Tertarik masuk ke dunia cryptocurrency? Tentunya kamu harus paham terlebih dahulu tentang bagaimana cara kerjanya, serta istilah dalam crypto yang kerap digunakan. Jika tidak, kamu akan semakin asing dan sulit untuk berbaur dengan dunia ini.
Nah, kali ini Qoala akan kupas tuntas tentang istilah dalam crypto yang paling kerap digunakan. Mulai dari apa itu cryptocurrency itu sendiri hingga istilah slang-nya seperti bag holder dan lainnya. Yuk, simak!
1. Cryptocurrency
Secara sederhana, Cryptocurrency bisa disebut dengan mata uang virtual karena memang secara fisik tidak ada wujudnya di dunia nyata, namun eksis secara digital dan memiliki nilai serta bisa digunakan sebagai alat transaksi layaknya mata uang fiat. Investasi cryptocurrency dijamin menggunakan kriptografi sehingga kecil kemungkinan untuk dipalsukan atau digandakan.
Sebelum Satoshi Nakamoto memperkenalkan Bitcoin pada 2009, cikal bakal Cryptocurrency sudah ada sejak 1998. Pada saat itu Wei Dai mengkonsep sistem distribusi uang elektronik anonim yang disebut B-money. Setelah Bitcoin lahir, banyak mata uang lainnya mulai bermunculan dan akhirnya trend uang kripto ini semakin populer.
Cryptocurrency dapat digunakan untuk transaksi secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Mata uang ini berlaku dengan nilai yang sama di setiap negara, sehingga transaksi tidak harus terpengaruh oleh kurs. Selain kurs, cryptocurrency yang dibangun di atas teknologi Blockchain juga tidak melibatkan pihak ketiga, seperti bank, saat transaksi dilakukan. Sehingga tidak ada yang mempengaruhi nilai transaksi kecuali sesama pengguna.
Selain digunakan sebagai alat transaksi, cryptocurrency juga sering digunakan sebagai instrumen investasi. Hal ini disebabkan karena nilainya yang fluktuatif, sehingga mereka berharap di kemudian hari uang kripto yang mereka punya mengalami kenaikan harga.
2. Altcoin
Seperti yang kita tahu, banyak sekali mata uang di dunia nyata, dari mulai Rupiah, Dolar Amerika, Dolar Singapura, Dinar, Peso dan lain sebagainya. Pada cryptocurrency keberagaman mata uang ini juga terjadi, bahkan saat ini sudah ada lebih dari 10.000 mata uang kripto yang beredar di situs perdagangan digital, nah salah satunya adalah altcoin. Jadi, Bitcoin bukanlah satu-satunya cryptocurrency.
Altcoin merupakan istilah untuk menjuluki semua mata uang kripto selain bitcoin. Seperti yang dikatakan oleh Business Insider, altcoin adalah mata uang kripto alternatif dari bitcoin. Secara penamaannya pun terlihat, altcoin berasal dari kata alternatif dan coin yang artinya koin alternatif. Dalam konteks ini adalah alternatif untuk bitcoin.
Cryptocurrency yang paling pertama dikembangkan di dunia adalah Bitcoin. Hal ini membuat mata uang kripto lain selain bitcoin disebut dengan koin alternatif alias altcoin.
Altcoin mulai berkembang sejak tahun 2011, di generasi pertama pengembangannya menggunakan blockchain yang sama dengan yang dipakai untuk bitcoin. Altcoin yang pertama muncul disebut dengan namecoin pada April 2011, dimana pengembangannya dilakukan dengan mengadaptasi kode bitcoin.
Kehadiran namecoin menjadi momentum sejarah dan menjadi pembuka jalan. Karena kemunculannya menunjukkan ada cukup ruang untuk lebih dari satu jenis koin di pasar kripto. Dan karena berasal dari bitcoin, maka harganya kerap kali mengikuti pergerakan harga bitcoin. Namun seiring dengan semakin dewasanya ekosistem investasi di mata uang kripto, pergerakan harga altcoin pun menjadi lebih independen.
