Kendaraan menjadi kebutuhan yang cukup penting dalam kehidupan manusia saat ini. Hal ini karena kita sering melakukan perjalanan jarak jauh yang membutuhkan kendaraan untuk bisa sampai kesana. Seiring berjalannya waktu, kendaraan kini memiliki dua jenis transmisi, yaitu transmisi manual dan otomatis.
Banyak orang yang masih bingung akan penggunaan dari cara kerja transmisi manual sehingga terjadi banyak kesalahan dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa hal yang berhubungan dengan transmisi manual yang telah Qoala rangkum supaya kamu bisa lebih paham cara kerja transmisi manual.
Apa Itu Transmisi Manual?
Transmisi manual merupakan jenis transmisi yang banyak digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini adalah jenis kopling yang digunakan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan dari torsi mesin ke transmisi, juga pemindah gigi yang dijalankan dengan tangan.
Percepatan ini dibentuk di dalam kotak gigi untuk banyak kecepatan yang tersedia, biasanya adalah 3 sampai 6 gigi percepatan maju yang ditambah dengan 1 gigi mundur. Gigi ini disesuaikan dengan kecepatan rendah atau menanjak yang harus menggunakan gigi 1 dan seterusnya untuk kecepatan yang semakin tinggi. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
Pengereman akan lebih baik saat dilakukan penurunan gigi percepatan. Ada banyak komponen yang membantu dalam pembentukan mekanisme perbandingan gear ratio pada transmisi manual. Ada juga mekanisme yang menjadi penghubung antara tuas persneling dengan transmisi. Berikut adalah komponen transmisi manual dan fungsinya.
- Input shaft adalah bagian yang langsung berhubungan dengan kopling dan putaran dari kopling.
- Counter gear and shaft adalah bagian yang bisa menghasilkan perbandingan rasio.
- Bearing dapat membantu mengurangi kerugian gesekan benda-benda yang bergerak.
- Gear percepatan bisa menghasilkan rasio perbandingan.
- Clutch hub bisa menghubungkan putaran dari shaft ke gigi percepatan
- Hub sleeve bisa menghubungkan putaran dari shaft ke gigi percepatan
- Synchronizer ring bisa menyamakan putaran shaft dengan gigi percepatan.
Ada lagi transmisi lainnya, seperti transmisi otomatis, transmisi semi otomatis, dan continuously variable transmission (CVT).
Susunan Gigi Percepatan
Susunan gigi percepatan dari transmisi manual akan disesuaikan pada ciri yang digunakan pada kawasan tertentu, mobil dari Asia akan cukup berbeda dengan mobil dari Eropa, apalagi pada gigi mundurunya.
Penempatan tuasnya biasanya ada di lantai, tapi ada juga yang meletakkannya di dashboard atau di bagian stang stir untuk mobil lama. Tuas transmisi lantai terdiri dari 5 gigi kecepatan yang biasa digunakan di mobil modern dengan satu gigi mundur dengan nama R. penempatan R ini sangat penting karena jika salah memasukkan, perjalanan pengguna bisa terganggu.
Berpindah dari gigi 5 ke mundur bisa memberikan akibat yang sangat fatal. Lalu juga ada susunan 5 gigi kecepatan yang biasa digunakan di bus ringan dengan satu gigi mundur dengan nama R. gigi 1 jarang digunakan dan jika dipakai biasanya digunakan saat sedang mendaki tanjakan yang terjal. Tuas transmisi di setir biasanya menggunakan susunan 3 gigi maju yang sering digunakan pada gigi percepatan untuk mobil yang ada di Amerika pada tahun 1930-an sampai tahun 1950-an. Mobil tersebut mendapat julukan three on three.
Ada juga layout yang sering digunakan oleh mobil Eropa dan Jepang. Susunan ini digunakan setelah susunan di Amerika digunakan. Masih ada mobil yang menggunakan susunan ini seperti Mitsubishi L 300. Kalau untuk sepeda motor,tuas pengungkit gigi pada motor menggunakan percepatan gigi yang diinjak dengan kaki kiri untuk bisa masuk ke gigi 1 dan diungkit ke atas supaya bisa masuk ke gigi 2, 3 dan selanjutnya. Jika kecepatannya ingin diturunkan, maka tuas pengungkitnya harus diinjak ke bawah, mulai dari 5, 4, 3, dan seterusnya.
