Demam berdarah dengue atau yang biasa disingkat DBD adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue yang kerap terjadi di berbagai negara dengan kondisi daerah tropis dan subtropis di dunia. Cara penularan demam berdarah adalah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk tersebut dapat menggigit dalam kurun waktu pagi hingga sore hari menjelang petang. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah tropis, seperti di Indonesia, mengetahui gejala atau ciri demam berdarah menjadi hal amat penting untuk diketahui agar dapat mencegah maupun menanggulanginya sejak dini. Apalagi menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, DBD merupakan penyakit tropis yang paling cepat menyebar hingga dapat dikatakan sebagai ‘ancaman pandemi’ baru.
Pada kondisi ringan, demam berdarah umumnya menyebabkan demam tinggi, ruam, nyeri otot, hingga nyeri sendi. Namun, dalam kondisi yang parah atau yang disebut sebagai dengue hemorrhagic fever, DBD bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara drastis, bahkan berujung kematian. Kamu tidak perlu panik. Apa saja gejala atau ciri-ciri demam berdarah pada orang dewasa hingga yang bisa juga terjadi pada bayi maupun anak, dan cara pertolongan pertama yang tepat? Yuk, kita cari tahu bersama secara lebih detail ciri penyakit DBD agar dapat mendeteksinya sejak dini! Qoala sudah merangkumnya khusus untuk kamu.
1. Demam Tinggi Mendadak
Demam memang kerap terjadi pada banyak jenis penyakit. Pasalnya, demam adalah sebuah reaksi dari sistem imunitas tubuh saat melawan infeksi yang terjadi akibat virus, bakteri, jamur, maupun parasit. Namun, pada kasus DBD, demam yang terjadi secara mendadak juga menjadi salah satu gejala atau ciri demam berdarah dengue.
Banyak orang yang tidak begitu mengetahui perbedaan demam biasa dengan demam akibat DBD. Lalu, apa bedanya demam biasa dengan demam berdarah? Perbedaan yang paling menonjol adalah demam akibat demam berdarah dengue bisa membuat suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius. Panas tinggi ini tidak disertai dengan adanya flu atau gejala lainnya.
Umumnya, demam tinggi mendadak akibat DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari. Jika kamu atau orang terkasih mengalami gejala atau ciri demam berdarah ini selama berhari-hari, segera periksakan ke dokter untuk mendeteksi kemungkinan terjangkit demam berdarah dengue secara dini.
Pada kasus anak kecil, kenapa anak tiba-tiba bisa demam tinggi? Infeksi kerap kali menjadi penyebab anak menderita demam tinggi. Infeksi ini terjadi akibat bakteri dan virus, salah satunya adalah demam dengue yang menjadi penyakit tropis dari virus yang dibawa oleh nyamuk ini.
Nah, pertanyaannya, bisakah DBD terjadi tanpa demam? Dikutip dari Alodokter, menurut dr. Caecilia Haryu Aryapti, infeksi dengue selalu diawali dengan demam. Waktu seseorang mengalami sakit adalah 4 sampai 10 hari setelah tergigit nyamuk yang mengandung virus dengue. Selama tiga sampai empat hari pertama, gejala awal yang muncul adalah demam.
Gejala klinis demam berdarah memang cukup bervariasi, tapi apabila ada demam yang terjadi secara mendadak dan tinggi sekitar 39 atau 40 derajat Celcius, kamu perlu mewaspadai kemungkinan penyakit demam berdarah sebagai penyebabnya. Namun, perlu dicatat pula bahwa gejala yang perlu diperhatikan bukan hanya demam saja.
2. Nyeri Otot dan Sendi
Tidak hanya demam tinggi, gejala atau ciri demam berdarah dengue yang kerap terjadi lainnya adalah rasa nyeri pada otot. Penderita DBD umumnya akan merasakan nyeri yang teramat sangat, khususnya pada bagian otot dan sendi. Gejala ini dibarengi dengan kondisi tubuh yang menggigil serta berkeringat dingin.
