Dalam dunia investasi, kamu mungkin sudah begitu familiar dengan istilah reksadana, wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi dan kemudian dialokasikan dalam instrumen investasi tertentu. Seperti instrumen investasi lain, tujuan dari reksadana adalah mendapatkan imbal hasil (return) yang bisa mendatangkan cuan untuk menambah pundi-pundi rupiah. Reksadana sendiri memiliki berbagai jenis, salah satunya adalah reksa dana terproteksi. Apa itu reksa dana terproteksi? Apa kelebihan dari jenis reksadana satu ini? Mari kita ulas semuanya melalui artikel Qoala satu ini!
Apa Itu Reksadana Terproteksi?
Masih bertanya-tanya sebenarnya apa itu reksadana terproteksi? Jika dilihat dari namanya, tentunya sebagian besar dari kita bisa menyimpulkan bahwa reksadana terproteksi merupakan salah satu jenis reksadana. Namun, seperti apa instrumen invest satu ini? Reksadana tersebut akan memberikan proteksi atas nilai investasi awal hingga waktu jatuh tempo investasi. Oleh karena itu, kebanyakan investor beranggapan kalau jenis reksadana ini merupakan produk investasi yang aman tanpa risiko kerugian.
Kita juga bisa mengartikan reksadana terproteksi sebagai produk investasi yang menjamin proteksi terhadap nilai pokok investasi seratus persen hingga tiba waktu jatuh temponya. Untuk melakukan investasi tersebut, investor harus mengikuti jangka waktu yang manajer investasi tentukan. Meski demikian, investor tetap bisa mencairkan dana mereka sebelum berakhirnya tempo namun dengan memenuhi persyaratan yang berlaku.
Pencairan dana yang dilakukan sebelum waktu jatuh tempo menghilangkan jaminan proteksi atau perlindungan terhadap nilai pokok investasi. Dengan kata lain, jaminan tersebut tidak akan berlaku. Reksadana terproteksi memberikan return dan memiliki cara pengelolaan yang berbeda dengan jenis reksadana lain. Namun dalam hal cara membeli instrumen investasi, risiko, kewajiban, dan manfaat tentunya tidak berbeda jauh dengan produk reksadana lain yang sudah kamu pilih.
Karakteristik Reksadana Terproteksi
Sebagai seseorang yang tertarik untuk memulai investasi di reksadana terproteksi, apakah sudah membekali diri dengan informasi seputar apa itu reksadana terproteksi termasuk karakteristik instrumen investasi tersebut? Pada dasarnya, secara umum, reksadana terproteksi memiliki tiga karakteristik, yaitu:
1. Masa Penawaran dan Jumlah Unit Terbatas
Reksadana terproteksi memiliki karakteristik yang juga membedakannya dengan produk reksadana lain. Reksadana jenis ini memiliki masa penawaran dan jumlah unit terbatas. Pembelian unit hanya dapat dilakukan pada periode tertentu saja dengan jumlah yang terbatas. Pihak manajer investasi akan membuka periode penawaran sekitar 120 hari setelah mendapatkan pernyataan efektif.
Sementara jumlah unit juga akan menyesuaikan dengan ketersediaannya surat utang yang akan menjadi instrumen investasi dimana dana investasinya nantinya dialokasikan. Setelah keduanya terpenuhi, manajer investasi akan menutup penawaran.
2. Mempunyai Waktu Jatuh Tempo
Karakteristik lain dari reksadana terproteksi adalah adanya waktu jatuh tempo. Pernah mendengar hal tersebut sebelumnya? Sebenarnya reksadana jenis inti sama sekali tidak memiliki jatuh tempo apabila mengacu pada aturan yang berlaku.
Adapun istilah yang lebih tepat adalah perjanjian yang manajer investasi lakukan dengan pihak bank kustodian. Isi perjanjian tersebut mengenai pembubaran reksadana saat tenor obligasi sudah jatuh tempo. Rencana tanggal pembubaran tersebutlah yang saat ini populer dikenal dengan istilah jatuh tempo. Tanggal tersebut bisa bersamaan atau beda beberapa hari dari tanggal jatuh tempo obligasi yang menjadi instrumen investasi dalam reksadana terproteksi.
