Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa budidaya ikan lele amat menguntungkan karena perawatannya mudah dan pakannya juga murah. Membudidayakan ikan lele semakin efisien dengan media kolam terpal sehingga tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Namun, sebenarnya, bagaimana cara budidaya ikan lele yang tepat? Yuk, simak pembahasan Qoala kali ini yang bisa kamu ikuti juga untuk ide bisnis atau usaha rintisan kamu!
Kandungan gizi ikan lele juga tidak kalah dengan ikan laut karena dibutuhkan oleh tubuh manusia. Malah harganya lebih terjangkau sehingga kudapan berbahan lele amat populer di kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Biaya budidaya ikan lele juga terjangkau dan tidak kalah dengan ikan nila atau ikan mas karena tidak sampai lebih dari RP10 juta. Sementara keuntungan yang didapat bisa sangat menggiurkan karena dananya cepat balik modal. Keuntungan yang didapat bisa digunakan untuk berbagai keperluan bisa untuk ditabung, mengembangkan bisnis, sampai mempersiapkan masa depan dengan membeli asuransi untuk memproteksi keuangan kamu.
Keuntungan Budidaya Ikan Lele
Ternak lele bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk pemula sekalipun. Asal sudah mengetahui caranya, kamu bisa mendapatkan banyak keuntungan. Berikut berbagai keuntungan ternak lele yang bisa kamu pertimbangkan
1. Pangsa pasarnya luas
Ikan lele termasuk ikan yang paling laris bila dibanding ikan air tawar lain seperti ikan mas dan nila. Salah satu pertimbangannya adalah karena harganya murah dan kandungan gizinya juga bagus untuk tubuh. Lele juga mudah diolah menjadi berbagai olahan makanan yang nikmat dan murah meriah. Lihat saja sajian pecel lele di pinggir jalan sampai restoran.
2. Daya tahan lele lebih kuat
Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa ikan lele tergolong yang paling kuat terhadap penyakit,karena tubuhnya selalu dilindungi oleh lendir. Jadi kamu akan jarang melihat lele mati secara tiba-tiba di kolam.
Selain itu, lele juga bisa hidup dalam berbagai kondisi air, termasuk di air yang keruh sekalipun. Karena resiko kematian lele rendah, tentunya potensi kerugian juga minim.
3. Perawatan tergolong mudah
Keuntungan budidaya ikan lele lainnya, ikan ini bisa hidup di mana saja sehingga kamu tidak perlu repot memikirkan perawatannya. Cukup dengan kolam keruh yang dibuat dari terpal, semen, atau kolam tanah sekalipun. Asalkan pemberian makannya terjamin, lele akan terus bertahan hidup sampai panen.
4. Harga benih yang murah
Kamu bisa membeli benih lele sebelum membudidayakannya. Keuntungannya dibanding ternak hewan-hewan lainnya, harga benih lele terbilang murah yakni Rp1 juta untuk 1000 ekor dan ukurannya relatif, mulai dari 5-7 cm. Selain itu budidaya ikan lele di bioflok, ember, atau di kolam terpal, juga menguntungkan dibanding ternak ikan bawal, gurame, dan nila, karena harga benihnya dan cara perawatannya lebih mahal.
5. Masa panen yang cepat
Ikan lele tidak butuh waktu lama untuk dipanen. Dalam waktu tiga bulan, kamu sudah bisa mendapatkan ikan berukuran besar untuk dijual. Karena masa panennya cepat, tentu perputaran uangmu juga bakalan cepat. Kamu bisa menyebar benih lagi sebelum panen usai supaya bisa lebih cepat perputaran uangnya.
Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Ikan lele bisa ditanam di beberapa media seperti kolam tanah, kolam semen, atau kolam terpal. Kolam terpal menjadi medium yang paling digemari karena pembuatannya yang lebih murah dibanding kolam semen atau tanah. Selain itu menggunakan kolam terpal juga mudah karena kamu cukup menyiapkan lahan, kolam terpalnya, tebar benih, perawatan, lalu panen. Berikut cara budidaya ikan lele di kolam terpal bagi pemula yang bisa kamu coba:
1. Siapkan lahan
Pertama, kamu butuh lahan yang cukup luas untuk dijadikan sebagai kolam lele. Bisa di halaman belakang rumah, atau menyewa tanah kosong untuk meletakkan kolam-kolam terpal yang akan digunakan sebagai medianya.
