Bagi yang sudah terbiasa terlibat dalam perencanaan pelaksanaan suatu proyek, istilah feasibility study atau studi kelayakan tentu sudah begitu familiar. Akan tetapi, bagi mereka yang baru mendengar istilah satu ini, mungkin bertanya-tanya sebenarnya apa itu feasibility study.
Jika dilihat dari namanya, studi kelayakan adalah studi yang dilakukan untuk dapat menilai dan menganalisis kelayakan suatu bisnis atau proyek yang hendak dijalankan. Melalui studi ini, manajemen proyek bisa melakukan analisis terhadap proyek yang akan dijalankan.
Semakin penasaran apa itu feasibility study dan beberapa hal penting tentangnya? Nah, ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba mengenal lebih jauh tentang studi kelayakan melalui artikel Qoala berikut!
Apa Itu Feasibility Study?
Studi kelayakan tentunya merupakan istilah yang akan begitu melekat di ingatanmu saat mulai bergabung dalam mempersiapkan suatu proyek. Sudah tahu apa artinya feasibility study?
Feasibility study adalah studi yang dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan atau faktor-faktor yang memengaruhi proyek sebelum dijalankan. Bisa juga kita sebut sebagai action plan. Adapun faktor- faktor yang disebutkan diantaranya adalah faktor teknis, hukum, ekonomi. dan waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek.
Jadi, bisa dikatakan kalau studi kelayakan atau feasibility study menjadi tolak ukur untuk melihat kelayakan proyek. Termasuk juga kekuatan dan kelemahan dari proyek tersebut. Selain bermanfaat bagi pihak perusahaan penyelenggara proyek, studi ini juga berguna bagi calon investor. Jadi, sebelum memutuskan untuk mengeluarkan sejumlah dan untuk suatu proyek, investor bisa melihat dan mempertimbangkan studi kelayakan.
Dengan begitu, investor bisa melihat prospek dari proyek, apakah akan memberikan manfaat bagi bisnis atau sebaliknya. Kemudian, hasil dari studi kelayakan akan digunakan untuk bisa melihat peluang dan ancaman yang bisa terjadi selama proyek berlangsung, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Tujuan dan Manfaat Feasibility Study
Lantas apa tujuan dan manfaat dari feasibility study dalam menjalankan sebuah proyek atau bisnis? Feasibility study atau studi kelayakan bisa membantu menghindari potensi yang dapat menghambat berjalannya proyek. Juga dapat membantu dalam menentukan jumlah keperluan dana untuk proyek tersebut.
Tujuan dari studi kelayakan merupakan bagian dari strategi pemasaran yang nantinya akan membantu perusahaan agar bisa meyakinkan investor secara bijaksana dan objektif. Jadi, para investor akan berminat menanamkan sejumlah dana sebagai modal atau investasi pada sebuah proyek.
Secara umum, tujuan dari feasibility study adalah sebagai berikut:
- Menentukan dan mempertimbangkan aspek penting dalam suatu proyek apakah layak untuk dijalankan atau tidak
- Membantu perusahaan dalam memahami secara utuh bagian-bagian dari proyek
- Melihat dan menemukan solusi atas masalah yang terjadi saat proyek hendak dijalankan
Selain untuk perusahaan, tujuan dan manfaat dari studi kelayakan juga bisa terlihat dari sisi lain, yaitu investor dan kreditur. Dimana studi tersebut bisa menjadi pertimbangan bagi para investor dalam memutuskan untuk menginvestasikan sejumlah dana dalam suatu proyek. Sementara untuk kreditur, bisa membantu melakukan penilaian terhadap proyek yang akan dibangun. Dengan begitu, kreditu dapat menentukan apakah proyek memang benar layak mendapatkan kredit atau sebaliknya.
Sudah semakin bisa memahami feasibility assessment dari penjelasan tentang tujuan dan manfaat studi kelayakan di atas? Nah sekarang, Qoala akan membahas jenis feasibility study, tapi sebelom itu Qoala mau kasih tau untuk kalian yang butuh tambahan info tentang investasi, baca juga artikel portofolio investasi kami.
Jenis-Jenis Feasibility Study
Sudah punya gambaran tentang apa itu feasibility study? Nah, poin selanjutnya yang akan kita bahas adalah jenis-jenis feasibility study. Kira-kira apa saja jenis dari feasibility study?
