Tak heran jika Aki dianggap sebagai komponen mobil yang cukup penting. Sebab tanpa aki yang sehat, maka beberapa komponen lain juga tak bisa berfungsi optimal karena membutuhkan aliran listrik. Penting untukmu mengetahui cara memperbaiki aki kering.
Lebih parahnya lagi, mobil juga tak akan bisa menyala, apalagi berjalan. Seperti yang diketahui, dalam proses pengapian, mobil membutuhkan aki sebagai baterai atau sebagai perangkat yang memberikan sumber listrik. Aki menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
Bisa dikatakan juga battery, accu atau accumulator alias yang sering dikenal aki menjadi satu-satunya sumber kelistrikan di dalam kendaraan. Dalam dunia otomotif, aki terbagi menjadi dua macam, yakni aki basah dan kering.
Lalu, apa bedanya aki kering dengan aki basah? Pada jenis aki kering, cairannya lebih padat dan bentuknya adalah gel. Sedangkan pada aki basah cairannya lebih encer, seperti air pada umumnya. Perbedaan lainnya, aki kering membutuhkan perawatan rutin, berbeda dengan aki kering yang sifatnya bebas perawatan atau bisa disebut juga dengan maintenance free (MF). Agar lebih jelas, berikut ini Qoala akan mengulas lengkap terkait aki kering dan cara memperbaikinya.
Kenali Jenis Aki Berdasarkan Tipenya
Pada dasarnya aki ada lima jenis. Kelimanya punya spesifikasi, kelebihan, kekurangan, dan harga yang berbeda, apa saja? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
1. Aki Basah
Pertama ada aki basah. Aki jenis ini adalah aki yang paling umum, paling mudah ditemukan. Dinamakan sebagai aki basah sebab di dalam aki ini terdapat cairan elektrolit atau air aki yang berupa asam sulfat. Air aki basah mengandung timah antimoni yang bakal cepat habis karena besarnya potensi penguapan.
Biasanya, aki basah ini dijual dengan harga yang murah dibanding jenis aki lainnya. Tak hanya itu, banyak bengkel yang pasti menjualnya atau menerima jasa perawatan aki basah. Namun, aki basah memerlukan perawatan yang rutin. Penguapan yang terjadi bisa membuat cairan aki cepat habis. Kemudian, jika tidak dirawat dengan benar, cairan aki bisa tumpah dan merusak komponen-komponen lainnya.
2. Aki Kering
Meskipun namanya aki kering, namun bukan berarti jenis aki ini tidak mengandung cairan elektrolit. Aki kering, atau sering dikenal sebagai Maintenance Free, menggunakan cairan elektrolit yang mengandung timah kalsium. Dibandingkan dengan timah antimoni pada aki basah, timah kalsium lebih hemat dalam proses penguapan. Selain itu, aki kering juga tak perlu dirawat sesering aki basah sebab aki ini tidak membutuhkan pengisian ulang cairan elektrolit. Aki kering juga disegel dengan kuat sehingga cairan elektrolit di dalamnya tidak berpotensi untuk tumpah.
Akan tetapi, karena kualitas aki kering lebih baik dibanding aki basah, jenis aki ini dijual dengan harga yang lebih mahal. Penyegelan yang kuat juga memiliki dampak tertentu. Pasalnya, saat kamu melakukan perawatan aki kering, otomatis, kamu mesti mengganti komponen aki kering karena segelnya yang tidak bisa dibuka.
3. Aki Hybrid
Aki hybrid bisa saja digunakan oleh berbagai jenis mobil. Aki jenis satu ini Disebut hybrid karena teknologi yang diusungnya seolah hasil dari gabungan sifat aki konvensional dan juga Maintanance Free atau yang terkenal dengan singkatan MF.
Aki hybrid sebenarnya masih menggunakan cairan elektrolit seperti aki konvensional namun kadar penguapannya sangat minim. Berbeda dengan jenis konvensional, aki hybrid sudah diisi cairan sejak dari pabrik dan memiliki setrum. Sehingga bisa langsung digunakan seperti aki MF.
