Mungkin masih banyak orang yang belum memahami perbedaan investasi dan trading. Pasalnya, banyak yang beranggapan jika cara kerja investasi dan trading memiliki persamaan padahal kedua metode penanaman modal tersebut sangatlah berbeda. Buat kamu yang ingin terjun dan memulai investasi maupun trading sebaiknya simak ulasan dari Qoala berikut ini.
Pengertian Investasi dan Trading
Sebelum membahas lebih jauh soal perbedaan investasi dan trading, kamu juga perlu memahami terlebih dahulu pengertian keduanya seperti penjelasan di bawah ini.
Definisi Investasi
Kira-kira, apa yang dimaksud dengan investasi? Investasi merupakan sebuah kegiatan yang berguna untuk menempatkan atau mempercayakan modal bisa berupa uang atau barang berharga (aset) ke dalam sebuah lembaga terpercaya. Harapan dari investasi ini adalah nantinya mereka bakalan mendapatkan keuntungan sesuai waktu yang ditentukan (jangka pendek dan panjang).
Sederhananya, kamu invest uang ke sebuah perusahaan. Kemudian uangmu bakalan dikelola dalam usahanya sampai mendapatkan keuntungan. Nantinya kamu bakalan mendapatkan keuntungan berapa persen sesuai kesepakatan yang diberikan. Saat ini bentuk investasi sudah banyak banget seperti properti, emas sampai dengan investasi berjenis syariah.
Definisi Trading
Kemudian apa yang dimaksud dengan trading? Istilah yang satu ini dikenal dengan jual beli yang dilakukan oleh dua belah pihak. Namun jelas saja produk yang dijual bukanlah barang biasa layaknya di pasar melainkan sebuah modal. Tujuan dari trading adalah menjual dengan cepat biar mendapatkan untung sebesar-besarnya.
Kegiatan jual beli yang dimaksud dalam trading ini meliputi pasar valuta asing, pasang berjangka sampai dengan pasar modal sesuai dengan kebutuhannya. Saat ini trading sudah berkembang cukup pesat mulai dari Bitcoin, emas, binary dan trading forex (paling populer dan banyak dilakukan).
Perbedaan Investasi dan Trading
Perbedaan di antara keduanya tidak sebatas makna dan nama pelakunya saja. Secara umum, perbedaan trading dan investasi terbagi menjadi enam, mulai dari tujuan, pengambilan keputusan, risiko, profil pelaku, keuntungan, dan elemen pelindung yang mereka dapatkan.
1. Prinsip
Perbedaan pertama antara investasi dan trading adalah dari segi prinsip. Seorang investor memiliki prinsip buy and hold ketika melakukan investasi. Buy and hold berarti investor akan membeli dan menahan saham dalam jangka waktu yang panjang.
Jangka waktu tersebut tidak menentu. Namun, biasanya seorang investor akan menjual sahamnya ketika tujuan investasinya sudah terpenuhi. Sebagai contoh, seorang investor menargetkan akan menjual saham X ketika sudah mengalami kenaikan 15%. Maka, ketika saham yang dimilikinya sudah menyentuh target tersebut, ia akan menjualnya.
Hal itu berbeda dengan seseorang yang melakukan trading. Mereka memiliki prinsip buy and sell. Para trader akan menjual saham dalam jangka waktu pendek. Kamu bisa saja membeli dan menjual saham pada hari yang sama. Biasanya, seorang trader mengharapkan keuntungan yang lebih tinggi daripada investasi.
2. Resiko
Perbedaan investasi dan trading lainnya yang juga perlu kita ketahui adalah dari tingkat risikonya. Setiap instrumen pada dasarnya punya keuntungan serta risikonya tersendiri. Meskipun begitu, aktivitas trading saham punya tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan berinvestasi.
Investasi, khususnya pada instrumen saham maupun reksadana saham akan memberikan potensi keuntungan besar dalam jangka panjang, tetapi dalam jangka pendek imbal hasilnya memang rendah. Tingkat risiko kerugian cukup beragam, tergantung produk investasinya.
