Terdapat sangat banyak istilah pada dunia investasi dan mungkin hal ini akan membuat investor baru merasa kebingungan. Salah satu istilah yang terdapat pada dunia investasi adalah CAGR. Kalau kamu merupakan investor pemula dan masih sangat awam dengan istilah ini maka kamu bisa melihat informasi yang Qoala berikan di bawah ini untuk mengetahui apa itu CAGR dan manfaat yang dimilikinya.
Apa Itu CAGR?
CAGR merupakan istilah yang cukup familiar di kalangan investor karena istilah ini merupakan singkatan dari compound annual growth rate atau bahasa Indonesianya adalah tingkat pertumbuhan dan rata tahunan sesuai dengan jangka waktu tertentu. Bisa dibilang kalau istilah ini merupakan tingkat pengembalian yang dibutuhkan supaya nilai portofolio investasi bertumbuh dari saldo awal ke saldo akhir. Hal ini bisa diketahui dengan menggunakan asumsi imbal hasil dari investasi yang sudah ditanam kembali pada akhir periode. Bukan hanya itu, istilah ini juga digunakan supaya pengembalian aktivitas investasi bisa lancar. Hal ini dilakukan supaya pemahamannya bisa dilakukan dengan lebih mudah daripada menggunakan metode alternatif lain.
Pentingnya Memahami CAGR dalam Investasi Saham
Setelah tahu maksud dari istilah ini, kamu harus tahu betapa pentingnya istilah ini untuk investor yang masuk ke dunia saham. Hal itu diakibatkan oleh informasi ini yang bisa menjadi salah satu metode paling akurat untuk menghitung dan juga menentukan imbal hasil yang fluktuatif.
Investor juga bisa membandingkan informasi ini dari dua alternatif lain supaya investor bisa mengetahui seberapa baiknya performa dari produk saham yang ingin dibeli kalau dibandingkan dengan produk saham lain pada bisnis yang selaras.
Perbandingan dari CAGR bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan ketika ingin memilih produk saham. Meski begitu, informasi yang didapatkan dari istilah ini bukanlah imbal hasil yang sesungguhnya tetapi hanya angka representasi yang sudah berhasil didapatkan oleh perusahaan.
Maksudnya adalah isi lainnya akan menunjukkan besar keuntungan yang bisa didapatkan kalau pertumbuhannya tetap sama seperti pada saat ini. Bukan hanya itu, CAGR ini juga merupakan nilai return investasi ketika keuntungannya diinvestasikan lagi pada akhir periode.
Namun, hal inilah yang membuat kejadian seperti contoh itu tidak mungkin terjadi. Meski Begitu, CAGR tetap bisa digunakan untuk mengetahui peluang Return secara lebih baik supaya investor bisa tahu perbandingannya dari produk invest lain.
Rumus Perhitungan CAGR
Rumus untuk menghitung CAGR adalah nilai akhir dibagi dengan nilai awal dan hasilnya dipangkat 1 lalu dibagi jumlah tahun dan setelah itu dikurang 1, Kalau dituliskan dalam rumus maka berikut ini adalah rumusnya.
(Nilai Akhir : Nilai Awal) 1/n – 1
N merupakan jumlah tahun.
Supaya kamu bisa memahami rumus ini dengan lebih mudah maka kamu bisa melihat contoh di bawah ini.
Perusahaan a memiliki perkembangan ekuitas sebesar 39, 21, 32, 71, dan 211 selama 5 tahun berturut-turut. Dari informasi ini, kita bisa mengetahui CAGR ekuitas sebesar.
211/39 = 5.41^¼=1.5251.
Setelah itu, kita perlu mengurangkan hasilnya dengan 1 agar hasil akhirnya bisa diketahui. Hasil akhirnya adalah 1.5251-1 adalah 0.5251. Kalikan dengan 100 dan hasil dari nilai CAGR perusahaan A adalah 52.51.
Bagaimana CAGR yang Baik?
Manfaat utama dari metrik compound annual growth rate (CAGR) adalah mudahnya penghitungan, sementara tetap memberikan wawasan berharga tentang profil pertumbuhan dari apapun yang naik (atau turun) dalam nilai.
Kinerja keuangan perusahaan tertentu (misalnya pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan EBITDA) atau kinerja investasi portofolio dapat diukur menggunakan CAGR, yang mencerminkan fleksibilitas dari matrik tersebut.