Bicara mengenai kandungan kimiawinya, aki jenis ini adalah hasil kombinasi dari aki biasa dengan aki kalsium. Dengan racikan tersebut, aki jenis ini terkenal akan tingkat penguapan yang sangat minim dan tidak memerlukan perawatan yang terlalu rutin.
Namun ada beberapa hal yang cukup diwaspadai dari aki hybrid. Layaknya aki kalsium, aki hybrid jarang ditemukan di toko-toko. Apalagi, cairan elektrolit di dalamnya bersifat korosif serta berbahaya bagi kulit manusia.
Layaknya aki konvensional, aki hybrid juga diperlukan ganti air. Hal itu termasuk dalam perawatan rutin dengan cara menambahkan air aki agar aki dapat bekerja dengan optimal dan tetap awet. Hal ini disebabkan karena seiring waktu dan pemakaian, terdapat proses penguapan pada aki hybrid.
4. Aki Kalsium
Berbeda dengan aki kering dan basah, kutub aki ini terbuat dari material kalsium. Aki kalsium memiliki tingkat penguapan yang lebih sedikit daripada aki pada umumnya. Di sisi lain, daya tahan baterai aki kalsium sangat baik dalam menyalurkan listrik.
Sayangnya, aki jenis ini masih kurang populer di Indonesia. Aki ini sangat jarang ditemukan di toko. Meskipun ada atau tersedia, stoknya akan terbatas dan harganya juga tak main-main.
5. Aki Gel
Terkahir, aki ini disebut sebagai aki berteknologi canggih. Alih-alih menggunakan cairan elektrolit, jenis aki ini justru menggunakan gel. Pastinya, gel lebih sedikit kemungkinannya untuk tumpah. Jika gel tumpah, kamu juga tidak perlu khawatir sebab aki ini tidak menggunakan cairan elektrolit yang bersifat korosif atau berbahaya.
Perlu diketahui, aki gel hampir bebas dari bentuk perawatan apa pun. Usia pemakaian aki gel bahkan lebih awet daripada jenis aki lainnya. Tidak perlu diragukan lagi, aki gel dijual dengan harga yang cukup mahal. Di sisi lain, jenis aki ini tidak akan mudah ditemukan di bengkel atau toko-toko.
Cara Memperbaiki Aki Kering yang Soak atau Mati
Cara memperbaiki aki kering yang sudah mulai soak sayangnya tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Banyak orang yang masih beranggapan bahwa aki kering yang sudah mulai soak tidak bisa diperbaiki.
Padahal ada cara memperbaiki aki kering yang mudah dan ampuh. Namun perlu diingat, dengan memperbaiki aki kering bukan berarti membuat aki tersebut menjadi seperti baru. Cara ini bisa dilakukan hanya dalam kondisi tertentu saja atau sementara. Jika memang awet, umumnya tergantung dari komponen di dalam aki itu sendiri.
1. Siapkan Alat dan Bahan untuk Memperbaiki Aki Kering
Kamu memerlukan alat dan bahan-bahan untuk memperbaiki aki, seperti:
- Obeng minus, benda ini digunakan untuk membuka penutup aki,
- Cairan isi ulang aki kering dan basah (zuur), untuk pengisian aki baru bukan isi ulang, ya,
- Kain lap, digunakan untuk mengelap cairan yang menetes atau terjatuh ke bagian yang tidak diinginkan,
- Alat suntik atau suntikan tinta printer, ini untuk memasukkan air aki ke box tempat aki kering, dan
- Terakhir, lem plastik atau solatip, alat ini berguna untuk merekatkan kembali bagian penutup aki.
2. Lepas Aki yang Akan Diperbaiki
Setelah alat dan bahan lengkap, pertama-tama kamu harus melepaskan aki dari mobil atau motor. Caranya, lepas kutup positif (+) terlebih dahulu.
Hal ini bertujuan agar kamu tidak sengaja menjatuhkan kunci pada mobil dan menghindari munculnya percikan api karena sentuhan logam serta kutub negatif (-).
3. Bersihkan Bagian Luar Aki
Cara memperbaiki aki kering selanjutnya adalah membersihkannya jika sudah terlepas. Sehingga, saat mulai membongkarnya kotoran-kotoran semuanya terjaduh ke lantai. Sementara itu, untuk cara membersihkan aki, yaitu, usap bagian yang kotor dengan kain lap sampai bersih.
