Tak bisa dipungkiri, pilihan investasi cukup beragam dimulai dari produk perbankan sampai ke batu mulia dan juga pasar modal. Jika kamu tak mau repot untuk mengurus ini dan itu serta ingin fokus di satu empat untuk menanamkan modal, investasi di bank adalah solusi yang tepat.
Industri perbankan yang ada di Indonesia ternyata memiliki cukup banyak tawaran produk untuk investasi. Jika kamu ingin memulai investasi di bank, simak beberapa rekomendasi dari Qoala di bawah ini. Kamu bisa memilih satu atau beberapa sesuai dengan kebutuhan.
Cara Investasi di Bank
Untuk memulai investasi di bank, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu langkah-langkah yang harus kamu lakukan dan persiapkan. Berikut ini ada 3 cara investasi untuk pemula di bank yang umum dilakukan oleh banyak orang.
1. Datang Langsung ke Kantor Cabang
Pertama, kamu bisa mendatangi kantor cabang yang akan membantumu untuk memberikan informasi yang lengkap dan utuh dari petugas bank terkait pilihan produk investasi yang akan dipilih. Sebab kamu langsung bisa menanyakan kepada tenaga penjual atau customer service bank terkait produk yang dipilih.
Selain itu, kamu juga bisa langsung dibuatkan simulasi dan mengetahui risiko serta benefit atas produk yang ingin dibeli secara jernih. Dokumen telah disiapkan bank sehingga kamu hanya perlu melengkapinya dengan identitas. Setelah dinyatakan dokumen lengkap, produk investasi tersebut bisa dimiliki secara langsung.
2. Cara Investasi di Bank Melalui Mobile Banking
Selanjutna kamu juga bisa melalui Mobile Banking. Saat ini setiap bank telah memiliki aplikasi yang bisa diunduh di Play Store maupun iOs. Melalui mobile banking, kamu pastinya bisa membeli produk investasi di bank secara real time tanpa perlu harus berpergian. Cukup denga transfer ke rekening dan menunggu notifikasi masuk yang menandakan kamu telah membeli produk tersebut.
3. Cara Investasi di Bank Melalui Website Resmi
Cara investasi untuk pemula di Bank yang terakhir adalah melalui Website resmi bank. Website bank telah menjadi jendela nasabahnya untuk membeli produk keuangan. Sehingga, kamu tak perlu ragu untuk membelinya dari website, apalagi di website tersedia penjelasan lengkap tentang produk keuangan atau investasi yang hendak kamu beli.
Jika ingin mendapat detail tentang produk tersebut kamu cukup mengajukan pertanyaan lewat online chat yang terhubung dengan customer service secara langsung.
Jenis Investasi yang Ada di Bank
Ada beberapa prinsip dalam cara investasi untuk pemula di bank ataupun bukan. Pertama, kamu perlu melakukan sesegera mungkin guna bisa mendapatkan keuntungan yang terus berlipat. Kedua, mulailah berinvestasi dengan nilai yang kecil. Percayalah bahwa sedikit sedikit lama-lama akan menjadi bukit sangat berlaku dalam hukum investasi.
Selain itu, kamu juga harus menerapkan prinsip diversifikasi untuk menyebarkan potensi kerugian yang mungkin menimpa. Kemudian, pilihlah produk investrasi uang yang tepat sesuai tujuan keuanganmu. Perhatikan juga agar produk investasi yang telah dipilih bisa melawan inflasi tahunan yang rata-rata berkisar 3 sampai 4 persen di Indonesia.
Berbagai produk investasi uang di bank rata-rata bisa memberikan imbal hasil yang melebihi inflasi. Sehingga jika kamu saat ini mengulik cara investasi uang, berbagai instrumen investasi yang dapat dibeli di bank ini layak menjadi pilihan.
1. Deposito
Deposito adalah investasi yang bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Kamu bisa menyimpan sejumlah uang dan mendapatkan bagi hasilnya tanpa ada potongan biaya administrasi. Selama masa simpan ini, kamu tidak bisa menggunakan uang tersebut.
