Pemberian ASI eksklusif dilakukan sejak bayi lahir ke dunia hingga ia berusia enam bulan. Selama enam bulan, ibu disarankan untuk hanya memberi Si Kecil ASI, tanpa tambahan asupan baik makanan atau minuman apa pun. Dikarenakan ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan oleh bayi.
ASI merupakan asupan terbaik untuk bayi. Pasalnya, air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ini memiliki banyak kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, antara lain vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak. Komposisinya juga lebih mudah dicerna dibandingkan dengan susu formula. Oleh sebab itu, ASI bisa dikatakan sebagai makanan utama bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pada usia ini, bayi juga sebaiknya tidak diberikan air putih atau pun jus.
Nantinya, setelah bayi berusia 6 bulan, ia mulai bisa diberikan MPASI yang terdiri dari aneka ragam makanan dengan kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Akan tetapi, pemberian ASI tetap bisa dilanjutkan hingga ia berusia 2 tahun.
Faktanya, memberikan ASI eksklusif dapat memberikan manfaat bagi ibu. Berikut ini Qoala akan jelaskan, ada 10 manfaat ASI Eksklusif menurut WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia, yang perlu diketahui.
1. Manfaat ASI Eksklusif sebagai Nutrisi yang Lengkap untuk Bayi
ASI dianggap satu-satunya makanan terbaik pertama untuk bayi. Pemberian ASI pertama saat bayi baru lahir ini juga disebut dengan inisiasi menyusui dini (IMD). Meski banyak beragam mitos soal ibu menyusui dan tantangan menyusui, pemberian ASI sebaiknya tidak terlewatkan. Bahkan, ketika kamu mengalami masalah ibu menyusui, dokter biasanya akan memberikan penanganan sekaligus obat yang aman untuk ibu menyusui.
Manfaat ASI juga mampu mencukupi semua kebutuhan energi dan zat gizi yang diperlukan bagi bayi selama masa awal kehidupan hingga berusia 6 bulan. ASI ternyata mampu memenuhi 100 persen kebutuhan bayi akan nutrisi yang sangat lengkap sampai bayi berusia enam bulan. Kandungan yang terdapat pada ASI diantaranya air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, sel-sel darah putih, enzim, dan asam amino. Selain tidak memerlukan tambahan makanan, kandungan ASI juga bermanfaat untuk mencegah anak terkena penyakit asma, obesitas, diabetes, hingga penyakit kardiovaskular saat dewasa.
Dengan begitu, sebenarnya pemberian selain ASI seperti susu formula, minuman, maupun makanan tambahan sebelum usia 6 bulan tak begitu dibutuhkan. Itulah penyebabnya kebutuhan gizi bayi setiap harinya tetap dapat tercukupi dengan baik meski hanya diberikan ASI. Bahkan, untuk memberikan air putih selama kurun waktu 6 bulan pertama juga tidak dianjurkan kepada bayi karena dapat menggagalkan pemberian ASI eksklusif.
Bukan itu saja, ASI juga mampu mencukupi setengah dari kebutuhan harian usia 6-12 bulan dan sepertiga dari balita usia 1-2 tahun. Baru ketika pemberian ASI tidak lagi memungkinkan, kamu bisa memberikan pengganti berupa susu formula. Namun, hal yang perlu dihindari adalah memberikan ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol.
2. Membantu Melindungi Bayi dari Kuman
Manfaat ASI Eksklusif menurut WHO selanjutnya adalah dapat membantu menguatkan sistem imun atau daya tahan tubuh bayi dari serangan penyakit. Dikarenakan di dalam ASI terdapat sejumlah antibodi, sel darah putih, dan immunoglobulin A (IgA), khususnya cairan pertama ASI atau kolostrum. Kolostrum ASI mengandung kandungan imunoglobulin A (IgA) serta beberapa jenis antibodi lainnya bagi bayi. Dan IgA berperan untuk memberi lapisan pada saluran pencernaan agar kuman, bakteri, serta virus pembawa penyakit tidak dapat masuk ke dalam aliran darah.
Di sisi lain, manfaat IgA di dalam ASI juga bisa membentuk lapisan pelindung pada hidung dan tenggorokan. Selain itu, manfaat antibodi di dalam ASI bagi bayi juga untuk melawan serangan virus, bakteri, kuman, maupun patogen penyebab penyakit lainnya.
