Mobil menjadi otomotif yang saat ini semakin banyak digunakan untuk kegiatan mobilitas meskipun risiko macet bisa terjadi saat berada di jalanan. Tapi, pernahkah kamu terpikirkan kenapa kamu selalu bisa mengendarai mobil dengan nyaman tanpa adanya masalah overheat di bagian mesin? Ini adalah fungsi dan peran penting dari alat pendingin mesin mobil. Menarik, bukan?
Kendaraan memang terlalu kompleks untuk dipahami tetapi bukan berarti kita tidak bisa. Kamu bisa memulainya dengan mencari tahu lebih dalam perihal komponen-komponen yang ada pada mobil, termasuk alat pendingin mesin mobil. Sistem pendingin yang terdapat pada mesin mobil terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing memiliki fungsi vital. Kali ini Qoala akan membahas semuanya hingga tips dan cara merawat sistem pendingin agar bagian tersebut tetap bekerja dengan optimal.
Apa Itu Alat Pendingin Mesin Mobil
Sistem pendingin menjadi bagian dari mesin mobil yang memiliki peran signifikan dalam menjaga temperatur mesin mobil sehingga tidak berada dalam kondisi panas yang berlebihan. Panas dari hasil pembakaran yang tidak terkontrol akan membahayakan komponen-komponen mobil sehingga bisa menyebabkan kerusakan.
Sistem pendingin mobil yang umum ada dipasaran sudah terpasang dalam satu kesatuan dengan mesin mobil. Hal ini dikarenakan putaran kipas pendingin mendapatkan energi dari putaran mesin mobil.
Lalu, apa itu alat pendingin mesin mobil? Alat pendingin mesin mobil adalah alat yang bekerja untuk menstabilkan suhu pada mesin mobil. Komponen ini hanya akan bekerja apabila sudah mencapai suhu tertentu.
Fungsi Alat Pendingin Mesin Mobil
Jika dilihat dari pengertiannya, sudah jelas bahwa alat pendingin mesin mobil bekerja untuk menstabilkan suhu di bagian mesin mobil. Suhu ideal setelah mesin mencapai suhu kerja adalah sekitar 80 hingga 92 derajat celcius. Di sinilah alat pendingin mesin mobil akan bekerja yaitu menjaga agar suhu mesin selalu ideal saat mobil dikendarai.
Komponen Alat Pendingin Mesin Mobil
Jika biasanya kamu hanya tahu pakai mobil, sekarang mungkin kamu tertarik untuk mengulik lebih jauh dan menjadikannya hobi, terutama mengulik di bagian mesin. Mesin pada mobil terdiri dari berbagai perangkat yang memiliki fungsi, cara kerja, dan komponennya masing-masing, termasuk sistem pendingin atau cooling system.
Seperti namanya, sistem tersebut bertugas untuk mendinginkan gesekan komponen mesin dan silinder. Berikut adalah beberapa komponen dari alat pendingin yang ada di mesin mobil.
1. Radiator
Komponen satu ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita, bukan? Sebagai salah satu komponen dari sistem pendingin di bagian mesin mobil, fungsi utama radiator adalah untuk mendinginkan campuran radiator coolant terbaik. Bagian ini bekerja dengan cara menyalurkan udara melalui lubang atau kisi.
Selain itu, radiator juga bertugas untuk melepas kalor pada cairan pendingin yang kemudian akan menyerap panas mesin. Pada umumnya, bagian ini diletakkan terpisah dari mesin, yaitu berada di bagian depan. Hal ini bertujuan supaya radiator bisa mendapatkan pasokan udara dingin yang nantinya akan digunakan untuk proses pendinginan mesin.
2. Pompa Air
Siapa bilang pompa air hanya ada di dalam rumah kamu saja karena nyatanya sistem pendingin pada mesin mobil juga memilikinya. Ini adalah komponen kendaraan lain dari alat pendingin mesin mobil yang tidak kalah penting untuk diketahui.
Apa sebenarnya fungsi dari water pump? Water pump atau pompa air berfungsi untuk mengalirkan air pendingin ke seluruh bagian mesin. Pada umumnya, komponen satu ini dipasang di bagian blok mesin yang sistem kerjanya secara sentrifugal. Agar pompa air selalu bekerja dengan maksimal, dibutuhkan gear.