Setiap lembaga keuangan umumnya akan memberlakukan bagi hasil atau bunga yang berbeda-beda. Idealnya, dalam setahun akan diberikan bunga sekitar 4-5%. Bunga ini akan dikenakan pajak sebelum diterima oleh pemilik uang. Selebihnya tidak akan ada biaya apa pun.
Jika di tengah jalan butuh dana dan harus diambil, apa yang terjadi? Beberapa lembaga keuangan menentukan sendiri apa penalti yang akan dibeli. Biasanya akan ada denda atau potongan harga sesuai dengan besaran yang sudah disepakati sebelumnya.
Lalu bagaimana cara investasi deposito agar untung maksimal? Berikut beberapa cara investasi deposito yang bisa dilakukan untuk mengembangkan uangmu:
Pilih jangka waktu deposito sesuai tujuan finansialmu
Dalam deposito berlaku semakin panjang tenor yang diambil, maka semakin banyak keuntungan yang didapat. Jika kamu hanya ingin membungakan uang dalam jangka waktu pendek, maka pilih tenor pendek juga. Pilihan tenor yang ditawarkan bank mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan. Perlu diingat tanggal jatuh tempo deposito cair atau dana kamu diperpanjang otomatis.
Simpan dana deposito di beberapa pilihan tenor
Cara selanjutnya untuk memaksimalkan dana di deposito adalah dengan membaginya ke beberapa deposito dengan pilihan tenor berbeda. Jadi, sebagian di deposito jangka pendek. Sisanya di deposito bertenor panjang. Cara ini juga bisa jadi bahan analisis kamu untuk mengetahui likuiditas dari deposito itu sendiri.
Nominal dana yang ingin ditempatkan
Setiap bank pastinya memiliki minimal setoran awal yang berbeda-beda. Rata-rata bank di Indonesia memberikan syarat minimal dana deposito sebesar Rp8 juta.
Patuhi aturan pencairan deposito
Perlu kamu ketahui terdapat beberapa aturan dalam mencairkan dana deposito. Sebab, deposito itu adalah investasi berjangka yang penarikan dananya harus sesuai jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Selain itu jika kamu mencairkan dana sebelum jangka waktu yang ditetapkan, ada risiko yang harus kamu tanggung. Berupa biaya penalti atau denda. Umumnya, besarannya kira-kira antara 0,5 sampai 3 persen dari total deposito.
Pilih bunga deposito sesuai keinginan
Terakhir, setiap bank memiliki besaran bunga yang berbeda. Kamu bisa memilih persentasenya sesuai tujuan finansial atau keinginanmu. Bandingkan besaran tiap bank dan perkiraan keuntungan yang kamu dapat. Perlu diingat, bahwa semakin lama jangka waktu yang kamu pilih, maka bunganya pun makin besar. Dengan begitu keuntungan pun bisa lebih maksimal.
2. Reksa Dana
Reksadana merupakan salah satu cara investasi untuk pemula yang cocok dijadikan alternatif, terlebih lagi jika kamu tak memiliki banyak waktu serta keahlian untuk menghitung risiko atas investasi yang dijalankan. Nilai minimal untuk turut serta dalam investasi reksadana pun mayoritas terbilang rendah, yaitu mulai dari Rp100 ribu saja.
Sebagai informasi, ada banyak jenis reksadana yang bisa diikuti, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, hingga pasar cara investasi saham. Sebelum mulai investasi pastikan kamu pelajari cara investasi reksadana agar mengerti alur investasi yang akan kamu jalani.
Dana investasi yang kamu alokasikan nantinya akan ‘dimainkan’ oleh Manajer Investasi, maka pilih tujuan reksadana yang tepat. Jangan lupa untuk baca juga prospektusnya dan pahami seluk-beluk di baliknya. Lantas bagaimana cara investasi Reksadana itu sendiri?
