendatang.
Manfaat Cek Kesehatan Keuangan
Memiliki kondisi keuangan yang sehat dan stabil adalah dambaan setiap orang. Akan tetapi, definisi kondisi yang sehat bagi setiap orang mungkin berbeda. Agar yakin bahwa keuangan kamu ada dalam kondisi yang sehat, pastikan sudah mengeceknya. Hal tersebut bisa kamu ukur dari beberapa tanda keuangan sehat.
Adapun manfaat dari cek kesehatan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Memiliki Kontrol terhadap Keuangan
Salah satu manfaat financial check up yang bisa setiap individu rasakan adalah adanya kontrol terhadap keuangan. Melakukan pengecekan artinya harus menulis semua pos pengeluaran dengan rinci. Hal tersebut bertujuan untuk menilai apakah pengeluaran sesuai dengan anggaran atau tidak.
Apabila pengeluaran lebih besar dari anggaran, itu tanda bahwa kamu harus segera melakukan evaluasi. Sehingga bisa mengetahui kebutuhan yang over budget dan kemudian menguranginya guna mengontrol pengeluaran.
Sudah cek pengeluaran rutin kamu secara detail dan terperinci?
2. Paham akan Kondisi Keuangan
Kesehatan keuangan perlu pengecekan berkala dan salah satu manfaatnya adalah agar kamu paham akan kondisi keuangan. Selain pengeluaran, perhatikan juga jumlah total pemasukan saat hendak melakukan financial check up. Mengapa? Hal tersebut membantu melihat kondisi keuangan secara menyeluruh.
Penilaian kesehatan keuangan bisa kamu lakukan dengan memiliki cash flow, apakah positif atau negatif. Apabila negatif, artinya kamu harus memperhatikan pengeluaran, bisa dengan mengurangi pengeluaran di pos tertentu atau dengan menambah pemasukan melalui penghasilan tambahan. Misalnya dengan menjadi dropshipper, pekerja lepas, investasi, atau lainnya.
3. Menyiapkan Keuangan Masa Depan
Bagi yang bertanya pentingnya melakukan tes kesehatan finansial, apakah kamu belum tahu sejumlah manfaat yang bisa kamu dapatkan setelahnya? Evaluasi terhadap keuangan saat ini memungkinka seseorang dalam menentukan tujuan finansial jangka panjang. Tidak hanya itu, ia juga bisa mulai mengidentifikasi langkah apa saja yang harus diambil agar bisa mencapai tujuan finansial yang mereka buat.
4. Mengambil Keputusan dengan Tepat
Ada banyak hal penting berkaitan dengan kondisi keuangan, termasuk kemungkinan mengambil keputusan. Sudah cek kondisi keuangan kamu saat ini? Jika demikian, bukan tidak mungkin kamu akan bisa mengambil keputusan dengan tepat dan lebih mudah.
Misalnya, setelah mengetahui posisi keuangan saat ini, kamu bisa memutuskan apakan bisa mencapai tujuan seperti renovasi rumah atau tidak. Apabila tersedia dana yang cukup, kamu bisa memutuskan untuk segera melakukan renovasi yang ditargetkan beberapa tahun lalu.
Indikator Kesehatan Keuangan
Berbicara tentang kesehatan keuangan, mungkin masih banyak orang yang belum tahu bagaimana cara mengukur kesehatan keuangan. Ciri keuangan yang sehat bisa dilihat dari beberapa indikator keuangan sehat, yaitu:
1. Penghasilan yang Jelas
Memiliki keuangan yang sehat bisa terlihat dari salah satu cirinya yaitu penghasilan yang jelas dan stabil. Penghasilan tidak harus berupa gaji tetapi juga bisa dari sumber lain misalnya menjadi pekerja lepas dengan penghasilan jelas dan stabil atau melalui usaha.
Dengan penghasilan yang jelas dan stabil, artinya seseorang memiliki sumber penghasilan yang bisa diandalkan. Jadi akan mampu memenuhi kebutuhan harian dari dana tersebut. Bahkan bukan tidak mungkin juga bisa mengalokasikan dana untuk tabungan dan invest.
2. Anggaran Pengeluaran yang Rinci
Pemasukan yang jelas hanya satu dari sekian ciri keuangan yang sehat namun belum bisa dijadikan patokan sepenuhnya. Indikator lain dari kesehatan finansial seseorang adalah adanya anggaran pengeluaran yang rinci.