1. Economic Feasibility Study
Pertama, economic feasibility adalah salah satu jenis studi kelayakan yang akan menilai kelayakan proyek dari segi ekonomi atau finansial. Hasil dari penilaian akan membantu dalam menentukan kelayakan finansial suatu proyek. Jadi, jenis feasibility satu ini memiliki peran penting.
Uji kelayakan jenis satu ini juga berguna sebagai perbandingan antara uang atau biaya yang harus dibayarkan atau dikeluarkan dengan manfaat yang nanti akan didapatkan. Dalam pertimbangkan studi kelayakan ekonomi, ada tiga hal utama yang menjadi pertimbangan, diantaranya invest awal, sumber daya modal, dan return on investment (ROI).
2. Operational Feasibility Study
Jenis studi kelayakan yang kedua adalah studi kelayakan operasional. operational feasibility adalah jenis yang juga tidak kalah penting dan sering digunakan dalam proyek-proyek besar.
Untuk melakukan penilaian, akan dilakukan analisis dan menentukan apakah kebutuhan organis dapat terpenuhi dengan melaksanakan proyek. Selain itu, jenis studi kelayakan ini akan memeriksa apakah rencana proyek sudah memenuhi persyaratan yang harus melalui proses identifikasi dalam fase analisis pengembangan bisnis.
3. Technical Feasibility Study
Jenis yang ketiga, yaitu technical feasibility adalah jenis studi kelayakan yang bertumpu pada kapasitas teknis perusahaan. Dimana jenis studi kelayakan ini akan dapat membantu perusahaan agar bisa menentukan apakah kapasitas teknis sudah memenuhi kebutuhan atau keperluan untuk melaksanakan proyek. Bahkan juga bisa merubah konsep menjadi sistem kerja terbaik.
Biasanya, technical feasibility study meliputi evaluasi terhadap beberapa hal, yaitu software, hardware, dan aspek lain yang dicanangkan saat merencanakan proyek.
4. Legal Feasibility Study
Jenis yang terakhir adalah studi kelayakan secara legal atau hukum. Legal feasibility adalah untuk menyelidiki apakah terdapat aspek proyek yang bertentangan dengan persyaratan hukum, seperti undang-undangan zonasi dan undang-undang perlindungan data.
Selain jenis feasibility study, dalam dunia investasi juga mengenal jenis instrumen investasi. Baca artikelnya juga ya!
Komponen Feasibility Study
Apa itu feasibility study dan komponen-komponen di dalamnya? Poin selanjutnya yang juga tidak kalah penting dalam studi kelayakan adalah komponen pada studi kelayakan sebuah proyek. Belum tahu komponen-komponen yang dimaksud karena ini kali pertama mempelajari tentang apa itu feasibility study?
Tenang saja karena sekarang kamu bisa belajar mengenal komponen-komponen tersebut. Berikut adalah beberapa komponen yang harus dipahami sebelum melakukan feasibility study:
- Executive summary
- Rincian kebutuhan teknologi
- Analisis pasar
- Strategi pemasaran
- Sumber daya manusia
- Jadwal proyek
- Rincian keuangan
- Hasil studi dan rekomendasi
- Aspek sosial ekonomi
- Aspek hukum atau legal
- Aspek lingkungan
- Organisasi dan manajemen
Aspek-Aspek Feasibility Study
Selain berbagai komponen dari feasibility study, terdapat juga beberapa aspek yang tidak kalah penting untuk diketahui dan dipahami. Terkait dengan pelaksanaan studi kelayakan, berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu:
Aspek Operasional
Dalam feasibility study, salah satu aspek yang harus menjadi perhatian pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek adalah aspek operasional. Dengan menentukan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia atau SDM. Dari keterampilan dan kemampuan tersebut diharapkan akan mampu memberikan gambaran yang lebih spesifik perihal sistem operasional yang akan dilaksanakan dalam proyek.
Aspek Pasar
Selanjutnya, ada aspek pasar yang juga penting sehingga harus kamu perhatikan dengan baik. Analisis pada aspek satu ini mencakup analisis produk atau jasa perusahaan, penawaran, permintaan, strategi pemasaran, dan penetrasi pasar.
