Tak bisa dipungkiri, seiring berkembangnya zaman biaya pendidikan semakin tinggi. Hal ini menjadikan salah satu hal yang perlu dipersiapkan oleh orang tua di masa depan untuk buah hatinya yaitu biaya pendidikan anak dimulai dari jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Meski pemerintah juga sudah memberikan jaminan pendidikan gratis untuk pendidikan dasar, orang tua masih tetap harus menyiapkan dana pribadi untuk TK atau prasekolah.
Tentunya sebagai orang tua, menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka mungkin ingin anak-anaknya menimba ilmu di sekolah swasta yang menawarkan fasilitas dan pengajaran canggih atau kuliah di perguruan tinggi swasta dengan jurusan tertentu. Namun, tidak semua orang tua memiliki kemampuan finansial lebih mapan.
Hal ini disebabkan banyaknya orang tua yang terlambat atau menunda persiapan pendidikan anak-anak mereka di tengah inflasi pendidikan yang terus meningkat. Perlu diketahui bahwa rata-rata biaya pendidikan di Indonesia naik 15% hingga 20% per tahun. Sebagai solusinya, orang tua harus merencanakan sedini mungkin pendidikan anak, sehingga masa depan anak-anak bisa terjamin. Jaminan ini juga meliputi berbagai jenis produk rencana pendidikan, termasuk tabungan, investasi, maupun proteksi pendidikan.
Sebelum mulai merencanakan masa depan pendidikan anak-anak, ada hal penting yang harus diketahui. Sebenarnya apa itu perencanaan pendidikan? Apakah dengan membuat perencanaan pendidikan, maka masa depannya akan lebih baik? Jika masih bingung dan belum punya bayangan soal perencanaan pendidikan, berikut Qoala akan membantu memberikan penjelasannya lebih lengkap.
Pengertian Perencanaan Pendidikan
Sederhananya, perencanaan pendidikan adalah proses menetapkan keputusan yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai, sumber-sumber yang akan diberdayakan, dan teknik atau metode yang dipilih secara tepat untuk melaksanakan tindakan selama kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan bermutu. Selain itu, perencanaan pendidikan juga dianggap suatu proses yang penting sebelum melakukan sesuatu dan menjadi penentu sekaligus memberi arah terhadap perncapaian tujuan pendidikan dengan menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta-fakta, imajinasi dan asumsi-asumsi tentang perkembangan pendidikan masa depan.
Jika ditelusuri lebih dalam terkait definisinya, perencanaan adalah suatu proses, suatu aktivitas. Sedangkan plan (rencana) adalah suatu kewajiban atau perbuatan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil tertentu, merupakan pedoman ke arah mana organisasi (pendidikan) tersebut akan bergerak. Pandangan lain juga menganggap bahwa perencanaan disebut sebagai kumpulan daripada keputusan-keputusan yang telah disepakati, karena di dalamnya mengandung beberapa peraturan dalam penggunaan waktu, sumberdaya yang dimiliki, dan upaya untuk mewujudkan apa yang ingin kita capai, menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, karena rencana adalah dasar pengendalian. Singkatnya, perencanaan adalah proses yang tidak berakhir bila rencana itu telah ditetapkan. Perencanaan dibutuhkan di semua tingkatan dan mempunyai dampak potensial terhadap suksesnya organisasi termasuk organisasi bidang pendidikan.
Dari beberapa pandangan para ahli perencanaan seperti disebutkan di atas, pengertian perencanaan mengandung enam pokok pikiran, antara lain:
- Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
- Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
- Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan suatu usaha-usaha.
- Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beraneka ragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
- Pemilihan alternatif yang paling baik, dalam arti yang mempunyai efektivitas dan efisiensi yang paling tinggi, perlu dilakukan.
- Alternatif yang dipilih itu harus dirinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan.
Secara konsepnya, perencanaan pendidikan itu sendiri sangat ditentukan oleh cara, sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga yang terlihat dalam hal ini terdapat banyak komponen yang ikut memproses di dalamnya. Adapun komponen-komponen yang ikut serta dalam proses ini, diantaranya:
- Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam rangka kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan.
- Masalah strategi adalah termasuk penanganan kebijakan (policy) secara operasional yang akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. Maka ketepatan pelaksanaan dari perencanaan pendidikan.
Dalam menetapkan perencanaan pendidikan itu sendiri secara garis besar memiliki keuntungan dari pentingnya perencanaan pendidikan. Seperti diketahui, dengan melakukan perencanaan pendidikan baik bagi orang tua maupun para pelaku pengembangan pendidikan dapat memberikan bimbingan arah bagaimana perencanaan pendidikan dapat dijalankan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan agar tidak melenceng, yang mana tujuan perencanaan pendidikan merupakan orientasi tujuan yang akan dicapai.
