Penggemar K-drama pasti sudah tidak asing lagi dengan judul drama Korea yang sedang naik daun di tahun 2020 ini, yaitu StartUp. SandBox drakor (drama Korea) yang dibintangi oleh Bae Suzy, Nam Joo Hyuk, dan Kim Seon Ho ini sedang menjadi buah bibir, baik di dunia maya hingga nyata. Terlepas dari polemik terbelahnya tim pendukung Nam Do San dan Han Ji Pyeong, StartUp terbukti berhasil menjadi drama Korea yang menyiratkan banyak pelajaran baik untuk kita petik. Ingin tahu apa saja pesan moral dari StartUp drama Korea ini?
Nah, dari sederet pelajaran berharga tentang kehidupan yang bisa kita ambil dari momen nonton film Korea satu ini, ada pula tips dan trik seputar bisnis dan investasi yang juga tak kalah menarik. Dengan sinopsis cerita yang berkutat di dunia perusahaan rintisan (baca: startup wikipedia), kita pun bisa ikut belajar tentang kerja keras dan usaha dalam mewujudkan keinginan, salah satunya adalah mendirikan perusahaan sendiri. Kali ini, Qoala sudah merangkum cara usaha sukses versi StartUp drama Korea dari sudut pandang berbagai karakter. Yuk, cari tahu sebagai referensi dalam membangun kesuksesanmu!
1. Tentukan target dan tujuan sejak dini
Dari Start-Up ep 1, kita bisa melihat bahwa Seo Dal Mi memiliki target dan tujuan yang jelas. Ia ingin membuktikan pada Won In Jae bahwa dirinya enggak salah mengambil keputusan saat lebih memilih buat tinggal bareng ayahnya ketika orang tua mereka bercerai. Langkah ini ia mulai dengan tekad bulat untuk masuk ke SandBox.
Berbeda dari Seo Dal Mi, Won In Jae justru memiliki target yang berfokus pada pembuktian diri. Sementara Han Ji Pyeong, sangat terlihat telah memiliki keinginan tinggi untuk menjadi orang sukses. Setelah hidup menjadi anak yatim piatu yang penuh tantangan, Ji Pyeong bertekad untuk menjadi pebisnis dan investor yang sukses.
2. Buat business plan atau rancangan usaha dengan jelas
Belajar dari kisah Nam Do San dari StartUp drama Korea ini, penting banget bagi kita untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan sebuah usaha ataupun membangun perusahaan rintisan. Sebab, dengan business plan yang kurang jelas sejak awal, mantan pemenang olimpiade matematika ini justru hanya berkutat di tempat yang sama. Samsan Tech tidak mengalami kemajuan, bahkan hingga 3 tahun.
Hal ini pun berubah saat Samsan Tech menjadi bagian dari SandBox. Tim yang kemudian belajar cara membuat perencanaan yang baik, enggak cuma berhasil membuat planning untuk saat itu saja, tapi juga melakukan proyeksi bisnis di masa depan.
3. Mulailah merintis usaha dengan berdiri di kaki sendiri
Enggak ada yang salah dengan memiliki privilege seperti investor atau sumber dana besar sejak awal, tapi cobalah untuk merintis usahamu dengan berdiri di kaki sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu juga bisa belajar dari kesalahanmu sendiri.
Kesalahan-kesalahan yang muncul dalam berbisnis inilah yang akan mengasah kamu menjadi seorang pebisnis atau pengusaha yang lebih baik, terutama dari segi problem solving (penyelesaian/penentuan solusi untuk sebuah masalah) dan decision making (pengambilan keputusan).
Belajar dari kisah Won In Jae, meski ia memiliki privilege kekayaan sang ayah tiri, hal ini justru menjadi hambatan bagi dirinya. Ia ingin mencapai kesuksesannya sendiri dan ingin mendapat pengakuan tersebut tanpa bayang-bayang label “anak orang kaya” yang melekat.
Dengan berdiri di kaki sendiri pada awal usahamu, kamu bisa memetik buah yang rasanya lebih manis karena susah payah kamu lakukan dengan keringatmu sendiri.
4. Belajar dari orang yang tepat
Meski kamu perlu merintis usaha dengan berdiri di kaki sendiri, bukan berarti kamu enggak memerlukan orang lain untuk belajar. Maksudnya, kamu perlu seseorang senior sebagai mentor yang telah memiliki pengalaman serupa dari bisnis maupun usaha yang akan kamu rintis.