3. Thermostat
Komponen selanjutnya dari sistem pendingin di bagian mesin adalah thermostat, yaitu sebuah alat pendingin mesin mobil yang memiliki katup. Bagian ini akan bekerja secara otomatis apabila terjadi peningkatan atau penurunan suhu dari mesin mobil.
Seperti komponen alat pendingin mesin mobil lainnya, thermostat juga memiliki fungsi yaitu mengatur sirkulasi suhu air pendingin yang nantinya akan diteruskan ke bagian lain yaitu radiator jika air tersebut sudah mulai panas. Katup yang terdapat pada thermostat akan terbuka otomatis apabila suhu air sudah meningkat tepatnya jika sudah berada di suhu 80 derajat celcius.
4. Kipas Radiator
Fan radiator adalah alat pendingin mesin mobil yang dipasang dekat dengan radiator. Fungsi dari alat satu ini adalah mengalirkan sirkulasi udara ke arah radiator sehingga proses pendinginan air akan berjalan lebih cepat.
Untuk memasang kipas radiator, kamu bisa menggunakan dua cara yaitu dengan memasangnya di bagian motor atau pulley. Kipas yang dipasang di bagian motor akan secara otomatis terhubung dengan komputer mesin tersebut. Namun, jika alat tersebut dipasang pada pulley, maka kipas akan bergerak dengan bantuan dari belt.
5. Pipa Radiator
Selang atau pipa radiator merupakan komponen pendingin mesin mobil yang menghubungkan dan mendistribusikan coolant. Pipa tersebut akan menghubungkan blog mesin dan radiator agar bisa mengalirkan air radiator panas kembali ke radiator, begitu pula sebaliknya.
6. Temperature Gauge
Temperature gauge merupakan alat pendingin mesin yang juga memiliki peran dan fungsi penting dalam sistem pendingin. Bagian ini akan mengukur suhu pada sistem pendingin mesin pada sistem pembakaran mesin.
Sensor akan memberikan informasi setelah merespon unit kontrol mesin. Kemudian, data digunakan untuk menyesuaikan injeksi bahan bakar serta waktu pembakaran yang tepat. Sensor tersebut dapat bertahan di berbagai temperatur dan umumnya terdiri dari dua versi.
Variasi sensor Negative Temperature Coefficient (NTC) akan menurunkan suhu saat temperatur panas meningkat. Sementara sensor Positive Temperature Coefficient (PTC) akan meningkatkan suhu panas jika temperatur panas pada sistem pendingin mesin mobil naik.
7. Engine Coolant Temperature Sensor
Engine coolant temperature sensor adalah komponen terakhir dari sistem pendingin mesin mobil yang merupakan sensor yang fungsinya adalah membaca temperatur coolant atau air radiator yang ada di dalam mesin.
Coolant akan menyerap panas yang terjadi pada silinder saat mesin sedang berjalan. Penyerapan tersebut membuat mobil bergerak dan beroperasi tanpa panas yang berlebihan. Dengan kata lain, informasi temperatur panas dikirimkan ke ECU supaya bisa mengontrol udara serta bahan bakar mesin.
Di mobil-mobil modern, ada sensor di bagian dashboard yang akan mengetahui apakah coolant temperature sensor atau tidak. Sehingga, pengemudi bisa lebih mudah memahami bagian kerusakan pada komponen pendingin satu ini. Bagian ini juga dinilai sangat penting karena bekerja untuk mendinginkan komponen seperti water pump, overflow tank, kipas pendingin, radiator, serta komponen-komponen lainnya.
Sekadar informasi, apabila kerusakan pada coolant temperature sensor tidak segera ditangani dengan baik, maka ini juga bisa berpengaruh pada kerusakan komponen lainnya. Beberapa mobil dilengkapi dengan sensor tambahan untuk mengontrol suhu mesin sehingga pengemudi bisa melihatnya pada tampilan speedometer.