4. Buka Penutup Aki dengan Hati-Hati
Cara memperbaiki aki kering yang mati total berikutnya, yaitu membuka penutup aki. Gunakanlah obeng minus (-) yang sudah kamu sediakan dan arahkan pada tulisan ‘Do Not Open’. Lakukan hal yang sama pada bagian samping serta belakang dari penutup aki. Bukalah dengan hati-hati agar kotak aki tidak semakin rusak.
5. Isi Aki dengan Air Khusus
Setelah membuka penutup aki, kamu akan menemukan enam lubang. Kemudian, isi menggunakan air aki (zuur) dengan alat suntik. Isilah setiap lubang hingga 1 sentimeter di bawah lubang aki.
6. Lakukan Hal yang Sama Pada Semua Lubang Karet Aki
Cara memperbaiki aki kering motor dan mobil ini bisa digunakan untuk aki basah juga. Jika semua lubang karet sudah terisi, tutuplah secara rapat dengan solatip sampai tidak ada celah udara untuk masuk.
Hati-hati saat pengisian air aki, jangan sampai terkena kulit, karena bisa menyebabkan iritas. Apabila terlanjur kena, segera gosok-gosok menggunakan sabun agar iritasi dapat berkurang.
7. Mengisi Ulang Daya Listrik Aki
Proses berikutnya adalah mengisi tegangan daya pada aki kering. Bengkel biasa menyebutnya setrum aki. Pada bagian ini, biasanya menggunakan dua metode yaitu dengan cara pengecasan, atau menggunakan teknik ‘jumper’.
- Metode Pengecasan
Ini bukanlah metode baru, apalagi jika kamu ke tukang servis. Biasanya sudah menyediakan sebuah alat untuk mengisi arus listrik pada aki. Mirip dengan pengecasan ponsel, pada pengisian daya aki kering menggunakan alat yang bisa disebut Adaptor atau Trafo.
Sama seperti adaptor pada pengecasan ponsel atau laptop, akan tetapi kapasitas amperenya jauh lebih besar. Sehingga proses pengisian berlangsung lebih cepat.
- Metode Teknik Jumper
Untuk melakukan proses ini, dibutuhkan bantuan dari aki lain yang tentunya masih dalam keadaan baik dan sehat. Caranya hanya perlu menghubungkan antara aki kering yang kita perbaiki, dengan aki lain yang sehat menggunakan kabel penghubung.
Kabel dari kutub plus (+) dan minus (-) aki lain, dihubungkan ke kutub plus (+) dan minus (-) aki yang telah diperbaiki. Lalu hidupkan mesin kendaraan yang terdapat aki yang masih sehat tadi, diamkan selama kurang lebih 50 – 60 menit.
Cara Memperbaiki Aki Kering yang Tidak Bisa Menyimpan Setrum
Bagi yang belum mengetahuinya, cairan di dalam aki kering berwujud gel. Seperti yang telah dijelaskan, penguapan gel ini termasuk sangat minim. Bahkan walaupun menguap, maka uap tersebut tidak dibuang keluar, akan tetapi tetap di wadah itu. Cara kerja ini membuat volume aki kering tetap terjaga tanpa perlu perawatan khusus.
Fungsi aki sendiri cukup banyak. Dimulai dari mengatur pengapian hingga menunjang daya listrik berbagai komponen sistem kelistrikan mobil. Namun jika sudah tidak bisa menyimpan setrum, pasti sangat menyulitkanmu. Oleh karena itu, ikuti cara berikut ini untuk memperbaiki aki kering yang tidak bisa menyimpan setrum.
1. Putuskan Hubungan Arus Aki
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah melepaskan sekaligus memutuskan hubungan arus aki. Caranya dengan melepaskan kedua kabel, masing-masing dari positif baru ke negatif. Lakukan langkah ini secara hati-hati agar tidak ada masalah arus pendek. Jika sudah melepaskan kedua kabel, keluarkan aki kering dari boksnya.