Karena CAGR dapat mengkonfirmasi apakah proyeksi sejalan dengan rata-rata industri dan pertumbuhan historis, metrik CAGR juga dapat berguna sebagai pemeriksaan kewarasan, yaitu untuk mengkonfirmasi apakah asumsi-asumsi yang dibuat masuk akal.
Misalkan pendapatan suatu perusahaan diproyeksikan tumbuh pada CAGR 20%, tetapi perusahaan-perusahaan sejenis diperkirakan hanya tumbuh sekitar 5% sementara industri secara keseluruhan diperkirakan hanya tumbuh 3% selama periode yang sama.
Di sini, asumsi pertumbuhan perusahaan kemungkinan akan memerlukan penyesuaian, atau setidaknya, pengecekan lebih lanjut untuk melihat apakah angka-angka tersebut masuk akal atau tidak.
Karena matrik pertumbuhan tahunan menghilangkan fluktuasi tingkat pertumbuhan tahunan, ini membantu memfasilitasi perbandingan CAGR dari waktu ke waktu antara dua perusahaan atau investasi, yang sebaliknya akan sangat sulit untuk dibandingkan.
Kekurangan utama dari CAGR adalah bahwa metrik ini gagal mempertimbangkan volatilitas yang terkait dengan aset yang mendasarinya. Oleh karena itu, metrik pertumbuhan menjadi rentan terhadap penafsiran yang salah, karena tingkat pertumbuhan aktual yang dialami tahun ke tahun dapat bervariasi.
Misalnya, pertumbuhan pendapatan suatu perusahaan sebenarnya bisa tidak proporsional, dengan pertumbuhan positif terjadi pada periode awal dan akhirnya melambat bahkan datar.
Tanpa memahami detail kontekstual dari skenario tertentu yang ada, CAGR dapat menyesatkan dengan secara salah menggambarkan perusahaan memiliki potensi pertumbuhan positif yang konsisten.
Manfaat Mengetahui CAGR
Ada berbagai macam manfaat yang bisa dirasakan dari memahami instrumen ini dengan baik. Salah satunya adalah membuat investor jadi lebih paham tentang perusahaan mana yang menjanjikan dan bisa memberikan peluang keuntungan yang lebih besar.
Instrumen ini juga bisa digunakan supaya investor bisa tahu kinerja dari beberapa bisnis supaya bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh bisnis tersebut.
Investor yang ingin menanam modal pada suatu perusahaan biasanya akan memilih perusahaan yang nilai CAGR-nya tinggi dan nilai akhirnya yang juga tinggi.
Namun, kalau investor ingin berinvestasi pada industri yang lebih mudah diprediksi maka lebih baik memilih tingkat pertumbuhan yang lebih halus dan persentasenya kecil.
Sebenarnya, memahami makna dari angka belum cukup untuk bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan karena kalau terjadi fluktuasi maka investor harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Kalau investor memahaminya maka keputusan investasi yang dilakukannya akan jadi lebih tepat dan peluang keuntungannya juga jadi lebih besar.
Riwayat performa dari sebuah produk investasi memang tidak menjadi indikator hasil yang pasti di masa mendatang tetapi kita bisa menjadikannya sebagai bahan pertimbangan sesuai dengan informasi yang kita miliki pada saat ini supaya kita juga tahu potensi apa yang dimiliki oleh industri ini di masa depannya.
Kekurangan CAGR
Nilai ini memang seringkali dijadikan instrumen untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bisnis tetapi hal ini tidak membuatnya benar-benar akurat untuk mengetahui potensi saham. Berikut ini adalah kekurangan yang perlu dipahami oleh investor terkait dengan perhitungan CAGR.
- Angka dari CAGR seringkali tidak akurat karena tertipu oleh lonjakan pertumbuhan yang terjadi pada tahun terakhir saja.
- Metode ini juga kurang tepat untuk digunakan untuk mengetahui perubahan pertumbuhan yang memiliki penurunan.
Bisa dikatakan kalau nilai CAGR ini adalah instrumen yang sangat baik dan bernilai untuk dijadikan bahan evaluasi terkait untuk beberapa produk investasi saham tetapi informasi yang diberikannya tidak menyeluruh. Investor bisa menggunakan alternatif produk investasi lain yang akan dipilihnya lewat perbandingan dari CAGR 2 perusahaan atau lebih.