2. Siapkan kolam terpal
Cara budidaya ikan lele di kolam terpal selanjutnya dengan menyiapkan terpalnya untuk dijadikan kolam. Bentuk terpal menjadi persegi panjang atau lingkaran, tapi tetap berdiri tegak. Gunakan ganjalan menggunakan besi, atau susunan batu bata sampai membentuk sebuah kolam dan bisa diisi dengan air.
3. Isi kolam dengan air
Isi kolam terpal dengan air setinggi sekitar 30 centimeter. Biarkan air itu selama satu minggu sampai kolam tumbuh lumut dan fitoplankton. Setelah itu, kamu bisa mengisi dengan air lagi sampai setinggi 80 centimeter.
4. Penebaran benih
Sebar benih ke dalam kolam dan pastikan kamu membeli benih yang berkualitas. Ciri-cirinya yakni gerakannya gesit dan warnanya lebih mengkilap. Selain itu, cara menebarnya juga bukan dengan langsung menceburkan secara berbarengan. Namun secara perlahan-lahan, dengan memasukkan beberapa benih dulu ke dalam ember, lalu letakkan ember ke dalam kolam. Biarkan benih keluar ember sendirinya.
Lakukan cara ini dengan memberi jeda setiap 30 menit sekali dalam melepaskan bibit. Usahakan penebaran benih dilakukan pada pagi hari atau malam hari karena pada waktu itu suhu air sejuk dan biak untuk benih lele.
5. Perawatan ikan
Pakan yang bagus untuk ternak lele adalah pelet 781-1 dan kamu bisa menebar pelet setiap tiga hari sekali, jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Perhatikan pula volume air di kolam dan disesuaikan dengan umur dan ukuran lele. Pada bulan pertama, ketinggian air dianjurkan 20 centimeter, lalu pada bulan kedua 40 centimeter, dan bulan ketiga naik menjadi 80 centimeter.
6. Masa panen
Bila sudah memasuki tiga bulan dan warna air yang tadinya hijau lumut menjadi merah, itu tandanya ikan lele siap dipanen. Kamu bisa menyeroknya menggunakan jaring besar dan siap untuk dipasarkan ke konsumen. Cara budidaya ikan lele kolam terpal bagi pemula
Cara Budidaya Ikan Lele dengan Media Bioflok
Selain cara budidaya ikan lele di kolam terpal, kamu juga bisa mencoba ternak lele bioflok. Keunggulan dari kolam bioflok adalah di bagian bawah kolam terdapat sebuah pipa yang bertugas untuk menyedot kotoran itu. Sistem ini tidak hanya untuk budidaya ikan nila maupun ikan mas saja.
Sistem bioflok memanfaatkan aktivitas mikroorganisme/bakteri pembentuk gumpalan/flok yang bisa menghasilkan pakan untuk ternak lele itu sendiri. Cara ini akan menghemat biaya sekaligus menambah konsumsi pakan lele. Berikut cara yang bisa kamu coba.
1. Membuat kolam
Beternak lele dengan sistem Bioflok biasanya menggunakan kolam berbentuk bulat yang terbuat dari terpal. Jenis kolam ini dinilai lebih praktis dan dapat menghemat tempat dan biasanya berdiameter 3 meter dan bisa menampung sampai 3 ribu ekor lele.
Pada dasar kolam terdapat pipa yang akan berfungsi sebagai jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Tentunya proses pembuangan kotoran lele harus diikuti dengan penambahan air sehingga kolam tidak akan mengering. Selanjutnya kotoran yang dikeluarkan bisa digunakan sebagai pupuk organik dan sumber pakan bagi lele itu.
2. Pasokan air
Ketinggian air juga patut diperhatikan dan yang ideal sebanyak 80-100 cm. Pada hari kedua setelah diisi air, kamu perlu memasukkan probiotik 5 ml/m3. Selanjutnya pada hari ketiga, masukkan probiotik molase 250 ml/m3 dan pada malam harinya, taburkan dolomite 150-200 gram/m3. Kamu juga harus mengetahui perbedaan antara probiotik dan prebiotik seperti di bawah ini:
- Probiotik: jenis bakteri yang bersifat baik dan berfungsi sebagai bahan pakan lele
- Prebiotik: makanan untuk probiotik
3. Menyebar benih ikan lele
Setelah mencampurkan air dan dengan larutan di atas, kamu bisa menunggu selama 7-10 hari sebelum menaburkan benih ikan lele. Kamu harus menyiapkan benih ikan lele yang unggul. Kamu bisa menambahkan prebiotik 5 ml/m3 keesokan harinya setelah penebaran selesai.