Ada dua cara yang bisa kamu lakukan, yaitu langsung beli melalui bank tertentu, atau platform yang melayani investasi reksadana. Sebagai pemula, kamu bisa melakukan pembelian reksadana secara online, karena lebih mudah dilakukan. Berikut caranya:
- Pilih platform penyedia layanan investasi reksadana yang seusai dengan kebutuhan kamu. Sekarang ini sudah banyak layanan yang dapat diakses melalui aplikasi ponsel.
- Registrasikan data diri sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada layanan reksa dana yang kamu pilih.
- Biasanya kamu perlu memasukkan data diri hingga upload foto KTP.
- Mendaftarkan rekening bank milik pribadi yang bisa digunakan untuk mengirim dana ketika mau membeli reksadana dan sebagai rekening tujuan untuk mengirimkan dana hasil penjualan reksadana.
- Melakukan deposit dana ke platform yang digunakan.
- Memilih jenis reksadana yang cocok dengan profil risiko kamu.
- Masukkan jumlah uang yang ingin kamu investasikan (biasanya kelipatan Rp100.000).
- Lengkapi form yang disediakan.
- Jangan lupa baca syarat dan ketentuan serta prospektusnya.
- Biasanya kamu akan diminta untuk klik tombol konfirmasi, baru bisa melanjutkan pembelian.
- Proses pembelian biasanya memakan waktu 1 sampai 3 hari dan libur di luar jam kerja.
3. Tabungan Berjangka
Tabungan berjangka dapat menjadi jawaban bagi kamu yang sedang mencari cara investasi uang tanpa repot. Kamu hanya perlu membuat rekening tabungan berjangka di bank tertetu untuk kemudian akan terjadi penarikan sejumlah uang sesuai kesepakatan.
Tak ada alasan lupa berinvestasi jika sudah mengikuti instrumen investasi yang satu ini. Dana di tabungan berjangka sulit ditarik sebelum waktunya sehingga tujuan keuangan bisa lebih terfokus. Besaran bunga dari tabungan berjangka umumnya lebih rendah daripada deposito. Akan tetapi, kelebihan dari jenis investasi ini adalah penyertaan asuransi jiwa bagi orang yang memiliki tabungan tersebut.
Kamu juga dapat memperoleh pertanggungan dana apabila mengalami kecelakaan ataupun kehilangan pekerjaan. Pada waktu yang sama, kamu pun tidak perlu lagi melakukan pembayaran sejumlah nominal yang disepakati tiap bulan. Namun, nilai tabungan berjangka akan tetap sesuai dengan ketetapan awal.
Sebagai informasi, tabungan berjangka memiliki cara kerja yang berbeda dari tabungan biasa. Pada rekening tabungan biasa, nasabah menyimpan uang di bank lalu menerima bunga yang dihitung dari jumlah uang yang ada di rekening pada periode tertentu. Nasabah juga dapat mengakses uang simpanannya melalui pengambilan langsung di teller, ATM, maupun melalui online banking. Sedangkan untuk Tabungan Berjangka, nasabah akan melakukan penyetoran sejumlah uang yang telah disepakati untuk jangka waktu yang juga telah disepakati. Uang yang disetor dapat di autodebet langsung dari rekening tabungan biasa.
4. Tabungan Emas
Investasi emas bisa dibilang salah satu jenis investasi yang paling mudah untuk dimulai. Umumnya, cara investasi saham bisa didefinisikan sebagai kepemilikan fisik atas emas batangan, bisa berupa emas Antam, atau secara value di platform online yang bergerak di bidang investasi emas.
Investasi emas terbilang cukup mudah dilakukan, karena kamu hanya perlu membeli emas Antam dan menyimpannya dalam jangka waktu tertentu, 5-10 tahun. Akan tetapi dalam melakuan pembelian dan menyimpan emas fisik tentu membutuhkan tempat penyimpanan. Selain itu, juga rawan untuk hilang. Oleh sebab itu, sekarang kamu bisa melakukan investasi emas secara digital agar lebih fleksibel dan tak perlu repot dengan hal-hal di atas.