3. Ada Indikasi Return
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya kalau terdapat 3 karakteristik dalam reksadana terproteksi. Selain kedua karakteristik di atas, jenis reksadana ini juga hadir dengan indikasi return. Jika produk reksadana konvensional tidak diperkenankan menjanjikan besaran return atau imbal hasil, lain halnya dengan reksadana terproteksi.
Otoritas Jasa Keuangan atau yang sering kita sebut OJK memperbolehkan reksadana terproteksi memberikan perkiraan return dengan memperhitungkan bunga obligasi setelah kena pajak dan biaya-biaya lain. Besaran indikasi return tersebut harus tercantum dalam prospektus serta bisa disampaikan kepada mereka yang berniat berinvestasi. Meski begitu, mereka juga harus menjelaskan risiko yang melekat pada instrumen investasi ini.
Cara Kerja Reksadana Terproteksi
Sudah tahu cara membeli reksadana terproteksi? Lantas apakah kamu akan segera membelinya agar bisa segera berinvestasi tanpa terlebih dahulu mencari tahu bagaimana cara kerja reksadana terproteksi?
Reksadana dapat melindungi nilai pokok investasi melalui cara manajer investasi melakukan investasi pasif. Artinya, profesional yang kamu percaya dalam mengelola dana investasi tidak akan secara aktif menjual atau membeli instrumen investasi. Reksadana jenis ini membeli obligasi dan kemudian memilikinya hingga jatuh tempo.
Mungkin masih banyak yang ragu padahal kenyataannya obligasi merupakan salah satu investasi yang masuk kategori aman. Akan tetapi, kamu harus memastikan bahwa instrumen investasi tersebut memiliki grade minimal di level BBB-. Karena investasi dilakukan secara pasif, manajer investasi tidak harus mengikuti pergerakan ekonomi. Artinya, ia tidak harus mengikuti waktu, mencari informasi, serta memperjualbelikan instrumen investasi.
Adapun cara kerja dari reksadana terproteksi adalah manajer investasi melakukan perjanjian dengan perusahaan asuransi. Saat obligasi yang dipilih bangkrut, perusahan asuransi akan memberikan ganti rugi. Sebagai gantinya, manajer investasi harus membayar sejumlah uang sebagai premi agar bisa mendapatkan manfaat proteksi yang disepakati.
Sebagai gambaran tentang cara kerja reksadana terproteksi, mari kita simak ilustrasi berikut!
Misalnya, investor menggunakan modal sebesar Rp 5 juta dengan jangka waktu 3 tahun dengan return 5 persen per tahun yang nantinya akan dibagikan per 3 bulan sekali. Setelah jangka waktu investasi berakhir yaitu 3 tahun, investor akan mendapatkan kembali seluruh modal awalnya. Namun, ia juga akan mendapatkan tambahan berupa return sebesar 5 persen yang diterima setiap periode atau per tahun. Selama manajer investasi tidak menjual unit penyertaan atau redemption, investor juga berpotensi menerima pendapatan dividen per 3 bulan.
Kelebihan Reksadana Terproteksi
Bagi yang tertarik investasi reksadana terproteksi, sudah memilih salah satu produk atau contoh reksadana terproteksi yang dinilai sesuai dengan tujuan investasi yang kamu punya? Investasi satu ini dilakukan dengan mempercayakan dana untuk manajer investasi kelola dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.
Adapun pengembalian pokok investasi adalah sebesar 100 persen saat jatuh tempo. Manajer investasi akan mengalokasikan dana atau modal investor pada instrumen yang aman, misalnya obligasi.
Reksadana terproteksi menjadi salah satu pilihan para investor terlebih dengan berbagai kelebihan yang ditawarkannya. Apa saja? Berikut uraiannya!
1. Mudah dan Praktis
Mesti sudah mengetahui apa itu reksadana terproteksi, kamu harus benar-benar yakin kalau instrumen tersebut merupakan opsi terbaik bagi investor pemula. Reksadana terproteksi dinilai sebagai salah satu jenis investasi yang bisa investor lakukan dengan mudah dan praktis. Dengan bantuan seorang manajer investasi bersertifikasi, kamu bisa mendapatkan return atau cuan tanpa harus memikirkan aset investasi yang pas untuk dibeli.