Informasi yang berhubungan dengan CAGR ini juga tidak boleh dijadikan satu-satunya pengukur untuk menentukan keputusan karena instrumen ini tidak ideal kalau digunakan untuk melihat hasil investasi tanpa memperhatikan risiko lain.
Mengetahui nilai CAGR membuat investor juga harus mengevaluasi risiko atas investasi relatif yang membutuhkan instrumen penilaian lain seperti deviasi standar. Meskipun melalui berbagai macam tahap yang agak rumit tetapi kita harus tetap tenang dan tidak merasa ragu karena investasi saham merupakan investasi yang cukup aman dan minim resiko.
Kalau kamu sudah melakukan perhitungan yang matang dan mengetahui asal-usulnya dengan baik maka kamu tidak perlu terlalu khawatir.
Kelebihan CAGR
CAGR memiliki kelebihan seperti yang dijelaskan berikut ini:
Dapat digunakan untuk membandingkan investasi
Metode ini seringkali digunakan untuk membandingkan jenis instrumen investasi yang berbeda-beda karena jenis investasi saham dan reksadana biasanya memiliki return yang tidak sama pada beberapa tahun ke depan. Hal ini membuat perbandingan pendapatan dari kedua investasi ini akan sulit untuk diketahui tetapi metode ini akan membantu investor untuk mengetahui perbedaan return dari kedua investasi ini.
Melacak kinerja bisnis
Metode yang satu ini juga sangat berguna untuk mengetahui kinerja dari berbagai macam ukuran bisnis, pada satu atau beberapa perusahaan secara bersamaan. Contohnya, perusahaan ABC memiliki CAGR selama periode 5 tahun sebesar 1,82% tetapi nilai kepuasan pelanggannya pada periode yang sama hanya sebesar 0,58%. Metode analisis ini menunjukkan investor kekuatan dan kelemahan dari perusahaan yang mereka pilih.
Mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing
Metode yang satu ini akan membantu pemilik bisnis untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing.
Fakta CAGR
Berikut ini adalah beberapa fakta CAGR yang perlu kalian tahu:
- Angka dari CAGR suatu perusahaan tidak selalu memiliki hasil yang positif karena kalau kinerja perusahaan mengalami penurunan maka ekuitasnya juga akan menurun sehingga angkanya jadi negatif.
- Angka yang didapatkan dari perhitungan CR ini hanya bisa digunakan untuk dijadikan gambaran dalam memahami kinerja investasi serta juga bisa digunakan untuk membandingkan kinerja saham pada suatu emiten dengan emiten lain.
- Rumus dari perhitungan CAGR hanya bisa digunakan untuk investasi saham yang bisa menghasilkan bunga majemuk seperti reksadana dan saham.
- Kinerja perusahaan di masa lalu bisa berbeda dengan ada yang di masa sekarang serta masa depan sehingga terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan perusahaan mengalami penurunan kinerja.
CAGR vs Annualized Rate of Return
CAGR memiliki beberapa keuntungan dibandingkan metode lain dan lebih unggul daripada banyak metrik kinerja umum lainnya, karena mengambil penggandaan menjadi pertimbangan. Menggunakan, misalnya, pengembalian tahunan rata-rata (AAR) untuk mengukur pengembalian investasi, yang tidak memperhitungkan penggandaan, dapat memberikan hasil yang menyesatkan.
Berikut adalah contoh untuk menjelaskan mengapa Anda perlu memahami perbedaan antara rata-rata aritmatika dan geometri:
Katakanlah 3 tahun yang lalu, kita menginvestasikan $100 dalam investasi. Tahun pertama kami menghasilkan pengembalian sebesar 10%, tahun kedua negatif sebesar -20% dan tahun ketiga kami menghasilkan pengembalian positif sebesar 10%.
Untuk menghitung berapa banyak uang yang kita miliki setelah tahun ketiga berakhir, kita melakukan perhitungan berikut: $1001.10.8*1.10 = $ 96.8
Dalam kata lain, pengembalian kami negatif selama tiga tahun tersebut. Sekarang mari kita hitung CAGR dan pengembalian tahunan rata-rata (AAR) dari investasi yang sama:
CAGR: (96,8/100)^(1/3) -1 = -0,011
AAR: ((1,1+0,8+1,1)/3) – 1 = 0
Meskipun tingkat pengembalian rata-rata menunjukkan bahwa investasi kita kembali ke titik awal, CAGR menunjukkan bahwa investasi kita telah menyusut sekitar 1% per tahun. Alasan mengapa ada perbedaan adalah, seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa CAGR memperhitungkan penggandaan sementara pengembalian tahunan rata-rata tidak melakukannya. Itulah salah satu manfaat paling signifikan dari CAGR.