Pentingnya perencanaan pendidikan juga berfungsi sebagai sebuah bentuk antisipasi terlebih dahulu terhadap hambatan atau risiko yang akan dialami pada saat perencanaan pendidikan diimplementasikan secara nyata, dengan mengetahui itu maka orang tua maupun para pelaku pengembangan pendidikan sudah mempersiapkan solusi yang terbaik terhadap risiko yang akan dialami atau pun dapat meminimalisir risiko yang akan diterima nanti sehingga tujuan dari perencanaan dapat dicapai dengan maksimal.
Perencanaan Pendidikan Menurut Para Ahli
Sebelum melangkah lebih jauh memahami perencanaan pendidikan menurut para ahli, berikut terdapat beragam definisi perencanaan menurut beberapa ahli, antara lain:
- Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa planning may be defined as the process by which a manager sets objectives, assesses the future, and develops a course of action designed to accomplish these objectives. Maksudnya adalah bahwa seorang pimpinan membuat tujuan yang harus dicapai, pengembangan dan melakukan sesuatu yang telah disusun sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
- T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
- Plato juga mengatakan bahwa Planning is The beginning is the most important part of the work. Perencanaan merupakan awalan dari setiap pekerjaan yang akan dilakukan.
- Abdulrachman (1973) berpendapat bahwa perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
- Siagian (1994) mengungkap bahwa perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
- Terry (1975) juga beranggapan bahwa perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
- Sedangkan Hadari Nawawi (1983:16) menyatakan bahwa perencanaan merupakan langkah menyusun penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
- Garth N. Jone juga ikut menyatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses. Proses pemilihan dan pengembangan dari suatu tindakan yang paling baik atau menguntungkan untuk mencapai tujuan tertentu.
- Mc. Farland menyatakan bahwa perencanaan sebagai suatu fungsi manajemen. Seorang pimpinan dapat mempengaruhi bawahannya untuk melakukan perubahan terhadap tujuan yang harus dicapai dalam waktu tertentu.
- Terakhir, W.H. Newman berpendapat bahwa perencanaan adalah keputusan yang akan dikerjakan untuk waktu yang akan datang atau rencana yang diproyeksikan dalam suatu tindakan.
Beberapa pendapat di atas telah memberikan definisi perencanaan menurut sudut pandang yang berbeda. Hal tersebut dapat membuat suatu kesimpulan bahwa perencanaan ternyata tidak terlepas dari suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai, sehingga perencanaan merupakan suatu proses penentuan tujuan yang diharapkan dengan cara-cara konkrit untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan tersebut.
Sementara itu, definisi pendidikan itu sendiri menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
- Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
- John Dewey mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
- Sedangkan Prof. Richey dalam bukunya ‘Planning for teaching, an Introduction to Education’ menjelaskan Istilah ‘Pendidikan’ berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga masyarakat yang baru (generasi baru) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat.
- Edgar Dalle berpendapat bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
- M.J. Longeveled berpendapat bahwa Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
- Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H-143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.
- Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2002:263) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.
- UU RI No. 20 Tahun 2003 (tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
- Soekidjo Notoatmodjo (2003:16) juga beranggapan bahwa pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
- Elisa dkk (2001) menyatakan bahwa pendidikan luas dikenal di masyarakat adalah pendidikan dalam arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh peserta didik melalui pendidik dan biasanya dilakukan pada suatu lembaga atau institusi.
Secara keseluruhan pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli lebih mengacu pada sebuah usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk dapat mengetahui dan memperoleh ilmu pengetahuan, baik dari pendidikan formal, nonformal maupun pendidikan informal.
Selanjutnya, setelah memahami makna dari perencanaan dan pendidikan, lalu apa itu perencanaan pendidikan menurut beberapa ahli? Berikut penjelasan lengkapnya.
- Depdiknas (2006) mendefinisikan perencanaan pendidikan sebagai suatu proses penyusunan gambaran kegiatan pendidikan di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan/tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pada definisi tersebut dinyatakan bahwa perencanaan ditujukan untuk merubah masa depan. Masa depan pendidikan yang diinginkan adalah pendidikan berkualitas yang disiasati secara terstruktur dan terprogram melalui perencanaan sejak awal hingga masa depan bukanlah hasil dari kebetulan semata.