Anggaran pengeluaran tersebut merupakan bukti adanya rencana yang jelas dalam penggunaan uang. Sehingga akan menjadi lebih terarah dan terkontrol kemana uang tersebut akan dibelanjakan. Tidak perlu rumit, cukup dengan anggaran yang sederhana, misalnya dengan menuliskan pos-pos pengeluaran. Jadi kamu bisa melacak pengeluaran baik dengan nilai kecil maupun besar.
3. Siap Menghadapi Situasi Darurat
Ciri dari kesehatan finansial yang perlu kamu perhatikan adalah kesiapan akan risiko atau situasi darurat yang akan berpengaruh terhadap kondisi keuangannya di masa mendatang. Kesulitan mungkin tidak datang di situasi normal. Namun, bukan tidak mungkin risiko tersebut tiba-tiba terjadi di masa sulit.
Memang tidak ada satu orangpun yang menginginkan terjadinya hal tersebut, namun risiko tidak dapat dihindari, melainkan bisa dipersiapkan dengan baik. Misalnya dengan memiliki kondisi keuangan yang sehat berupa kesiapan finansial dana darurat atau tabungan. Bisa juga dengan memiliki proteksi berupa asuransi yang akan menanggung risiko.
Dengan kesiapan tersebut, kamu bisa melewati kondisi sulit dan tidak mudah stres. Ini juga menjadi alasan mengapa dana darurat memiliki peran penting bagi kehidupan. Setidaknya kamu harus memiliki dana darurat sebesar 6 hingga 12 kali dari jumlah pengeluaran bulanan. Sehingga bisa tetap menjalani kehidupan di masa sulit atau saat dalam keadaan darurat. Risiko yang bisa terjadi bisa berupa PHK, kecelakaan, sakit, atau lainnya yang berdampak pada hilangnya sumber penghasilan.
4. Kebutuhan Pokok Terpenuhi
Tanda keuangan sehat lainnya bisa kamu lihat dari kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok. Apakah pemasukan bisa mencukupi kebutuhan pokok semua anggota keluarga? Seperti yang kamu ketahui, kebutuhan pokok mencakup makanan dan minuman, tempat tinggal yang layak, kesehatan, dan transportasi. Bagi yang sudah memiliki anak, dana pendidikan menjadi poin penting lain dari kebutuhan pokok yang harus bisa terpenuhi dengan baik.
5. Utang dengan Rasio Positif
Meski menjadi impian hidup tanpa adanya utang dan cicilan, namun tidak semua orang beruntung dalam hal tersebut. Utang menjadi hal yang lumrah namun perlu perhatian khusus. Apabila ingin hidup dengan keuangan yang sehat, pastikan utang berada di rasio positif yaitu tidak lebih dari 30 persen dari total pendapatan.
Sebagai contoh, kamu yang berpenghasilan Rp 7 juta per bulan, tidak boleh memiliki utang lebih dari Rp 2,1 juta per bulan. Utang yang melebihi rasio akan berdampak pada keuangan yang terganggu. Meski memiliki kemampuan dalam membayar kewajiban, akan lebih baik untuk menghindari utang dan hanya digunakan dalam keadaan mendesak atau urgen saja.
6. Disiplin dalam Membelanjakan Uang
Agar memiliki finansial yang sehat saat melakukan financial checkup, jaga pola penggunaan uang. Individu yang disiplin dalam membelanjakan menunjukan ciri atau indikator mereka mencapai keuangan yang sehat.
Dalam hal ini, memiliki anggaran dan daftar keuangan menjadi sangat penting. Sehingga akan memiliki kontrol terhadap aktivitas belanja dan penggunaan uang. Tanpa kedisiplinan dalam keuangan, akan sulit mencapai tujuan. Bahkan sebaik apapun anggaran dan rencana yang kamu buat akan menjadi sia-sia. Disiplin dalam belanja juga akan menjaga dan membuat kamu merasa bahwa penghasilan selalu cukup.
7. Tenang di Tanggal Tua
Tanggal tua tampak sebagai kondisi kritis yang harus dihadapi setiap bulannya? Jika demikian, itu berarti kamu belum memiliki indikator finansial yang sehat. Apabila kamu bisa bersikap tenang saat menghadapi tanggal tua, bisa jadi kamu adalah orang yang hidup dengan finansial yang sehat.
Kebutuhan bulanan bisa terpenuhi, bahkan ada alokasi dana untuk dana darurat, investasi, dan asuransi. Agar bisa mencapai indikator satu ini, coba periksa kembali pengeluaran bulanan kamu apakah sesuai dengan anggaran dan kemampuan atau tidak.