Dengan adanya gejala inilah, DBD pada zaman dahulu disebut sebagai penyakit ‘break-bone’ karena sensasi rasanya yang seperti meremukkan tulang dan badan. Sebab, linu-linu yang terjadi di persendian dan otot tersebut membuat tulang terasa seperti retak.
3. Sakit Kepala Parah
Jeda beberapa jam setelah mengalami demam tinggi, penderita DBD juga akan merasakan sakit kepala. Berbeda dari biasanya, gejala atau ciri demam berdarah yang ditandai dengan sakit kepala ini memiliki intensitas yang cukup tinggi dan terasa lebih parah.
Untuk membedakan, sakit kepala yang terjadi saat DBD berfokus pada sekitar dahi. Kondisi kepala yang berat dan terasa seperti terus berdenyut ini membuat penderita demam berdarah menjadi semakin sulit untuk tidur. Pada akhirnya, penderita pun akan mengalami kurangnya waktu istirahat.
4. Sakit di Bagian Belakang Mata
Bagaimana ciri-ciri lainnya pada orang yang menderita demam berdarah? Gejala yang ditimbulkan demam berdarah lainnya adalah adanya rasa sakit di bagian belakang bola mata.
Rasa sakit ini biasanya terjadi bersamaan dengan sakit kepala hebat dan saat demam terjadi. Gejala inilah yang juga turut berperan membuat kepala semakin terasa pening dan berat.
5. Mual dan Muntah
Pada kasus yang dialami beberapa orang, masalah pencernaan juga kerap menyerang saat terjangkit demam berdarah dengue. Gejala yang sering terjadi adalah mual dan muntah. Apa gejala DBD ini juga bisa terjadi pada anak?
Penderita DBD bisa merasakan sakit di bagian perut dan punggung yang terasa tidak nyaman. Gejala atau ciri demam berdarah ini dapat muncul, baik keluarga pada bayi, anak, hingga orang dewasa ini dapat terjadi dalam kurun waktu dua hingga empat hari pertama.
6. Lemas dan Kelelahan Hebat
Dengan berbagai gejala atau ciri demam berdarah dengue yang dialami seperti demam, nyeri otot, mual, hingga muntah, penderita DBD akan merasakan kelelahan hebat. Pasalnya, penderita akan mengalami kemerosotan nafsu makan sehingga tubuh menjadi lemas karena kurangnya asupan makanan.
Pada fase demam berdarah ini, tubuh yang kurang ternutrisi ikut melemah karena sistem imunitas tubuh yang juga menurun.
7. Muncul Ruam atau Bintik-bintik Merah
Salah satu ciri demam berdarah dengue atau gejala khas DBD yang paling umum adalah munculnya ruam atau bintik-bintik merah pada tubuh. Namun, seperti apa bintik merah hingga ruam khas DBD?
Kapan gejala DBD muncul? Berapa hari bintik maupun ruam merah DBD muncul? Ruam merah ini kemungkinan muncul di bagian wajah, leher, hingga dada dalam kurun waktu 24 sampai 48 jam sejak gejala pertama muncul. Ciri bintik merah demam berdarah ini tidak hanya muncul pada bayi, tapi juga bisa muncul pada anak-anak hingga orang dewasa.
Setelah ruam, ciri-ciri bintik merah pada demam berdarah (DBD) yang disebut dengan istilah petechiae ini juga kemungkinan besar akan terlihat di tiga hingga lima hari setelahnya.
Ruam dan bintik merah DBD sebenarnya pertanda apa, sih? Ruam disebabkan oleh terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler yang berada tepat di bawah kulit. Sementara, bintik-bintik merah saat DBD merupakan respon yang terjadi saat sistem imunitas tubuh melawan virus dengue tersebut. Bintik ini juga menjadi pertanda fase kritis DBD akibat terjadinya pendarahan di sel pembuluh darah merah tubuh pasien akibat infeksi virus dengue.