Kelebihan Transmisi Manual
- Hemat bahan bakar. Manual transmission menghubungkan mesin transmisi ke clutch rigid dibandingkan dengan konverter torsi di transmisi otomatis atau v-belt yang ada di continuously variable transmission. Transmisi manual tidak membuang banyak energi karena tidak menggunakan pompa hidrolik yang ada di transmisi A/T. Hal ini membuat mobil yang menggunakan manual transmission lebih irit bahan bakar daripada mobil A/T atau CVT. Namun, kini perbedaan bahan bakarnya sudah tidak terlalu menonjol karena ada locking torque converter di transmisi A/T. Perbedaan dari keduanya hanya sekitar 5-15% saja. Transmisi manual juga tidak menggunakan pendinginan aktif karena mekanisnya lebih sederhana jika dibandingkan A/T. Hal ini membuat bobotnya menjadi lebih ringan dari transmisi A/T.
- Ketahanan. Manual transmission mempunyai sistem mekanis yang lebih sederhana karena memiliki bagian yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan A/T. Transmisi ini juga tidak punya komponen elektrikal, pompa, dan mekanisme pendingin seperti yang ada di transmisi A/T.
- Biaya perawatan kendaraan manual cenderung lebih murah dibandingkan dengan yang matic. Harga baru untuk kendaraan manual juga lebih murah dari matic.
- Pelumasan. Banyak transmisi M/T yang harus menggunakan splash lubrication meski ada beberapa girboks rover yang juga punya pompa oli.
- Performanya dan kontrol. Transmisi manual biasanya memiliki rasio gigi yang lebih banyak. Biasanya ada 5 sampai 6 percepatan gigi, dimana A/T hanya menggunakan 4 gigi. Konsumsi bahan bakar suatu kendaraan akan semakin efisien jika jumlah gigi semakin banyak.
- Pengereman mesin. Transmisi manual memiliki engine brake yang lebih efektif jika dibandingkan dengan mesin pengereman transmisi A/T. artinya, mesin tidak membuat mobil lambat secara efektif saat pengendara melepas kontrol dari gas. Pengendara harus lebih sering menggunakan rem yang membuat rem di mobil A/T jadi lebih cepat aus.
Cara Kerja Transmisi Manual
Perbedaan dari transmisi otomatis dan manual terletak di cara pemindahan giginya. Mobil yang menggunakan transmisi manual akan mengganti gigi lewat persneling. Pada transmisi manual, percepatan gigi dibuat di dalam kotak gigi untuk berbagai ukuran percepatan yang biasanya berkisar dari 3 sampai 6 gigi ditambah dengan 1 gigi mundur.
Mobil yang menggunakan transmisi manual harus menerapkan prinsip momen yang artinya perbandingan roda gigi akan memunculkan momen yang pas dengan beban mesin saat mobil sedang digunakan. Terdapat prinsip sederhana bernama rasio roda gigi yang ada pada transmisi manual.
Output kecepatan yang dihasilkan akan berbeda saat rasio roda gigi diubah pada sistem transmisi nya. Misalnya kamu sedang melewati tanjakan, kamu akan membutuhkan torsi yang lebih besar karena beban juga lebih besar. Kalau torsi yang dibutuhkan lebih kecil, maka kecepatan akan lebih cepat. Ada tiga cara memindahkan gigi, yaitu sliding mesh, constant mesh, dan synchromesh.
Fungsi Gigi 1 2, 3 4 5 Pada Transmisi Manual
Setelah mengetahui tentang transmisi manual, kini kamu perlu tahu lebih dalam mengenai cara kerja transmisi manual dan fungsi gigi 1,2, 3, 4, dan 5 pada transmisi manual supaya kamu memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai transmisi manual.
1. Fungsi Gigi 1
Gigi 1 adalah gigi pertama yang harus digunakan saat ingin mengendarai mobil manual. Gigi ini adalah gigi awal saat mesin mobil hidup dan dijalankan di awal perjalanan. Gigi ini hanya bisa digunakan untuk maksimal kecepatan 20 km/jam saja.
