Pada umumnya, pasar yang dikenal oleh sebagian masyarakat hanya pasar konvensional, tempat menjual barang dan jasa secara langsung. Namun, nyatanya ada pasar abstrak yang tak memiliki barang maupun jasa untuk diperjualbelikan, tetapi ada modal atau uang yang digunakan sebagai komoditasnya. Seperti yang dikenal, pasar itu disebut pasar uang dan pasar modal. Namun apa perbedaan pasar uang dan pasar modal?
Mungkin bagi orang awam, ketika mendengar pasar uang ataupun pasar modal masih dianggap asing di telinganya. Namun, hal ini tak berlaku bagi mereka para pemain bisnis. Pasar modal dan pasar uang umumnya memang suatu tempat terjadinya transaksi, namun objeknya bukan berupa barang konsumsi seperti halnya yang dijual di pasar-pasar pada umumnya. Objek yang dijual berupa surat-surat berharga. Tujuangnya pun beragam, mulai dari investasi jangka panjang hingga pendek, sebagai sumber pembiayaan modal kerja, dan untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Untuk memahami dan mengetahui perbedaannya, kamu perlu mengenali terlebih dahulu definisi dari keduanya. Pasar modal adalah tempat untuk melakukan transaksi jual beli efek atau surat berharga jangan panjang. Sedangkan pasar uang dapat merupakan tempat untuk melakukan transaksi jual beli surat berharga jangka pendek.
Setelah memahami pengertian pasar modal dan pasar uang, sebenarnya telah mencerminkan perbedaan dari keduanya. Tentu perbedaannya tidak sesederhana itu, berikut Qoala akan jelaskan lebih detailnya.
Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Seperti yang telah dijelaskan, pasar uang adalah sebuah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seseorang untuk dapat melakukan transaksi melalui bank maupun lembaga sekuritas keuangan bukan bank. Pasar uang dapat diartikan juga sebagai tempat bagi sebuah pihak atau perseorangan untuk dapat meminjam dana dengan tingkat bunga sebagai imbalan atau keuntungan yang ditawarkan kepada pemberi dana. Transaksi yang boleh dilakukan di pasar uang sendiri bisa dilakukan secara sendiri ataupun bisa dilakukan melalui perantara atau broker. Transaksi peminjaman dana yang dilakukan di pasar uang memiliki jangka waktu yang sifatnya pendek, yaitu sekitar dari satu hari hingga satu tahun maksimal.
Dalam transaksinya, pasar uang memiliki beberapa instrumen di dalamnya yang secara umum instrumen ini berbentuk surat berharga. Berikut beberapa daftar surat berharga yang bisa diperdagangkan melalui pasar uang, antara lain:
- Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
- Deposito
- Promissory Notes.
- Treasury Bills.
- Banker’s Acceptance.
- Commercial Paper.
- Call Money.
Sedangkan pengertian pasar modal sendiri, secara luas adalah sebuah tempat bertemunya investor dan emiten. Investor yang dimaksud dalam pasar modal merupakan pihak yang memiliki dana, sedangkan emiten merupakan pihak yang biasanya berasal dari badan usaha yang membutuhkan modal. Pasar modal lebih cenderung menawarkan pendanaan yang sifatnya jangka panjang. Oleh karena itu, instrumen yang diperdagangkan dalam pasar modal biasanya berupa saham, obligasi, reksadana ataupun surat berharga lainnya. Di luar itu, pasar modal juga memiliki instrumen lainnya seperti exchange traded fund (ETF) dan juga derivatif.
Setelah memahami dan mengetahui tentang pengertian pasar uang dan pasar modal, selanjutnya menemukan perbedaan dari kedua tempat tersebut, berikut penjelasannya.
1. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Jangka Waktu
Meskipun menawarkan transaksi pembiayaan yang berjangka, pasar uang dan pasar modal memiliki perbedaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Pasar uang dapat menjadi tempat bertemunya pemilik dana dan peminjam dana secara langsung. Pertemuan ini biasanya bersamaan dengan penawaran transaksi dalam jangka pendek. Sedangkan, untuk pasar modal menawarkan investor penanaman modal dalam jangka panjang melalui instrumen-instrumen yang telah ditawarkan. Meski memiliki perbedaan terkait jangka waktunya, baik pasar uang dan pasar modal sama-sama dikelola oleh pihak profesional yang dapat menjamin aktivitas investasi kamu berjalan dengan lancar.
2. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Pilihan Instrumen
Untuk instrumen yang ditawarkan pada pasar uang berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Berharga Komersial (CPs), Banker’s Acceptance (BA), Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Sedangkan, instrumen yang ditawarkan di pasar modal diantaranya, surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif, dan instrumen lainnya.
3. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Institusi
Pasar uang dan pasar modal memiliki fungsi yang sama dalam ranah ekonomi namun, keduanya memiliki perbedaan dari sisi institusi atau pengawas tertingginya. Jika pasar uang diatur oleh bank sentral dan di Indonesia yang memiliki otoritas atas pasar uang adalah Bank Indonesia. Sedangkan untuk pasar modal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia merupakan otoritas tertinggi yang mengawasi kegiatan di bursa efek.
4. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Likuiditas Pasar
Dari segi likuiditas pasar yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya setiap saat, untuk instrumen pasar uang lebih cepat dicairkan ketimbang instrumen pasar modal. Begitu sebaliknya, instrumen pasar modal tidak lebih cepat cair dibandingkan instrumen pasar uang.
5. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Tujuan
Di Indonesia, tujuan dari adanya pasar uang tidak lain untuk investasi jangka pendek. Sedangkan, untuk investasi jangka panjang merupakan tujuan dari pasar modal.
6. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Resiko
Jika bicara soal risiko, sebagai sarana dari investasi baik pasar uang dan pasar modal pasti menawarkan risiko yang beragam. Meski begitu, investasi di pasar uang akan menawarkan profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar modal. Risiko yang lebih rendah ini biasanya berkaitan dengan penanaman modal yang cukup rendah di pasar uang. Sehingga kamu dapat mulai berinvestasi di pasar uang dengan modal yang cukup terjangkau.
Sedangkan pasar modal menawarkan profil risiko yang lebih fluktuatif. Salah satu instrumen pasar modal yang berpotensi memiliki risiko yang relatif tinggi adalah saham. Saat membeli saham sebuah badan usaha di pasar modal, tentu perlu paham bahwa akan ada risiko nilai saham tersebut turun hingga mencapai titik likuiditas. Risiko tersebut yang akan membawa kerugian dengan nilai yang cukup besar. Meskipun memiliki risiko kerugian yang cukup besar, sebagai alat investasi, pasar modal juga menawarkan keuntungan yang cukup besar juga.
7. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Return
Setiap orang yang melakukan investasi tentunya ingin mendapatkan sebuah hasil atau return. Baik di pasar modal maupun pasar uang, keduanya menawarkan return dalam bentuk berbeda. Dalam pasar uang, imbalan akan diberikan berbentuk bunga bank.
Sebaliknya, bentuk return yang diberikan kepada investor pasar modal berupa dividen atau capital gain. Dividen sendiri adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan, capital gain adalah perolehan keuntungan akibat kenaikan harga saham.
8. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Aspek Fungsional
Dari sisi aspek fungsional sendiri, untuk pasar uang memiliki fungsi untuk mendorong likuitas dana dalam, sedangkan fungsi dari pasar modal sendiri adalah untuk menstabilkan ekonomi karena waktunya yang sifatnya jangka panjang.
9. Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Jenis Keuntungan
Sebagai sebuah alat atau sarana investasi, tentu saja baik pasar uang dan pasar modal menawarkan keuntungan yang berpotensi meningkatkan kekuatan finansial untuk para investor. Keuntungan investasi di pasar uang dan pasar modal pun juga memiliki perbedaan, berikut penjelasannya.
Keuntungan investasi pasar uang
- Pergerakan nilai yang stabil
Saat pertama memulai berinvestasi baik di pasar uang dan pasar modal, tentu saja kamu menginginkan pergerakan nilai aset yang stabil sehingga bisa menerka-nerka terkait kapan akan mendapatkan keuntungan secara finansial yang baik. Dengan menawarkan pergerakan nilai aset yang cenderung stabil, investasi di pasar uang mungkin merupakan sarana investasi yang sesuai untukmu sebagai pemula. Seperti yang diketahui, bahwa pasar uang menawarkan pergerakan sekaligus peningkatan nilai aset yang stabil hingga 5 persen setiap tahunnya.