8. Kesiapan Dana Pensiun
Kamu tidak akan selamanya memiliki kondisi fisik yang prima. Manusia tidak selamanya berada di usia produktif untuk bekerja. Oleh karena itu, mulailah untuk mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin.
Meski saat ini kamu mampu memenuhi kebutuhan dari penghasilan bulanan, bagaimana dengan 15 hingga 20 tahun mendatang? Alokasi dana pensiun bisa kamu masukan dalam pos pengeluaran bulanan dengan jumlah sesuai kemampuan. Dana pensiun memang tidak harus selalu berupa tabungan, bisa juga kamu persiapkan dalam bentuk investasi emas atau lainnya. Namun, pilihlah instrumen investasi yang aman dengan tingkat likuiditas tinggi.
9. Ada Tabungan
Punya tabungan? Tabungan merupakan ciri lain dari keuangan yang sehat. Idealnya, tabungan yang kamu miliki harus senilai 5 kali besaran penghasilan bulanan. Jumlah tersebut bisa kamu dapatkan dengan mengalokasikan dana secara rutin setiap bulannya saat membuat anggaran pengeluaran.
Tidak bisa dipungkiri kalau tabungan akan membantu dalam mencapai tujuan keuangan di masa mendatang. Tabungan bisa kamu simpan dalam bentuk rekening bank atau tabungan emas.
10. Punya Aset Investasi
Indikator sehat tidaknya keuangan juga bisa kamu nilai dari aset investasi. Artinya, mereka yang mempunyai aset investasi berarti memiliki indikator yang lebih dalam menciptakan finansial yang sehat.
Investasi bukan hanya untuk mereka yang sudah mapan secara finansial tetapi untuk siapapun yang ingin mempersiapkan kemapanan dalam keuangan. Meski dengan kondisi keuangan yang biasa, kamu tetap bisa berinvestasi. Tentunya dengan modal yang lebih minim, sesuai dengan penghasilan.
Cara Mengecek Kesehatan Keuangan Pribadi
Bagaimana cara cek kesehatan keuangan yang tepat, terutama untuk pribadi? Pada dasarnya, hal tersebut bisa kamu lakukan secara mandiri. Namun, bagi pemula, beberapa langkah berikut akan sangat membantu:
1. Buat Tujuan Keuangan
Sebagai langkah pertama dari cara cek kesehatan keuangan pribadi, mulailah dengan membuat tujuan keuangan secara rinci. Misalnya tabungan masa tua, tabungan untuk menikah, membeli rumah, atau tujuan keuangan lain yang ingin kamu capai di kemudian hari.
Lanjutkan dengan membagi tujuan tersebut ke dalam dua kategori waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga akan membantu dalam menentukan prioritas atau tujuan yang bisa kamu capai dalam jangka waktu pendek. Ini juga akan membantu mengalokasikan anggaran dengan bijak.
2. Evaluasi Aset dan Investasi
Selanjutnya dalam cara mengetahui kesehatan keuangan, evaluasi aset dan investasi. Kamu bisa mulai meninjau performa investasi dan membuat pertimbangan apakah ada kebutuhan akan perubahan atau diversifikasi pada portofolio investasi. Dalam melakukan evaluasi, kamu juga perlu memastikan set terlindungi misalnya dengan membeli produk asuransi yang tepat sesuai kebutuhan dan ekspektasi.
3. Atur Anggaran Bulanan
Agar bisa cek kesehatan keuangan, kamu juga perlu mengatur anggaran bulan. Anggaran tersebut akan membantu mempermudah mengetahui kebutuhan yang harus terpenuhi serta mencapai tujuan keuangan yang sudah dibuat di awal. Dengan adanya anggaran bulanan yang rapi dan terperinci, akan ada kontrol sehingga kamu bisa memastikan kebutuhan tidak akan melebihi anggaran yang sudah kamu atur. Manfaat mengatur keuangan pribadi ini ada banyak ya, jadi jangan lupa lakukan!
4. Periksa Pembayaran Pajak dan Utang
Hal penting lain yang harus individu perhatikan sebagai cara cek kesehatan keuangan adalah memeriksa pembayaran pajak dan utang. Hal ini menjadi sangat penting karena setiap hal yang berhubungan dengan keuangan harus kamu periksa dengan benar.
