Dalam dunia keuangan, khususnya investasi dikenal yang namanya modal. Melalui modal, keuntungan bisa didapatkan. Keuntungan yang bisa didapatkan melalui modal terbagi atas dua, yakni capital gain dan dividen. Keduanya berbeda, meski acapkali, oleh masyarakat awam disamakan. Pada kali ini, fokus pembahasan akan berpusat di capital gain alih-alih dividen. Nah, lantas, capital gain itu apa sih dan bagaimana cara menghitung keuntungan modal? Agar tahu jawabannya, baca sampai tuntas artikel Qoala ini ya!
Apa Itu Capital Gain?
Sebelum memasuki pembahasan mengenai capital gain, akan dibahas terlebih dahulu tentang Modal. Ada pun modal adalah istilah luas yang dapat menggambarkan segala hal yang memberikan nilai atau manfaat bagi pemiliknya, seperti pabrik dan mesinnya, kekayaan intelektual seperti paten, atau aset keuangan bisnis atau individu. Sementara uang itu sendiri dapat ditafsirkan sebagai modal, modal lebih sering dikaitkan dengan uang tunai yang digunakan untuk tujuan produktif atau investasi.
Secara umum, modal adalah komponen penting dalam menjalankan bisnis dari hari ke hari dan membiayai pertumbuhannya di masa depan. Modal usaha dapat berasal dari operasi bisnis atau diperoleh dari utang atau pembiayaan ekuitas. Saat membuat anggaran, semua jenis bisnis biasanya berfokus pada tiga jenis modal: modal kerja, modal ekuitas, dan modal utang. Sebuah bisnis di industri keuangan mengidentifikasi modal perdagangan sebagai komponen keempat.
Dari perspektif ekonom, modal adalah kunci untuk berfungsinya setiap unit, apakah unit itu adalah keluarga, bisnis kecil, perusahaan besar, atau keseluruhan ekonomi. Aset modal dapat ditemukan di bagian neraca saat ini atau jangka panjang. Aset ini dapat mencakup kas, setara kas, dan surat berharga serta peralatan manufaktur, fasilitas produksi, dan fasilitas penyimpanan.
Modal biasanya berupa uang tunai atau aset likuid yang ditahan atau diperoleh untuk pengeluaran. Dalam arti yang lebih luas, istilah tersebut dapat diperluas untuk mencakup semua aset perusahaan yang memiliki nilai moneter, seperti peralatan, real estate, dan inventarisnya. Tetapi ketika datang ke penganggaran, modal adalah arus kas.
Secara umum, modal dapat menjadi ukuran kekayaan dan juga sumber daya yang menyediakan peningkatan kekayaan melalui investasi langsung atau investasi proyek modal. Individu memegang modal dan aset modal sebagai bagian dari kekayaan bersih mereka. Perusahaan memiliki struktur modal yang meliputi modal hutang, modal ekuitas, dan modal kerja untuk pengeluaran sehari-hari.
Bagaimana individu dan perusahaan membiayai modal kerja mereka dan menginvestasikan modal yang mereka peroleh sangat penting untuk kemakmuran mereka.
Istilah capital gain mengacu pada peningkatan nilai aset modal ketika dijual Sederhananya, capital gain terjadi ketika Anda menjual aset lebih dari apa yang awalnya Anda bayar untuk itu. Hampir semua jenis aset yang Anda miliki adalah aset modal baik itu jenis investasi (seperti saham, obligasi, atau real estate) atau sesuatu yang dibeli untuk penggunaan pribadi (seperti furnitur atau perahu). Capital gain direalisasikan ketika Anda menjual aset dengan mengurangkan harga beli asli dari harga jual. Internal Revenue Service (IRS) memungut pajak individu atas capital gain dalam keadaan tertentu.
Seperti disebutkan di atas, capital gain mewakili peningkatan nilai aset. Keuntungan ini biasanya direalisasikan pada saat aset tersebut dijual. Capital gain umumnya dikaitkan dengan investasi, seperti saham dan dana, karena volatilitas harga yang melekat. Tetapi mereka juga dapat diwujudkan pada keamanan atau kepemilikan apa pun yang dijual dengan harga lebih tinggi dari harga pembelian aslinya, seperti rumah, perabotan, atau kendaraan.