3. Blockchain
Banyak orang mengenal blockchain melalui cryptocurrency, mereka mulai mencari tahu blockchain karena penasaran dengan teknologi yang dipakai untuk membangun mata uang kripto. Sehingga tak hanya untuk kalangan IT, lapisan masyarakat di luar dunia teknologi pun mulai mengenal apa itu blockchain.
Namun penggunaan blockchain ini tak terbatas hanya untuk cryptocurrency. Pada 2018, McKinsey pernah membuat tabel yang berisikan peluang blockchain di berbagai bidang lain selain finansial, mulai dari medis, pertanian, bisnis properti hingga media.
Blockchain sendiri merupakan teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan digital atau bank data yang terhubung dengan kriptografi. Oleh karena itu, sektor finansial seperti cryptocurrency sangat cocok menggunakan teknologi ini karena blockchain akan menjadi semacam buku kas digital yang bisa diakses siapapun. Penggunaan blockchain membuat transaksi menjadi lebih transparan dan minim penyelewengan data, seperti suap dan korupsi.
Secara harfiah, kata blockchain terdiri dari dua suku kata yaitu block dan chain. Block artinya kelompok dan chain adalah rantai. Penamaan ini cukup mencerminkan cara kerja dari teknologinya, dimana blockchain memanfaatkan resource komputer untuk menciptakan blok-blok yang saling terhubung layaknya rantai satu dengan lainnya.
Blok-blok yang saling terhubung ini nantinya akan mengeksekusi sebuah transaksi. Menariknya, teknologi ini bisa berjalan tanpa adanya sistem tertentu yang mengaturnya, cukup mengandalkan algoritma komputer sehingga blockchain memiliki sifat desentralisasi alias tidak terpusat.
4. Satoshi
Satoshi identik dengan nama orang, namun jika konteksnya adalah istilah dalam crypto maka Satoshi merupakan sebutan untuk unit terkecil dari Bitcoin. Istilah Satoshi untuk unit terkecil ini diberikan langsung oleh pembuat Bitcoin itu sendiri, Satoshi Nakamoto.
1 Bitcoin setara dengan 100.000.000 Satoshi, jadi rasio Satoshi terhadap Bitcoin adalah sepersejutanya (1:100.000.000) atau 0.00000001 BTC.
Satuan Satoshi ini cukup penting, karena melakukan denominasi bitcoin menjadi ukuran lebih kecil membuat transaksi lebih mudah dibaca. Contoh penggunaannya adalah sebelum rantai blok ditampilkan, semuanya didenominasi dulu ke dalam Satoshi.
Selain itu, saat menentukan jumlah bitcoin kode sumbernya menggunakan unit Satoshi. Lalu pada saat menghitung biaya per byte yang menuntut untuk menampilkan fraksi bitcoin yang sangat kecil, satuan yang digunakan juga adalah Satoshi.
5. Bag Holder
Bag Holder adalah istilah slang untuk menjuluki investor yang mempunyai saham yang harganya anjlok dan kemungkinan besar tidak akan kembali (rebound) dalam waktu dekat. Misalnya, kamu membeli saham senilai $10 kemudian harganya jatuh menjadi $2, maka trader lain mungkin akan menjuluki dengan istilah bag holder ini.
Namun jangan salah menggunakan istilah ini. Jika ada seseorang membeli saham atau cryptocurrency dengan fundamental kuat lalu harga sahamnya tersebut turun drastis karena kondisi tertentu, maka kurang tepat untuk menjuluki orang tersebut dengan istilah Bag holder. Hal ini karena saham dengan fundamental kuat apalagi yang masuk kriteria blue chip masih memiliki kemungkinan untuk bisa pulih mencapai titik tertinggi baru di masa depan.
6. FUD
Istilah FUD cukup sering digunakan di dunia investasi kripto. FUD adalah singkatan dari Fear, Uncertainty and Doubt, yaitu perilaku atau bisa dibilang strategi seorang investor yang menyebarkan ketakutan serta keraguan kepada investor lainnya tentang suatu instrumen investasi, agar instrumen tersebut dilepas dan dia bisa membelinya dengan harga murah.