Namun, apakah DBD selalu disertai bintik merah? Belakangan ini, DBD memiliki gejala baru, yakni tidak lagi ditandai bintik atau bercak merah pada kulit. Kondisi bercak yang tidak terlalu terlihat dan tidak selalu keluar membuat membuat seseorang bahkan orang tua lengah terhadap penularan penyakit mematikan ini.
Hilangnya bintik merah memakan waktu yang bervariasi pada tiap penderitanya. Pada kasus anak kecil atau balita, bintik merah DBD pada bayi dapat hilang saat menginjak hari keenam.
8. Dehidrasi
Hilangnya nafsu makan juga kerap berdampak pada menurunnya selera mengonsumsi apapun, termasuk cairan seperti minum. Hal ini dapat menyebabkan penderita mengalami dehidrasi akibat hilangnya terlalu banyak cairan tubuh saat demam tinggi dan sering muntah.
Lalu, apa saja ciri-ciri anak maupun bayi yang terkena demam berdarah? Dehidrasi menjadi gejala atau ciri demam berdarah dengue yang kerap ditemukan pada anak-anak hingga bayi. Gejala ini dapat dideteksi dengan tanda-tanda, seperti frekuensi atau jumlah air kencing yang berkurang, tidak terdapat air mata, mulut dan sekitar bibir yang kering, merasa kedinginan, bahkan kebingungan.
Jadi, pastikan kamu selalu memperhatikan keseimbangan cairan tubuh selama proses penyembuhan hingga fase pemulihan pasca demam berdarah. Selain minum air putih yang cukup, penderita juga bisa mengonsumsi cairan lain yang mengandung nutrisi berupa vitamin C hingga elektrolit sebagai cara mengobati gejala atau ciri demam berdarah pada fase ini.
9. Perdarahan Akibat Trombosit yang Turun Menjadi Terlalu Rendah
Pada kasus demam berdarah berat, penderita DBD rentan mengalami kerusakan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan risiko terjadinya gejala perdarahan dari sakit demam berdarah tersebut yang diakibatkan oleh penurunan kadar trombosit dalam darah.
Dalam tubuh manusia yang sehat, jumlah trombosit normal dalam darah adalah sekitar 150.000 hingga 400.000 trombosit per mikroliter darah. Apabila jumlahnya kurang dari batas kritis trombosit demam berdarah atau lebih dari jumlah normal tersebut, tubuh akan mengalami gangguan dalam proses pembekuan darah.
Sementara pada penderita DBD, gejala atau ciri demam berdarah berupa perdarahan ini dapat didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan dengan metode pengambilan darah. Berapa trombosit orang yang terkena demam berdarah? Nah, melalui pemeriksaan inilah, umumnya akan terlihat bahwa penderita demam berdarah memiliki kadar trombosit yang rendah, yakni kurang dari 100.000 per mikroliter darah, serta hematokrit atau kekentalan darah yang meningkat.
Gejala perdarahan dari ciri kena DBD ini bisa bersifat ringan maupun parah. Gangguan yang muncul berupa mimisan, gusi berdarah, hingga memar yang tiba-tiba muncul tanpa sebab menjadi penanda bahwa fase demam berdarah memasuki tingkatan yang parah. Bahkan, perdarahan juga dapat ditemukan saat muntah yang terjadi lebih sering. Pada beberapa kasus, darah juga ditemukan saat sedang buang air kecil maupun besar.
Lalu, bagaimana cara menaikan trombosit dengan cepat? Dikutip dari Alodokter, mengonsumsi buah dapat dijadikan salah satu pilihan untuk menambah jumlah trombosit. Nah, buah apa saja yang bisa membantu menyembuhkan demam berdarah? Kamu bisa mengonsumsi jambu biji, mangga, jeruk, kiwi, hingga delima.