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh seseorang dari penjualan aset seperti saham, obligasi, atau real estate. Ini menghasilkan capital gain ketika harga jual suatu aset melebihi harga belinya. Ini adalah perbedaan antara harga jual (lebih tinggi) dan harga biaya (lebih rendah) dari aset. Capital loss timbul ketika harga pokok lebih tinggi dari harga jual.
Ketika harga jual suatu aset melebihi harga pokok atau harga belinya, hal itu akan menghasilkan capital gain. Capital gain dapat terdiri dari dua jenis: terealisasi dan tidak terealisasi.
- Capital gain yang direalisasi dapat digambarkan sebagai keuntungan yang diperoleh dari investasi yang telah dijual untuk mendapatkan keuntungan.
- Capital gain yang belum direalisasi dapat digambarkan sebagai keuntungan atas investasi yang belum dijual tetapi dapat menghasilkan keuntungan jika dijual nanti. Dalam perundingan keuangan, capital gain umumnya mengacu pada capital gain yang direalisasikan. Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu menghasilkan kerugian saat investasi dijual. Secara sederhana, perbedaan antara harga jual dan harga beli/biaya suatu investasi dapat digambarkan sebagai keuntungan/kerugian modal. Jika harga jual lebih tinggi dari harga beli maka akan terjadi capital gain dan jika harga jual lebih rendah dari harga beli maka akan menimbulkan capital loss.
Sejarah Capital Gain
Sejarah capital gain dalam pembangunan manusia mencakup konseptualisasi dari modal budak pra-1865 di Amerika Serikat, hingga perkembangan hak milik di Prancis pada 1789, dan bahkan perkembangan lain jauh sebelumnya. Awal resmi penerapan praktis capital gain terjadi dengan perkembangan sistem keuangan Babilonia sekitar tahun 2000 SM. Sistem ini memperkenalkan perbendaharaan di mana warga dapat menyimpan perak dan emas untuk disimpan, dan juga bertransaksi dengan anggota ekonomi lainnya. Dengan demikian, ini memungkinkan orang Babilonia untuk menghitung biaya, harga jual dan keuntungan, dan juga capital gain.
Jenis Capital Gain
Capital gain dapat direalisasikan atau tidak direalisasi. Keuntungan yang direalisasikan adalah keuntungan dari penjualan akhir suatu aset atau investasi. Sebaliknya, keuntungan yang belum direalisasi muncul ketika harga aset atau investasi saat ini melebihi harga belinya, tetapi aset atau investasi tersebut masih belum terjual. Perhatikan bahwa hanya capital gain yang direalisasikan yang dikenai pajak, sedangkan keuntungan yang belum direalisasi (modal) hanyalah keuntungan kertas yang biasanya tunduk pada pelaporan akuntansi tetapi tidak memicu peristiwa kena pajak. Selain itu, capital gain yang direalisasikan biasanya diklasifikasikan sebagai keuntungan jangka pendek atau keuntungan jangka panjang.
1. Keuntungan jangka pendek (short-term capital)
Keuntungan jangka pendek adalah keuntungan yang direalisasikan dari penjualan, pengalihan, atau disposisi lain dari properti pribadi atau investasi (dikenal sebagai aset modal) yang telah dimiliki selama satu tahun atau kurang. Capital gain jangka pendek terjadi ketika investasi dijual yang telah dimiliki kurang dari satu tahun, seperti saham. Keuntungan ini dikenakan pajak sebagai penghasilan biasa, yang merupakan tarif pajak penghasilan pribadi Anda.
Keuntungan jangka pendek dapat dibandingkan dengan kerugian jangka pendek, dan dikontraskan dengan keuntungan jangka panjang.
2. Keuntungan jangka panjang (long-term capital)
Investasi yang memberikan pengembalian dalam jangka waktu yang lebih lama disebut sebagai capital gain jangka panjang atau LTCG. Semua investasi yang menawarkan pengembalian dalam periode yang berkisar antara 1 dan 3 tahun dapat disebut sebagai capital gain jangka panjang.