Nah, praktik ini sangat sering dijumpai di dunia trading kripto atau lainnya. Trader yang berpengalaman biasanya dapat mencium indikasi FUD dan mengabaikannya, mereka akan melakukan HODL pada aset milik mereka hingga harga kembali stabil. Oleh karena itu, sebagai trader kamu harus selalu update berita serta referensi dari berbagai sumber terpercaya agar terhindar dari FUD.
7. HODL
HODL adalah istilah slang di komunitas cryptocurrency yang digunakan untuk menggambarkan sikap untuk tetap investasi dan tidak mundur menghadapi harga yang menurun. HODL sendiri merupakan singkatan dari Hold On for Dear Life. Ketika digunakan dalam komunitas, istilah HODL seakan memberi saran untuk memegang kuat-kuat aset kripto dan tak tergoda walaupun setinggi apapun harganya.
Sebenarnya asal-usul dari istilah HODL ini cukup unik, yaitu karena salah ejaan seorang pengguna forum bitcoin dengan akun bernama “GameKyuubi.” Saat peristiwa legendaris kejatuhan harga bitcoin yang terjadi pada Desember 2013, dia salah menuliskan kata “HOLD” dengan ejaan D didepan L menjadi “HODL.”
Saat itu dia mengkritisi trader lain yang memilih untuk menjual koin-koin mereka ketika harganya jatuh. Dia berprinsip tidak akan menjual koin miliknya meski harganya anjlok. Sambil marah dia mengatakan, “ para trader akan mengambil koinmu jika kamu menjual sekarang!” lalu dia melanjutkan dengan kalimat, “I am Holding” namun dengan penulisan “I AM HODLING!”
8. FOMO
FOMO adalah singkatan yang kepanjangannya adalah “fear of missing out”. FOMO secara umum mengacu pada kondisi dimana timbulnya perasaan cemas atau tidak nyaman ketika orang lain berbagi pengalaman positif atau unik. Ketika FOMO, kamu punya kecenderungan merasa panik tidak mau kelewatan untuk mengalami hal yang sama.
Dalam konteks dunia investasi, FOMO mengacu pada perasaan takut yang dirasakan trader atau investor ketika kehilangan investasi atau peluang trading yang menawarkan potensi keuntungan. Fenomena ini cukup umum dialami dalam dunia trading dan investasi, termasuk cryptocurrency.
FOMO ini cukup berbahaya karena ketika kamu melihat pasar yang bergejolak naik atau turun tajam, kamu akan terdorong untuk bersegera melakukan transaksi dengan dalih tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut.
Padahal, setiap momen yang terjadi di pasar unik dan apapun dapat terjadi kapan saja. Melakukan trading dan investasi karena FOMO tidak dianjurkan karena akan membuatmu mengambil keputusan berdasarkan emosi bukan hasil analisis yang matang.
9. Bearish dan Bullish
Bearish adalah istilah dalam crypto yang digunakan untuk menyebutkan keadaan saat pasat menunjukkan trend harga bergerak turun secara terus menerus dalam periode waktu tertentu. Sedangkan Bullish merupakan kebalikannya, yaitu istilah untuk menyebutkan kondisi di mana trend harga di pasar bergerak naik atau menguat secara terus menerus dalam periode waktu tertentu.
Istilah ini diambil dari perilaku dua binatang yang digunakan untuk penamaannya, yaitu bear dan bull. Bear atau beruang bertarung dengan lawannya dengan menyerang ke arah bawah oleh karena itu digunakan untuk mewakili trend harga turun. Sementara itu, bull atau banteng menyerang dengan menanduk ke arah atas, sehingga cocok untuk mewakili trend harga naik.
10. Pump and Dump
Pump and dump pada dunia cryptocurrency adalah istilah untuk menyebutkan skema manipulasi pasar yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang berkepentingan. Siklus ini bisa berlangsung dengan sangat cepat, bahkan bisa dalam hitungan detik.
Istilah “pumping” diartikan sebagai pembelian suatu aset dalam jumlah besar yang dilakukan untuk menaikkan permintaan dan juga harga aset tersebut. Ketika harga suatu aset naik, individu atau sekelompok orang yang melakukan skema ini akan menjual aset kripto mereka, hingga harganya jatuh, alias dump.