Sementara itu, trading cukup berisiko, karena bergantung pada fluktuasi harga (naik-turunnya) harga saham di bursa. Meskipun begitu, kalo kamu sudah cukup berpengalaman serta punya kemampuan analisis yang baik, cara ini bisa memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Aktivitas ini tak cocok dilakukan pemula, karena risiko kerugiannya sangat tinggi.
3. Profil Pelaku
Profil risiko adalah indikator untuk mengetahui tingkat toleransi investor terhadap risiko investasi. Mudahnya, karakter seseorang dalam menghadapi sebuah risiko menentukan juga bagaimana mereka merencanakan keuangan dan melakukan penanaman modal.
Prinsip dasar investasi, kan, high risk, high return. Semakin tinggi risikonya, makin tinggi juga potensi imbal hasil yang kita dapat. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali profil risiko terlebih dahulu sebelum melakukan penanaman modal.
Setiap instrumen investasi punya tingkat risiko yang berbeda. Investor dengan tipe konservatif umumnya menaruh uang pada produk berisiko rendah seperti deposito, reksadana pasar uang, dan Surat Berharga Negara. Berbeda dengan orang dengan tipe agresif yang tingkat toleransi terhadap risikonya tinggi dan punya tujuan jangka panjang, sehingga menaruhnya pada risky asset seperti saham dan reksadana saham.
Trader masuk ke dalam orang-orang dengan profil risiko super agresif. Mengapa super agresif? Karena mereka sudah tahu betul potensi kerugian dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, mereka dituntut jeli dalam mengamati pergerakan harga di pasar. Mereka wajib tahu kapan harus beli dan jual suatu instrumen investasi untuk mendapatkan keuntungan.
4. Manfaat dan Elemen Pelindung Yang Diterima
Perbedaan investasi dan trading lainnya adalah keberadaan elemen pelindung asetnya. Kalau kamu berinvestasi pada produk saham dengan fundamental baik, saat harganya turun tidak perlu terlalu khawatir, karena dalam jangka panjang nilainya akan pulih bahkan bertumbuh. Selama tujuan investasinya jangka panjang, kamu tidak perlu mencemaskan fluktuasi harga harian atau mingguan.
Sementara itu, elemen pelindung aset dari trading adalah stop loss. Stop loss adalah batasan kerugian yang ditentukan sendiri oleh trader. Artinya, kalau pergerakan harga aset yang dimiliki trader tidak sesuai harapan, maka ia akan menjualnya saat batas stop lossnya tercapai. Saat sedang untung mereka juga memiliki elemen pelindung, yaitu take profit. Take profit adalah batasan untuk membatasi keuntungan seorang trader. Kedua batasan ini berbeda satu sama lain antar trader.
5. Cara Analisis
Seorang investor akan menahan sahamnya dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, analisis yang digunakan lebih cenderung ke analisis fundamental. Investor fokus pada fundamental perusahaan yang ia pilih.
Sementara itu, analisis yang lebih banyak digunakan dalam trading adalah analisis teknikal. Analisis ini dapat membantu trader melihat pergerakan saham dalam jangka waktu pendek. Hal itu disebabkan karena trading lebih sensitif terhadap sentimen dan kondisi pasar daripada fundamental perusahaan.
Selain beberapa perbedaan di atas, yang perlu kamu ketahui juga adalah dari segi tujuannya. Ini penting sekali untuk dipahami terutama bagi kamu yang memang masih bimbang untuk menentukan pilihan baik trading maupun investasi. Keduanya jelas memiliki tujuan yang berbeda jadi harus pas dengan visi misi hidupmu.
Ketika melakukan sebuah investasi maka tujuan seseorang adalah mendapatkan tujuan hidup di masa mendatang. Mereka meluangkan dan menyisihkan apa yang mereka punya untuk bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan di masa depan. Seperti halnya untuk kebutuhan properti rumah sampai dengan pendidikan anak.
Sementara untuk trading ini memiliki tujuan mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Jadi, mereka yang melakukan trading ini nggak punya alasan untuk jangka panjang namun pengen cepat mendapatkan keuntungan. Pengguna trading juga cenderung memainkan sahamnya dalam jangka pendek sembari melihat keuntungan yang bakalan didapatkan.