Cara Kerja Sistem Pendingin Mesin Mobil
Di awal tahun 1900an, pemilik kendaraan masih menggunakan air sebagai cairan pendingin agar sistem pendingin pada mesin mobil bekerja sebagaimana mestinya. Mengapa demikian? Karena air memiliki sifat penghantar panas yang tergolong efektif. Sayangnya, air menimbulkan berbagai masalah selama beberapa tahun penggunaannya, mulai dari karat hingga terjadi pembekuan di musim dingin.
Di tahun 1926 tepatnya saat terjadi perang dunia kedua, fungsi air digantikan dengan liquid coolant yang terbuat dari campuran ethylene glycol. Penggunaan bahan tersebut bisa menghindarkan rongga sistem pendingin dari karat serta rawat dari pembekuan dan penguapan.
Tahukah kamu jika terdapat perbedaan cara kerja sistem pendingin mesin mobil di Indonesia dengan sistem pendingin mesin mobil untuk mobil Eropa? Jika sistem pendingin di mobil Eropa memanfaatkan perpindahan panas dari mesin menjadi penghangat ruangan, lain halnya dengan sistem pendingin pada mobil yang dijual di pasaran Indonesia yaitu dengan cara melepas kalor ke udara.
Gejala Kerusakan Sistem Pendingin Mesin Mobil
Seperti bagian lain, sistem pendingin atau cooling system pada bagian mesin mobil juga bisa rusak yang diakibatkan oleh berbagai hal. Apabila pemilik mobil jarang atau sering lupa mengecek kapasitas air radiator serta penggunaan cairan radiator, maka sangat wajar jika sistem pendingin mesin mudah rusak. Jadi, pastikan kamu selalu memperhatikan mobil yang biasa kamu gunakan untuk menjalankan berbagai aktivitas termasuk di bagian cooling system.
Setiap pengendara pasti ingin mobil selalu berjalan dengan baik tanpa adanya masalah apapun yang dapat berpengaruh pada performa kendaraan serta kenyamanan dalam berkendara. Namun, ada saatnya sistem pendingin tidak bekerja dengan optimal.
Berikut adalah beberapa gejala kerusakan di bagian cooling system yang bisa kamu deteksi dengan mudah agar segera mendapatkan solusi yang tepat.
1. Mesin Panas Saat AC Mati
Apabila mesin terasa panas padahal AC tidak dalam kondisi menyala, mungkin saja terjadi kerusakanan di bagian thermoswitch sehingga kipas elektrik tidak menyala padahal mesin sudah mulai panas. Biasanya kipas akan hidup saat AC hidup. Solusi mudah untuk masalah satu ini adalah segera mengganti thermoswitch dengan yang baru.
2. Mesin Panas Ketika Mobil Melaju dengan Kecepatan Tinggi
Kamu mungkin bisa merasakan mesin yang tiba-tiba panas padahal mobil sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Hal tersebut bisa terjadi karena radiator tersumbat sehingga tidak bisa mengalirkan air yang lebih panas saat mesin bekerja dengan keras. Untuk mengatasinya, coba perbaiki atau ganti radiator dengan yang baru.
3. Mesin Terlalu Dingin Padahal Mobil Sudah Melaju Jauh
Selain mesin panas, mesin terlalu dingin juga harus kamu waspadai. Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena thermostat yang terbuka akibat macet. Meski kamu tidak akan menyukai solusi ini karena mengharuskan kamu untuk mengeluarkan uang, tetapi ini adalah solusi yang terbaik.
4. Air Radiator Selalu Berkurang
Pernah merasa kenapa air radiator sering sekali berkurang? Air radiator yang selalu berkurang bisa jadi adalah akibat dari kebocoran pada sistem pendingin mesin mobil. Coba cari apakah ada kebocoran namun jangan matikan mesin karena hal ini harus dilakukan dalam keadaan mesin hidup.
5. Oli Mesin Bercampur dengan Air Radiator
Apakah air radiator berubah warna menjadi putih kecoklatan? Kamu mungkin menyadari hal tersebut saat hendak mengisi atau mengecek kapasitas air radiator. Jika hal semacam ini terjadi, kemungkinannya adalah air radiator bercampur dengan oli mesin.
Pada umumnya, peristiwa ini terjadi karena efek dari mesin yang overheating atau panas berlebihan. Peningkatan suhu mesin yang signifikan membuat kepala silinder mengalami pembengkokan atau kerusakan. Jika sudah bengkok, maka kamu harus meratakan kembali permukaannya dengan ukuran yang tepat.