Sebagai investor, kamu bisa mengalokasi waktu untuk keperluan lain karena tidak perlu mengamati perkembangan pasar saham dan pasar obligasi secara aktif. Manajer investasi memiliki pengalaman di bidangnya yang tentunya menjadi nilai tambah yang menguntungkan bagi investor, termasuk kamu.
2. Aman
Apa itu terproteksi? Terproteksi dalam investasi reksadana merupakan salah satu instrumen yang relatif aman karena dana akan ditempatkan pada obligasi dengan rating layak investasi, misalnya obligasi pemerintah. Rating tersebut merupakan rating yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat dengan menetapkan standar tertentu. Tujuannya untuk menilai kemampuan penerbit obligasi dalam melunasi kewajiban.
Guna memastikan apakah obligasi layak investasi atau tidak, akan dilihat dari kondisi keuangan perusahaan atau lembaga penerbit guna mengukur kemampuan dalam melunasi pinjaman pokok dan bunganya. Pertumbuhan industri, stabilitas, dan struktur pemodalan merupakan faktor lain yang memengaruhi tingkat kelayakan.
Dengan peringkat layak investasi, dana investor dinilai lebih aman dengan perlindungan maksimal. Itu berarti tingkat pengembaliannya mencapai 100 persen pada saat jatuh tempo. Manajer investasi menggunakan strategi investasi pengelolaan pasif dalam reksadana terproteksi agar dana investor terlindungi. Dimana manajer investasi tidak memperjualbelikan obligasi secara aktif.
Hal tersebut juga yang membuat reksadana terproteksi berbeda dengan reksadana pasar uang dan obligasi. Dengan demikian, investor bisa terhindar dari risiko capital loss.
Untuk bisa mendapatkan keuntungan dari investasi reksadana terproteksi satu ini, pastikan kamu memilih manajer investasi yang berpengalaman dan dapat dipercaya. Hal tersebut juga turut membuka peluang untuk bisa menikmati berbagai keuntungan investasi reksadana terproteksi lainnya sehingga kamu akan lebih dekat dengan cuan atau keuntungan berupa return yang diharapkan.
3. Return Maksimal
Return adalah sesuatu yang investor harapkan dapat terjadi dari setiap jenis investasi yang mereka pilih, termasuk reksadana terproteksi, bukan? Instrumen investasi ini bisa memberikan lebih dari 7 persen. Hal tersebut menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi keputusan seseorang untuk berinvestasi reksadana terproteksi.
Bahkan investor bisa mendapatkan return yang maksimal. Investasi obligasi menawarkan keuntungan berupa kupon berkala baik per tiga, enam, atau duabelas bulan. Bunga dari investasi ini juga relatif lebih tinggi daripada jenis produk perbankan seperti deposito atau tabungan. Nilai bunga yang kompetitif membuat reksadana terproteksi menjadi salah satu pilihan instrumen investasi menguntungkan.
4. Jangka Waktu Investasi Relatif Singkat
Bagi kamu yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang relatif singkat, reksadana terproteksi bisa menjadi salah satu pilihan tepat. Mengapa? Jangka waktu investasi satu ini tergolong singkat sekitar 3 tahun sehingga cocok dijadikan pilihan.
Meski demikian, investor dapat mencairkan dana yang mereka punya sebelum jatuh tempo melalui mekanisme exit window. Akan tetapi, pencairan mengacu pada nilai pasar dalam mekanisme tersebut.
5. Seperti Membeli Obligas Namun Versi Bebas Pajak
Apabila kamu bukanlah orang baru di dunia investasi, sudah pasti kamu tahu kalau pembelian obligasi dikenai pajak sekitar 15 persen dari kupon atau bunga yang diterimanya. Namun, persentase pajak turun ke angka 5 persen pada tahun 2019.
Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir akan persentase pajak yang harus kamu tanggung apabila memiliki reksadana terproteksi. Jadi, saat membeli reksadana dengan mengalokasikan dana ke obligasi, tidak akan ada pajak apapun karena reksadana bukan merupakan objek wajib pajak. Semakin tertarik untuk memulai investasi reksadana terproteksi 2022?
