Asuransi kini banyak dibeli oleh orang-orang karena manfaatnya yang cukup besar. Asuransi dapat membantu kita supaya terhindar dari gangguan finansial saat terjadi hal-hal buruk yang menimpa diri kita dan keluarga. Sejak dulu kita sudah mengenal adanya asuransi konvensional. Namun kini sudah banyak perusahaan asuransi yang menyediakan asuransi syariah. Asuransi syariah merupakan jenis asuransi yang menggunakan syariat Islam dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal ini tentunya akan membuat banyak muslim lebih tertarik untuk membeli produk asuransi karena tidak adanya riba yang terlibat. Meski tidak memiliki riba dan mengikuti syariat Islam, manfaat yang didapatkan dari asuransi syariah tidak boleh diremehkan. Untuk kamu yang masih memiliki pertanyaan mengenai asuransi syariah, berikut Qoala akan menyampaikan berbagai pertanyaan tentang asuransi beserta jawabannya.
1. Apa Itu Asuransi Syariah?
Asuransi syariah merupakan sistem dimana partisipan membagikan risiko keuangan dengan cara mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusi lewat tabarru, yang akan digunakan untuk membayar klaim saat salah satu atau beberapa partisipan mengalami musibah.
2. Mengapa Harus Memiliki Produk Asuransi Syariah?
Berikut ini adalah jawaban Qoala perihal kelebihan produk asuransi syariah.
Sistem yang adil
Banyak orang yang lebih tertarik untuk membeli produk asuransi syariah karena memiliki sistem yang adil dan menggunakan prinsip tolong-menolong. Prinsip tolong-menolong ini dilakukan dengan cara memberikan donasi. Orang-orang yang membeli produk asuransi syariah akan bisa membantu partisipan lainnya yang sedang mengalami musibah. Hal ini merupakan perbedaan paling mencolok dari asuransi syariah dan asuransi konvensional.
Transparan
Asuransi syariah memiliki transparansi di mana mereka menyajikan semua informasi mereka secara lebih lengkap dan detail. Saat kamu menjadi bagian dari asuransi syariah ini kamu bisa mendapatkan informasi yang detail mengenai tata cara dan proses yang digunakan pada produk asuransi tersebut. Hal ini tentunya akan membuat nasabah lebih percaya terhadap perusahaan asuransi.
Asuransi syariah memberikan informasi yang jelas mengenai untung dan rugi yang mereka dapatkan. Saat kamu menunjukkan keinginan untuk bergabung dengan asuransi syariah maka agen asuransi akan menjelaskan semua kerugian dan keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari asuransi yang kamu ingin beli. Kamu akan lebih paham akan segala risiko yang kamu mungkin bisa dapatkan saat memiliki asuransi ini.
Perusahaan asuransi syariah tidak akan mengambil keuntungan yang tinggi dan tidak berusaha untuk menguntungkan salah satu pihak saja. Asuransi syariah menghindari riba dan mereka menggunakan asas tolong-menolong dalam pelaksanaannya.
Asuransi syariah berusaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya perdebatan dan permusuhan pada pihak-pihak yang terkait. Hal ini karena perusahaan asuransi syariah memiliki tugas utama yaitu menyimpan, mengelola dana nasabah, dan menghimpun. Perusahaan ini tidak hanya berusaha untuk mengambil keuntungan saja. Mereka akan berusaha untuk menemukan cara terbaik untuk memuaskan semua pihak.
Diawasi langsung oleh DPS
Semua perusahaan asuransi pasti akan memiliki dewan pengawas syariah. Badan ini memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dana pada semua perusahaan asuransi. Dewan ini akan berusaha untuk memastikan kalau semua aliran dana yang diberikan oleh nasabah masuk ke dalam saham atau sektor usaha yang halal. Perusahaan asuransi yang melanggar hal ini bisa diberikan sanksi. Itulah kenapa semua nasabah dari asuransi syariah tidak harus khawatir akan dana yang mereka berikan ke perusahaan asuransi syariah.
Tidak ada dana yang hangus
Perbedaan lainnya yang dimiliki oleh asuransi konvensional dan asuransi syariah adalah premi yang didapat tidak akan diberikan kepada perusahaan asuransi syariah. Premi yang didapatkan perusahaan asuransi syariah merupakan seluruhnya milik nasabah sehingga perusahaan tidak bisa menggunakan dana tersebut untuk hal apapun. Perusahaan tidak bisa menggunakan dana secara sesuka hati apalagi jika digunakan untuk membuat perusahaan semakin untung.