CAGR vs Absolute Return
Absolute return merupakan cara yang jauh lebih sederhana untuk mengukur total pengembalian. Tidak seperti CAGR, pengukuran ini tidak mempertimbangkan periode investasi, sehingga membuatnya jauh lebih sulit untuk membandingkan dua investasi yang berbeda satu sama lain. Misalnya, investasi yang menghasilkan 30% selama 30 tahun akan memiliki pengembalian absolut yang sama dengan investasi yang menghasilkan 30% dalam waktu 1 tahun.
Perbedaan CAGR dengan Growth Rate
Perbedaan utama dari CAGR dan growth rate adalah indikator yang satu ini mengasumsikan tingkat pertumbuhan diulang atau secara digabung, sedangkan growth rate tidak.
Banyak investor yang lebih memilih compounded annual growth rate karena sifat volatilitas pertumbuhan dari tahun ke tahun jadi lebih halus dan metode ini dibilang menjadi salah satu indikator yang paling tepat untuk mengevaluasi opsi investasi tetapi tetap tidak bisa digunakan untuk mengevaluasinya secara keseluruhan.
Investor bisa menggunakan alternatif investasi lain supaya bisa membandingkan hasil dari kedua perusahaan di periode waktu yang sama. Supaya investor bisa mengetahui risiko investasi relatif maka investor juga harus menggunakan metode pengukuran lain seperti standar deviasi.
Perbedaan CAGR dengan IRR
Pada dasarnya, CAGR dan IRR (internal rate of return) mungkin terlihat sama, tetapi ada perbedaan kritis yang sangat penting untuk dipahami. Meskipun IRR juga membantu Anda mengukur kinerja investasi Anda, ia jauh lebih fleksibel daripada CAGR. Selain itu, rumus compound annual growth rate cukup sederhana sehingga Anda dapat menghitungnya dengan tangan. Untuk proyek/investasi yang lebih rumit, IRR adalah alat evaluasi yang lebih sesuai.
Kontroversi CAGR
Anggap investasi awal adalah 100 juta Rupiah dengan return investasi saham selama 2 tahun sebesar 10% pada tahun 2019 dan -10% di tahun 2020 sehingga nilai investasi menjadi 99 juta di tahun 2020.
Perhitungan tersebut menunjukkan kalau pada tahun pertama, investor berhasil mendapatkan ritel sebesar 10% sehingga investasinya bertumbuh menjadi 110 juta tapi tahun berikutnya investor mengalami kerugian sebesar 10% sehingga nilai investasinya turun menjadi 99 juta.
Ini artinya investor mengalami penurunan modal investasi sebesar 1 juta rupiah. Kalau dilihat dari RoR maka sebenarnya investor berada pada titik impas karena untuk 10% dan rugi 10% sehingga rata-ratanya adalah 0% tetapi terjadi penurunan dari sisi CAGR.
Cara Analisis CAGR
Investor bisa menggunakan trend analysis untuk menganalisis CAGR. Caranya adalah dengan mengembalikan return investasi dari tahun ke tahun.
Ketika nilai investasi saham mengalami kenaikan sebesar 15%, 5%, 10%, dan 20%, serta nilai CAGR sebesar 12,4, maka investasi investor mengalami kenaikan sebesar 12,4%. Analisis CAGR juga bisa dilakukan dengan cara membandingkan return portofolio dengan return pasar.
Sebut saja CAGR dari ihsg adalah sebesar 2,5% sehingga ini artinya retur investasi saham menjadi jauh lebih besar daripada return pasar dan menunjukkan kalau portofolio saham memiliki kinerja yang baik.
Setelah beberapa informasi yang dapat kami berikan terkait dengan CAGR. Investor-investor pemula mungkin akan bertanya-tanya ‘ Apa itu CAGR?’ , tapi dengan membaca penjelasan yang sudah kami berikan di atas maka kamu tidak perlu kamu kebingungan lagi.
Kami harap informasi managemen aset yang kami berikan di atas bisa membantu investor pemula untuk mengetahui seberapa pentingnya metode perhitungan investasi yang satu ini sehingga bisa menghasilkan keputusan yang berujung pada keuntungan.