Seperti Samsan Tech, mereka semua belajar dari Han Ji Pyeong sebagai mentor. Beberapa hal penting dikoreksi oleh Ji Pyeong sehingga Samsan Tech bisa berjalan ke arah yang lebih baik dan tentunya dapat berkembang hingga memiliki investor. Bahkan, Ji Pyeong juga membalas semua pertanyaan yang diajukan oleh Question Bomber alias Seo Dal Mi saat awal merintis Samsan Tech melalui SandBox.
Pengalaman pendahulu alias senior kita inilah yang juga menjadi bekal berharga. Sebab, kita pun bisa belajar dari kesalahan yang pernah ia lakukan, mendapat tips dan trik atau kiat-kiat dalam melakukan sesuatu, mendapat masukan saat hendak mengambil sebuah langkah, ataupun saran ketika kita tengah mencari solusi dari sebuah masalah.
“Kau tak pantas menjadi CEO jika tak bisa buat keputusan.” — Han Ji Pyeong
Namun, ingat, mentor bukanlah seseorang yang bisa kamu gantungkan segalanya. Sebagai seorang pebisnis atau pengusaha, kamu harus tetap bisa berdiri di kakimu sendiri dan mengambil keputusan akhir terbaik yang kamu rasa paling cocok dan tepat.
5. Jangan ragukan kemampuan diri sendiri
Tahukah kamu jika kamu meragukan kemampuan diri sendiri, maka orang lain pun akan melakukan hal yang sama? Oleh karena itu, jangan menjadi rendah diri dengan apa yang kamu miliki.
Misalnya, kamu memiliki latar belakang SMA sebagai pendidikan terakhir seperti Seo Dal Mi. Namun, dengan tekad belajar yang tinggi dan kemauan untuk maju, Dal Mi berhasil menjadi CEO untuk Samsan Tech. Sebab, selain kemampuan akademis dan kecerdasan intelektual, kualitas emosi (EQ) dan kepribadian juga menjadi faktor pendukung kesuksesan.
Nam Do San juga pernah berkata kepada Seo Dal Mi sebelum DemoDay,
“Kamu menjadikan Samsan Tech seperti sekarang. Ini tidak palsu. Ini hasil kerja kerasmu. Aku menjamin itu. Jadi, jangan pernah meragukannya.” — Nam Do San
Enggak cuma itu, pendidikan memanglah bekal utama, tapi ada lagi yang enggak kalah penting, yaitu pengalaman. Jika gelar akademis enggak ada, maka terus cari pengalaman dengan membangun relasi kerja sejak dini.
6. Jeli dalam melihat peluang
Masih ingat ketika di episode 7 StartUp drama Korea ini, Dal Mi memberikan ucapan selamat kepada kakaknya karena berhasil mendapatkan proyek investasi dari Bank Jeonghan? Nyatanya, keberhasilan In Jae pada saat itu bukanlah sebuah keberuntungan atau hasil dari privilege yang ia miliki.
Won In Jae justru membuka koneksinya sendiri dengan bertukar kartu nama dan mengirimkan proposal selepas presentasi produk. Saat itu, Dal Mi sedang tertidur. Setelahnya, In Jae melakukan follow up secara langsung.
Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya semua orang memiliki kesempatan yang sama. Hanya saja, kita perlu lebih jeli dalam melihat dan memanfaatkan peluang tersebut sebagai salah satu cara usaha sukses yang enggak boleh terlewatkan.
“Cobalah belajar dari keberhasilan seseorang. Jangan jadikan koneksi dan keberuntungan sebagai alasan. Itu terlalu klise.” — Won In Jae
7. Pantang menyerah
Namanya merintis usaha maupun bisnis, salah satu cara usaha sukses adalah dengan menjadi pribadi yang pantang menyerah. Tokoh-tokoh di StartUp drama Korea ini memperlihatkan kegigihannya dalam mengejar mimpi.
Mulai dari Han Ji Pyeong yang tidak ingin menyerah dalam kondisinya sebagai yatim piatu di masa lalu, Seo Dal Mi yang pantang menyerah untuk berusaha hingga diterima di SandBox, sampai Nam Do San yang juga menolak untuk menyerah ketika orang tuanya meragukan masa depan Samsan Tech, bahkan saat mengetahui perusahaan tersebut tidak dikepalai oleh Do San sendiri sebagai CEO.