4. Perawatan
Sebelum lele mencapai panjang 12 cm, kamu bisa memasukkan ragi tempe 1 sdm/m3, ragi tape 2 butir/m3, probiotik sebanyak 5 ml/m3, dan air dolomite 200-300 gram/m3 setiap 10 harinya.
Bila ukuran lele sudah melebihi panjang itu, kamu bisa memberikan probiotik sebanyak 5 ml/m3, ragi tempe 3 sdm/m3, ragi tape 6-8 butir/m3, dan air dolomite 200-300 gr/m3. Larutkan dulu ragi tempe dan tape sebelum dimasukkan ke dalam air.
5. Pemberian pakan
Cara budidaya ikan lele terakhir, kamu harus rutin memberinya makan karena ikan ini akan menjadi kanibal bila kelaparan. Kamu harus memilih pakan berkualitas dan sesuai dengan porsi berat lele. Selain itu, pakan juga perlu dicampur probiotik dan kurangi dosis pakan bila sudah terbentuk flok/gumpalan.
Cara Budidaya Ikan Lele di Ember
Budidaya ikan lele di ember lebih hemat biaya karena tidak memerlukan lahan yang luas untuk memulainya. Cara ini amat mudah karena bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk masyarakat perkotaan sekalipun.
1. Siapkan syarat dan perlengkapan budidaya ikan lele di ember
Siapkan syaratnya sebagai berikut:
- Siapkan ember 80 liter atau berdiameter 50 cm
- Bibit ikan lele
- Strimin
2. Ikuti langkah/tata cara budidaya ikan lele di ember
Bila sudah memenuhi syarat di atas, kamu bisa mengikuti langkah di bawah ini:
- Pertama, lubangi ember di bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Saluran itu juga bisa kamu aplikasikan dengan kran air untuk mempermudah pembuangan
- Selanjutnya isi ember dengan air, tapi jangan terlalu penuh. Tujuannya biar ikan lele bisa mengambil udara dengan baik
- Biarkanlah air selama 3 hari supaya tidak terlalu asam. Bila terlalu asam, kamu bisa menambahkan garam dapur setengah sendok makan sehingga air akan memiliki pH yang netral
- Masukkan benih ikan lele sebanyak 60 ekor untuk jumlah maksimum dalam ember
- Kamu bisa menggunakan filter aquarium supaya sirkulasi air dan ketersediaan oksigen terjamin untuk ikan lele
- Gunakan strimin untuk menutup ember agar ikan lele tidak loncat
- Pastikan ember ditaruh di tempat yang mendapatkan sinar matahari (tidak perlu luas).
3. Perhatikan pakan ikan lele
Cara budidaya ikan lele dalam ember selanjutnya dengan memperhatikan pakannya yakni tidak perlu banyak-banyak karena benih yang ditebar hanya 60 ekor saja. Siapkanlah pakan lele sebanyak 4 kg saja untuk satu masa kali panen dengan memberikannya sebanyak 3 kali sehari.
Lele merupakan jenis hewan nokturnal sehingga kamu juga harus memberinya makan pada malam hari. Pemberian makan harus tepat waktu karena bila kelaparan, mereka akan melakukan kanibalisme.
4. Selalu jaga kebersihan air
Kebersihan air juga patut diperhatikan oleh orang yang melakukan budidaya ikan nila, lele, mas, dan sebagainya. Ikan lele tidak bisa hidup dengan air kotor atau bau tidak sedap. Jadi cara ternak lele pemula yang tidak boleh dilewatkan adalah membersihkan air dalam ember paling tidak seminggu sekali
Cara budidaya ikan lele dalam drum maupun ember sebenarnya hampir sama, hanya beda wadah dan volume air saja. Kapasitas drum lebih banyak sehingga bisa menampung lebih banyak lele dan tentunya air.
Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok
Terakhir, kamu bisa mencoba cara membudidayakan lele di kolam tembok. Caranya relatif mudah dan bisa dilakukan oleh pemula sekalipun. Berikut cara budidaya ikan lele di kolam tembok yang bisa kamu coba.
1. Pembuatan kolam
Pertama, kamu bisa membuat kolam dengan campuran semen dan pasir serta kerangka besi. Konstruksi di bagian dasar dibuat agak miring dari arah masuknya air ke arah keluarnya air supaya mudah dalam melakukan pengurasan. Buatlah parit di tengah kolam supaya mudah saat proses panen.