2. Fungsi Gigi 2
Setelah gigi 1 digunakan, maka kamu harus mengoper gigi mobil ke gigi 2 supaya mobil bisa terus berjalan dan tidak ngadat. Gigi 2 ini berfungsi untuk membuat mesin mobil manual bisa berjalan dengan kecepatan 15-35 km/jam. Untuk kamu yang bertanya saat di tanjakan kamu harus menggunakan gigi berapa , maka kamu bisa menggunakan gigi mobil manual ke 1 atau 2 untuk cara yang paling efektif. Gigi 1 bisa kamu gunakan untuk tanjakan yang sangat curam, sedangkan gigi 2 bisa digunakan untuk tanjakan yang bisa dibilang landai.
3. Fungsi Gigi 3
Gigi 3 pada mobil manual memiliki fungsi menjadi gigi standar. Gigi ini adalah gigi yang bisa membuat mobil berjalan dengan cukup lancar dan bisa memberikan dorongan yang cukup kuat meski jalanan tidak rata, atau jalanan lainnya seperti tanjakan, turunan, atau jalanan yang bergelombang. Ingat! Kalau fungsi utama dari setiap gigi mobil adalah untuk bisa menyesuaikan kecepatan dari kendaraan yang kamu gunakan.
4. Fungsi Gigi 4
Gigi 4 adalah gigi yang bisa digunakan saat kamu melewati jalanan yang luas dan ingin memacu mobil sampai kecepatan 50-80 km/jam. Gigi 4 ini cocok sekali untuk digunakan saat berkendara di jalan tol atau jalanan mulus yang luas lainnya. Perkiraan waktu yang tepat untuk mengganti atau mengoper gigi mobil manual ke posisi gigi 4 ada caranya sendiri. Untuk memindahkan gigi mobil manual ke gigi 4, kamu harus menyesuaikan kecepatannya terlebih dahulu dengan memasuki 50 km/jam sampai 80 km/jam.
5. Fungsi Gigi 5
Gigi 5 adalah gigi terakhir yang bisa kamu gunakan pada mobil manual. Gigi ini adalah gigi yang memiliki kecepatan maksimal yang bisa kamu gunakan saat menyetir mobil manual. Dengan gigi 5 ini, kamu bisa melajukan mobil kamu sampai dengan kecepatan lebih dari 80 km/jam.
Kesalahan Pengguna Transisi Manual
Banyak pemula yang melakukan kesalahan kecil sehingga cara berkendara mereka serta kegiatan mengemudi mereka jadi tidak lancar. Kesalahan ini juga bisa berdampak pada usia dari komponen mobil mereka. Namun kamu bisa belajar dari dari kesalahan yang sering terjadi pada pengguna mobil manual, baik yang sudah lama maupun yang baru mencoba. Berikut adalah cara kerja transmisi manual dna kesalahan pengguna transmisi manual untuk kamu ketahui lebih dalam.
1. Menginjak Kopling Setengah-setengah
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kalian yang menyetir kendaraan roda empat, apalagi kalian yang menggunakan kopling mobil manual. Kopling ini bertugas untuk meneruskan dan memutus tenaga yang asalnya dari mesin ke transmisi.
Cara kerjanya adalah saat kamu menginjak kopling secara penuh, saluran tenaga akan terputus, dan saat pedal gas diinjak mobil tidak bisa melaju. Kopling mobil manual juga bisa menambah atau mengurangi putaran mesin saat kamu ingin melakukan perpindahan gigi transmisi.
Namun saat menggunakannya, ada beberapa pengendara mobil yang menginjaknya setengah-setengah. Padahal, hal ini akan merugikan mesin jika dilakukan terus menerus. Berikut adalah beberapa alasan kenapa kamu tidak boleh menginjak kopling setengah.
- Pedal kopling mobil yang diinjak setengah akan membuat dog clutch mengalami kerusakan dengan lebih cepat.
Tenaga dari mobil aka kurang terasa. Mobil tidak akan bisa melaju dengan cepat dan tidak kuat dalam melewati jalanan tanjakan. - Kopling juga akan menjadi cepat aus dan tipis karena kopling terus mengalami pergesekan dengan fly wheel sehingga kopling cepat tipis. Hal ini membuat tenaga dari mesin ke transmisi tidak berjalan optimal. Bisa muncul bau gosong pada mobil. Jika ini terjadi, maka mobil akan sulit untuk berakselerasi.