Ketika seseorang melakukan investasi, hampir selalu dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut. Ada beberapa investasi yang akan memberikan pengembalian dalam waktu singkat dan ada yang memberikan pengembalian dalam jangka waktu yang lebih lama. Pengembalian ini dikenal sebagai capital gain jangka panjang dan dapat mencakup pengembalian dari investasi seperti investasi reksa dana, obligasi pemerintah tanpa kupon, dll.
Cara Menghitung Capital Gain
Sebelum masuk ke dalam cara menghitung capital gain, maka akan dijelaskan terlebih dahulu tentang hal terkait keuntungan modal. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh melalui penjualan aset modal. 2 jenis capital gain adalah jangka panjang dan jangka pendek. Aset modal jangka panjang adalah aset yang dimiliki selama 36 bulan atau lebih, sedangkan aset jangka pendek dimiliki untuk jangka waktu yang lebih pendek.
Capital gain muncul ketika Anda menjual aset modal dengan jumlah yang lebih dari apa yang Anda bayarkan untuk itu. Aset modal adalah produk invest seperti reksa dana, saham, atau produk real estat seperti tanah, rumah, dll. Peningkatan nilai dari semua ini saat Anda menjualnya disebut sebagai capital gain. Demikian pula, kerugian modal diderita jika ada penurunan nilai aset untuk harga pembeliannya.
Capital gain yang direalisasikan hanya terjadi ketika Anda menjual aset pada harga yang lebih tinggi daripada harga pembelian aslinya.
Capital gain tidak dapat diterapkan pada properti yang telah diwariskan. Hal ini karena harta warisan hanyalah pengalihan kepemilikan daripada penjualan. Namun, properti warisan Anda akan dikenakan pajak capital gain jika Anda menjualnya.
Rumus Capital Gain
Berikut ini adalah rumus yang jadi bagian dari cara menghitung capital gain. Rumus menghitung capital gain adalah harga jual properti dikurangi harga awal. Kemudian hasilnya dibagi kembali dengan harga awal kemudian dikali 100.
Rumus Capital Gain = Nilai Jual – (Harga Beli x Jumlah Aset)
Contoh Capital Gain
Berikut ini adalah contoh bagaimana cara menghitung capital gain. Misalkan seseorang membeli 100 saham masing-masing Rp100 dengan total biaya Rp10.000. (Kasus 1: Capital Gain) Setelah beberapa waktu, katakanlah satu tahun, jika dia menjual saham itu masing-masing seharga Rp130 dengan total harga jual 100 saham itu adalah Rp13.000, itu akan menghasilkan keuntungan Rp3.000. Jumlah ini disebut capital gain. (Kasus 2: Rugi Modal) Tetapi jika setelah satu tahun, orang tersebut menjual saham itu masing-masing seharga Rp80, sehingga menyadari Rp8.000 pada 100 saham itu, dia akan menderita kerugian Rp2.000. Jumlah ini akan disebut kerugian modal.
Perbedaan Dividen dan Capital Gain
Baik capital gain dan pendapatan dividen merupakan sumber keuntungan bagi pemegang saham dan menciptakan kewajiban pajak potensial bagi investor. Berikut adalah perbedaan dan artinya dalam hal investasi dan pajak yang dibayarkan.
Modal adalah jumlah awal yang diinvestasikan. Jadi, capital gain adalah keuntungan yang terjadi ketika suatu investasi dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga pembelian semula. Investor tidak membuat capital gain sampai mereka menjual investasi dan mengambil keuntungan.
Pendapatan dividen dibayarkan dari keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Ini dianggap sebagai pendapatan untuk tahun pajak itu daripada capital gain.
Capital gain adalah peningkatan nilai aset modal—seperti saham atau real estat—yang memberinya nilai lebih tinggi daripada harga beli. Seorang investor tidak memiliki capital gain sampai investasi dijual untuk mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, kerugian modal terjadi ketika ada penurunan nilai aset modal versus harga pembelian aset. Seorang investor tidak mengalami kerugian modal sampai menjual aset dengan harga diskon.