2. Buka Penutup Aki Secara Hati-hati
Sekarang kamu bisa membuka penutup aki. Sekaligus juga buka penutup karetnya. Apabila semuanya sudah terbuka, maka kamu bisa lanjut ke langkah berikutnya.
3. Isi Aki dengan Air Zuur
Berikutnya adalah mengisi aki kering dengan air zuur. Kamu harus membeli air zuur terlebih dulu. Pastikan air yang dibeli sudah benar agar tidak merusak aki ini. Tidak hanya membutuhkan air zuur, alat untuk mengisinya berupa suntikan juga harus dimiliki.
Kamu juga bisa langsung memasukkan air zuur ke suntikan. Kemudian suntikkan air zuur ke lubang aki. Pastikan volume pengisian di antara batas yang tepat. Jika terlalu banyak, maka dapat muncul kerusakan lainnya pada aki. Tentu saja kamu tidak mau hal itu terjadi, bukan? Inilah mengapa proses pengisian air zuur ke dalam aki harus dalam takaran yang tepat.
4. Tutup Aki Kembali dengan Rapat
Sekarang tutup aki kembali secara rapat. Perlu diingat juga, pastikan penutup karetnya telah menutup aki dengan sempurna supaya tidak ada udara yang masuk ke dalamnya.
5. Pasang Kabel Aki
Kamu bisa memasang kembali kabel aki. Sama seperti langkah pertama, proses pemasangan aki harus berjalan dengan hati-hati agar tidak menciptakan arus pendek. Pastikan kabel positif dan negatif terpasang dengan sempurna agar arus listrik dapat mengalir maksimal.
6. Coba Hidupkan Mesin Seperti Biasa
Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah menghidupkan mesin mobil. Dalam penghidupan mesin ini, pastikan RPM stationer mesin tidak berada di bawah 600 RPM. Jika RPM berada di bawah 600, maka pengisian daya aki masih belum maksimal. Sebaliknya, jika sudah di atas 600 RPM, kamu telah berhasil memperbaiki masalah ini.
Ciri-ciri Aki Soak dan Perlu Diperbaiki
Selain jenis aki, mengetahui ciri-ciri aki sudah perlu diganti atau sudah soak menjadi salah satu hal yang sangat penting. Pasalnya, aki merupakan salah satu bagian vital pada kendaraan. Apabila aki pada kendaraan soak, maka hal tersebut dapat menyulitkan dirimu sendiri. Hal pertama yang sudah pasti akan dirasakan seperti mesin tidak dapat menyala.
Meskipun untuk pengguna sepeda motor mungkin masih tetap dapat menyalakan mesin motor apabila kondisi aki soak. Namun, hal tersebut hanya dapat dilakukan untuk tipe-tipe motor yang memiliki kick stater. Apabila tipe motor yang dimiliki hanya didukung dengan electric starter saja, maka mesin motor tetap tidak dapat dinyalakan.
Oleh sebab itu, mengetahui ciri-ciri aki soak pada motor dan mobil merupakan hal penting, agar kamu tidak mengalami kejadian buruk pada saat mengendarai kendaraan seperti misalnya mesin kendaraan tiba-tiba tidak dapat dinyalakan pada saat ditengah jalan. Hal tersebut tentunya akan menyulitkan dirimu sendiri.
Selain itu, merawat aki mobil atau motor menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan juga oleh setiap pengguna kendaraan, agar aki pada mobil atau motor yang dimiliki lebih lama dari pada umur yang telah ditentukan dan tentunya kamu tidak perlu mengalami kejadian seperti mesin tidak dapat dinyalakan saat sedang berpergian.
1. Mesin Mobil Menjadi Sulit Dihidupkan
Hal pertama yang dapat dirasakan adalah sistem starter tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jika sistem starter tidak dapat berfungsi, pastinya mesin kendaraan pun tidak dapat menyala. Karena cara kerja sistem starter yakni menggunakan dinamo yang harus digerakan dengan listrik supaya menghasilkan sebuah percikan yang nantinya akan menyalakan mesin.
