Siapa bilang kalau ibu rumah tangga tidak bisa membeli barang impian? Meski tidak memiliki penghasilan dan tanpa harus membebani suami, IRT juga bisa menabung. Sudah pernah mencoba tetapi selalu gagal dan alhasil uang tidak bisa tersimpan? Mungkin kamu perlu tips menabung ibu rumah tangga yang tepat.
Mendapatkan barang impian atau mewujudkan keinginan yang belum tercapai pastinya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang, tanpa terkecuali bagi ibu rumah tangga. Meski pendapatan hanya bersumber dari suami, tetapi kamu bisa mencoba menabung 2000 per hari atau dengan nominal yang lebih tinggi sesuai kemampuan masing-masing. Sebenarnya, caranya tergolong mudah namun perlu konsistensi dan keseriusan dalam melakukannya secara rutin.
Berikut adalah tips agar bisa menabung setiap hari di rumah yang Qoala bagikan khusus bagi para ibu rumah tangga:
1. Buat Anggaran Belanja Mingguan
Berapa banyak uang yang biasanya kamu habiskan untuk belanja harian, mingguan, atau bulanan? Untuk bisa menjawab hal tersebut, sebagian dari kamu mungkin cukup membuka catatan pengeluaran. Namun bagi sebagian lainnya perlu menghitung total pengeluaran terlebih dahulu.
Apabila kamu punya keinginan untuk menabung, mungkin cara menabung tanpa diketahui suami satu ini bisa kamu coba. Terlebih jika tujuan menabung adalah untuk keperluan keluarga misalnya mengganti kompor atau lemari es yang rusak. Bisa juga untuk membayar iuran sekolah anak yang harus dilunasi di akhir semester genap.
Cara ini sebenarnya tidak sesulit yang kalian bayangkan. Yang terpenting adalah niat dan konsistensi. Jika sebelumnya kamu selalu berbelanja tanpa adanya persiapan berupa anggaran dan budget, kini saatnya untuk mengubah kebiasaan.
Jadi, mulailah untuk selalu membuat anggaran belanja mingguan. Dengan begitu, pos pengeluaran tersebut akan semakin terarah. Sehingga kamu hanya akan membeli barang-barang yang diperlukan untuk kebutuhan satu minggu. Bila perlu, kamu bisa mencari item dengan harga yang lebih murah tanpa mengurangi kualitas yang diharapkan.
Anggaran belanja minggu bisa kamu buat sesederhana mungkin yaitu hanya dengan mencatat item apa saja yang harus dibeli untuk kebutuhan selama tujuh hari. Kemudian, tulis estimasi harga dan jumlahkan. Nah, jika ada selisih antara anggaran dengan budget, itulah nominal yang bisa kamu tabung. Cara ini bisa menjadi pilihan tabungan yang cocok untuk ibu rumah tangga. Terlebih, jika kamu sudah tahu kisaran harga untuk setiap item yang perlu kamu beli setiap minggunya.
Ulangi hal tersebut secara terus menerus hingga nantinya akan menjadi kebiasaan yang berbuah manis. Seiring dengan berjalannya waktu, kamu akan terbiasa dengan pengeluaran yang terencana sehingga bisa terhindar dari pemborosan atau membeli barang yang sebenarnya tidak penting. Jadi tidak perlu menabung di bank, punya giro, ataupun deposito ya.
2. Catat Pemasukan dan Pengeluaran dengan Detail
Seperti apa celengan ibu rumah tangga yang kamu punya? Celengan merupakan cara lain untuk menabung dengan menyisihkan sejumlah uang yang nantinya bisa dipergunakan untuk berbagai keperluan.
Apabila kamu perlu tips menabung ibu rumah tangga yang mudah, mulai sekarang pastikan untuk selalu membuat catatan pemasukan dan pengeluaran dengan detail.
Memang terkadang sulit untuk menahan diri untuk tidak berbelanja terlebih saat memiliki uang yang lebih entah tambahan dari suami atau pemasukan tambahan yang kamu hasilkan.
Menjadi ibu rumah tangga bukanlah sebuah batasan untuk tidak lagi menghasilkan uang. Di zaman sekarang ini, banyak ibu rumah tangga yang sukses menjalankan bisnis terlepas dari besar kecilnya uang yang mereka dapatkan.