3. Apa Prinsip Dasar Asuransi Syariah?
Berikut ini adalah beberapa prinsip dasar dari asuransi syariah.
Saling bertanggung jawab
Semua partisipan asuransi syariah memiliki tanggung jawab untuk membantu dan menolong partisipan lainnya yang mengalami musibah. Mereka harus memiliki niat ikhlas supaya hal ini bisa disebut sebagai ibadah.
Hadits Bukhari dan Muslim menyebutkan kalau semua orang merupakan pemegang tanggung jawab dan semua orang memiliki tanggung jawab terhadap orang-orang yang berada dibawah tanggung jawab mereka. Hadits Bukhari dan Muslim lainnya menyebutkan kalau kedudukan dan perasaan dari orang-orang beriman dianggap sebagai satu tubuh, apabila ada bagian yang sakit, seluruh tubuh akan merasa tidak enak. Hadis lainnya menyebutkan kalau seorang mukmin dengan mukmin lainnya mirip dengan bangunan karena setiap bagian dari bangunan membutuhkan bantuan dari bagian yang lain.
Hadits Riwayat Bukhari menyebutkan kalau manusia tidak akan dianggap sebagai orang beriman apabila dia tidak mengasihi saudaranya seperti ia mengasihi dirinya sendiri.
Tanggung jawab merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap muslim dan bisa tumbuh dari rasa mencintai dan sayang. Mementingkan kebersamaan dapat mewujudkan masyarakat yang lebih harmonis. Prinsip yang digunakan oleh asuransi syariah ini mengisyaratkan kalau mereka sudah mengikuti perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagai Muslim, kita berkewajiban untuk mementingkan orang lain dan masyarakat, bukan hanya diri sendiri.
Saling membantu
Semua partisipan dalam asuransi syariah akan saling tolong-menolong saat salah satu atau beberapa partisipan mengalami kesulitan atau musibah. Allah berfirman pada Quran surat al-maidah ayat 2 dan hadis nabi supaya kita berusaha untuk membantu saudara kita yang sedang kesulitan supaya Allah juga akan meringankan masalah hidup kita. Tentunya Allah akan membantu orang-orang yang mau membantu saudaranya.
Saling melindungi penderitaan satu sama lain
Partisipan dari asuransi syariah berperan sebagai pelindung dari partisipan lainnya yang sedang mengalami musibah. Seperti yang sudah tertera pada Al Quraisy ayat 4, “(Allah) telah menyediakan makanan untuk menghilangkan bhaya kelaparan dan menyelamatkan/mengamankan mereka dari mara bahaya ketakutan” dan Al Baqarah ayat 126, “ketika Nabi Ibrahim berdoa ya Tuhanku jadikanlah negeri ini aman dan selamat”.
Ada juga hadis lainnya yang memiliki isi kalau orang beriman adalah orang yang bisa memberikan perlindungan dan keselamatan terhadap orang lain. Orang dianggap tidak beriman apabila ia bisa tidur dengan nyenyak sementara saudaranya sedang kelaparan. Rasulullah juga mengatakan kalau tidak ada manusia yang perlu masuk ke surga apabila tidak ada yang mau saling tolong menolong.
4. Bagaimana Proses Asuransi Syariah?
Salah satu jenis asuransi yang tersedia adalah asuransi syariah. Meski sudah lama muncul, tetapi masih banyak orang yang kurang tahu perbedaan asuransi ini dengan asuransi biasa. Banyak juga yang menganggap keduanya sama saja. Prinsip, manfaat, dan cara kerja dari kedua asuransi ini sebenarnya sangat berbeda. Berikut adalah penjelasannya.
Prinsip dasar
Ada beberapa perbedaan yang bisa kamu temukan dari kedua asuransi ini. Asuransi syariah menggunakan prinsip membagi risiko yang dilakukan di antara perusahaan dan partisipan. Sedangkan asuransi konvensional menggunakan metode risk transfer dimana risiko partisipan berpindah ke perusahaan asuransi yang merupakan penanggung sepenuhnya. Perbedaan ini sesuai dengan kebutuhan, kecocokan, dan kesanggupan dari partisipan.