Aspek Ekonomi
Aspek selanjutnya yang ada dalam studi kelayakan adalah aspek ekonomi. Dimana aspek ini fokus pada perkiraan kondisi ekonomi negara untuk lima tahun kedepan. Tidak hanya itu, aspek ekonomi juga akan memprediksi tingkat pertumbuhan industri bisnis dari proyek yang akan dilaksanakan.
Aspek Finansial
Ada juga aspek finansial yang secara umum dalam studi kelayakan meliputi berbagai hal, seperti modal, investasi, dan reinvestasi dari alur pengeluaran serta penerimaan kas keseluruhan proyek. Pemberlakuan pajak juga perlu diperhatikan untuk setiap proyek yang akan dijalankan.
Aspek Lingkungan
Dalam studi kelayakan, ada juga aspek lingkungan yang berkaitan dengan dampak bagi lingkungan sekitar proyek. Biasanya meliputi unsur alam, sosial, dan budaya.
Aspek Organisasi
Kemudian, terdapat aspek lain yaitu aspek organisasi. Dimana aspek satu ini akan mengukur berapa banyak sumber daya manusia (SDM) yang akan dibutuhkan dalam menjalankan proyek. Kualitas dan kuantitas biasanya menjadi parameter penilaian calon tenaga kerja yang akan terlibat dalam proyek.
Itu artinya, saat hendak melakukan feasibility study, aspek-aspek tersebut serta aspek lainnya harus diperhatikan dengan baik. Dengan begitu, kesempatan untuk mendapatkan persetujuan atas proyek yang akan dilakukan akan semakin besar.
Tahapan Melakukan Feasibility Study
Memahami apa itu feasibility assessment tidak hanya cukup dengan mengetahui pengertian studi kelayakan saja, tetapi juga tahapan demi tahapan yang harus dilakukan. Nah, berikut adalah beberapa tahapan dalam melakukan feasibility study:
Pengumpulan Data dan Informasi
Langkah pertama dalam feasibility study adalah mengumpulkan data dan informasi. Dalam hal ini, perusahaan atau bisnis yang hendak melakukan sebuah proyek harus mengumpulkan yang akurat secara lengkap. Data tersebut biasanya bersifat kuantitatif dan kualitatif berdasarkan sumber resmi dan terpercaya. Jadi, bisa dikatakan kalau pengumpulan data dan informasi adalah tahapan awal dari studi kelayakan.
Pengelolaan Data
Setelah tahapan pertama selesai, yaitu pengumpulan data dan informasi, kemudian data tersebut akan diolah dan diinstruksikan sesuai dengan rencana proyek yang sudah dibuat secara matang.
Analisis Data
Di tahap selanjutnya, data akan masuk tahapan analisis agar bisa memperkirakan parameter kelayakan proyek.
Pengambilan Keputusan
Setelah melalui beberapa tahapan diatas, mulai dari pengumpulan, pengelolaan, hingga analisis data, tahapan selanjutnya dalam studi kelayakan sebuah proyek adalah pengambilan keputusan. Tentunya keputusan tidak diambil begitu saja melainkan berdasarkan pada hasil analisis penelitian.
Memberikan Rekomendasi
Tahapan terakhir dalam proses feasibility study adalah memberikan rekomendasi kepada pihak terkait mengenai studi pendahuluan. Selanjutnya, akan mengumpulkan saran apabila diperlukan.
Contoh Feasibility Study
Apa itu feasibility study dan contohnya? Sebagian besar orang mungkin masih bertanya-tanya karena istilah tersebut begitu asing. Alhasil, mereka juga perlu mendapatkan contoh dan gambaran tentang feasibility study. Apakah kamu salah satunya? Jika iya, mari simak contoh agar bisa semakin memahami feasibility study.
Sebagai contoh, sebuah universitas ingin memperluas kampus dengan menambah gedung. Kemudian, manajer proyek harus melakukan studi kelayakan agar bisa menentukan biaya proyek, termasuk kebutuhan bahan hingga tenaga kerja.
Studi yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan, perkiraan jumlah mahasiswa, proyeksi pendapatan, dan biaya operasional. Manajer proyek akan mengatur pembiayaan melalui kombinasi anggaran dari lembaga keuangan lokal serta investor.
Tidak hanya itu, potensi risiko juga perlu dipertimbangkan bersama dengan opini publik dan kepentingan masyarakat. Adapun return atau pengembalian investasi akan dihitung dan ditentukan bahwa pendapatan yang diperkirakan melebihi biaya yang diharapkan. Jadi, proyek bisa mendapatkan persetujuan.