Selain itu, ada pula berbagai jenis makanan sehat yang bisa meningkatkan jumlah trombosit lainnya, seperti gandum utuh, sayuran hijau, kurma, hingga makanan yang kaya folat serta zat besi. Perhatikan juga asupan vitamin untuk membantu memperkuat sistem imunitas atau daya tahan tubuh kamu.
10. Sakit Perut Parah
Jika sakit perut sudah tidak dapat tertahankan, hal ini juga merupakan salah satu gejala atau ciri demam berdarah yang sudah parah. Nyeri pada perut yang terasa hebat ini juga dapat disertai dengan intensitas mual dan muntah yang terjadi lebih sering.
Berdasarkan sebuah artikel dari Journal of Acute Disease, gejala sakit perut pada pasien penderita DBD memiliki kemungkinan yang erat kaitannya dengan kolesistitis atau penyumbatan saluran empedu, gagal ginjal, serta pankreatitis sebagai bentuk komplikasi dari penyakit demam berdarah dengue itu sendiri.
Yang dikhawatirkan, gejala-gejala akut tadi bisa menjadi semakin parah hingga menyebabkan perdarahan yang makin hebat, shock, bahkan kematian. Kondisi semacam ini dikenal dengan istilah dengue shock syndrome atau yang biasa disingkat dengan DSS.
Untuk itu, sangat penting bagi penderita DBD akut untuk lebih diawasi perihal sistem kekebalan tubuhnya. Pasalnya, sistem imunitas yang rendah membuat risiko kondisi tubuh yang lebih parah terserang penurunan dan komplikasi lainnya saat terinfeksi demam berdarah.
Itulah beberapa gejala atau ciri demam berdarah dengue yang kerap timbul, baik pada penderita tahap ringan atau awal, hingga berat. Dengan mengetahui gejala demam berdarah dan pertolongan pertama yang tepat, kamu pun bisa menanggulanginya sedini mungkin.
Pertanyaan Umum Seputar Ciri dan Gejala DBD atau Demam Berdarah Dengue
Berikut ini adalah daftar pertanyaan umum tentang demam berdarah dengue atau ciri DB.
a. Apa saja 3 gejala DBD yang paling umum terjadi?
Daru beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, tiga yang paling khas adalah demam tinggi yang terjadi secara mendadak, nyeri sendi dan otot yang diikuti tubuh yang menggigil bahkan berkeringat dingin, serta munculnya ruam atau bintik-bintik merah pada kulit.
b. Apa obat untuk gejala DBD maupun saat sakit demam berdarah?
Pengobatan gejala maupun fase sakit demam berdarah dapat dilakukan secara klinis/medis dengan obat-obatan, hingga konsumsi buah-buahan yang dapat membantu percepatan penyembuhan.
Secara alami, buah-buahan hingga bahan makanan yang dapat membantu penyembuhan demam berdarah, antara lain buah jambu biji, apel, kiwi, beras angkak, daun pepaya, kunyit, tanaman herbal echinacea, daun sambiloto, patikan kebo (gulma), hingga berbagai makanan yang kaya akan vitamin C.
Sementara, secara medis, obat demam berdarah (DBD) yang direkomendasikan, meliputi transfusi trombosit hingga tindakan transfusi trombosit jika dibutuhkan.
c. Apakah DBD bisa menyerang 2 kali dalam hidup manusia?
Anggapan masyarakat bahwa jika sudah pernah terkena DBD tidak akan terkena lagi tentunya keliru. Seseorang bahkan bisa terkena demam berdarah sebanyak 2 hingga 4 kali.
