Kamu tertarik untuk membeli saham luar negeri, seperti Apple, Amazon, Netflix, Google, Tesla, atau Facebook? Ternyata, caranya hampir sama dengan membeli saham di Indonesia.
Membeli saham luar negeri bisa menjadi langkah diversifikasi investasi saham. Mengoleksi saham asing berpotensi menghasilkan keuntungan lebih besar. Misalnya, saham Google, dalam kurun waktu setahun, kenaikan harga saham perusahaan Alphabet Inc Class A dengan kode GOOGLE naik sebesar 74,26%.
Jika memiliki uang atau dana nganggur, kamu bisa menggunakan dana tersebut untuk membeli saham luar negeri. Cara investasi saham luar negeri lebih baik dibanding uang menguap begitu saja untuk hal yang tidak penting. Berikut ini ada cara membeli saham luar negeri yang telah dirangkum oleh Qoala.
Cara Membeli Saham Luar Negeri
Kamu perlu tahu kapan waktu yang tepat untuk investasi saham online. Analisa fundamental seperti melihat kondisi ekonomi dan laporan keuangan perusahaan menjadi pertimbangan untuk membeli saham.
Gunakan juga analisis teknikal seperti melihat pergerakan saham pada periode waktu tertentu. Alangkah baiknya melihat harga dan fluktuasi dari saham tersebut dengan mempelajari titik terendah dan titik tertingginya.
Apabila harga saham turun dan dari perusahaan yang layak untuk dibeli, maka kamu bisa bersiap untuk membuka posisi buy dan mulai membeli saham. Manfaatkan juga chart pergerakan saham agar lebih mudah untuk melihat posisi yang bagus untuk membeli.
Pastinya, kamu tak perlu datang ke Wall Street untuk membeli saham luar negeri atau jadi pemegang saham. Kamu bisa melakukannya dengan menggunakan ponsel kamu. Simak langkah-langkah cara membeli saham luar negeri di bawah ini.
1. Buka rekening saham luar negeri
Sekarang sudah banyak perusahaan sekuritas internasional yang bisa kamu gunakan layanannya. Beberapa dari broker ini pun sudah memiliki aplikasi yang bisa kamu akses dengan mudah melalui smartphone. Cukup mengunduh aplikasinya dan membuat akun di dalamnya.
Sebagai informasi, perusahaan sekuritas internasional tidak memiliki izin dari OJK. Kamu hanya perlu melihat sejumlah review dan berita yang ada untuk menghindari adanya penipuan dari perusahaan sekuritas.
Perusahaan sekuritas yang baik tentu bisa jelas terlihat dari cara mereka menjalani bisnis. Perusahaan tersebut akan memberikan layanan konsumen jika muncul adanya ketidaknyamanan saat menggunakan layanannya.
Hal mendasar yang diinginkan saat hendak membeli saham di luar negeri tentulah keamanan dan kenyamanan. Oleh karenanya, penting sekali menggali informasi dan memahami perusahaan broker yang akan menjadi tempat kita membuka rekening saham.
Sebagaimana memilih broker saham di dalam negeri, pemilihan sekuritas atau broker saham luar negeri juga harus dilakukan dengan cermat. Ada empat tips untuk memilih sekuritas atau broker saham demi keamanan dan kenyamanan aktivitas investasi, yaitu:
- Pertama, mengecek perizinan broker tersebut.
- Kedua, sudah berapa kali sekuritas tersebut menjadi underwriter atau penjamin emisi dari emiten yang melantai di bursa.
- Ketiga, lihat dan simak baik-baik website resmi dari broker saham. Cari informasi sebanyak-banyaknya dari website resmi tersebut secara online.
- Keempat, cek juga ketentuan-ketentuan yang ditetapkan perusahaan sekuritas, termasuk modal awal, besaran fee transaksi, penggunaan aplikasi, dan sebagainya.
Serupa dengan membeli saham di Indonesia, kamu juga akan diminta untuk memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN) yang dibuat oleh broker internasional. Siapkan identitas diri, seperti KTP, NPWP, dan tanda tangan digital untuk membuat rekening saham ini.