- Kopling akan tidak awet meski pedal kopling terbilang cukup tinggi daya tahannya jika digunakan secara normal.
Kopling bisa terbakar.
Hal di atas bukan berarti kamu tidak boleh sama sekali melakukannya. Kamu bisa melakukannya dalam kondisi tertentu, tapi jangan lama dan sering saja. Setengah kopling cocok untuk dilakukan saat macet di tanjakan dan kamu tidak mau mesin mati tiba-tiba. Jika sudah jalan lagi, kamu bisa melepas kaki dan mengatur kecepatan mobil dengan menginjak pedal gas.
Namun kamu bisa melepas pedal kopling dan menggunakan rem tangan supaya mobil tidak bergerak bebas. Saat kamu ngerem atau mobil pertama kali jalan, kamu juga bisa menginjak kopling setengah supaya mesin mobil tidak mati. Jika kopling mengalami masalah, ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan.
Contohnya seperti akselerasi mobil yang turun, posisi injakan kopling jadi tinggi, ada getaran saat kopling diangkat, dan pedal kopling lebih keras saat diinjak. Jika ini terjadi, maka kamu harus mengganti kanvas kopling segera. Bila tidak, maka mesin akan kurang bertenaga dan komponen lain di dalam kopling bisa ikut rusak juga. Jika masalahnya sudah serius, hal ini bisa membuat mobil tidak bisa berjalan.
2. Kesalahan Pengguna Mobil Manual Menggantungkan Kaki di Pedal Kopling
Karena tantangan dalam mengendarai mobil manual lebih berat dibandingkan dengan mobil matic, maka banyak orang yang suka mengistirahatkan bagian tubuh mereka di tempat yang tidak seharusnya. Salah satu kebiasaan yang banyak dilakukan adalah meletakkan kaki kiri di atas pedal kopling. Hal ini sering dilakukan saat ingin mengganti gigi atau menyiapkan kaki.
Namun, kebiasaan ini bisa berdampak buruk terhadap keselamatan kamu. Mobil bisa hilang kendali karenanya. Pengemudi yang mengistirahatkan kakinya di pedal kopling akan menginjak kopling duluan daripada rem saat mau ngerem. Apalagi saat mereka kaget atau ingin berhenti.
Saat kopling diinjak, laju kecepatan akan langsung meningkat sehingga beban saat ngerem akan lebih besar. Lebih baik injak rem lebih dulu. Baru kamu bisa menginjak pedal mobil. Daya tahan kopling juga bisa terpengaruh, karena kampas akan lebih cepat aus.
Menurut Pendiri Rifar Drive Labs, kebiasaan semacam itu adalah kesalahan yang fatal. Karena kampas kopling akan lebih cepat aus. Tenaga mobil juga akan hilang karena saat kopling aus, tenaga mobil tidak akan sempurna meski gas sudah diinjak dalam-dalam.
Perpindahan gigi menjadi selip juga bisa terjadi. Cara melepas kopling juga bisa membuat kanvas kopling tergerus apalagi saat memindahkan gigi. Persoalan ini memang terlihat sepele, tapi bisa memiliki efek yang besar. Kamu harus hati-hati saat melepas kopling saat memindahkan gigi.
Karena jika dilepas saja, maka akan terjadi hentakan yang membuat gesekan kanvas kopling menjadi keras. Ini akan membuat kanvas kopling jadi cepat menipis. Sebagai solusi, kamu bisa meletakkan kaki di footrest. Pastikan juga untuk selalu memahami kondisi mobil secara penuh supaya tahu kondisi mobil saat perjalanan.
3. Kebiasaan Menyandarkan Tangan di Tuas Persneling
Kebiasaan mengistirahatkan bagian tubuh juga sering dilakukan pada bagian mobil berbeda. Hal ini adalah menyandarkan tangan di tuas persneling. Kebiasaan ini banyak yang sering menganggap remeh, tapi bisa menyebabkan kerusakan pada transmisi.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak mengatakan kalau menaruh tangan di tuas persneling tidak ada hubungannya dengan kerusakan transmisi. Kalau hanya menempel saja sebenarnya tidak masalah, tapi banyak orang yang memberikan tenaga seperti sedang ingin mengganti gigi tanpa menginjak pedal kopling. Ini bisa menimbulkan masalah di transmisi. Mengganti gigi tanpa menginjak kopling adalah kegiatan yang sangat berbahaya.