Untuk kamu yang ingin tahu cara menabung atau menyimpan uang, pastikan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Bukan hanya yang bersumber dari pendapatan suami saja tetapi dari sumber lain. Misalnya, kamu begitu terampil dalam membuat kue dan mendapat pesanan, kamu juga bisa mencatat pendapatan tersebut.
Atau jika tiba-tiba ada kerabat atau tetangga yang membayar hutang yang sudah lama belum sanggup mereka lunasi sebelumnya, kamu juga bisa mencatatnya secara detail. Jangan ragu untuk menuliskan besaran uang yang kamu dapatkan. Begitu pula dengan berbagai pengeluaran, dimana kamu menghabiskan sejumlah uang untuk mendapatkan sesuatu yang diperlukan oleh keluarga.
3. Pisahkan Pos-pos Uang Sesuai Tujuannya
Tidak peduli seberapa sering kamu mencoba tips agar bisa menabung setiap hari di rumah, tetapi hasilnya selalu sama yaitu gagal. Dengan kata lain uang yang tadinya akan kamu simpan pada akhirnya harus keluar juga bahkan untuk keperluan tak terduga.
Untuk mensiasati hal tersebut, sebaiknya kamu juga merencanakan dana tak terduga yang nantinya akan dimasukkan ke dalam pos pengeluaran sesuai tujuannya.
Belanja mingguan bukan satu-satunya pengeluaran yang kamu lakukan. Artinya, kamu juga harus mengeluarkan uang untuk keperluan lain seperti transportasi suami dan anak-anak, biaya listrik, biaya air, dan lain sebagainya.
Agar keuangan lebih terencana, secara umum, kamu bisa memisahkan pos-pos uang sesuai tujuannya. Karena ini bukan kali pertama kamu mengeluarkan uang, itu artinya kamu sudah punya gambaran pengeluaran apa saja yang rutin dilakukan setiap bulan. Ini tentunya akan sangat membantu dalam menyusun anggaran serta mengelola pos keuangan.
Misalnya, untuk kebutuhan makan satu keluarga sebesar Rp 2 juta, transportasi suami Rp 500 ribu, biaya listrik Rp 200 ribu, dan lain sebagainya. Setelah mendapatkan uang bulanan dari suami, kamu bisa membuat pos pengeluaran. Caranya adalah dengan memisahkan uang sesuai tujuannya. Kamu bisa menggunakan amplop kosong yang sudah ditandai dengan jenis atau tujuan pengeluaran.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan dompet kekinian yang dirancang untuk membantu orang-orang dalam memisahkan uang berdasarkan kebutuhan. Biasanya dompet tersebut memiliki beberapa kantong yang mempermudah kamu dalam menyediakan uang untuk berbagai keperluan, termasuk untuk kebutuhan tak terduga.
4. Pisahkan Rekening Belanja dengan Tabungan
Punya rekening tabungan? Apakah kamu menggunakan rekening yang sama untuk menabung dan belanja? Jika demikian, mungkin akan sulit untuk mencapai tujuan menabung. Tidak jarang kita menjadi lebih konsumtif ketika melihat nominal saldo di rekening. Alhasil, tidak ada uang yang tersisa untuk ditabung.
Bahkan, bukan tidak mungkin kamu juga menggunakan uang yang sudah lama ditabung untuk berbelanja. Padahal item tersebut bukanlah yang kamu butuhkan melainkan yang kamu inginkan.
Untuk mengatasi permasalahan yang tak kunjung selesai seperti kasus di atas, ini adalah alasan yang tepat bagi kamu untuk memiliki rekening tabungan dan belanja secara terpisah.
Karena sebelumnya sudah membuat anggaran belanja baik harian, mingguan, maupun bulanan, artinya kamu tahu berapa banyak nominal untuk kebutuhan belanja. Ditambah dengan pos-pos uang yang sudah dibuat, kamu punya estimasi total uang yang diperlukan untuk pengeluaran selama sebulan.
Nominal tersebut kemudian kamu pindahkan ke rekening belanja agar tidak menyatu dengan rekening tabungan. Jadi, apabila saldo untuk pengeluaran sudah tidak tersedia karena semua pos sudah terpenuhi, kamu akan lebih bisa mengontrol diri. Pada akhirnya, tidak akan ada kegiatan menghamburkan uang. Meski dengan nominal kecil sekalipun, menghamburkan uang untuk hal yang tidak perlu akan berpengaruh dalam membentuk pola dan kebiasaan yang mungkin membuat kamu menjadi boros.