Manfaat sel darah putih di dalam ASI untuk bayi yakni mengandung sel-sel penting seperti fagosit untuk membasmi berbagai kuman penyakit. Hal ini tentu akan membantu melindungi bayi sampai sistem imun pada tubuhnya bisa berfungsi secara optimal.
Tentunya, bayi yang mendapatkan ASI setiap harinya memiliki saluran cerna yang banyak dihuni oleh bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus. Sebagai seorang ibu tak perlu cemas karena keduanya bukan bakteri jahat, melainkan bakteri baik yang bisa membantu mencegah perkembangan organisme pembawa bibit penyakit. Dengan pemberian ASI eksklusif maka dapat membuat sistem kekebalan tubuh si kecil semakin kuat.
Di samping itu, ASI juga mengandung protein yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi kuman sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit kronis, seperti radang paru-paru serta mempercepat proses penyembuhan.
3. Sebagai Jaminan Asupan Higienis dan Aman
Selanjutnya, menyusui ASI secara langsung dan eksklusif tentu menjamin kehigienisan asupan yang dikonsumsi bayi, khususnya dalam keadaan darurat. Berbeda halnya dengan susu formula yang diproduksi oleh pabrik dan memiliki rantai distribusi yang panjang. Ada kemungkinan rentan tercemar oleh bakteri dari air dan botol susu yang tidak bersih. Sehingga, ASI eksklusif lebih aman untuk dikonsumsi secara langsung. Untuk ASI perah, ibu perlu memperhatikan standar kebersihan alat dan cara penyimpanan agar tetap layak minum.
4. ASI Eksklusif Mencegah Diare dan Malnutrisi
WHO menjelaskan bahwa ASI eksklusif adalah satu-satunya sumber makanan bagi bayi, tanpa ada makanan atau cairan lain yang diberikan, kecuali vitamin, mineral, dan obat. Pemberian ASI eksklusif di awal kehidupan seorang bayi merupakan hal yang sangat penting. Sebab, dengan pemberian ASI eksklusif akan terlihat dari timbulnya gejala-gejala penyakit pada bayi, misalnya infeksi saluran napas atas, diare, malnutrisi, dan gejala lainnya yang berujung pada kematian.
Seperti yang diketahui, diare adalah salah satu gejala yang membunuh banyak anak-anak tiap tahunnya di dunia. Diare juga merupakan salah satu gejala utama yang menandakan adanya kemungkinan pola asuh yang kurang benar. Biasanya hal tersebut akan menyebabkan terjadinya infeksi organisme atau pun malnutrisi, yang berujung pada diare. Infeksi maupun malnutrisi pada bayi ini kerap kali menunjukkan gejala yang umum pada bayi yang kurang mendapat asupan nutrisi yang cukup, terutama pemberian ASI eksklusif.
Pada 6 bulan pertama pemberian ASI eksklusif pada bayi sangat penting sebab di dalam dalam ASI terkandung antibodi yang memberikan imunitas bagi bayi yang baru lahir. Jika kekurangan konsumsi ASI, maka infeksi dari bakteri dan organisme akan mudah terjadi, seperti Vibrio cholerae, Escherichia coli, Shigella dysentriae, dan juga sebagainya. Bakteri-bakteri ini yang akan mempengaruhi nafsu makan, sehingga asupan nutrisi berkurang. Ketika kekurangan nutrisi nantinya akan menyebabkan malnutrisi, yang makin memperburuk sistem imunitas tubuh terhadap penyakit dan akan memperparah infeksi. Sehingga, konsumsi ASI eksklusif di awal kehidupan dari seorang bayi sangatlah penting.
Sebagai informasi, angka kematian bayi akibat diare tertinggi terjadi pada kelompok bayi yang tidak diberi ASI eksklusif dan juga bayi yang diberi makanan pendamping berenergi pada usia yang tidak sesuai. Pemberian makanan pendamping yang terkontaminasi ini merupakan sumber utama dari banyak pathogen gastrointestinal yang akan menyebabkan infeksi.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif pada bayi setelah lahir sangatlah penting, terutama di saat bayi rentan terhadap infeksi penyakit dan malnutrisi untuk mencegah gejala-gejala yang dapat mematikan tadi.
5. Dapat Membuat Bayi Tumbuh Sehat dan Cerdas
Selain untuk mencegah diare, manfaat ASI eksklusif menurut WHO adalah dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada otak bayi. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Korean Medical Science menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan otak bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI. Ini merupakan salah satu manfaat pemberian ASI lainnya pada bayi, khususnya ASI eksklusif selama 6 bulan.