- Memiliki tingkat likuiditas tinggi
Dengan menawarkan skema penanaman modal yang sifatnya jangka pendek, pasar uang juga menawarkan tingkat likuiditas yang cuku[ tinggi. Dalam artian, kamu bisa dengan mudah mencairkan keuntungan bahkan modal yang sudah ditanamkan kapan saja sesuai dengan kebutuhan.
- Bisa berinvestasi di mana saja
Berbeda halnya dengan pasar modal, kamu bisa mulai berinvestasi di pasar uang tanpa harus ke luar rumah. Investasi pasar uang ini biasanya dikelola oleh pihak bank, sehingga hanya perlu menghubungi pihak bank untuk bertransaksi. Bahkan kini, kamu juga bisa berinvestasi di pasar uang secara digital dengan akses internet
Keuntungan investasi pasar modal
- Dapat dijadikan sebagai jaminan
Jika kamu terdaftar memiliki aset investasi yang berasal dari pasar modal, maka kamu akan mendapatkan manfaat dari kepemilikan tersebut sebagai jaminan dalam pengajuan utang. Di Indonesia, agunan saham termasuk dalam praktik yang sah untuk digunakan sebagai agunan atau jaminan utang.
- Tingkat keuntungan yang relatif tinggi
Dengan berinvestasi di pasar modal, kamu memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan finansial yang tinggi. Keuntungan finansial ini tidak hanya bersifat pada kenaikan nilai modal yang dimiliki atau capital gain, tapi kamu juga berhak mendapatkan dividen dari investasi yang dimiliki.
- Pilihan instrumen yang beragam
Seperti yang telah dijelaskan, pasar modal menawarkan beragam pilihan jenis instrumen investasi. Banyaknya pilihan modal ini akan memberi keuntungan dalam memudahkan untuk menemukan instrumen investasi mana yang cocok dan sesuai dengan kepribadianmu.
Persamaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Jika berbicara soal persamaan pasar uang dan pasar modal, keduanya tetap memiliki hal yang serupa meski perbedaan yang cukup signifikan, antara lain:
- Baik instrumen pada pasar uang maupun pasar modal, keduanya menjadi instrumen investasi bagi ritel ataupun institusi.
- Pasar uang dan pasar modal juga merupakan bagian besar dari pasar keuangan.
- Antara pasar uang dan pasar modal, keduanya saling memengaruhi satu sama lain. Kebijakan terhadap pasar uang biasanya memiliki dampak terhadap pasar modal. Misalnya di saat penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Instrumen Pasar Uang
Seperti yang telah didapatkan informasi melalui Bank Indonesia (BI), pasar uang terdiri dari sejumlah instrumen yang terdiri dari:
1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI atau Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga keluaran Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka 1-3 bulan dengan sistem diskonto,bunga untuk imbalannya. Perlu diketahui, SBI sendiri digunakan BI dalam mengontrol kestabilan nilai rupiah. Lewat penjualan SBI, maka Bank Indonesia bisa menyerap kelebihan uang primer yang beredar.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
SBPU merupakan surat berharga terbitan bank yang ditandatangani nasabah sebagai surat jaminan pelunasan utang. Di dalam dunia perdagangan SBPU, biasanya melibatkan bank komersial dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya dengan menerapkan sistem diskonto. Nilai penjualannya minimal Rp25 juta dan maksimal Rp10 miliar.
3. Surat Berharga Komersial (CPs)
Surat Berharga Komersial atau CPs merupakan surat sanggup tanpa jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan nonbank dan diperdagangkan lewat bank atau perusahaan efek, berjangka waktu pendek, dan diperdagangkan dengan sistem diskonto.