Para scammer itu menggunakan dinamika pasar dari penawaran dan permintaan agar investor tidak merasakan keanehan dan bisa melihat pergerakan harga sebagai sebuah tren yang normal. Seringkali, untuk menghindari pengeluaran banyak dana saat memanipulasi pasar, para scammer menargetkan koin atau token baru yang tidak populer.
Para scammer cenderung menghindari melakukan skema pada aset besar seperti Bitcoin. Para scammer juga kerap menargetkan dan memanfaatkan momen initial coin offering (ICO) untuk mendapatkan lebih banyak dari skema pump and dump yang mereka lakukan.
11. Scalping
Scalping adalah istilah dalam trading crypto yang mengacu pada sebuah strategi trading untuk membuat keuntungan sebanyak mungkin dari perubahan harga yang sedikit. Dalam hal ini scalping dilakukan dengan melakukan open dan close posisi secara cepat dan berulang-ulang.
Agar bisa mempraktikkan strategi ini, para scalper harus melakukan konsentrasi tinggi karena mereka perlu mengamati pergerakan chart sekecil apapun. Selain itu, reaksi mereka harus cepat untuk membuka posisi ketika trade bergerak sesuai dengan keinginan dan menutup posisi jika trade bergeser ke arah berlawanan.
Scalping akan memberikan hasil secara cepat, namun dengan catatan trader bisa mengambil keputusan yang tepat dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, teknik ini sangat memerlukan kecepatan mata dan tangan.
12. Staking
Istilah staking dalam crypto adalah sebutan untuk salah satu strategi populer yang dilakukan untuk mendapatkan pendapatan pasif di pasar perdagangan kripto. Cara ini harus dilakukan dengan menggunakan wallet yang memiliki layanan staking untuk menyimpan aset kripto.
Aset yang tersimpan di wallet tersebut akan dikunci ke dalam blockchain dengan konsensus algoritma Proof-of-Stake untuk jangka waktu tertentu. Besarnya keuntungan yang diperoleh tergantung pada harga dan jumlah aset kripto yang kamu kunci dan juga durasi aset tersebut terkunci.
Orang yang melakukan staking pada aset kripto mereka dalam blockchain PoS disebut validator. Para Ketika para validator berhasil memvalidasi transaksi, mereka baru akan mendapatkan imbalan. Setiap PoS biasanya menerapkan beragam aturan khusus untuk validatornya.
13. Koreksi
Koreksi adalah istilah dalam crypto yang menunjukkan kondisi harga aset kripto turun segera setelah mencapai harga tertingginya. Walaupun menurunkan trend menurun namun koreksi tidak selalu menunjukkan hal negatif.
Justru dalam pasar kripto, koreksi ini adalah sesuatu yang normal karena selalu ada penawaran dan permintaan yang masuk ke pasar yang mempengaruhi harga. Umumnya, koreksi menunjukkan bahwa harga dan aset dinilai terlalu tinggi, sehingga harga akan mencoba kembali ke harga pasarnya.
14. Dapp
Dapp atau Decentralized App adalah aplikasi memfasilitasi user untuk berinteraksi dengan blockchain. Sifat dari aplikasi ini adalah peer to peer, artinya tidak ada middleman atau orang ketiga sehingga antara user dengan user lainnya bisa bertransaksi secara langsung secara peer to peer (P2P).
Karena menggunakan blockchain, Dapp mempunyai karakteristik berupa transparansi, independen dan jelas data kepemilikannya. Layer aplikasi secara langsung bersentuhan dengan user, di mana blockchain disebut sebagai layer protokol. Kesuksesan dan perkembangan Dapp akan mempengaruhi perkembangan dan kesuksesan teknologi blockchain secara luas.
15. DeFi
DeFi yang merupakan singkatan dari Decentralized Finance adalah istilah dalam crypto untuk menyebutkan ekosistem aplikasi keuangan berbasis blockchain. Aplikasi ini dapat beroperasi tanpa perantara atau otoritas pusat, seperti bank dan institusi keuangan lainnya.