Kamu yang pengen mendapatkan keuntungan langsung banyak dan cepat bisa memilih trading. Sementara untuk kebutuhan masa depan yang lebih memungkinkan maka kamu bisa memilih investasi dalam bentuk apapun.
Kelebihan dan Kekurangan Investasi
Jika dilihat dari pembahasan sebelumnya, kamu mungkin sudah tahu salah satu kekurangan investasi, yaitu memiliki risiko tinggi. Namun dibalik itu, investasi juga memiliki sejumlah kelebihan yang perlu kamu ketahui, di antaranya yaitu:
Kelebihan Investasi
Berikut 5 keuntungan yang akan didapatkan orang yang berinvestasi, diantaranya:
1. Mendapatkan Keuntungan
Hal pertama yang menjadi alasan mengapa banyak orang ingin menjalankan investasi adalah keuntungan yang didapat. Bahkan dapat dikatakan alasan ini menjadi landasan utama mengapa banyak orang melakukan investasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, investasi memang menjamin keuntungan yang begitu menguntungkan. Bahkan keuntungan tersebut tidak didapatkan dari sebuah kerja keras. Kamu hanya perlu menyetorkan uang sebagai modal investasi sebuah perusahaan dan kamu akan mendapatkan keuntungan pada saat perusahaan mendapat profit.
2. Mengembangkan Kekayaan
Keuntungan lainnya mengapa banyak orang yang memilih investasi adalah dikarenakan dapat mengembangkan uang yang dimiliki dalam jumlah yang lebih banyak tanpa membuatmu harus bekerja keras. Yang perlu dilakukan adalah menyisihkan keuntungan yang didapat serta memilih jenis investasi yang tepat untuk dijalankan.
3. Kebutuhan Masa Depan
Hal lainnya adalah berkaitan dengan masa depan. Investasi dapat dijadikan sebagai jaminan masa depan. Kondisi dari masa depan tidak bisa diprediksi, sehingga kamu harus memiliki sesuatu yang dapat membantumu ke depannya. Misalnya saja ketika berinvestasi saham saat ini, beberapa tahun ke depannya kamu bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat. Saham yang dimiliki bisa meningkat dan dapat dijual dengan harga yang tinggi.
Kamu juga bisa mencoba bisnis properti yang lebih mudah dijalankannya. Setiap tahun, harga properti terus meningkat dan dapat digunakan sebagai aset kekayaan yang dapat dijual beberapa tahun ke depannya. Dengan begitu masa depanmu bisa terjamin untuk tercukupi.
4. Tabungan Pensiun
Hal lainnya yang menjadi alasan mengapa banyak orang menjalankan investasi adalah investasi dapat dijadikan sebagai tabungan di hari tua. Untuk menyiapkan tabungan pensiun, kamu dapat menyiapkannya meskipun di usia yang masih sangat muda. Hal ini agar kamu bisa menghadapi masa pensiun dengan lebih matang. Kamu bisa memilih investasi jangka panjang sedari dini, sehingga keuntungannya akan bisa dirasakan nanti ketika sudah memasuki masa pensiun.
5. Penghasilan Tambahan
Keuntungan lainnya adalah investasi yang dijalankan dapat digunakan sebagai penghasilan tambahan setelah pemasukan utamamu. Misalnya saja jika berinvestasi properti rumah, kamu bisa menyewakan pada orang lain. Biaya dari sewa tersebut dapat menjadi penghasilan tambahanmu. Sehingga kamu akan memperoleh keuntungan namun aset atau properti tersebut masih menjadi milikmu. Pastinya, sangat menguntungkan bukan?
Kekurangan Investasi
- Memiliki risiko tinggi walaupun memberikan keuntungan yang besar, karena sesuai dengan prinsip investasi, yaitu high risk high return
- Tidak bisa digunakan untuk kepentingan mendadak, karena memang sifatnya untuk jangka panjang
- Tidak memiliki lembaga penjamin.