Sebagai contoh cara menghitung capital gain, pertimbangkan seorang investor yang membeli 500 lembar saham di perusahaan XYZ dengan harga Rp5 per lembar, dengan belanja modal Rp2.500 (500 x Rp5 = Rp2.500). Misalkan saham tersebut masing-masing naik ke Rp7, membuat nilai total investasi naik menjadi Rp3.500 (500 x Rp7 = Rp3.500). Jika investor menjual saham pada nilai pasar, modal akhir adalah Rp3.500. capital gain atas investasi ini kemudian sama dengan modal akhir dikurangi modal awal, untuk capital gain sebesar Rp1.000 (Rp3.500 – Rp2.500 = Rp1.000).
Dividen adalah imbalan yang diberikan kepada pemegang saham yang telah menanamkan modalnya pada suatu perusahaan, biasanya berasal dari laba bersih perusahaan. Perusahaan menyimpan sebagian besar keuntungan sebagai laba ditahan, mewakili uang yang akan digunakan untuk kegiatan bisnis yang sedang berlangsung dan masa depan. Namun, sisanya sering diberikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Dewan direksi perusahaan dapat membayar dividen pada frekuensi yang dijadwalkan, seperti bulanan, triwulanan, setengah tahunan, atau tahunan. Sebagai alternatif, perusahaan dapat menerbitkan dividen khusus yang tidak berulang secara individual atau sebagai tambahan dari dividen yang direncanakan.
Sebagai contoh, pertimbangkan perusahaan XYZ, yang disebutkan sebelumnya. Investor yang membeli 500 lembar saham dengan harga Rp5 per lembar seharga Rp2.500 diuntungkan ketika harga saham naik. Terlepas dari pergerakan harga saham, investor diuntungkan jika perusahaan XYZ mengumumkan dividen khusus Rp0,10 per saham. Dalam hal ini, investor memiliki pendapatan dividen sebesar Rp50 (500 x Rp0,10).
Aset yang dimiliki lebih dari satu tahun sebelum dijual dianggap sebagai capital gain jangka panjang saat dijual. Pajak dihitung hanya atas capital gain bersih untuk tahun tersebut. Capital gain bersih ditentukan dengan mengurangkan kerugian modal dari capital gain untuk tahun tersebut.
Dividen biasanya dibayarkan sebagai uang tunai, tetapi bisa juga dalam bentuk properti atau saham. Dividen bisa biasa atau berkualitas, dan semua dividen biasa dikenakan pajak sebagai penghasilan. Dividen yang memenuhi syarat menerima tingkat capital gain yang lebih rendah. Jadi, dividen yang memenuhi syarat adalah capital gain untuk tujuan pajak. Sebagai masalah praktis, sebagian besar dividen saham di Indonesia memenuhi syarat untuk dikenakan pajak sebagai capital gain.
Perbedaan Agio Saham dengan Capital Gain
Agio saham dan capital gain mirip dan banyak yang belum dapat membedakannya. Keduanya merupakan selisih harga jual dengan harga beli dari saham. Berikut ini penjelasan mengenai capital gain dan agio saham tentang perbedaan keduanya.
Agio saham merupakan selisih kelebihan dari perbedaan harga nominal dengan harga saham perdana. Lantas apa itu harga nominal dan apa itu harga saham perdana? Harga nominal adalah besaran nilai saham yang telah ditetapkan oleh perusahaan penerbit saham. Ada pun harga saham perdana adalah harga saham sebelum dicatatkan di bursa efek. Harga saham perdana timbul dari kesepakatan antara emiten dan penjamin emisi. Agio saham sepenuhnya adalah hak emiten. Dengan kata lain, keuntungan tidak masuk ke investor, melainkan kas emiten.
Capital gain adalah selisih kelebihan yang didapatkan dari harga beli dan jual saham di pasar sekunder dan atau selisih harga beli saham pasar perdana dengan harga jual pasar sekunder. Seluruh keuntungan yang dihasilkan dari capital gain adalah milik investor.
Demikian pembahasan mengenai cara menghitung capital gain dan informasi lainnya yang terkait, semacam capital loss dan dividen. Apabila Anda ingin mencari topik lainnya seputar keuangan, jangan lupa untuk mencarinya di blog Qoala. Tidak lupa, asuransikan aset Anda agar aset dapat terlindungi dari segala macam risiko. Anda dapat memilih asuransi terbaik melalui Qoala App.