5. Simpan Uang Receh Sisa Belanja
Meski sudah memiliki anggaran belanja yang jelas setiap minggunya, bukan berarti kamu tidak bisa menghemat uang. Bahkan kamu bisa menabung cara unik yaitu dengan mengumpulkan dan kemudian menyimpan uang receh sisa belanja.
Harga barang yang turun atau beberapa item yang tidak perlu kamu beli karena persediaan masih ada tentunya akan menguntungkan. Itu artinya, kamu berpeluang mendapatkan sisa uang belanja. Meski dalam bentuk recehan, kamu tetap bisa menabung uang tersebut. Jadi, kamu bisa menambah jumlah tabungan dari uang tersebut.
Untuk uang koin, kamu bisa menyediakan toples atau celengan. Akan lebih menyenangkan jika setiap toples atau celengan kamu labeli dengan “uang sisa belanja” yang nantinya bisa kamu bongkar dalam jangka waktu tertentu. Hal serupa juga bisa kamu lakukan untuk uang receh kertas. Memisahkan uang receh koin dan kertas akan mempermudah dalam menghitung hasil tabungan di kemudian hari.
Jika ingin mengetahui berapa banyak uang yang sudah tersimpan tanpa harus menghitungnya berulang kali, sediakan catatan. Setiap kali menyimpan uang receh sisa belanja, catat dan kemudian jumlahkan dengan nominal yang sudah ada. Lakukan hal tersebut berulang kali hingga kamu merasa sudah waktunya untuk membongkarnya baik untuk digunakan untuk kebutuhan maupun untuk disimpan ke rekening tabungan yang sudah ada.
6. Bijak saat Berbelanja
Beruntunglah jika kamu sudah terbiasa memisahkan kebutuhan dan keinginan. Namun, jika selama ini kamu masih dengan kebiasaan yang tidak bijak yaitu mengeluarkan uang semaunya saja bahkan untuk membeli barang-barang yang tidak begitu bermanfaat, bagaimana cara menabung 10 juta dalam 3 bulan?
Agar termotivasi untuk menabung, coba atur tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, membeli perabot rumah tangga baru karena yang ada sudah tidak layak digunakan. Atau ingin membelikan tas baru untuk anak agar lebih semangat belajar dan sebagai ganti tas yang sudah mulai rusak.
Setelah memiliki motivasi dan tujuan menabung, kamu bisa merubah kebiasaan dengan cara berbelanja dengan lebih bijak. Tidak perlu harus langsung melakukan perubahan yang besar, tetapi mulailah secara perlahan. Seiring dengan berjalannya waktu, kamu akan terbiasa dengan kebiasaan tersebut. Sehingga akan menyadari betapa pentingnya bijak dalam berbelanja, buka hanya mengikuti keinginan semata.
7. Rajin Cari Promo dan Diskon
Rasanya tidak ada manusia di dunia ini yang tidak suka dengan promo dan diskon terlebih jika kondisi keuangan masih pas-pasan. Mencari promo dan diskon bisa menjadi cara berhemat untuk ibu rumah tangga tanpa harus mengorbankan salah satu dari pos pengeluaran yang ada.
Dengan adanya promo dan diskon, tentunya kamu bisa tetap berbelanja namun dengan mengeluarkan uang yang lebih sedikit dari yang seharusnya. Semakin banyak yang didapatkan, semakin besar pula jumlah yang yang bisa kamu tabung.
Namun kamu tetap harus mempertimbangkan apakah barang-barang promo tersebut adalah barang-barang yang ada di daftar belanja atau anggaran belanja. Jika tidak, alih-alih menghemat uang, kamu malah menghabiskan lebih banyak uang. Pada akhirnya, kamu tidak menyisihkan uang sama sekali melainkan membuat pengeluaran semakin membengkak.
8. Hindari Berhutang
Meski bisa menjadi solusi terutama bagi yang sedang tidak memiliki uang namun harus memenuhi kebutuhan tertentu, hutang tetaplah hutang. Artinya, kamu memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan atau membayarnya, terlebih jika ternyata kamu berhutang ke lembaga keuangan yang menyertakan bunga untuk setiap pinjaman yang diajukan nasabah.