Cara kerja
Kedua asuransi ini memiliki perbedaan dalam pembuatan kontrak dan perjanjiannya. Asuransi konvensional biasa menggunakan kontrak antara pembeli, penjual dan banyak hal lainnya. Sedangkan asuransi syariah menggunakan prinsip tolong menolong. Salah satu partisipan yang mengalami musibah akan dibantu oleh partisipan lainnya menggunakan dana kontribusi. Perbedaan ini tentunya memiliki risiko masing masing.
Kepemilikan dana
Asuransi konvensional dan syariah memiliki sistem kepemilikan dana yang berbeda. Partisipan merupakan pemilik dari dana dan perusahaan merupakan pengelola yang mengutamakan transparansi pada asuransi syariah. Pada perusahaan konvensional, dana dan alokasi dana tersebut dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan.
Bentuk investasi
Asuransi syariah lebih fokus pada sistem bagi hasil dan akan menyalurkan dananya ke lembaga yang juga menggunakan prinsip syariah. Berbeda dengan asuransi konvensional yang mengelola investasi dengan bunga. Dana bisa disalurkan ke lembaga mana saja serta mendapatkan pengembaliannya yang sesuai dengan persentase.
Cara kerja asuransi dalam hal pembayaran klaim
Berikut ini adalah pembahasan tentang cara kerja asuransi dalam hal pembayaran klaim.
Sistem pencairan
Asuransi syariah menggunakan prinsip tolong menolong pada proses pencairannya, yaitu pada tabungan bersama. Sedangkan asuransi konvensional menggunakan perbandingan risiko dan modal serta dana langsung didapatkan dari perusahaan asuransi.
Pemegang polis
Asuransi konvensional membolehkan hanya satu pemegang polis. Asuransi syariah membolehkan seluruh keluarga untuk memegang satu polis dan bisa mendapatkan manfaatnya juga.
Pengawasan dana
Asuransi syariah melibatkan Dewan Pengawas Syariah untuk memantau kegiatannya. Lembaga ini bekerja langsung untuk Majelis Ulama Indonesia. Asuransi konvensional tidak memiliki hal semacam ini. Namun kamu dapat menemukan kalau semua perusahaan asuransi sudah terdaftar di OJK.
5. Bagaimana Cara Mendaftar Asuransi Syariah?
Polis asuransi bisa didapatkan dari perusahaan asuransi syariah lewat bank, agen asuransi, atau secara langsung. Produk asuransi juga bisa didapatkan dari pialang asuransi. Media yang biasa digunakan adalah telemarketing, media digital, dan tatap muka. Kamu harus memastikan kalau perusahaan asuransi syariah yang akan kamu beli produknya sudah diawasi oleh OJK supaya keamanannya terjamin.
6. Bagaimana Mekanisme Pengelolaan Risiko Dalam Asuransi Syariah?
Asuransi syariah menggunakan sistem dimana semua partisipannya akan menanggung risiko dengan cara cara mendonasikan sebagian atau semua kontribusi dana tabarru. Dana ini nantinya akan digunakan untuk membayar klaim atau membantu partisipan lainnya yang sedang mengalami musibah. Perusahaan memiliki fungsi sebagai pemegang amanah dalam menginvestasikan dan mengelola dana dari partisipan. Perusahaan akan bergerak sebagai pengelola operasional saja, bukan sebagai penanggung seperti yang ada pada asuransi konvensional.
7. Bagaimana Sistem Pengelolaan Dana Asuransi Syariah?
Berikut ini penjelasan sistem pengelolaan dana dari asuransi syariah.
Pengelolaan dana menggunakan prinsip syariah Islam
Perbedaan yang paling mencolok antara asuransi konvensional dan asuransi syariah terletak pada pengelolaan dana nya. Pengelolaan dana pada perusahaan syariah akan menggunakan seluruh prinsip syariah. Dana yang dimasukkan oleh nasabah tidak akan bisa digunakan perusahaan untuk berinvestasi pada saham yang perusahaannya berada pada industri yang dilarang oleh prinsip syariah. Contohnya seperti perjudian atau kegiatan lainnya yang dianggap haram oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.
Transparansi pengelolaan dana pemegang polis
Pengelolaan dana yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syariah akan dilakukan secara transparan. Transparansi ini berlaku pada penggunaan kontribusi dan juga pembagian dari hasil investasi yang dilakukan. Pengelolaan dana ini dilakukan supaya bisa memaksimalkan keuntungan partisipan, baik secara kolektif maupun individu.