Untuk beberapa kasus, sistem starter ini tidak akan langsung tidak berfungsi, melainkan ada beberapa tahapan atau tanda-tanda awal apabila aki sudah mulai akan soak. Tanda-tanda yang paling terasa adalah pada saat memutar kunci pada posisi start atau menekan tombol start untuk jenis mobil keyless, maka akan berbunyi tret-tret-tret ataupun tek-tek-tek beberapa kali baru mesin menyala.
Kondisi tersebut sudah terlihat jelas apabila kondisi aki sudah mulai lemah, namun masih cukup memiliki tegangan untuk menyalakan mesin. Hanya saja sedikit tersendat diawal.
2. Tegangan Aki Berkurang
Tanda-tanda aki soak yang selanjutnya ialah voltase atau tegangan aki akan berkurang. Adapun cara untuk mengetahui tegangan aki berkurang atau tidak dapat menggunakan alat berupa load tester, apabila tegangan yang dihasilkan oleh aki masih sesuai dengan standar. Perlu diketahui, tegangan pada aki yang sehat itu antara 12.3 sampai 12.6 Volt dan pada saat mesin dinyalakan akan naik dengan batas maksimal 14.2 Volt.
Apabila tegangan pada aki yang kamu miliki dibawah standar voltase yang telah ditentukan, maka kamu dapat melakukan pengisian daya terhadap aki tersebut. Namun, sebelum mengisi kembali daya pada aki, sebaiknya jika kamu mengganti air aki terlebih dahulu dan membersihkannya.
3. Klakson Lemah atau Lampu Meredup
Hal yang sudah pasti akan terasa adalah intensitas cahaya yang dihasilkan headlamp berkurang. Jika kamu menggunakan mobil sendiri, maka kamu akan merasakan perbedaan cahaya yang dihasilkan menjadi lebih redup jika dibandingkan pada saat kondisi baterai atau aki masih baik.
Namun, hal tersebut belum bisa dipastikan jika kondisi aki sudah soak, sebab bisa jadi kondisi dari bohlam lampunya yang memang sudah tidak bagus dan perlu diganti. Akan tetapi untuk kamu yang merasa bohlam lampu masih baik atau bagus, maka kondisi tersebut dapat dipastikan karena aki mobil sudah mulai soak.
Sama halnya dengan intensitas cahaya pada lampu utama yang menjadi redup, komponen lainnya yang akan terdampak ialah suara klakson akan berkurang atau kurang nyaring bunyinya. Namun, hal tersebut juga belum bisa dijadikan acuan apabila kondisi aki mulai soak.
Sebaiknya, kamu memeriksa klakson yang dimiliki terlebih dahulu sebelum memutuskan aki tersebut sudah mulai soak. Jika kamu sudah memeriksa kondisi klakson yang memang masih normal, maka permasalahannya adalah terdapat pada akinya yang sudah mulai soak.
4. Tercium Bau yang Berasal Dari Aki Saat Mesin Dinyalakan
Ciri-ciri aki yang sudah soak lainnya adalah akan menghasilkan bau yang tidak sedap pada saat mesin dinyalakan. Hal ini akan sangat terasa pada kendaraan roda empat. Bau yang dihasilkan ini dikarenakan sel-sel pada komponen aki sudah mulai rusak. Oleh karena itu, pada saat mesin dinyalakan akan menghasilkan bau tidak sedap dan air aki akan mendidih.
Untuk kondisi seperti ini biasanya akan muncul bagi kamu yang menggunakan jenis aki basah dan apabila sudah terjadi hal seperti ini, maka akan sangat sulit untuk diperbaiki. Sehingga kamu harus mengganti aki tersebut.
5. Usia Aki yang Digunakan Sudah Tua
Sama seperti komponen mobil pada umumnya, aki mobil juga punya batas usia pemakaian. Umumnya, saat kamu membeli aki baru, bengkel akan memberikan tanggal pembelian sehingga kamu bisa dengan mudah melakukan pengecekan tentang usia pakai aki.
Pada dasarnya, aki mobil memiliki usia pakai sekitar dua tahun. Akan tetapi, hal tersebut juga bergantung terhadap bagaimana cara perawatan dan pemakaian kendaraan kamu.