Setelah itu, kamu pun harus mengisi formulir dan melakukan verifikasi melalui email. Proses verifikasi biasanya dilakukan dalam beberapa hari kerja. Setelah selesai, kamu sudah bisa menggunakannya untuk bertransaksi saham luar negeri.
2. Menyetor dana untuk beli saham
Jika akun sudah terverifikasi dan dapat digunakan, kamu harus menyetorkan dana untuk keperluan membeli saham. Masing-masing sekuritas luar negeri menetapkan besaran setoran awal yang berbeda.
Dana tersebut dapat disetor melalui transfer bank yang menjadi rekanan sekuritas luar negeri. Jadi, cari tahu apakah rekening bank milikmu bisa untuk melakukan transfer ke sekuritas tersebut atau tidak.
Jika tidak, kamu dapat membuka rekening baru di bank rekanan atau memilih sekuritas luar negeri lain yang bekerja sama dengan bank kamu. Cara membeli saham di luar negeri mudah, bukan?
Hal lain yang akan kamu hadapi dalam beli saham luar negeri adalah memilih saham yang tepat. Ada ribuah saham yang bisa kamu beli, mulai dari saham Amerika, Korea Selatan, Jepang, Cina, hingga negara-negara besar lainnya.
Cobalah melakukan analisis terhadap performa perusahaan yang ingin kamu miliki sahamnya. Bukan berarti perusahaan besar sahamnya tidak bisa turun. Karena itu, rajin membaca situasi ekonomi di seluruh dunia.
Setelah melakukan analisis saham, kamu bisa mulai membeli saham dengan memperhatikan tiga strategi berikut:
- Buy if/on breakout. Strategi ini dilakukan saat saham mencapai harga tertinggi atau sudah melewati nilai tertentu. kamu bisa membeli saham saat nilainya sudah mencapai titik resistance.
- Buy on retracement. Strategi ini dilakukan saat harga saham menyentuh harga terendah dan mengalami breakout. Jika kamu membeli saham pada titik ini, dan saham yang dibeli bisa melewati situasi breakout, biasanya harganya akan naik kembali.
- Buy on weakness. Strategi ini dilakukan saat harga saham mencapai titik harga tertentu. Kamu bisa membeli saham dengan mempertimbangkan bahwa harga tersebut masih aman untuk dibeli.
Sekuritas untuk Membeli Saham Luar Negeri
Untuk kamu yang memilih instrumen investasi saham untuk meraih keuntungan, kamu dapat memilih beberapa aplikasi di bawah ini yang cukup aman dan terpercaya. Hal ini berdasarkan para investor berpengalaman yang sudah menggunakan aplikasi-aplikasi ini. Inilah beberapa broker internasional yang dapat diandalkan untuk cara beli saham di luar negeri.
1. Interactive Brokers
Interactive Brokers (IBKR) memberikan akses bagi investor ke bursa-bursa paling atraktif di dunia yakni di AS, Tiongkok, Eropa, Hong Kong, dan Singapura.
Perusahaan broker saham ini menyediakan layanan jual beli saham, forex, obligasi, ETF, dan sebagainya di lebih dari 220 wilayah. Adapun akses pasar yang ditawarkan mencapai 135 pasar dan tersebar di 33 negara. IBKR juga sudah menggunakan 23 mata uang.
Untuk melakukan aktivitas transaksi saham-saham multinasional melalui Interactive Brokers, investor perlu menyetorkan modal minimal US$10.000 atau sekitar Rp140 juta. Biaya transaksi yang menghasilkan kurang dari 1% total nilai perdagangan mencapai US$1. Kemudian, biaya transaksi untuk 1.000 saham sebesar US$5. Namun, biaya ini gratis untuk klien IBKR Lite.
Interactive Brokers menawarkan akses di 135 pasar yang tersebar di 33 negara dan sudah menggunakan 23 mata uang.
- Minimal setoran awal: USD 10.000 atau sekitar Rp 140 juta
- Biaya transaksi yang menghasilkan kurang dari 1% total nilai perdagangan: USD 1
- Biaya transaksi 1.000 saham: USD 5 (gratis untuk klien IBKR Lite)
- Bebas biaya menutup atau transfer akun
- Bebas biaya akun tidak aktif.