Kelebihan dan Kekurangan Trading
Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia saat ini dan makin beragamnya produk keuangan yang ditawarkan, minat masyarakat untuk melakukan investasi makin meningkat. Masyarakat makin memahami bahwa untuk mempersiapkan kebutuhan keuangan masa depan, selain menabung, juga melakukan kegiatan trading. Lantas, apa kelebihan dan kekurangannya?
Kelebihan Trading
Terdapat banyak jenis trading berdasarkan jenis asetnya, tentu keuntungan trading bitcoin berbeda dengan saham. Begitu juga dengan keuntungan trading crypto dan pasar uang. Namun secara umum, trading memiliki 5 keuntungan sebagai berikut ini:
1. Modal awal kecil
Modal awalnya relatif kecil karena kebanyakan platform memberikan batasan awal nilai trading yang tidak terlalu besar pula. Di sebuah bursa trading online, bahkan ada yang memperdagangkan saham hanya seharga US$ 5. Namun tentunya kamu harus menganalisis lagi apakah saham tersebut tepat untuk rencana trading-mu kedepannya.
2. Fleksibel dan real-time
Saat ini, berbagai jenis trading bisa dilakukan secara online, sehingga menjadi keuntungan tersendiri karena lebih fleksibel. Kamu bisa melakukan aktivitas ini kapan saja dan dimana saja.
3. Waktu pengembalian terbilang cepat
Aktivitas trading biasanya dilakukan dalam jangka waktu singkat dibandingkan dengan investasi. Oleh karena itu, pengembalian atau keuntungan yang didapat relatif lebih cepat untuk diperoleh. Namun karena itulah aktivitas trading harus didasari dengan pengalaman dan kemampuan yang mumpuni.
4. Dana tidak terkunci
Aset yang biasanya digunakan untuk trading tidaklah terkunci seperti investasi jangka panjang yang baru bisa ditarik setelah 1 tahun atau bahkan hingga bertahun-tahun. Sebut saja Obligasi Negara Ritel (ORI) yang biasanya baru bisa dicairkan dalam jangka waktu 3 tahun. Namun, tentu trader harus menganalisis pasar dan kondisi aset terlebih dahulu untuk memastikan bahwa trader masuk dan keluar posisi di saat yang tepat.
Kekurangan Trading
Selain kelebihan, trading juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diwaspadai, diantaranya:
1. Ketidakpastian
Pasar trading tidaklah selalu bisa dibaca secara mudah. Trader yang berpengalaman bahkan juga bisa tidak sengaja melakukan kesalahan. Hal tersebut karena pasar tradingyang tidak bisa diprediksi sepenuhnya. Berubah-ubah dalam sekejap.
2. Harus punya pengetahuan
Ketika kamu ingin terlibat dalam dunia trading, berarti saat itu juga kamu memilih bersaing dengan pengetahuan, intuisi serta sumber daya dari seluruh trader di dunia, termasuk dengan mereka yang profesional dengan pengalaman puluhan tahun.
3. Risikonya Besar
Keuntungan dan kerugian trading berikutnya adalah risiko yang besar. Pergerakan pasar trading dapat membuat kamu rugi besar dalam sekejap mata. Namun, di lain sisi tentunya prinsip high risk high return juga tentunya berlaku. Asalkan didasari dengan ilmu dan pengetahuan, trading bisa jadi aktivitas yang menguntungkan.
4. Volatilitas tinggi
Volatilitas tinggi berarti risiko tinggi. Dalam dunia trading seperti Instrumen pasar uang forex contohnya, tidak ada kendali atas perkembangan makro ekonomi dan geopolitik yang dapat menyebabkan fluktuasi pasar dalam waktu singkat. Investor jangka panjang mungkin bisa membiarkan asetnya meski harga berfluktuasi tanpa merasa panik, namun hal tersebut akan sulit dilakukan trader yang biasanya memiliki target keuntungan jangka pendek.
5. Bisa kecanduan
Dengan taktik yang tepat, trading bisa memberikan penghasilan yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Oleh karena itulah, trading juga bisa menyebabkan candu. Menurut hasil riset dalam jurnal Addictive Behaviours, beberapa investor memilih strategi trading jangka pendek. Mereka mencari bentuk investasi yang menawarkan keuntungan besar nan potensial, sekalipun juga membawa risiko kerugian yang besar.