Semua orang pasti memiliki masalah dan tantangannya masing-masing saat merintis usaha. Namun, satu yang pasti, kita harus memiliki sikap pantang menyerah yang tinggi. Dengan begitu, bisnis kita pun enggak akan mudah di masa depan.
8. Berani mengambil risiko dan jangan menyesalinya
Bukan bisnis atau usaha namanya jika tanpa risiko. Begitu pula saat merintisnya.
Seperti Han Ji Pyeong muda, ia berani mengambil risiko dengan pergi dan pindah ke kota Seoul untuk mengejar mimpinya. Berbekal uang halmeoni yang ia kembangkan, Han Ji Pyeong berangkat untuk mengadu nasib. Dengan kerja keras, ia pun berhasil menjadi seorang pengusaha dan investor sukses.
Nah, setelah terjun dalam pengambilan risiko dan keputusan akhir tersebut, pastikan pilihanmu adalah yang terbaik dan jangan pernah menyesalinya agar kamu bisa terus maju.
“Aku tidak pernah menyesali keputusanku. Aku berusaha untuk begitu.” — Seo Dal Mi
9. Jangan termakan oleh gengsi
Katanya, gengsi enggak memberi kita makan. Well, ada benarnya sih. Coba deh lihat ketika Seo Dal Mi dalam cerita Start-Up drakor 2020 ini terlalu berfokus pada gengsinya terhadap Won In Jae. Bukannya fokus pada karier dan usahanya, ia malah terlalu pusing untuk membuat cerita-cerita kebohongan yang pada akhirnya terkuak juga.
Di sisi lain, Won In Jae pun tidak akan masuk ke SandBox apabila ia termakan gengsi dengan latar belakang ayah tirinya yang seorang pebisnis sukses. Ia tidak ragu jika dipertanyakan mengenai dirinya yang sebenarnya bisa memiliki usahanya sendiri tanpa perlu lagi merangkak dari awal dengan mengikuti program start-up di SandBox.
10. Jalin koneksi atau networking dengan baik
Dari Start-Up, drama yang juga ditayangkan lewat Netflix ini, kita bisa belajar bahwa dalam merintis sebuah bisnis atau usaha, kita memerlukan koneksi atau networking yang baik.
Seo Dal Mi—diperankan oleh Suzy dalam drama ini—sempat berkata kepada Nam Do San sebelum melakukan negosiasi ke kantor Morning Group yang dipimpin oleh Won Do Jung (ayah tiri Won In Jae),
“Nenekku pernah berkata, berhubungan buruk seperti berutang 100 juta dan berhubungan baik seperti mendapat 100 juta. Aku tak punya uang. Setidaknya aku tak boleh berutang. Aku akan menahan diri dan mencoba berhubungan baik.” — Seo Dal Mi
11. Berani bermimpi dan jangan berhenti berharap dalam mewujudkannya
Jika ditarik kembali ke episode pertama StartUp drama Korea, ayah Dal Mi memutuskan keluar dari pekerjaannya untuk mengejar impiannya dalam memulai bisnis teknologi. Keputusan ini kemudian ditentang oleh istrinya hingga berujung perceraian.
Meski demikian, ia enggak kehilangan harapan untuk tetap mewujudkan mimpinya. Sayangnya, takdir berkata lain hingga ia harus meninggal dunia akibat kecelakaan yang ia alami.
Namun, sebelum meninggal, ia bertemu dengan calon investor untuk proyeknya. Keduanya pun sempat membicarakan tentang konsep SandBox yang kemudian menginspirasi sang investor, Yoon Sun Hak untuk mewujudkannya menjadi nyata.
“Berbisnis itu sulit, ‘kan? Kau akan dipanggil CEO jika sukses, dan dipanggil penipu jika gagal. Bidang ini memang menakutkan.” — Yoon Sun Hak
12. Jangan pedulikan kata orang lain yang meremehkanmu
Saat masih berada di gedung kantor kumuh dan tengah berusaha mendapatkan investasi dari Ji Pyeong, Samsan Tech mendapatkan kalimat yang menyakitkan mengenai pendapatnya pada perusahaan Nam Do San yang enggak bakal bisa sukses.