2. Pengeringan kolam
Kolam yang telah kering harus disterilkan dengan mengisi air ke dalam kolam separuh dari tinggi kolam. Selanjutnya masukan batang pohon pisang dan biarkanlah batang membusuk untuk menghilangkan racun dari sisa zat kimia dari bahan konstruksi kolam.
Selanjutnya keringkan air dalam kolam lalu kuras 2-3 kali. Selanjutnya isi kembali dengan air bersih yang akan digunakan untuk mengisi kolam. Waktu untuk mengeringkan kolam adalah 1-2 minggu setelah pembangunan. Bila masih mau semen, berarti harus terus disterilkan.
3. Pemupukan
Setelah batang pohon pisang diangkat, taburkanlah pupuk. Gunakanlah pupuk kompos, kotoran kambing, kotoran sapi yang dicampur tanah. Tujuannya supaya cacing kecil dan plankton tumbuh sebagai pakan alami lele.
4. Pengisian air
Pengisian air dilakukan secara bertahap. Pertama masukkan sekitar 30 cm, lalu diamkan 3 hari. Biarkan kolam tersinari cahaya matahari agar biota air dan plankton tumbuh dengan baik. Setelah 3 hari, tambahlah air sekitar 90 – 100 cm, atau tergantung kedalaman kolam.
5. Pemilihan bibit
Cara budidaya ikan lele selanjutnya dengan memilih bibit yang bagus. Cirinya, dengan melihat kelincahan gerakannya dan melihat fisik dari ikan itu. Lele jantan memiliki perut yang ramping, tulang kepala yang pipih serta warnanya lebih gelap. Sementara lele betina perutnya lebih besar daripada punggungnya. Selain itu, gerakannya lebih lambat dibandingkan dengan lele jantan.
6. Penebaran bibit
Kamu bisa memasukkan bibit lele ke dalam kolam tidak dengan langsung memasukkannya. Pasalnya, suhu pada jerigen atau ember tempat benih lele berbeda dengan kolam. Caranya dengan masukkanlah benih lele dengan wadahnya. Biarkan selama kurang lebih 15-30 menit sampai lele keluar dengan sendirinya.
7. Pemberian Pakan
Pemberian pakan lele tentunya yang mengandung protein tinggi, vitamin, mineral, dan berbagai gizi lainnya. Pakan alami yang tersedia bisa berupa cacing kecil dan plankton-plankton. Sementara pakan tambahannya yakni ikan rucah, bekicot, dan lainnya.
8. Pemeliharaan
Pembersihan kolam lele harus secara rutin supaya tidak ada endapan pakan di dasar kolam. Endapan pakan mengandung zat amonia yang bisa menyebabkan kematian pada lele. Selain itu, kamu bisa memasang strimin untuk melindungi pipa atau pintu masuk air agar hama tidak masuk.
9. Pemanenan
Setelah melewati masa 2,5 bulan sampai 3,5 bulan, lele bisa dipanen. Kamu bisa mengurangi frekuensi pakan dua minggu sebelum panen. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan pada saat memanen supaya tidak terluka. Perhitungan 1 kg lele bisa berisi 5 sampai 9 ekor.
Itulah 4 cara budidaya ikan lele di ember, kolam tembok, dan sebagainya. Kamu bisa mendapatkan informasi budidaya ikan lele secara mudah di internet bahkan melalui fle PDF. Selain berwirausaha, jangan lupa untuk menyisihkan dana untuk memberikan perlindungan diri dengan asuransi. Tujuannya untuk meminimalisir risiko yang bisa terjadi pada kondisi finansial kamu, melindungi kesehatan diri, keamanan properti, sampai usahamu. Salah satu produk asuransi terbaik yang bisa kamu pertimbangkan adalah asuransi Qoala. Qoala memiliki berbagai produk asuransi mulai dari asuransi smartphone, asuransi mobil dan motor, asuransi kesehatan, asuransi santunan tunai, asuransi jiwa, asuransi penyakit tropis, dan asuransi perjalanan. Dengan memiliki asuransi, kamu bisa merasa lebih tenang, aman, dan nyaman karena kondisi keuanganmu telah terjamin. Yuk, sekali merintis usaha, mulai juga perencanaan keuangan sebaik mungkin sejak dini!