Di sisi lian, perkembangan kognitif bayi yang diberikan ASI eksklusif hingga usia 9 bulan juga lebih baik dibandingkan jika hanya diberikan selama 3 bulan pertama. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebutkan bahwa ASI juga dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan intelektual anak. Sebab, pemberian ASI dapat membangun kedekatan dan rasa nyaman yang kemudian mempengaruhi perkembangan emosi anak. Selain itu, kemampuan intelektual dan perkembangan emosi yang lebih matang pada anak berguna untuk mendukung kehidupan sosialnya kelak.
6. Manfaat ASI Eksklusif untuk Memperkuat Ikatan Emosional
Manfaat ASI eksklusif menurut WHO lainnya adalah terkait kandungan gizi dan zat imunitasnya telah lama diketahui. Pasalnya, dampak psikologis berupa ikatan emosional antara ibu dan bayi masih belum dikenal luas. Padahal, berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dapat memainkan peranan penting terhadap perkembangan otak, kognitif, dan sosio-emosional bayi.
Pemberian ASI eksklusif dianggap sangat efisien, relatif tidak rumit, dan lebih ekonomis. Lewat ASI eksklusif ini ibu juga bisa menyalurkan antibodi pada bayi sehingga si buah hati terlindung dari berbagai penyakit infeksi seperti ISPA atau diare. Tak hanya itu, penelitian bahkan menunjukkan bahwa ASI eksklusif mampu membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi. Salah satunya dengan proses kontak mata antara ibu dan bayi yang terjadi selama proses menyusui.
Seperti yang diketahui, penglihatan adalah salah satu panca indra pertama yang mampu menerima rangsangan di saat bayi baru lahir ke dunia (selain indera pendengaran). Menariknya lagi, bayi baru lahir secara otomatis memiliki fokus yang lebih tinggi pada arah mata. Tak salah jika bayi berusia tujuh minggu atau lebih bahkan menghabiskan 90 persen waktu untuk melihat pada mata lawan bicaranya. Sekalipun ‘mengamati’ orang yang berbicara di dekatnya, bayi tidak mencari mulut, melainkan melihat pada arah mata.
Saat bayi berada dipelukan ibu, misalnya untuk menyusui, maka penglihatan keduanya seringkali saling bertemu. Kontak mata antara ibu dan bayi dipercaya mampu memunculkan sensasi khusus berupa koneksi, keterkaitan, dan perasaan yang mendalam pada keduanya. Ikatan emosional yang terbentuk berkat pemberian ASI eksklusif ini akan semakin terasah seiring dengan stimulasi yang ibu berikan ketika berkontak mata dengan sang buah hati. Nantinya, ikatan emosi tersebut bisa menjadi tumpul atau tidak terasa jika perhatian ibu sering teralihkan, misalnya terlalu fokus pada gawai ketika menyusui.
7. Memberikan ASI Eksklusif Mengurangi Risiko Kanker Pada Ibu
Sudah banyak ahli kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyarankan pemberian ASI pada bayi, paling tidak 6 bulan secara eksklusif. Tak hanya untuk menjaga kesehatan sang bayi, tetapi juga meningkatkan kesehatan ibu, bahkan menurunkan risiko kanker.
Namun, sebenarnya belum diketahui dengan pasti mengapa menyusui bisa mengurangi resiko ibu terkena kanker payudara dan ovarium. Namun menurut sejumlah penelitian, semakin lama menyusui, semakin terlindungi dari penyakit ini. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.
Hubungan ibu tak memberikan ASI dengan risiko kanker lainnya adalah karena pengaruh hormonal dari periode amenore dan infertilitas yang saling berhubungan. Hal ini dianggap mampu mengurangi paparan siklus haid seumur hidup dan mengubah hormon tertentu, seperti androgen, yang dapat mempengaruhi risiko terjadinya kanker.
Di sisi lain, peningkatan kadar steroid seks sangat berhubungan dengan risiko kanker payudara pasca terjadinya menopause. Pengelupasan jaringan payudara yang terjadi secara terus-menerus saat menyusui ternyata dapat mengurangi risiko kanker payudara melalui penghapusan sel dengan cara perusakan dan mutasi DNA.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa menyusui berhubungan dengan periode amenore yang lebih lama dan menurunkan kadar gonadotropin. Akhirnya, paparan estradiol plasma pada tubuh akan menurun.