Tanyakan pada diri sendiri sejauh mana kesanggupan dalam membayar utang dan pajak. Dengan begitu, kamu bisa terlebih dahulu memprioritaskan anggaran untuk membayar kewajiban dibandingkan dengan kebutuhan tersier.
5. Miliki Dana Darurat
Dalam mengecek kesehatan finansial, apakah kamu memiliki dana darurat? Dana darurat menjadi sangat penting karena bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan di saat darurat apabila terjadi risiko kehilangan kemampuan atau sumber penghasilan.
Seperti namanya, dana darurat bisa membantu mengatasi hal-hal di luar kendali. Miliki dana darurat setidaknya untuk mengcover pengeluaran selama 3-6 bulan saat terjadi risiko. Namun bisa juga kamu sesuaikan dengan jumlah tanggungan dalam rumah tangga. Jadi, mulailah untuk mengalokasikan sebagian dari penghasilan untuk membentuk dana darurat. Tersedia berbagai metode yang bisa kamu pilih dalam mengatur persentase dana untuk kebutuhan dana darurat serta pengeluaran dan kebutuhan finansial lain.
6. Catat Pengeluaran
Agar bisa mengecek kesehatan keuangan pribadi, kamu tidak boleh melewatkan bagian penting satu ini, yaitu mencatat semua pengeluaran baik kecil maupun besar. Oleh karena itu, kamu harus mempersiapkan diri untuk konsisten dalam mencatat pengeluaran harian, mingguan, maupun bulanan termasuk pembayaran kewajiban dan lainnya.
Catatan pengeluaran akan memberikan gambaran yang jelas tentang keluar masuknya uang dalam kurun waktu tertentu, misalnya setiap bulan.
7. Belanjakan dan Gunakan Uang dengan Bijak
Ingin mengecek kesehatan keuangan? Kamu juga tidak boleh melupakan pentingnya bersikap bijak dalam membelanjakan dan menggunakan uang. Oleh sebab itu mengapa penting bagi setiap individu untuk membuat catatan pengeluaran rutin dengan rinci.
Daftar pengeluaran akan membantu terhindar dari perilaku konsumtif dan impulsif sehingga kamu tidak akan menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak bersifat penting dalam memenuhi kebutuhan hidup. Orang yang bijak dalam menggunakan uang biasanya akan berpikir ulang sebelum membeli sesuatu, terutama dalam jumlah yang besar.
Saat punya keinginan membeli sesuatu, tunggu hingga setidaknya satu minggu. Di waktu tersebut kamu bisa kembali mempertimbangkan tingkat urgensi barang sehingga bisa tahu apakah merupakan kebutuhan atau keinginan semata. Apabila ingin memberikan reward terhadap diri sendiri, tidak mengapa sesekali membelanjakan uang untuk tujuan tersebut namun lakukan dengan bijak dan sesuai kemampuan.
Rumus Keuangan Sehat
Seperti apa rumus keuangan sehat? Sebagian dari kamu mungkin masih bertanya-tanya akan hal tersebut. Bagi yang sedang mempersiapkan finansial yang sehat, selain menilai beberapa indikator dan melakukan beberapa cara cek kesehatan keuangan, mengimplementasikan rumus berikut juga tidak kalah penting.
Dalam mengatur keuangan secara bijak, ada berbagai formula yang bisa kamu gunakan. Salah satu formula yang bisa kamu jadikan sebagai rumus keuangan yang sehat adalah 10-20-30-40. Dengan rumus tersebut, kamu memiliki patokan alokasi dana dari penghasilan, yaitu:
- 40 persen untuk kebutuhan biaya rumah tangga
- 30 persen untuk pembayaran kewajiban atau cicilan dan utang
- 20 persen untuk tabungan, investasi, dan asuransi
- 10 persen untuk biaya sosial dan hiburan
Dengan informasi seputar cara cek kesehatan keuangan di atas, kamu bisa mempersiapkan keuangan yang lebih baik. Sehingga bisa memastikan tingkat kesehatan keuangan saat ini. Pengecekan finansial atau financial checkup harus kamu lakukan secara berkala agar kondisi keuangan tetap sehat dan stabil. Bukan tidak mungkin di masa mendatang kamu bisa mencapai financial freedom sehingga bisa menjalani hidup dengan lebih nyaman dan santai.
Qoala blog bisa kamu andalkan untuk mendapatkan berbagai informasi seputar perencanaan keuangan. Pastikan untuk selalu mengaksesnya kapan pun, di mana pun saat perlu informasi atau tips agar selalu bijak dan disiplin dalam keuangan.