Saat ini, hampir setiap layanan keuangan masih dikelola oleh sistem terpusat, termasuk tabungan, pinjam meminjam, asuransi dan juga pasar saham. Jadi kita perlu memiliki rekening bank atau akun yang memberimu akses ke institusi keuangan untuk dapat menggunakan manfaat berbagai produk dan jasa keuangan.
Kehadiran DeFi membuat semua proses transaksi dilakukan oleh kode yang bersifat transparan dan open-source yang tertulis pada smart contract. Semua pengguna dapat memverifikasi kode aplikasi sendiri, sehingga pengguna memiliki kendali penuh atas dana mereka.
16. DEX
DEX adalah singkatan dari Decentralized Exchange yang secara harfiah berarti pertukaran aset kripto yang terdesentralisasi. Dex adalah pasar aset kripto yang bisa digunakan untuk menjual dan membeli aset kripto tanpa dibutuhkan pihak ketiga.
Perdagangan dalam sistem ini bersifat peer-to-peer dimana pengguna akan secara langsung bertransaksi dengan pengguna lain. Setiap pengguna dapat melakukan deposit dan exchange menerbitkan IOU secara bebas untuk diperdagangkan di platform DEX. Semua aset dapat ditarik kapanpun dan dikonversi kembali menjadi kripto yang dipilih pengguna.
17. Whale
Secara harfiah, whale berarti paus namun sebagai salah satu istilah dalam crypto, Whale adalah julukan untuk investor yang memiliki aset kripto dengan jumlah signifikan, yang mana setiap pergerakan mereka akan membuat heboh pasar dan mempengaruhi harga aset kripto. Oleh karena itu mereka dijuluki ikan paus (whales) karena hewan laut berukuran besar ini bisa menciptakan ombak di laut hanya dengan mengibaskan ekornya.
18. Software Wallet
Aset kripto bisa disimpan di dalam sebuah aplikasi berupa dompet digital atau software Wallet. Wallet ini seperti rekening bank yang digunakan untuk menyimpan aset crypto dan juga membuat pemilik aset untuk melakukan transaksi.
Ada tiga jenis software wallet, yaitu Desktop Wallet yang menggunakan PC, Mobile Wallet yang bisa diakses via aplikasi smartphone dan Online Wallet yang bersifat web-base. Soal keamanan, Software Wallet ini cukup terjamin karena menggunakan ID dan password yang bisa diatur oleh pengguna.
19. NFT
NFT adalah Non-fungible token yaitu aset digital yang menggunakan smart contract di atas blockchain Ethereum untuk mewakili suatu aset, bisa artwork, kartu koleksi, item di dalam game bahkan sesuatu di dunia nyata seperti properti.
Berbeda dengan mata uang kripto yang merupakan aset yang memiliki nilai tukar, NFT adalah aset yang tidak memiliki kesamaan nilai tukar. Mata uang kripto seperti rupiah di dunia nyata jika nilainya 15 ribu maka bisa ditukar dengan dolar yang setara dengan nilai 15 ribu, misalnya 1 dolar.
Sementara NFT memiliki nilai berbeda antara satu aset dengan lainnya. Masing-masing aset NFT memiliki tanda tangan digital untuk tanda kepemilikan dan tidak bisa ditukar dengan NFT lain karena nilainya tidak serupa.
Aset NFT bisa diperjualbelikan di berbagai marketplace khusus NFT, seperti Opensea, Rarible, Superrare dan lainnya. Untuk bisa melakukan jual beli NFT, kamu harus mendaftar di marketplace tersebut dan memiliki wallet yang didukung oleh marketplace yang digunakan selain tentunya aset NFT-nya itu sendiri untuk dijual dan mata uang crypto jika ingin membeli.
Itulah 19 istilah dalam crypto yang akan sering kamu dengar jika mulai masuk ke komunitas cryptocurrency. Mengetahui makna-makna istilah ini akan memudahkan kamu dalam memahami konteks pembahasan ketika berbicara seputar cryptocurrency. Selain itu, kamu juga akan lebih berhati-hati dalam invest crypto karena sudah paham istilah penting di dalamnya.