Dikutip dari Alodokter, dr. Dahlia Khairun N menyatakan bahwa virus dengue terbagi ke dalam empat strain atau tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Saat terjangkit salah satu tipe virus untuk pertama kali dan berhasil pulih, maka tubuh akan membentuk kekebalan terhadap tipe virus tersebut. Namun, hal ini tidak berarti bahwa kamu sepenuhnya aman dari demam dengue. Sebab, masih ada potensi menderita penyakit ini kembali oleh tipe virus yang berbeda. Bahkan walaupun sudah terkena 4 kali DBD, seseorang bisa saja terkena DBD lagi dengan serotipe yang berbeda karena antar negara jenis virus DBD nya dapat berbeda.
Penyakit demam berdarah apa bisa kambuh lagi? Hal ini tentunya berbeda lagi. Maksudnya, pasien yang telah dinyatakan sembuh bisa kembali menderita demam berdarah. Ini bisa terjadi karena demam yang mengalami penurunan membuat kondisi penderita menjadi bias dan salah dikira telah pulih. Oleh karenanya, sewaktu-waktu demam dengue pun bisa kambuh kembali. Kondisi inilah yang menyebabkan DBD terkadang sulit untuk terdeteksi.
d. Apakah demam berdarah harus dirawat di rumah sakit?
Pada dasarnya, tidak ada obat untuk menyembuhkan DBD maupun penanganan khusus. Penanganan yang diberikan bertujuan untuk mengendalikan gejala dan mencegah perburukan kondisi penderita hingga pulih kembali. Oleh sebab itu, dokter mungkin saja mengizinkan penderita untuk rawat jalan di rumah.
Namun, jika seseorang mengalami demam berdarah serius, ia wajib menjalani rawat inap di rumah sakit. Hal ini dapat terlihat setelah adanya evaluasi kondisi dan hasil tes darah. Pasalnya, pasien DBD akan melewati masa-masa kritis selama 24 hingga 48 jam lamanya. Masa kritis inilah yang akan menjadi penentu peluang pasien untuk bertahan hidup. Jika di fase ini pasien tidak ditangani dengan tepat, akibatnya bisa fatal.
Perawatan mandiri di rumah pun tidak disarankan untuk DBS serius karena tidak adanya akses bantuan medis yang memadai layaknya di rumah sakit, seperti cairan infus yang mengandung elektrolit, pemantauan tekanan darah, hingga transfusi darah jika pasien mengalami perdarahan. Dokter dan perawat juga selalu siap sedia di rumah sakit untuk memantau serta membantu meningkatkan kondisi pasien.
e. Apa demam berdarah bisa dirawat di rumah?
Khusus untuk demam berdarah yang tidak berat, penderita bisa dirawat secara mandiri di rumah.
Apa saja yang wajib diperhatikan jika pasien DBD dirawat di rumah?
Pertama, pasien wajib minum banyak air putih untuk menurunkan demam akibat DBD. Asupan air yang mencukupi juga dapat mencegah risiko dehidrasi. Tidak hanya dari air mineral, alternatif lain yang bisa dilakukan adalah dengan makan buah-buahan berair, jus buah, makanan berkuah hangat, hingga larutan elektrolit.
Kedua, penderita wajib beristirahat dengan cukup. Istirahat total alias bed rest dapat membantu pemulihan jaringan tubuh yang rusak akibat infeksi demam berdarah.
Ketiga, penderita harus menomorsatukan kebiasaan makan sehat dan bergizi, terutama makanan yang direkomendasikan untuk DBD agar dapat menambah kadar trombosit dalam darah.
f. Apakah DBD bisa disertai batuk pilek?
Berdasarkan buku Berteman dengan Demam (2017) yang ditulis oleh dr. Arifianto, Sp.A dan dr. Nurul I. Hariadi, FAAP, tertulis bahwa batuk atau pilek bisa saja didapatkan pada DBD, tetapi memang kasusnya cukup jarang.
Seseorang dengan demam berdarah akan lebih mungkin mengalami gejala batuk dan pilek karena juga terinfeksi virus influenza. Dengan demikian, ketimbang batuk-pilek, demam inilah yang bisa dicurigai sebagai gejala adanya infeksi virus dengue.
g. Berapa hari masa kritis demam berdarah?
