Saat memulai investasi, ada banyak hal yang perlu kamu ketahui. Salah satunya adalah mengenai cara menghitung NPV investasi atau Net Present Value. NPV merupakan metode yang digunakan untuk menilai arus kas di masa depan sehingga fungsinya sangat penting bagi investor. Investor dapat membuat keputusan dalam investasi yang tepat sehingga potensi keuntungan pun bisa dilihat.
Istilah NPV sebenarnya merupakan istilah yang umum dalam bidang keuangan. Namun bagi investor pemula, istilah tersebut masih awam. Investor pemula perlu tahu dan paham mengenai konsep dan cara menghitung NPV investasi yang tepat supaya keuntungan bisa didapat.
Lantas, bagaimana cara menghitung NPV investasi dengan mudah? Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan Qoala berikut ini!
Cara Menghitung NPV Investasi
Cara menghitung NPV investasi dilakukan dengan 2 langkah, yaitu:
- Menghitung Present Value (PV) terlebih dahulu dari keuntungan serta pengeluaran per tahun
- Mencari selisih dari keuntungan dan pengeluaran per tahun
Perlu kamu ketahui bahwa Present Value (PV) dengan Future Value (FV) merupakan 2 hal yang berbeda. Present Value (PV) adalah jumlah yang harus diinvestasikan saat ini untuk mencapai angka yang diinginkan di masa depan. Sedangkan Future Value (FV) adalah jumlah yang akan didapatkan di masa mendatang jika investasi dimulai pada saat ini.
Sebagai contoh, ketika kamu mengharapkan uang sejumlah Rp50 juta dalam 3 tahun ke depan dengan tingkat bunga 5% per tahun, maka kamu perlu tahu uang yang harus disiapkan saat ini untuk ditabung.
Uang sejumlah Rp50 juta di atas merupakan Future Value (FV) atau nilai yang diharapkan pada masa mendatang. Selanjutnya, untuk menghitung Present Value (PV) dari contoh di atas, rumusnya adalah sebagai berikut:
PV = FV / (1 + i) ^ n
PV : Present Value
FV : Future Value
i : faktor diskon/ tingkat bunga
n : waktu
Penghitungannya adalah sebagai berikut:
PV = 50.000.000 / (1+0,05)3
PV = 50.000.000 / 1,157625
PV = 43.191.879
Jadi uang yang harus ditabung saat ini untuk mendapatkan jumlah yang diharapkan di masa mendatang adalah Rp 43.191.879
Jika kamu sudah paham cara menghitung PV, berikutnya kamu perlu tahu cara menghitung NPV investasi. Agar mudah dipahami, perhatikan ilustrasi atau contoh berikut ini:
Tuan X sedang menjalankan bisnis kamar kos dan hendak membangun unit kamar kos baru senilai Rp 25.000.000 dengan tingkat bunga deposito saat ini 5% selama 3 tahun. Apakah investasi unit baru aman untuk bisnis Tuan X di masa depan?
Dalam penghitungan Present Value (PV), diasumsikan dana yang dimasukkan ke dalam deposito jumlahnya sama dengan tingkat bunga 5% dalam jangka waktu 3 tahun. Maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
NPV = P / (1 +i) t
P : perkiraan arus kas yang didapat
i : tingkat suku bunga
t : periode tahun
Maka penghitungannya adalah sebagai berikut:
Jika penghasilan diasumsikan rata-rata Rp 15.000.000 pada tahun pertama, Rp 12.000.000 pada tahun kedua, dan Rp 9.000.000 pada tahun ketiga, maka:
Tahun ke-1 : 15.000.000 / (1+0,05)^1 = 14.285.714
Tahun ke-2 : 12.000.000 / (1+0,05)^2 = 10.884.353
Tahun ke-3 : 9.000.000 / (1+0,05)^3 = 7.774.538
NPV = (14.285.714 + 10.884.353 + 7.774.538) – 25.000.000
NPV = 32.994.602 – 25.000.000
NPV = 7.994.602
Dari hasil penghitungan NPV tersebut, maka membangun unit kamar baru bisa dilakukan karena dapat memberikan potensi keuntungan di masa depan. NPV dari kasus di atas adalah positif atau lebih dari 0 sehingga investasi tersebut bernilai baik atau positif bagi bisnis.
Apa itu NPV Investasi?