Mendengar perkataan tersebut, Nam Do San merasa terpuruk. Untungnya, ia memiliki pertemanan yang suportif dan mengatakan bahwa hal itu hanya pendapat. bukan kenyataan. Ia kemudian memberikan secarik kertas yang bertuliskan,
“Jangan biarkan pendapat seseorang menjadi kenyataanmu.” — Les Brown
Usut punya usut, post it tersebut merupakan peninggalan dari kakak Yong San yang dahulu juga mengikuti SandBox, tapi telah meninggal dunia karena bunuh diri.
“Jangan cari jawabannya tapi buatlah pilihan meskipun kau akan diumpat apa pun pilihanmu.” — Han Ji Pyeong
13. Jangan melupakan orang yang berjasa pada kita
Ingat adegan Han Ji Pyeong menghampiri halmeoni yang sedang bekerja di food truck-nya di Start-Up drama Korea episode 1? Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, Ji Pyeong enggak kuasa untuk melupakan halmeoni begitu saja. Padahal, saat perpisahan mereka di stasiun, halmeoni sudah menyampaikan kalau Ji Pyeong hanya bisa menemui dirinya saat mengalami kesusahan saja. Namun, Ji Pyeong tetap menghampiri halmeoni dan halmeoni pun mengenali kedatangan si “Good Boy” lalu memeluknya.
14. Kelilingi diri dengan lingkungan yang suportif
Dalam merintis bisnis maupun usaha, kamu mungkin akan memerlukan rekan bisnis untuk merintis bersama. Pastikan lingkunganmu adalah orang-orang yang suportif. Bisa dilihat dari kisah Samsan Tech, pada akhirnya setiap anggota menemukan titik tengah untuk saling mendukung satu sama lain.
Cerita lain juga bisa dilihat dari dukungan halmeoni terhadap Seo Dal Mi saat menceritakan rencananya dalam mengikuti SandBox hingga hari persiapan DemoDay. Tak hanya itu, orang tua Nam Do San yang awalnya pun saling berpolemik, pada akhirnya memberikan dukungan bagi Do San.
“Jika kau benar mengakuiku, jangan khawatirkan aku, tapi dukung aku.” — Won In Jae
15. Selalu berlaku jujur
Kunci utama seluruh permasalahan yang terjadi dalam StartUp drama Korea ini adalah adanya hal yang ditutupi alias ketidakjujuran. Akhirnya, ketidakjujuran itulah yang membawa semua pihak kepada kondisi yang enggak baik, bahkan mengganggu komunikasi satu sama lain.
Lelah dengan kebohongan, Nam Do San dan Seo Dal Mi belajar dari pengalaman. Sesaat sebelum naik panggung saat DemoDay, para anggota lain menyarankan untuk sedikit menaikkan angka tingkat akurasi proyek mereka karena tertekan dengan presentasi Injae Company yang memiliki tingkat akurasi lebih tinggi. Namun, Nam Do San dan Seo Dal Mi memutuskan untuk tetap jujur dan mengatakan angka yang sebenarnya.
“Jangan begitu. Kita harus jujur. Karena sedikit itu (ketidakjujuran), 92,4 persen yang ada juga menjadi kebohongan.” — Nam Do San
Itulah berbagai pelajaran hingga cara usaha sukses versi StartUp drama Korea. Jadi, Start-Up terbukti tak hanya terkenal karena pemerannya, tapi juga jalan cerita hingga pesan moral yang baik untuk diambil oleh para penontonnya. Kalau kamu, apa nih pelajaran yang paling berkesan dari Start-Up (South Korean TV series) ini? Lalu, tim manakah kamu? Nam Do San? Han Ji Pyeong? Seo Dal Mi? Bahkan, Chul San, Yong San, atau malah Sa Ha? Tulis di kolom komentar, ya! Oh iya, buat kamu yang sedang merintis bisnis atau ingin membuka usaha, jangan lupa untuk lindungi dirimu dari risiko yang bisa saja mengacaukan finansialmu. Miliki asuransi untuk menekan kerugian dan membuat kondisi keuanganmu tetap stabil, terutama saat bisnis atau usahamu sedang goyah. Cek informasi lengkap seputar asuransi hanya di Qoala!