2. eToro
Perusahaan sekuritas asal Inggris ini didirikan pada 2007 sudah beroperasi di ratusan negara, termasuk Indonesia. eToro menawarkan lebih dari 2.000 emiten saham yang bisa kamu miliki. Minimal setoran awalnya pun terbilang sangat terjangkau hanya $200 atas setara dengan Rp2,8 juta.
Selain saham, kamu juga bisa berinvestasi forex, kripto, dan ETF (Exchange Traded Fund). Perusahaan ini akan membebani para investor sebesar $5 untuk setiap penarikan dananya.
eToro menawarkan layanan jual beli atau trading saham, ETF, forex, kripto, dan lainnya. Untuk saham, disediakan 2.000 saham yang dapat kamu pilih.
- Minimal setoran awal: USD 200 atau sekitar Rp 2,8 juta (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS)
- Biaya penarikan dana: USD 5
- Biaya tidak aktif: USD 10 per tahun (untuk akun tanpa aktivitas trading selama 12 bulan)
- Tidak ada biaya transaksi jual atau beli saham untuk posisi long
- Biaya short selling: 0,18% dari nilai transaksi.
3. TradeStation
Kamu pun bisa memanfaatkan layanan dari TradeStation untuk membeli saham luar negeri. Perusahaan sekuritas ini tidak membebani nasabahnya yang ingin melakukan transaksi jual-beli saham. Untuk setoran awalnya, kamu perlu menyiapkan $2.000 atau setara dengan Rp29 juta. TradeStation juga menyediakan jual beli forex, kripto, reksadana, obligasi, hingga ETF.
Nasabah menggunakan platform dari sekuritas global ini untuk trading kripto, saham, reksadana, ETF, obligasi, dan membeli saham IPO.
- Minimal setoran awal: USD 2.000 atau Rp 28 juta
- Biaya transaksi atau trading gratis
- Transaksi saham bebas biaya untuk 10 ribu saham pertama per transaksi dan USD 0,005 untuk setiap saham tambahan di atas 10 ribu.
4. Saxo Bank
Perusahaan penyedia saham luar negeri ini sudah beroperasi lebih lama lagi, yaitu sejak 1992. Kamu bisa memanfaatkan layanan jual-beli saham, forex, obligasi, dan aset lainnya. Namun, perusahaan ini ditujukan untuk kamu yang sudah lebih serius dalam berinvestasi saham luar negeri.
Saxo Bank mewajibkan setoran minimal sebesar $3.000 atau setara dengan Rp42 juta. Selain itu, nasabah pun akan dikenakan biaya 0,12—0,25 persen per tahunnya. Untuk penarikan dana, nasabah harus membayar EUR 5 atau setara dengan Rp83 ribu.
Investasi yang ditawarkan mencakup, forex, saham, komoditas, obligasi, dan masih banyak lainnya.
- Minimal setoran awal: USD 3.000 atau sekitar Rp 42 juta
- Biaya kustodian: mulai dari 0,12%-0,25% per tahun (tergantung tingkatan member)
- Biaya minimal bulanan: EUR 5 atau sekitar Rp 82.320 (asumsi kurs Rp 16.464 per Euro)
Cara Menjual Saham Luar Negeri
Sebelum menjual saham luar negeri, kamu juga harus paham soal strategi investasi saham.
Perlu diketahui, kondisi ekonomi yang bergejolak berakibat pada harga saham yang fluktuatif. IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan pun menjadi tertekan. Bagi investor perlu menerapkan strategi khusus untuk bisa bertahan dan meminimalkan loss. Berikut beberapa strategi dalam dunia investasi saham.
- Exchange Traded Fund
ETF merupakan reksadana yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham secara umum. Smart People dapat membeli maupun menjual EFT selama jam bursa berlangsung. Exchange Traded Fund dapat menjadi strategi investasi saat pasar saham sedang tidak menentu karena kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil.
- Average Down
Salah satu strategi investasi saham adalah average down. Cara investasi saham dengan membeli saham secara bertahap pada saat harga saham merosot. Harga saham yang terus jatuh dan melemah sering dipilih perusahaan untuk membeli saham.