Fase kritis demam berdarah bisa dimulai antara 3 hingga 7 hari sejak fase demam dan berlangsung selama 24 hingga 48 jam.
h. Berapa lama demam berdarah sembuh?
Penderita demam berdarah akan melalui 3 fase DBD terlebih dahulu hingga sembuh. Fase pertama seperti demam akan berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Fase kedua adalah fase kritis yang terjadi pada 3 hingga 7 hari sejak demam berlangsung. Fase terakhir adalah fase pemulihan yang akan terjadi selama 48 hingga 72 jam setelah fase kritis lewat.
i. Berapa hari masa pemulihan setelah DBD?
Waktu pemulihan berbeda-beda, tergantung dari sistem imun masing-masing. Sebab, ada orang yang tidak melewati fase lemas setelah DBD dan ada pula yang membutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan untuk pemulihan. Untuk kasus DBD ringan, penderita biasanya akan pulih kurang lebih dalam tujuh hari.
j. Apa yang harus dilakukan jika anak maupun saat orang dewasa terkena DBD?
Untuk memastikan demam yang kamu alami, tentunya kamu wajib memeriksakan diri atau orang terkasih ke dokter. Umumnya, untuk mengetahui lebih tepat akan dilakukan pemeriksaan darah.
Setelah diketahui benar-benar terjangkit DBD, penderita wajib beristirahat yang cukup. Selain itu, penderita harus mengonsumsi parasetamol dan acetaminophen sesuai dosisnya untuk meredakan demam dan nyeri. Konsumsi pula banyak air mineral untuk mencegah dehidrasi.
Hindari aktivitas yang berat hingga kondisi benar-benar pulih.
k. Bagaimana cara mencegah demam berdarah?
Cara mencegah demam berdarah yang bisa kamu lakukan adalah dengan selalu mengecek kebersihan rumah agar bebas dari genangan air yang menjadi sarang berkembang biak nyamuk. Pastikan juga untuk menguras bak mandi secara rutin agar bebas dari jentik nyamuk. Ingat 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur sebagai cara pencegahan demam berdarah yang efektif. Untuk tindakan preventif tambahan, kamu juga bisa menggunakan obat nyamuk, tidur dengan kelambu, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, menggunakan krim anti nyamuk, hingga menaburkan bubuk larvasida atau abate pada penampungan air yang sulit dikuras.
Ada pula cara lainnya untuk mencegah risiko yang timbul dari penyakit demam berdarah tersebut. Kamu bisa melindungi diri maupun orang-orang tersayang dengan memiliki perlindungan berupa asuransi. Qoala menyediakan asuransi penyakit tropis untuk perlindungan demam berdarah atau Dengue Protection yang bisa kamu dapatkan secara gratis ketika kamu menjadi pelanggan dari Proteksi Alodokter. Produk perlindungan yang bekerja sama dengan Asuransi Tokio Marine ini memberikan manfaat berupa santunan perlindungan sakit akibat terjangkit penyakit demam berdarah. Untuk setiap klaim pengobatan demam berdarah, pembayaran akan langsung dibayarkan oleh pihak asuransi ataupun melalui Qoala. Kamu tidak perlu khawatir dengan adanya transaksi auto debit atau penarikan dana dalam bentuk apapun untuk produk asuransi Dengue Basic yang kamu miliki.
Dengan memiliki asuransi kesehatan, kamu bisa lebih tenang saat harus diperhadapkan dengan risiko yang timbul dari berbagai gejala atau ciri demam berdarah dengue tadi. Bahkan, proteksi semacam ini tak hanya bermanfaat untuk proses penyembuhan pasien, tapi juga sebagai bentuk perlindungan atas kondisi finansial saat pasien harus dirawat di rumah sakit. Yuk, lindungi diri dan orang-orang terkasih dari ancaman DBD sekarang juga!