Gigi akan patah dan kendaraan bisa berhenti saat patahannya mengganjal gigi kendaraan. Hal ini juga membuat gigi transmisi menjadi aus, tapi tidak sampai patah. Karena ganti gigi tanpa menginjak kopling akan terasa berat dan muncul suara sehingga banyak yang tidak jadi melakukannya.
4. Memindahkan Gigi Mundur saat Mobil Masih Bergerak Maju
Gigi mundur sering digunakan untuk parkir. Namun banyak pengendara yang belum tahu cara menggunakannya. Kesalahannya berada saat mengoper gigi mundur, mobil tidak ditunggu sampai berhenti. Banyak yang memindahkan tuas transmisi ke posisi R padahal mobil masih bergerak sedikit.
Hal ini jelas tidak boleh dilakukan karena akan merusak sistem transmisi, baik untuk mobil manual maupun mobil matic. Jika mobil tidak berhenti, gigi akan sulit masuk atau bunyi kasar akan muncul karena momen pemindahan gigi yang tidak pas. Kenapa harus berhenti dahulu, karena transmisi memiliki gigi pembalik yang akan bekerja seperti di mobil transmisi manual. Jika tidak dihiraukan, maka usia transmisi mobil akan lebih cepat aus atau rusak.
5. Menggunakan Gigi Tinggi saat RPM Rendah
Ada hal mengenai RPM saat memindahkan gigi persneling supaya mobil performanya bisa terjaga. RPM adalah revolutions per minute yang digunakan untuk menghitung seberapa cepat mesin mobil berputar. RPM ini biasa ditulis di tachometer supaya pengemudi bisa tahu seberapa cepat mesin mobil berputar saat digunakan.
Tampilannya dibuat supaya mudah untuk dibaca. RPM yang tepat perlu disesuaikan dengan spesifikasi teknis mesin kendaraan. Bukan hanya untuk membuat mesin tidak terbebani, tapi juga membuat BBM hemat. Karena spesifikasi setiap mobil berbeda, maka perlu diketahui dulu torsi maksimum yang bisa dicapai mobil kamu. Meski sudah dihitung, lebih baik kamu menyesuaikan RPM dengan yang dirujuk oleh pabrik. Memindahkan gigi lebih baik saat RPM rendah, tapi kamu tetap harus melihat spesifikasi mobil terlebih dahulu.
Meski RPM yang rendah itu bagus untuk mengganti gigi, hal ini bisa membuat BBM boros. Konsumsi berlebih memang tidak akan setinggi saat gigi diganti di RPM yang tinggi. Namun perpindahan gigi sesuai torsi itu penting sekali. Mesin akan rileks dan cocok untuk digunakan mengganti gigi. Jangan gunakan gigi tinggi saat mobil jalannya pelan.
Untuk menentukan torsi maksimum, kamu bisa mengetahuinya dari buku manual mobil. Biasanya tersedia dalam bentuk feet, feet pounds, atau newton meter. Torsi ini akan ditulis dan dihubungkan dengan RPM. kamu juga harus tahu cc mesin mobil dengan mengetahui spesifikasi mobil lebih lanjut. Jika kamu punya mesin 1.300 cc dengan torsi 120 NM yang bisa mendapat 4.200 RPM, maka kamu harus mempertahankan kecepatan ini saat mengganti gigi.
Bukan hanya boros bahan bakar, kanvas kopling juga akan terdampak buruk. Kanvas kopling ini penting karena menjadi penghubung mesin dan roda untuk menahan total beban di kendaraan. Jadi saat komponen ini rusak karena RPM tidak diperhatikan dengan baik, akan usia mesin mobil tidak akan tahan lama.
Itulah beberapa hal yang berhubungan dengan cara kerja transmisi manual yang perlu kamu ketahui. Perhatikan juga larangan yang ada supaya transmisi mobil manual kamu bisa bertahan untuk waktu yang lebih lama. Semoga dengan membaca artikel Qoala Blog ini kamu bisa mengerti lebih jauh tentang cara kerja transmisi manual. Cari artikel menarik lainnya seputar oto seperti mobil 500 jutaan terbaik. Dan lihat info asuransi mobil terbaik hanya di Qoala Apps.