Namun saat banyak yang tertarik untuk membeli, keadaan harga saham akan kembali menanjak. Jika ingin membelinya, pilihlah saham dari perusahaan tepat yang memiliki peluang tumbuh lebih besar dan fundamental yang stabil.
- Day Trading
Strategi ini dilakukan oleh trader untuk melakukan jual beli saham pada hari yang sama. Memanfaatkan waktu sesingkat mungkin dengan menganalisa peluang dari pergerakan saham. Apabila ada pergerakan yang signifikan, trader akan langsung melakukan transaksi dengan membuka posisi sell maupun buy.
- Stay Away
Stay Away merupakan salah satu strategi untuk invest saham dengan menunggu hingga kondisi pasar kembali stabil. Biasanya investor akan berinvestasi ke produk lain sambil menunggu bursa saham kembali stabil, seperti produk reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.
Sementara itu, untuk cara menjual saham luar negeri sendiri yang paling sederhana adalah saat harga saham saat ini lebih tinggi dibanding harga saat kamu membelinya. Dengan begitu, sudah dipastikan kamu akan mendapat keuntungan sebesar selisih harga saat menjual dengan saat membeli.
Namun, fluktuasi saham terkadang membuatmu harus segera mengambil keputusan bukan demi mendapat keuntungan, melainkan demi meminimalisasi kerugian. Biasanya, keputusan ini terpaksa diambil saat harga saham yang kamu punya terus menerus jatuh.
Cut loss
Secara sederhana, istilah cut loss digunakan untuk merujuk pada situasi saat kamu menjual saham dengan harga yang lebih rendah dibanding harga saat membeli saham tersebut. Dengan pengertian itu, sudah pasti kamu sebagai pemilik saham akan mengalami kerugian karena adanya selisih harga beli yang lebih tinggi ketimbang harga jual.
Namun, satu yang perlu diingat, keputusan cut loss diambil bukan semata-mata untuk memastikan kerugian saja. Dalam kerangka yang lebih besar, cut loss bisa menyelamatkanmu dari kerugian masif karena harga saham yang terus merosot.
Cut loss sangat penting, terutama bagi seorang trader aktif. Sebagai trader yang aktif melakukan jual beli saham, kamu perlu segera melakukan cut loss ketika melihat bahwa harga saham yang dimiliki terus merosot.
Keputusan berbeda bisa diambil jika kamu merupakan investor saham yang berfokus pada investasi jangka panjang. Kamu bisa saja tidak buru-buru melakukan cut loss dan memilih menunggu harga saham kembali naik (bounce back).
Tetapi, bukan berarti sebagai investor kamu bisa mengabaikan cut loss. Cut loss dari sisi investor perlu diambil jika ada sebuah perubahan fundamental dari perusahaan atau emiten. Kamu bisa segera mengambil keputusan cut loss ketika koreksi IHSG memberi dampak buruk bagi perusahaan atau emiten yang sahamnya dibeli.
Batas Cut Loss
Batas cut loss berarti titik yang bisa dijadikan acuan untuk menentukan batas bawah ‘kerugian’. Batas cut loss yang biasa digunakan ada dua, yakni harga beli awal dan titik support.
Jika menggunakan harga beli awal sebagai acuan, kamu bisa menentukan besaran cut loss 5-7% dari harga beli. Itu artinya, kamu bisa melakukan cut loss ketika harga saham yang kamu punya sekarang nilainya menyentuh 5-7% di bawah harga beli awal.
Kekurangannya, batas ini kurang fleksibel karena ada kemungkinan harga saham bisa naik kembali. Oleh sebab itu, beberapa trader dan investor lebih sering menjadikan titik support sebagai batas cut loss.
Titik support adalah rekomendasi dari perusahaan sekuritas tentang saham harian. Jika berpegangan pada titik support, kamu bisa lebih fleksibel dalam mengambil keputusan menjual saham karena mempertimbangkan pergerakan saham per satu hari.
Itu dia cara mudah membeli saham luar negeri yang bisa kamu praktekkan langsung. Pastinya, selain investasi dalam bentuk saham, kamu juga bisa melakukan investasi ke dalam bentuk asuransi. Ada banyak asuransi yang bisa kamu beli dan kamu bisa memilihnya di Qoala Apps ataupun Blog Qoala.