Selalu perhatikan lampu indikator yang ada pada panel instrumen agar kamu bisa mencegah oli mesin bercampur dengan air radiator, terutama ketika menyala terus. Kalo Anda butuh, bisa mencari cara mengatasi lampu indikator mobil menyala terus di Qoala.
Dampak Mobil yang Tidak Menggunakan Alat Pendingin Mesin Mobil
Apabila sebuah mobil tidak memiliki alat pendingin mesin, kemungkinan mesin akan mengalami overheat atau temperatur yang terlalu panas. Hal ini juga akan berdampak pada kerusakan di bagian piston dan stang. Stang yang bengkok akibat pemanasan akan menutup ruang piston sehingga menyebabkan blok di bagian mesin. Alhasil, mobil akan mogok. Bila Anda sering menghadapi kasus seperti ini, ada baiknya lihat tips dari Qoala perihal cara pasang ring piston dan perawatannya.
Tips dan Cara Merawat Sistem Pendingin Mesin Mobil
Setelah tahu keberadaan serta pentingnya alat pendingin mesin, hal lain yang harus kamu ketahui adalah tips tentang cara merawat sistem pendingin agar tetap bekerja optimal. Ini juga bisa membantu mencegah terjadinya kerusakan dini pada sistem tersebut yang mengharuskan kamu mengganti beberapa komponen dengan yang baru.
Salah satu bagian yang bisa kamu periksa adalah kondisi cairan pendingin. Untuk melakukannya, kamu bisa mengikut langkah-langkah berikut:
- Coba cek kondisi cairan tabung reservoir dan pastikan radiator masih terisi penuh. Cara ini bisa dilakukan pada sistem pendingin mobil keluaran baru.
- Pada kendaraan model lama, kamu tidak akan menemukan botol reservoir tetapi kamu bisa melakukan pengecekan manual dengan cara membuka tutup radiator.
- Apabila cairan sering berada di level low atau rendah padahal kamu sering mengisinya, ini bisa menjadi indikasi adanya kebocoran udara di bagian alat pendingin mesin mobil. Hal ini dapat menyebabkan cairan susah tersedot dari overflow ke radiator.
Hal penting yang harus diingat bahwa kamu harus memastikan bahwa mesin dalam keadaan cukup dingin sebelum kamu berniat membuka tutup radiator. Kendaraan lama tidak dilengkapi dengan reservoir sehingga kamu harus memastikan bahwa level cairan berada di bawah leher radiator. Jika masih ragu untuk melakukan semua langkah di atas, buka buku manual kendaraan sehingga semuanya akan lebih jelas.
Selain itu, kamu juga harus memastikan tidak ada penyumbatan di bagian radiator. Penyumbatan bisa terjadi di bagian dalam atau luar. Biaya penggantian komponen pendingin mobil tergolong mahal, oleh karena itu akan lebih baik jika kamu melakukan pencegahan.
Namun jika kamu merasa langkah perawatan alat pendingin mobil di atas sulit untuk dilakukan sendiri atau khawatir akan menimbulkan masalah pada komponen lainnya, alternatifnya adalah memanggil teknisi yang sudah berpengalaman menangani sistem pendingin pada mesin mobil.
Itulah informasi seputar alat pendingin mesin yang bisa kamu jadikan sebagai referensi dalam memaksimalkan perawatan mobil secara menyeluruh. Ini juga bisa menjadi pertimbangan kamu sebelum membeli mobil. Ya, seperti yang kamu tahu bahwa merawat mobil memang gampang gampang susah, terlebih saat mengalami kerusakan atau masalah tertentu.
Butuh informasi lain seputar dunia otomotif? Semuanya bisa kamu dapatkan dengan menjelajahi Qoala blog hingga mendapatkan informasi yang kamu cari atau butuhkan. Untuk memaksimalkan upaya dalam meminimalisir risiko yang bisa terjadi pada kendaraan selain overheat dan dampak yang bisa disebabkan oleh overheat mesin mobil, dapatkan proteksi kendaraan. Proteksi jenis ini akan mempertahankan dan melindungi nilai mobil.