Biasanya tidak ada biaya minimal untuk memulai tabungan emas ini. Kurang dari Rp100 ribu pun bisa dilakukan. Setelah uang yang kamu miliki terkumpul sesuai dengan harga emas, kamu akan mendapatkan produknya secara langsung. Atau kalau tidak mau disimpan di rumah, bisa tetap disimpan di bank.
Sebelum memulai untuk menabung emas, tanyakan dahulu pada lembaga keuangan yang akan kamu gunakan. Minta mereka menjelaskan bagaimana mekanismenya. Kalau sudah sesuai dengan kebutuhan, kamu bisa mencobanya alih-alih hanya menimbun uang di tabungan biasa.
Investasi di bank memang cenderung aman dan minim sekali risiko kehilangan uang. Meski demikian, kamu harus memperhatikan beberapa hal seperti berapa ROI yang akan didapatkan dalam setahun dan apa saja syarat yang harus dipenuhi agar modal yang disimpan bisa berkembang.
Jika kamu memiliki uang yang tidak digunakan untuk apa pun, produk seperti deposito sepertinya cocok. Namun, kalau uangnya sewaktu-waktu harus dipakai, pilih jenis investasi lain yang cocok. Intinya, pilih sesuai dengan kebutuhan agar tidak kesulitan dalam mencairkan uang dan bagi hasilnya.
5. Tabunganku
Terakhir, salah satu jenis tabungan yang bisa sekalian menabung adalah TabunganKu. Program buatan pemerintah ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya menabung masyarakat Indonesia. Bahkan seperti yang dikutip dari situs resmi bi.go.id, jenis investasi ini juga diharapkan dapat menjangkau penduduk yang masih belum memiliki tabungan di bank. Mengapa demikian?
Sebab, kamu bisa membuka rekening TabunganKu dengan setoran awal yang kecil banget yaitu sebesar Rp20 ribu. Tak hanya itu, program TabunganKu yang dimiliki oleh seluruh bank di Indonesia ini juga tak ada biaya administrasi bulanan. Akan tetapi, setiap bank biasanya punya ketentuannya masing-masing, salah satunya batas penarikan maksimal setiap bulan yang bisa dilakukan oleh nasabah.
Kelebihan Investasi di Bank
Jangan hanya berpikiran bahwa investasi akan menghasilkan pelipatan nilai uang yang telah kamu setorkan. Lebih daripada itu, ada beragam kelebihan investasi di Bank yang siap menantimu dengan catatan kamu sudah rajin berinvestasi sejak saat ini.
1. Sistem Keuangan Lebih Terpercaya
Bank pastinya diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tabungan atau dana nasabahnya dilindungi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal ini menandakan bahwa pihak bank telah memiliki sistem pengawasan yang sangat baik. Di sisi lain, bank yang sahamnya dimiliki masyarakat juga informasinya lebih terbuka dan punya good corporate governance (GCG) yang baik.
Laporan keuangan perbankan juga mudah diakses di website bank tersebut dan website OJK atau Bank Indonesia (BI). Jadi, sangat mudah diketahui ketahanan keuangan dari bank tersebut.
2. Transaksi Penjualan dan Pembelian Mudah
Selain itu, bank saat ini juga telah menjadi agen untuk sejumlah produk keuangan. Sebab, bank memiliki database nasabah yang cukup besar. Karena menjadi tempat untuk mendapatkan produk keuangan, fasilitas yang dimiliki bank udah cukup memadai dan bisa melayani sejumlah produk keuangan dari bank.
Dengan sejumlah infrastruktur yang kuat dan mumpuni, bank pun bisa secara real time melayani nasabah yang berencana untuk membeli produk keuangan.
3. Kantor Cabang Mudah Dijangkau
Terakhir, kantor cabang bank lebih banyak tersedia dibandingkan lembaga keuangan lain. Jika ingin memilih atau membeli produk keuangan, kamu bisa langsung datang ke kantor cabang bank untuk berbicara kepada tenaga ahli pemasaran yang biasanya berada di lokasi.