- Sedangkan Endang Sunarya, (2000:1) mendefinisikan bahwa perencanaan pendidikan merupakan proses perumusan kebijakan dan instrumen sekaligus juga teknik penentuan prioritas, dan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan secara nasional sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan secara nasional
- Albert Waterston (1975) menganggap bahwa perencanaan pendidikan merupakan suatu bentuk investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan yang didasarkan pada pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.
- Guruge (1972) juga berpendapat bahwa perencanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan.
- Beeby, C.E., mengartikan perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik untuk mengembangkan potensi sistem pendidikan nasional memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh sistem tersebut.
- Coombs (1982) berpendapatan bahwa perencanaan pendidikan adalah kegiatan rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien.
- Y. Dror (1975) mengartikan perencanaan pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara-cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan sosial secara menyeluruh dari suatu negara.
- Don Adam (1975) mendefinisikan perencanaan pendidikan merupakan suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan di masa depan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dengan cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan sosial secara menyeluruh dari suatu negara.
- Prof. Dr. Yusuf Enoch juga berpendapat bahwa perencanaan pendidikan adalah suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternatif keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara.
- Terakhir Engkoswaran dan Komariah (2010:132) mendefinisikan perencanaan pendidikan sebagai suatu proses menetapkan keputusan yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai, sumber-sumber yang akan diberdayakan, teknik atau metode yang dipilih secara tepat untuk melaksanakan tindakan yang telah disusun sehingga pelaksanaannya dapat secara efektif dan efisien.
Tujuan Perencanaan Pendidikan
Menurut (Dahana, OP and Bhatnagar, OP. 1980; Banghart, F.W and Trull, A. 1990) terdapat beberapa tujuan perencanaan pendidikan diantaranya:
- Untuk mengetahui standar pengawasan pola perilaku pelaksana pendidikan, yaitu untuk menyesuaikan antara pelaksanaan atau tindakan pemimpin dan anggota organisasi pendidikan dengan program atau perencanaan yang telah disusun. Dengan standar yang telah ditetapkan dapat dinilai sejauh mana perencanaan pendidikan telah dilaksanakan dan apa saja yang perlu lebih diperbaiki.
- Untuk mengetahui kapan pelaksanaan perencanaan pendidikan itu diberlakukan dan bagaimana proses penyelesaian suatu kegiatan layanan pendidikan. Perencanaan pendidikan memberikan secara jelas waktu yang tepat dalam melaksanakan perencanaan pendidikan dapat diterapkan dengan pertimbangan banyak hal pendukungnya agar dapat tercapai dengan baik. Kemudian juga dijelaskan bagaimana tahapan atau langkah yang sistematis yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan pendidikan seperti dengan cara memperhatikan kemajuan Teknologi Informasi, jumlah penduduk yang terus meningkat dan kebutuhan dunia kerja saat ini.
- Untuk mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya) dalam pelaksanaan program atau perencanaan pendidikan, baik aspek kualitas maupun kuantitasnya, dan baik menyangkut aspek akademik-non akademik. Perencanaan pendidikan juga berfungsi dalam menetapkan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan perencanaan pendidikan dengan menempatkan seseorang dengan keahlian dan komposisi yang dimiliki sehingga tidak terjadi salah penempatan posisi yang tidak sesuai dengan keahlian seseorang, dengan tujuan agar semua pihak dapat menjalankan tugas atau fungsinya masing-masing dengan baik sehingga tujuan perencanaan pendidikan dapat tercapai ke arah yang baik.
Cara Membuat Perencanaan Pendidikan
Jika diimplementasikan terhadap perencanaan pendidikan yang perlu dibuat oleh para orang tua, pastinya tidak jauh dari perencanaan pendidikan anak-anaknya terkait sekolah dan biayanya. Tentunya sebelum menentukan sekolah dan biayanya, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
Menentukan Instansi Pendidikan
Orang tua mana yang tak ingin melihat anaknya bersekolah atau berkuliah di kampus favorit? Oleh sebab itu, sebagai orang tua harus membuat daftar instansi berupa sekolah atau kampus dalam perencanaan pendidikan anak. Prinsip perencanaan pendidikan sejatinya untuk memberikan akses pendidikan terbaik bagi anak, maka tidak ada salahnya untuk menentukan instansi pendidikan yang bakal mereka tempuh sejak awal.
Namun, orang tua juga harus tetap memberikan kebebasan bagi mereka untuk memilih. Jangan terlalu fanatik terhadap suatu lembaga pendidikan. Pasalnya, pendidikan yang berhasil tentu berasal dari minat dan bakat sang anak.