NPV Investasi adalah sebuah konsep dalam dunia investasi yang digunakan untuk menghitung selisih pemasukan dan pengeluaran dengan melihat serta mempertimbangkan social opportunity sebagai faktor diskon. Dalam hal ini, NPV digunakan untuk memberikan gambaran keuntungan investasi di masa depan dengan menghitung arus kas di masa depan dan kemudian menyesuaikannya dengan arus kas sekarang.
NPV sangat berkaitan dengan konsep time value of money yang mana seiring berjalannya waktu uang akan mengalami perubahan nilai. Untuk itulah investor dapat melihat potensi keuntungan di masa depan dengan melihat dan menghitung NPV investasi tersebut. Terlebih pada investasi jangka panjang, NPV memiliki peran yang sangat penting karena bisa membantu investor menentukan jenis investasi yang berpotensi untung dan menghindari investasi yang berpotensi rugi di masa depan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa investor wajib tahu cara menghitung NPV investasi dengan tepat supaya bisa memilih jenis instrumen investasi yang sesuai dan investasi berjalan dengan lancar dan menghasilkan keuntungan. Kesuksesan investasi jangka panjang juga bisa ditentukan dengan menilai NPV investasi.
Kenapa NPV Harus Positif
NPV harus positif karena bisa jadi sebuah acuan dalam berinvestasi. Setelah tahu cara menghitung NPV investasi di atas, dapat terlihat bahwa NPV bisa bernilai positif atau negatif. Positif artinya lebih dari 0 dan negatif artinya kurang dari 0. Dalam hal ini, untuk mencapai keuntungan, NPV haruslah positif. Sebaliknya, NPV nol atau bahkan negatif tidak memberikan keuntungan (atau bahkah justru merugikan) dalam investasi.
Jika NPV positif, maka terdapat potensi keuntungan dalam invest tersebut sehingga investasi layak untuk dijalankan. Sementara jika hasil penghitungan NPV nol atau negatif, maka sebaiknya investasi tidak dijalankan karena berpotensi merugikan.
Apa Hubungan NPV dengan IRR
Pertanyaan berikutnya, apa hubungan NPV dengan IRR? Sebelumnya menjawab pertanyaan tersebut, perlu kamu ketahui apa itu IRR terlebih dahulu. IRR atau Internal Rate of Return merupakan tingkat pengembalian internal yang digunakan untuk memeriksa atau mengevaluasi kondisi finansial. Sedangkan NPV digunakan untuk mengukur apakah investor layak untuk berinvestasi dalam sebuah proyek atau tidak.
NPV dan IRR merupakan metode yang sama-sama dipakai untuk mengevaluasi sebuah kondisi, seperti kelayakan proyek atau investasi. NPV memperhitungkan nilai uang saat ini dari aliran arus kas masa depan. Sementara IRR memperhitungkan tingkat suku bunga yang membuat NPV sama dengan 0l.
Ada hubungan antara NPV dan IRR, yaitu NPV fokus pada nilai ekonomi sebuah investasi atau proyek, sementara itu IRR fokus pada tingkat pengembalian. Jadi ketika NPV positif, maka investasi tersebut akan menambahkan value bagi investor. Pada saat yang sama, IRR menunjukkan tingkat suku bunga yang membuat NPV sama dengan 0 yang dalam hal ini menunjukkan tingkat pengembalian yang akan diterima oleh investor.
Oleh karena itu, NPV dan IRR perlu digunakan bersama-sama guna memberikan gambaran yang utuh atau lengkap mengenai potensi keuntungan serta nilai yang dapat ditambahkan pada sebuah investasi.
Kapan NPV Dikatakan Layak?
NPV dikatakan layak ketika nilainya lebih dari 0 atau bernilai positif. Dalam hal ini, investasi atau proyek tersebut layak untuk dijalankan. Sebaliknya, ketika NPV kurang dari 0 atau bernilai negatif, maka tidak layak untuk dijalankan karena tidak memiliki potensi keuntungan, atau bahkan justru menimbulkan kerugian di masa depan.
Nah, itulah ulasan lengkap mengenai NPV serta cara menghitung NPV investasi yang mudah dan tepat guna melihat potensi keuntungan di masa depan. Bagi kamu yang hendak berinvestasi pada sebuah proyek atau bisnis, pastikan bahwa perhitungan NPV proyek tersebut bernilai positif agar menguntungkan. Yuk, kunjungi Qoala Blog untuk tahu berbagai informasi managemen aset dan tentang keuangan lainnya!