Resiko dan Kelemahan Reksadana Terproteksi
Pada dasarnya, setiap instrumen investasi mampu mendatangkan keuntungan, tanpa terkecuali reksadana terproteksi. Akan tetapi, calon investor juga harus menyadari keberadaan risiko serta kelemahan yang menyertai kehadiran RDT sebagai salah satu pilihan investasi yang tepat.
Berikut adalah risiko reksadana terproteksi sekaligus beberapa hal yang menjadi kelemahannya:
1. Terbatasnya Periode Pembelian
Salah satu risiko yang juga menjadi kelemahan reksadana terproteksi adalah terbatasnya periode pembelian instrumen investasi satu ini. Pengelolaan investasi ini dilakukan secara pasif, bukan aktif. Itu berarti, manajer aplikasi tidak akan menjual belikan obligasi di pasar modal. Hal tersebutlah yang membuat para investor tidak mendapatkan keuntungan selain dari selisih harga jual dan harga beli reksadana terproteksi tersebut.
2. Nilai Pokok yang Menurun
Sudah yakin untuk memilih produk reksadana terproteksi? Sebaiknya kamu pertimbangkan dengan matang apa risiko yang menyertai pembelian instrumen investasi satu ini. Tahukah kamu? Produk reksadana terbaik ini bisa mengalami penurunan pada nilai pokoknya. Investor mungkin bisa melihatnya saat mereka hendak mencairkan dana yang jatuh tempo. Gagal bayar obligasi oleh penerbit adalah salah satu penyebab kenapa nilai pokok reksadana terproteksi menurun.
3. Return Bergantung pada Pergerakan Aset Lain
Pemula mungkin masih belum paham seluk beluk investasi reksadana terproteksi. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka untuk benar-benar memahami apa itu reksadana terproteksi termasuk risiko yang bisa investor alami.
Nah, berbicara tentang risiko investasi satu ini, kamu harus tahu kalau return dari reksadana terproteksi bergantung pada pergerakan aset lain selain obligasi, termasuk saham dan deposito. Meski pembayaran obligasi lancar, tetap ada potensi kerugian apabila instrumen lain mengalami kerugian yang lebih besar dari imbal hasil atau return surat utang.
Selain beberapa risiko yang disebutkan di atas, ada juga risiko lain yang mungkin terjadi termasuk risiko kredit atau wanprestasi. Risiko tersebut bisa menghilangkan indikasi return maupun proteksi investasi awal seperti yang dijanjikan.
Contoh Reksadana Terproteksi
Salah satu contoh reksadana terproteksi yang tersedia di Indonesia adalah reksadana terproteksi Mandiri seri 158 dan Mandiri seri 147. Kamu juga bisa mendapatkan lebih banyak pilihan reksadana terproteksi dengan berkonsultasi dengan manajer investasi yang akan kamu pilih dan percaya dalam mengelola dana investasi yang kamu alokasikan dalam reksadana terproteksi.
Apakah kamu termasuk orang yang bisa memahami apa itu reksadana terproteksi setelah membaca artikel ini? Atau mungkin kamu masih perlu informasi dari sumber lain agar bisa semakin mengerti mengapa reksadana terproteksi menjadi pilihan investasi yang tepat? Terlepas dari itu semua, reksadana terproteksi sama seperti jenis reksadana lain dan pilihan investasi lain yaitu memberikan potensi return atau imbal hasil pada para investor.
Adapun persentase atau nilai return yang diberikan berbeda antara jenis reksadana satu dengan lainnya. Hal tersebut juga sejalan dengan tingkat risiko yang akan kamu dapatkan saat memilih salah satu diantaranya pilihan reksadana yang ada. Oleh karena itu, mempelajari bagaimana reksadana terproteksi bekerja hingga bisa menghasilkan cuan bagi para pelaku investasi sangatlah penting.
Perlu informasi lain seputar investasi dan reksadana? Jika iya, maka kamu bisa mengandalkan Qoala blog yang selalu memberikan informasi terupdate seputar investasi. Dengan demikian, kamu tidak perlu takut salah pilih jenis atau produk investasi yang juga bisa kamu sesuaikan dengan dana atau modal yang tersedia. Sekarang, tentukan terlebih dahulu tujuan investasi yang ingin kamu capai agar bisa membantu memilih investasi apa yang paling tepat.