Cara Merawat Aki Kering Agar Tidak Cepat Rusak
Cara merawat aki kering penting untuk diketahui, sebab seperti yang sudah dijelaskan di atas aki menjadi bagian penting dalam sistem kerja mobil. Ketika aki mobilmu mengalami masalah, pertanda paling awal yang terjadi adalah kesulitan untuk menyalakan mesin. Sebenarnya ada beberapa jenis aki di pasaran pada saat ini. Ada aki kering, aki basah, aki kalsium, dan lainnya. Tapi kali ini yang akan dibahas adalah cara merawat aki kering agar tidak cepat rusak.
Pada dasarnya, aki kering ini memang tidak perlu dilakukan perawatan lebih jauh. Sebab, seperti namanya, internal dari aki ini tertutup. Label MF yang menyatu dengan aki kering juga mengartikan bahwa tidak perlu melakukan penambahan elektrolit secara berkala.
Namun seiring berjalannya waktu, kamu juga harus tetap merawat aki kering secara berkala. Bagaimana caranya? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.
1. Panaskan mesin mobil secara berkala
Cara pertama dalam merawat aki kering adalah memanaskan mesin mobil secara berkala. Selain untuk mencapai suhu kerja di mesin, hal ini juga berguna menjaga kondisi kelistrikan mobil.
Jika memang kamu sering menggunakan mobil setiap hari, maka secara otomatis kondisi aki lebih stabil. Akan tetapi, jika memang jarang digunakan, sebaiknya lakukan pemanasan mesin mobil setiap harinya. Luangkan waktu sekitar 10 menit per hari untuk melakukan hal ini agar kinerja mesin dan aki tetap optimal
2. Bersihkan Permukaan Aki dari Kotoran
Aki kering tipe VRLA memiliki katup tersembunyi. Katup ini bisa memiliki kotoran yang menempel dan pastinya mengganggu jika terus dibiarkan. Kotoran tersebut bisa menyumbat katup. Dampak negatifnya adalah proses penguapan aki menjadi terganggu. Maka dari itu, kamu lebih disarankan untuk membersihkan permukaan aki secara rutin untuk mencegah masalah ini.
3. Hindari Memberikan Beban Terlalu Berat Pada Aki
Aki memiliki daya listrik maksimal yang seharusnya cukup untuk memberikan tenaga kepada berbagai komponen mobil. Namun ketika kamu ingin menambahkan aksesoris seperti lampu baru, sound system, dan lainnya, hasil modifikasi ini bisa membebani kinerja aki. Umur aki bisa menjadi lebih singkat dan itu pastinya merugikan.
Jika kamu memang mau menambahkan aksesoris yang membutuhkan daya listrik besar, ganti aki dengan edisi terbaru serta memiliki kapasitas lebih tinggi lagi.
4. Pastikan Pengikat Aki Kencang
Aki memiliki braket yang berguna sebagai penahan sekaligus menjaga agar tetap stabil walau mobil sedang melewati jalanan bergelombang. Kalau kondisi braket longgar, maka posisi aki bisa berubah hingga bahkan terlepas. Pastikan seluruh baut braket aki dalam kondisi kencang agar tidak goyang saat mobil berjalan.
5. Selalu Jaga Kebersihan Terminal Aki
Berbicara lagi mengenai kebersihan, bagian terminal aki juga harus diperhatikan. Pada umumnya, terdapat kerak di bagian ini karena proses penguapan elektrolit baterai sekaligus panas. Jika dibiarkan saja, maka akan ada masalah dalam sistem sehingga tegangan aki tak mampu mencapai titik maksimal.
Kamu bisa membersihkan bagian ini dengan mengusapnya menggunakan air panas. Berikan juga pelumas berupa grease atau gemuk di area terminal aki.
6. Pastikan Alternator dan Regulator Aman
Sebagai informasi, alternator berfungsi untuk mengubah sebagian putaran mesin ke energi listrik. Sementara itu regulator berguna untuk mengatur stabilitas arus pengisian. Jika kedua komponen ini mengalami masalah, maka ada pengisian yang tidak normal. Aki akan bekerja ekstrak hingga lebih cepat soak.
Begini Cara Memilih Aki yang Bagus
Bagi pemiliki kendaraan roda empat, pastinya ingin memberikan kompenen terbaik untuk kendaraannya, salah satunya adalah aki. Adanya aki mobil yang berkualitas akan memperpanjang usia mobil dan menjaga mesin tetap terawat.