4. Sertifikat Deposito
Sertifikasi deposito di sini adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank dengan jumlah nominal tertentu sebagai surat atas tunjuk. Maksud dari atas tunjuk adalah sertifikat deposito yang diterima bukan atas nama perorangan, sehingga siapa saja yang memilikinya bisa memperjualbelikannya kepada pihak lain. Sebagai informasi, sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan dengan tenor 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
5. Banker’s Acceptance (BA)
Banker’s Acceptance (BA) merupakan instrumen pasar uang yang hadir karena adanya perdagangan luar negeri, baik itu ekspor atau impor. BA sendiri berbentuk wesel berjangka dengan cap accepted yang bisa diperjualbelikan di pasar uang.
Kehadiran dokumen Banker’s Acceptance di sini juga dijadikan sebagai alat untuk menghindari kemungkinan gagal bayar untuk pihak eksportir. Sistemnya, BA ini bisa diklaim sejumlah nominal transaksi jual beli barang ekspor maupun impor yang sudah terjadi lalu ditambahkan dengan fee. Untuk jatuh temponya sendiri bervariasi sesuai dengan kesepakatan dalam pelunasan transaksi.
6. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Surat Perbendaharaan Negara atau biasa disebut SPN adalah surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh pemerintah dalam bentuk warkat atau tanpa warkat (scripless). SPN sendiri bisa diperdagangkan atau dalam bentuk yang tidak diperdagangkan di pasar sekunder.
Instrumen Pasar Modal
Untuk instrumen di Pasar modal sendiri tak hanya saham, melainkan ada beberapa instrumen penting yang juga bisa dijadikan investasi jangka panjang, diantaranya:
1. Saham
Saham adalah sebuah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Proses penjualan saham sendiri di pasar modal dimulai dari penawaran umum (IPO – Initial Public Offering), yang untuk pertama kalinya saham perusahaan dijual ke publik. Setelah IPO dianggap selesai, kemudian saham akan listing di bursa efek agar saham bisa diperjualbelikan secara umum.
2. Obligasi
Obligasi merupakan sebuah surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang berpiutang. Singkatnya obligasi adalah surat utang yang bisa dibeli dan pembeli akan mendapat keuntungan berupa bunga nantinya. Dalam obligasi sendiri berisi tanggal jatuh tempo pembayaran utang dan bunganya. Bunga dalam obligasi biasa dikenal dengan sebutan kupon. Kupon ini nantinya wajib diberikan oleh penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi.
Di Indonesia, tempo atau jangka waktu obligasi lamanya 1 hingga 10 tahun. Jadi, obligasi termasuk dalam surat utang jangka menengah panjang. Obligasi telah terdaftar dalam Bursa Efek, seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan Investasi Real Estat. Selain negara, obligasi juga bisa diterbitkan oleh perusahaan.
3. Reksadana
Umumnya, reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang telah memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
4. Exchange Traded Fund
Exchange Traded Fund atau ETF adalah sejenis reksadana berformat Kontrak Investasi Kolektif dengan unit penyertaan yang diperjual-belikan di Bursa Efek. Singkatnya, ETF adalah semacam produk investasi dengan gabungan dua sifat produk, yakni saham (common stock) dan reksadana terbuka (open-ended fund).
5. Derivatif
Untuk derivatif sendiri merupakan instrumen pasar modal dalam wujud kontrak perdagangan aset atau komoditas yang mana waktu dan harganya telah disepakati bersama. Contoh dari derivatif antara lain IDX LQ45 Futures dan Indonesia Government Bond Futures (IGBF).
Baik pasar modal maupun pasar uang, keduanya merupakan sebuah investasi yang dapat dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Namun, tak semuanya pandai dan memiliki keberanian untuk terjun langsung. Terkadang, beberapa orang memilih tidak mencobanya karena takut rugi dan uangnya hilang. Namun, kamu tak perlu khawatir jika ingin memiliki investasi seperti halnya pasar modal ataupun pasar uang. Saat ini, ada produk asuransi investasi yang akan memberikanmu dua manfaat sekaligus. Baik untuk memberi jaminan terhadap keuangan maupun memberikan manfaat dari asuransi yang dimiliki. Kamu bisa mendapatkan informasi lebih detail terkait produk asuransi investasi di Qoala App atau membacanya langsung melalui Blog Qoala.