Contoh feasibility study lain bisa kamu pahami dari kasus ini. Misalkan, sebuah perusahaan akan membangun jalan tol di Papua. Untuk melakukan studi, tentunya pihak terkait harus terlebih dahulu melakukan identifikasi terhadap tujuan dari pembangunan proyek jalan tol tersebut dan dengan rencana awal yang dibutuhkan.
Selanjutnya, dilakukan uji kelayakan dari sisi hukum, apakah pembangunan jalan tol menentang hukum atau tidak. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan apakah pembangunan tersebut sudah sesuai dengan peraturan pemerintah atau tidak. Juga perlu melibatkan beberapa pihak terkait dari pemerintah agar proyek dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana.
Studi kelayakan dari segi finansial juga perlu dilakukan. Tujuannya adalah untuk bisa menentukan besaran biaya yang akan dibutuhkan dalam proyek pembangunan jalan tol tersebut. Selain itu, studi kelayakan ini juga akan membantu dalam menetapkan dari mana saja sumber pendanaan atau modal berasal.
Dalam feasibility study juga harus melaporkan manfaat serta dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar pembangunan proyek. Dampak terhadap lingkungan sekitar dan alam juga tidak boleh sampai terlewatkan.
Kelebihan Feasibility Study
Meski sudah mulai tahu apa saja tujuan dan manfaat feasibility study, akan lebih lengkap apabila kamu juga tahu kelebihan studi kelayakan yang akan dilakukan pada rencana proyek.
Adapun beberapa kelebihan studi kelayakan diantaranya adalah sebagai berikut:
- Memudahkan perencanaan bisnis
- Memudahkan pengawasan
- Memudahkan pengendalian
- Menghindari risiko
Pihak yang Terdampak Kelebihan
Beberapa pihak yang terlibat dalam proyek atau bisnis juga akan turut merasakan kelebihan dari studi kelayakan. Siapa saja pihak-pihak tersebut?
Investor
Investor adalah pihak yang akan menanamkan modal ke perusahaan dengan mengeluarkan sejumlah dana untuk kebutuhan proyek atau bisnis yang akan dijalankan. Investor dapat menentukan berapa besar modal yang harus mereka tanam di sebuah perusahaan.
Hasil studi kelayakan yang baik akan membuat investor menanamkan modal dalam jumlah besar tanpa ragu dan sebaliknya.
Kreditur
Selain pemilik bisnis dan investor, ada juga pihak kreditur. Perusahaan yang membutuhkan modal besar untuk bisnis atau proyek biasanya akan mengajukan pinjaman ke pihak bank. Dalam hal ini, bank menjadi kreditur dan akan menggunakan laporan skb sebagai dasar dalam mengambil keputusan dalam menentukan apakan bisnis yang mengajukan pinjaman layak mendapatkan pinjaman atau tidak.
Agar bisa mendapatkan approval, tingkatkan kepercayaan kreditur atau pihak bank dengan memberikan hasil skb yang bagus.
Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan tentu akan terlibat dalam sebuah proyek atau bisnis. Pihak satu ini memerlukan laporan feasibility study sebagai indikator atas manajemen yang semalam ini diterapkan. Kemudian, pihak tersebut juga bisa mengetahui besaran dana yang dibutuhkan. Tidak hanya itu, hasil dari studi kelayakan akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan proyek di masa mendatang.
Dari uraian di atas tentang apa itu feasibility study, kamu sudah bisa mulai mengetahui bahwa pembuatan suatu proyek akan melalui tahapan demi tahapan yang begitu penting. Salah satunya adalah feasibility study atau studi kelayakan.
Mengingat betapa pentingnya melakukan studi kelayakan, kamu tentu harus melewatinya dengan baik. Dengan begitu, keputusan dalam berinvestasi dengan jumlah besar bisa diperkirakan dapat memberikan return yang sesuai.
Cari tahu juga tools apa saja yang biasanya digunakan dalam melakukan studi kelayakan terhadap sebuah proyek atau bisnis yang paling sesuai.
Informasi lain seputar managemen aset, investasi, serta informasi lain bisa kamu dapatkan dengan mengakses Qoala Blog. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang diperlukan.