Kamu bisa juga bertemu dengan customer service yang pasti mengenal produk keuangan yang ditawarkan kepada nasabahnya. Pertemuan ini biasanya juga akan membahas simulasi investasi yang dipilih nasabah.
Kekurangan Investasi di Bank
Di luar segala kemudahan atau kelebihan yang dimiliki, investasi di bank juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
Ada biaya Administrasi
Umumnya, investasi uang di bank sama saja dengan menitipkan uang pada bank sebagai lembaga yang dipercaya. Tentu saja menabung di bank pada umumnya tidaklah gratis. Kamu harus membayar biaya administrasi setiap bulan yang langsung dipotong dari dana yang ditabung. Akan tetapi, jika menggunakan jenis Tabunganku, kamu dibebaskan dari biaya tersebut. Meskipun demikian, tetap saja ada biaya-biaya, seperti biaya pasif, biaya penutupan rekening, dan biaya transaksi debit.
Tabungan Tak Bisa Bekembang
Ketika berinvestasi di bank, uangmu tidak langsung bertambah begitu saja karena bunga atau bagi hasil. Keuntungan yang kamu dapatkan tidaklah seberapa setiap bulannya. Bisa saja uang bunga tabungan benar-benar memberikan keuntungan yang kamu harapkan. Akan tetapi, kamu harus menabungkan uang dalam jumlah besar, misalnya Rp700 juta.
Bunga Kecil
Belum ada satu pun bank yang memberikan bunga tinggi pada investasi. Rata-rata bunga tabungan biasa sekitar 1%. Keuntungan yang didapat dengan bunga rata-rata tersebut tentulah tidak begitu terasa. Karena itu, kurang tepat kiranya investasi di bank untuk mendapatkan imbal balik yang tinggi.
Jika menginginkan imbal balik yang tinggi, kamu bisa menempatkan dana di saham atau obligasi. Namun, risiko yang ditanggung juga tinggi bila nantinya gagal memberikan untung. Selain dua pilihan investasi tersebut, ada pilihan yang aman dengan bunga yang lumayan. Tabungan berjangka memiliki bunga lebih tinggi dari bunga tabungan biasa yang bisa mencapai 7%. Soal keamanan, apabila terjadi masalah, danamu tetap dikembalikan dengan jaminan dari LPS.
Limit Transaksi
Meskipun kamu bebas melakukan transaksi, ternyata ada limit yang diberlakukan bank. Misalnya, adanya saldo minimum yang harus tersedia di rekening sehingga kamu tidak bisa menarik dana seluruhnya. Atau limit penarikan tunai di ATM maksimal Rp5 juta untuk satu hari.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang sudah dijeaskan di atas, investasi di bank tetaplah lebih baik daripada menyimpan uang dalam jumlah banyak di rumah. Cukup membayar biaya administrasi, danamu dijamin keamanannya. Sekalipun krisis melanda, dana kamu tetap kembali ke tanganmu.
Coba bayangkan jika kamu menyimpannya di rumah. Saat rumahmu kebakaran, sudah pasti uang yang disimpan akan lenyap bersama hangusnya rumahmu. Atau bagaimana jika terjadi banjir? Uang yang kamu simpan bisa-bisa terendam basah kemudian hancur atau terbawa arus banjir. Karena itu, segeralah simpan danamu di bank agar terhindar dari hal-hal buruk yang tak diinginkan.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah memiliki asuransi yang juga dibarengi dengan melakukan investasi. Sebab, jika di kemudian hari terjadi hal-hal yang tak diinginkan, namun uang investasimu tak bisa diambil maka kamu masih memiliki cadangan lainnya yakni asuransi yang dapat menanggung semuanya. Jika kamu tertarik untuk memilih asuransi yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan, kamu bisa mengunjungi langsung Qoala App. Dan kunjungi Qoala blog agar bisa menemukan informasi bermanfaat seperti cara menghitung bunga deposito, apa itu deposito, dan deposito terbaik dengan bunga tertinggi.