Membahas hal ini, ternyata masih banyak yang belum tahu cara memilih aki mobil berkualitas. Kebanyakan pasti terbuai dengan kata-kata penjual abal-abal. Lalu, bagaimana tips memilih aki mobil yang berkualitas agar peforma mobil tetap terjaga? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Pastikan Membeli di Toko yang Terpercaya
Hal penting yang pertama kali harus kamu lakukan adalah dengan membeli aki mobil berkualitas di toko yang sudah terpercaya. Toko yang terpercaya tentunya akan menjual aki mobil yang rework dan kamu bisa meminta mereka untuk memberikan rekomendasi aki mobil yang cocok untuk mobil kamu. Saat ini banyak toko yang melakukan bisnis nakal dengan menjual aki mobil rekondisi dengan label baru. Memang tidak semua toko melakukan ini, tapi saat kamu memilih toko yang terpercaya, hal ini bisa diminimalisir.
2. Sesuaikan Aki dengan Spesifikasi Mobil
Jika mobil kamu tidak melakukan modifikasi yang besar, seperti mengganti lampu yang lebih terang, atau mengganti sound system, berarti aki mobil standar sudah mengikuti standar kelistrikan yang dibutuhkan mobil kamu. Pastikan saat membeli aki mobil mengikuti apa yang sudah ditetapkan oleh buku manual mobil kamu. Konsultasikan juga dengan bengkel resmi mobil kamu tentang tipe aki mobil seperti apa yang dibutuhkan.
3. Pilih Jenis Aki yang Tepat
Ada 2 jenis aki mobil di pasaran, aki kering dan aki basah. Pemilihan mau memakai aki basah atau aki kering semua tergantung selera kamu. Jika kamu adalah orang yang cenderung tidak sempat merawat mobil, misalnya karena sibuk kerja, sebaiknya menggunakan aki kering karena aki kering ini tidak perlu perawatan rutin.
4. Perhatikan Kapastitas Aki yang Akan Digunakan
Perlu diingat untuk memperhatikan kapasitas aki mobil yang akan kamu beli, baik aki basah maupun kering memiliki kapasitas dan ukurannya masing-masing. Pastikan untuk mengecek ukuran, dimensi, ampere, dan tegangan yang dimiliki aki mobil tersebut. Pastikan juga sudah sesuai dengan standar yang dimiliki mobilmu, baca lagi buku manual mobil kamu atau konsultasikan dengan bengkel resmi. Agar mendapatkan aki yang lebih awet dan tidak mudah soak, akan lebih baik untuk tidak memilih aki dengan tegangan yang lebih besar dibandingkan standar mobilmu. Memilih aki yang bertegangan lebih besar akan menimbulkan kerusakan komponen kelistrikan dalam mobil.
5. Pertimbangkan Merek Aki Mobil Terbaik
Ada banyak aki mobil yang bagus dan berkualitas di pasaran yang dapat dipilih untuk mobilmu Namun akan lebih baik untuk memilih merk-merk aki yang memang sudah terpercaya di pasaran.
6. Hindari Membeli Aki Bekas atau Rekondisi
Satu hal lagi yang penting dalam tips memilih aki mobil berkualitas adalah pastikan untuk tidak membeli aki rekondisi atau bekas. Aki rekondisi hanya akan menimbulkan permasalahan pada mobil kamu di kemudian hari. Mungkin kamu tidak ingin membeli aki bekas namun terkadang ada beberapa penjual yang menipu dengan menjual aki rekondisi sebagai aki yang baru.
Itulah penjelasan mengenai cara memperbaiki aki kering. Selain rutin merawat dan mengganti aki, jangan lupa lengkapi proteksi mobilmu dengan asuransi mobil. Sebab, dengan adanya asuransi mobil, kamu tak perlu lagi khawatir akan mahalnya biaya perawatan dan perbaikan mobil. Pengalaman berkendaramu pun menjadi lebih aman dan nyaman. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai asuransi mobil, kamu bisa langsung mencarinya di Qoala Apps atau Blog Qoala.