8. Membantu Memberi Jarak Pada Kelahiran
Pemberian ASI secara eksklusif ternyata juga dapat menunda nunda periode menstruasi sehingga membantu untuk memberi jarak pada kelahiran selanjutnya. Hal ini disebut sebagai lactational amenorrhea atau metode amenore laktasi. Penyebabnya adalah selama menyusui, produksi hormon estrogen biasanya akan berkurang, sedangkan ovulasi terjadi ketika kadar estrogen dalam tubuh meningkat.
Di sini, menyusui bisa membantu memperlambat proses ovulasi selama beberapa bulan pertama pasca melahirkan. Akan tetapi, penting untuk diperhatikan. Hal ini tidak sepenuhnya bisa benar-benar efektif sebagai kontrasepsi alami untuk mencegah kehamilan.
Akan tetapi, akibatnya kesuburan ibu untuk sementara tidak kembali. Jika ibu belum menstruasi dan bayi hanya diberi ASI saja secara langsung, maka setidaknya selama enam bulan setelah melahirkan ibu tidak akan hamil kembali.
9. Manfaat ASI Eksklusif Dapat Menghemat Biaya
Selama masa pemberian ASI eksklusif, kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Tentunya hal ini bisa menghemat pengeluaran bulanan, bukan? Selain berbagai manfaat di atas, ASI juga bisa dimanfaatkan untuk memandikan bayi. Beberapa penelitian membuktikan bahwa mandi ASI baik bagi kesehatan kulit bayi.
Selama menyusui, kamu juga disarankan untuk menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh (termasuk vitamin dan mineral), karena ditakutkan asupan tersebut bisa mempengaruhi ASI dan memberikan dampak tidak baik pada bayi, misalnya alergi.
Dalam hal ini, menerapkan pola makan sehat sangat dianjurkan ketika sedang menyusui, contohnya saja dengan mengkonsumsi sayuran, buah, daging tanpa lemak, makanan berserat, susu, dan banyak minum air. Kamu juga perlu mengetahui cara pelekatan menyusui yang tepat agar proses menyusui berjalan lancar.
10. Memberikan ASI Eksklusif Juga Turut Menjaga Lingkungan
Manfaat lain dari menyusui atau pemberian ASI eksklusif kepada bayi salah satunya dapat turut menjaga kesehatan bumi atau lingkungan. Dengan memberikan ASI, kamu tak membutuhkan biaya tambahan untuk membeli susu formula misalnya. Sebab, susu formula dapat meninggalkan karbon dan polusi di lingkungan sekitar. Hal ini tidak berlaku saat pemberian ASI secara eksklusif.
Cukup banyak manfaat ASI eksklusif menurut WHO. Beberapa manfaat tersebut tentunya sangat baik untuk kesehatan ibu dan juga anak. Namun, jika kamu mengalami kendala saat pemberian ASI secara eksklusif, ada baiknya perlu datang ke tempat pelayanan kesehatan dan menemui dokter yang atau bidan yang paham dengan persoalan tersebut. Dengan mudahnya mengakses pelayanan kesehatan dan juga dukungan petugas kesehatan, tentunya pemberian ASI eksklusif bagi seorang ibu kepada anaknya bisa terpenuhi. Sayangnya, masih kerap ditemukan beberapa hal janggal, seperti seorang ibu yang lebih memilih memberikan susu formula kepada bayinya sebab ada masalah saat ia mencoba untuk memberikan ASI secara eksklusif. Hal ini terjadi karena sang ibu tak memiliki biaya untuk berobat ke pelayanan kesehatan.
Persoalan biaya di sini memang sangat penting. Tak hanya untuk melahirkan, tetapi saat pemberian ASI eksklusif pun juga diperlukan. Oleh sebab itu, perlu adanya solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya adalah dengan memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Ada banyak macam asuransi kesehatan yang bisa kamu miliki. Dan untuk mencari yang terbaik, kamu tak perlu pusing. Sebab, di Qoala App, ada beragam pilihan asuransi kesehatan yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Selain itu, ada penjelasan detail terkait asuransi tersebut, dan juga info menarik lainnya seperti jenis olahraga untuk ibu hamil yang bisa dibaca di Blog Qoala.