Menyusun Anggaran Pendidikan
Tak bisa dipungkiri jika biaya pendidikan menjadi unsur penting dan utama dalam tujuan perencanaan pendidikan. Setidaknya saat menentukan anggaran pendidikan, sebagai orang tua bisa membuat estimasi awal mengenai berapa besaran biaya akan dikeluarkan.
Dari estimasi tersebut, orang tua lebih mudah untuk memperkirakan pengeluaran pendidikan hingga menentukan sumber pendanaannya. Jangan lupa juga untuk memperkirakan kemungkinan inflasi atau perubahan biaya pendidikan di masa yang akan datang.
Menyiapkan Dana Pendidikan
Setelah menentukan anggaran, dan mendapat gambarannya, ada baiknya orang tua tentu harus menyiapkan dana pendidikan. Dana pendidikan adalah seluruh pengeluaran atau sumber daya (input) baik berupa barang maupun berupa uang yang ditujukan untuk menunjang pencapain keberhasilan pendidikan anak.
Banyak cara yang bisa dilakukan kita sebagai orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan. Salah satu yang paling efektif adalah dengan membuka tabungan pendidikan anak. Dengan cara ini, orang tua lebih mudah untuk mengalokasikan biaya pendidikan jangka pendek maupun jangka panjang.
Selain dalam bentuk uang, orang tua juga bisa berinvestasi dalam bentuk tabungan emas, mengikuti program asuransi pendidikan, maupun mendaftar reksadana yang suatu saat bisa diambil sesuai kebutuhan.
Mengawasi Rencana Pendidikan
Pastinya, jika semua rencana pendidikan sudah dilalui, ada baiknya jika kita sebagai orang tua membuat sistem pengelolaan dana pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengawasi agar rencana pendidikan yang sudah disepakati sejak awal terlaksana sesuai harapan. Jangan sampai dana pendidikan yang sudah diinvestasikan digunakan untuk keperluan lain di luar tujuan perencanaan pendidikan.
Memberikan proteksi berupa asuransi pendidikan
Pilihan lain dari tabungan pendidikan anak adalah asuransi pendidikan, sebab memiliki batasan waktu untuk mencairkan dana pendidikan anak. Uang itu bisa dicairkan jika anak nanti ingin masuk SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Jika menggunakan asuransi pendidikan, maka kita sebagai orang tua bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Namun, yang perlu diwaspadai akan dikenakan sanksi memutuskan untuk menarik dana pendidikan sebelum tanggal jatuh tempo.
Gunakan asuransi kesehatan untuk melindungi keuangan
Sebagai pencari nafkah, asuransi kesehatan harus dimiliki mengingat biaya kesehatan terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut survei Willis Towers Watson, kenaikan biaya kesehatan secara gross di Indonesia berkisar antara 10% hingga 11% per tahun.
Jika sebagai orang tua kurang beruntung tidak mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari tempat kerja, maka bisa mengandalkan BPJS Kesehatan tanpa disertai asuransi swasta tambahan.
Tentunya, BPJS dan asuransi swasta bisa saling melengkapi dalam mengamankan keuangan pendidikan untuk anak-anak jika terjadi situasi yang tidak terduga. Akan tetapi, tidak semua penyakit ditanggung oleh asuransi kesehatan seperti BPJS, tetapi asuransi akan menawarkan fleksibilitas dalam proses pengobatan dan pemilihan rumah sakit.
Pastikan jumlah pertanggungan asuransi jiwa bisa menutupi biaya pendidikan
Sebagai pencari nafkah, sebagai orang tua perlu memastikan paket asuransi kesehatan yang dilengkapi dengan asuransi jiwa. Apabila sesuatu terjadi saat masih menghidupi anak-anak, maka bisa dipastikan dapat terlindungi secara finansial.
Hal ini tergantung pada jumlah uang pertanggungan. Pembayaran yang diterima anak-anak juga dapat memungkinkan mereka untuk melunasi hipotek atau utang, serta mengamankan masa depan keuangan mereka dengan menyediakan biaya masa depan dalam jangka pendek, seperti biaya pendidikan.
Hal di atas adalah beberapa pertimbangan ketika merencanakan pengumpulan biaya pendidikan yang efektif untuk anak-anak. Selain menghemat uang untuk dana pendidikan anak, sebagai orang tua harus memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sebagai prioritas. Agar lebih mudah memilih dan mencari asuransi pendidikan yang sesuai, maka bisa langsung mengunjungi Qoala App atau Qoala Blog.