6. Tidak mendapatkan keuntungan dividen
Dalam perdagangan saham, biasanya para investor diberikan hak pembayaran dividen tahunan per lembar saham. Sehingga nantinya, dalam kesempatan yang baik, para investor juga akan mendapatkan hasil yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, berikut dijabarkan keuntungan investasi dan trading dalam bentuk contoh kasus:
Investasi
Tanaka bekerja di perusahaan swasta dengan gaji per bulan sebesar Rp 10 juta. Maka, Tanaka diharuskan untuk menyisihkan penghasilannya sebesar Rp 1 juta untuk berinvestasi. Lalu berapa keuntungan yang didapatkan Tanaka jika bermain di sektor saham, baik investasi langsung maupun reksadana.
- Rp 1.000.000 X 60 bulan (5 tahun) = Rp 60.000.000.
- Estimasi harga saham PT. ASD Rp 3.000 per lot. Maka, Tanaka mendapatkan 20.000 lot saham PT. ASD.
- Dalam waktu satu tahun saham PT. ASD mengalami fluktuasi harga yang jika diakumulasi sebesar Rp 6.000 per lot.
- Biaya online trading sebesar 0,1 persen.
- Biaya pajak penjualan sebesar 0,1 persen.
- Tanaka mendapatkan dividen dari perusahaan sebesar Rp 5.000.000
- Biaya pajak dividen sebesar 10 persen.
Maka, Tanaka memperoleh keuntungan sebesar Rp 6.000 X 20.000 lot yaitu Rp 120.000.000. Tanaka, mendapatkan dividen sebesar Rp 5.000.000. Berarti, Tanaka mendapat keuntungan sebesar Rp 120.000.000 – Rp 60.000.000 = Rp 60.000.000 + Rp 5.000.000 yaitu Rp 65.000.000.
Akan tetapi, Tanaka diharuskan membayar beberapa biaya seperti yang disebutkan di atas yakni Rp 65.000.000 – (0,1 persen biaya online trading + 0,1 persen biaya pajak penjualan + 10 persen pajak dividen) = Rp 58.370.000. Berarti Rp 65.000.000 – Rp 58.370.000 yaitu Rp 6.630.000.
Dengan begitu, total uang yang dimiliki Tanaka sebesar Rp 60.000.000 + Rp 58.370.000 = Rp 118.370.000.
Trading
Nah, jika Tanaka ingin menambah pundi-pundi kekayaan melalui trading saham maka simulasi keuntungannya sebagai berikut:
- Modal awal Rp 5.000.000
- Estimasi harga saham PT BCD Rp 1.250 per lot. Maka, Tanaka mendapatkan 4000 lot saham PT BCD.
- Estimasi kenaikan harga saham PT BCD di hari yang sama yaitu sebesar Rp 1.500 per lot.
- Biaya broker sebesar 0,15 persen
- Biaya pajak transaksi sebesar 10 persen
Maka, Tanaka akan memperoleh keuntungan dari hasil trading saham sebesar Rp 1.500 X 4000 lot yaitu Rp 6.000.000. Tanaka mendapatkan keuntungan sebesar Rp 6.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 1.000.000.
Akan tetapi, Tanaka diwajibkan membayar beberapa biaya dari trading saham di atas yaitu Rp 1.000.000 – (0,15 persen biaya broker + 10 persen biaya pajak transaksi) = Rp 898.500
Dengan demikian, total keuntungan Tanaka hasil dari trading saham dalam kurun waktu satu hari sebesar Rp 5.000.000 + Rp 898.500 = Rp 5.898.500.
Itulah penjelasan lengkap managemen aset terkait perbedaan investasi dan trading. Jadi, kamu lebih pilih yang mana? Selain informasi terkait investasi dan trading, seperti arti high risk high return, kamu juga bisa mendapatkan informasi lengkap terkait asuransi dan manfaatnya di Qoala Apps atau Blog Qoala.