Meski dalam jumlah sedikit, hutang bisa menjadi sumber masalah dan penyakit dalam keuangan keluarga. Jika biasanya kamu sudah mengatur estimasi pengeluaran untuk setiap pos, lantas kemudian harus mengurangi uang karena harus membayar hutang. Alhasil, beberapa pos menjadi cacat dan tidak bisa memenuhi kebutuhan seperti biasanya.
Jadi, apabila kamu sedang menerapkan cara menabung 2 juta dalam sebulan, sebisa mungkin hindari berhutang. Terlebih jika alasannya adalah untuk bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan dan merasa mampu untuk membayarnya di kemudian hari. Padahal, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Bukankah lebih baik mencegah dan berjaga-jaga agar kondisi keuangan tidak terganggu nantinya?
9. Ikut Arisan
Arisan berarti seseorang memiliki kewajiban untuk membayar sejumlah uang setiap bulannya dalam jangka waktu tertentu dengan nominal yang ditentukan. Meski mengharuskan kamu untuk mengeluarkan uang, tetapi arisan bisa menjadi alternatif bagi kamu yang sulit untuk menabung. Kalaupun sudah terbiasa menabung, tidak ada salahnya untuk ikut arisan agar bisa mendapatkan uang dalam waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan, misalnya merenovasi kamar mandi atau lainnya.
Apabila ingin coba ikut arisan, pastikan terlebih dahulu berapa uang yang akan didapatkan. Dengan begitu, kamu bisa tahu berapa besar uang yang harus dikeluarkan setiap minggu atau bulan untuk membayar arisan.
Tidak hanya itu, kamu juga harus memastikan kalau uang untuk bayar arisan tidak akan mengganggu pos pengeluaran lain yang jauh lebih penting. Jika memang ada anggaran, kamu bisa mulai membuat pos pengeluaran untuk arisan. Bisa juga kamu siasati dengan membagi persentase menabung dari uang yang bisa kamu tabung. Misalnya, jika biasanya kamu menabung seratus persen setiap bulannya secara rutin, kini kamu bisa anggarkan 80 persen untuk tabungan dan 20 persen untuk arisan.
Namun, untuk menghindari risiko tidak kembalinya uang yang dikeluarkan, pilih tim atau teman arisan yang bisa dipercaya. Tidak sedikit kasus arisan dimana salah satu anggotanya tidak membayar kewajibannya setelah mendapatkan giliran untuk mendapatkan uang. Hal tersebut tentunya akan merugikan anggota lainnya.
Sebenarnya, arisan tidak harus selalu berbentuk uang. Saat ini, bahkan banyak orang yang bergabung dengan arisan barang yang bisa mereka pilih sesuai kebutuhan seperti meja makan, lemari, tempat tidur, dan lain sebagainya. Tentunya hal tersebut bisa menjadi solusi agar bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan namun belum sanggup untuk membelinya secara langsung secara cash dengan jumlah uang yang cukup besar.
10. Hindari Pengeluaran yang Mendadak
Tips berhemat dan menabung yang terakhir adalah dengan menghindari pengeluaran mendadak. Selain kebutuhan rumah tangga, seberapa sering kamu harus mengeluarkan uang untuk keperluan mendadak? Meski hal tersebu tidak bisa dihindari karena tidak ada prediksi akan hari esok, tetapi kamu tetap bisa bijak dalam membelanjakan uang.
Pengeluaran mendadak yang bisa kamu hindari diantaranya adalah membeli item atau barang yang ternyata masih tersedia di rumah. Artinya, kamu masih memiliki stok yang bisa mencukup untuk beberapa hari hingga waktunya belanja mingguan atau bulan. Meski item tersebut bisa kamu dapatkan dengan adanya promo atau diskon, sebaiknya hindari pengeluaran semacam ini.
Itulah beberapa tips menabung ibu rumah tangga yang bisa kamu coba. Bahkan tidak ada batasan minimal penghasilan untuk menjalankan cara tersebut. Dengan kata lain, setiap ibu rumah tangga bisa mencoba cara yang dibagikan di atas berapapun jumlah pendapatan keluarga yang mereka dapatkan.
Bukankah kunci dari menabung adalah sabar dan konsisten? Apabila perlu artikel lain seputar tips keuangan dan juga seperti tips menabung ibu rumah tangga, jangan ragu untuk mengandalkan Qoala blog.