8. Apa Perbedaan yang Mendasar Dalam Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah?
Semua hal dalam hidup ini pasti memiliki resiko. Karena semua hal yang terjadi di dunia ini tidak ada yang pasti. Kita harus berusaha sebaik mungkin untuk menyiapkan diri dalam menghadapi risiko yang mungkin datang di masa depan. Namun banyak orang yang merasa tidak siap untuk menghadapi risiko apa pun.
Padahal lebih baik untuk mempersiapkan terlebih dahulu daripada menghadapi risiko tersebut tanpa persiapan apapun. Kondisi finansial kamu juga memiliki risiko. Kamu tentunya pernah mendengar beberapa asuransi seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Namun kini ada produk asuransi terbaru dengan nama asuransi syariah yang akan membantu kamu dalam mempersiapkan risiko yang mungkin terjadi pada kondisi finansial kamu. Kamu juga akan bisa membantu partisipan lainnya saat menjadi bagian dari asuransi ini.
9. Apakah Asuransi Syariah Masih Mengandung Gharar?
Asuransi syariah dianggap sebagai alternatif asuransi konvensional karena mengedepankan prinsip syariah. Meski begitu, banyak yang masih khawatir akan unsur haram yang mungkin masih terlibat dalam asuransi syariah.
Ada kemungkinan adanya unsur gharar pada beberapa aspek asuransi syariah, seperti pada akad, konsep marketing, produknya, sistem operasional, akuntansi, investasi, jasa, dan banyak lagi. Hal ini semakin diperkuat dengan adanya laporan partisipan yang tidak puas akan jasa yang diberikan oleh asuransi syariah saat mereka melakukan klaim.
Banyak juga asuransi syariah yang asalnya berasal dari asuransi konvensional. Agen asuransi yang terlibat juga banyak yang belum paham betul akan prinsip syariah yang digunakan pada asuransi ini sehingga cukup membuat banyak orang khawatir.
10. Bagaimana Asuransi Syariah Menghindari Gharar?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya asuransi syariah bisa bersih dari gahar dan hal-hal lainnya yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Biasanya pelanggaran prinsip ini terjadi pada tingkat marketing dimana agen sering digunakan. Itulah kenapa penting untuk memberikan pengajaran mengenai hukum Islam dan juga akhlak kepada semua agen yang bersangkutan.
Muamalah bisa dianggap tidak sah karena akadnya dan akad asuransi syariah sangat bergantung dengan agen yang bersangkutan. Pedoman umum asuransi syariah di Indonesia dan juga praktik-praktik nya juga harus ditinjau ulang supaya ada inovasi baru yang bisa digunakan pada asuransi syariah, yang bukan diambil dari asuransi konvensional.
11. Apa Saja Yang Ditanggung Oleh Asuransi Syariah?
Berikut ini pembahasan terkait apa saja yang ditanggung oleh asuransi syariah.
Pembagian keuntungan yang proporsional
Semua dana kontribusi merupakan milik partisipan yang bisa digunakan untuk membayar klaim. Nilai kontribusi yang lebih besar dari nilai klaim akan dianggap sebagai surplus keuntungan. Sedangkan kontribusi yang lebih kecil dari klaim dianggap sebagai defisit keuntungan. Surplus keuntungan ini akan dibagi menjadi tiga bagian. 60% untuk saldo tabarru. 30% untuk partisipan, dan 10% untuk pengelola. Pembagian ini akan dilakukan secara proporsional sehingga semakin banyak kontribusi yang kamu berikan, semakin banyak pula keuntungan yang didapat.
Bisa double claim
Pada asuransi konvensional, kamu hanya bisa menggunakan satu polis untuk satu partisipan, sedangkan pada asuransi syariah, satu polis bisa untuk seluruh keluarga. Hal ini tentunya lebih menguntungkan peserta asuransi karena kontribusi mereka jadi lebih ringan daripada membayar satu-satu untuk setiap anggota keluarga. Kamu juga bisa melakukan double claim. Jika kamu mengklaim Rp 5 juta, maka kamu tetap akan mendapat jumlah uang tersebut dengan tambahan kemampuan untuk mengajukan klaim ke perusahaan asuransi lain. Uang yang kamu dapatkan akan menjadi lebih besar.
Tidak ada dana yang hangus
Pada asuransi syariah, tidak ada dana yang hangus. Kamu bisa menemukan dana yang hangus pada asuransi konvensional saat partisipan mengambil dana yang belum jatuh tempo. Pencairan pada asuransi syariah bisa dilakukan kapan saja tanpa ada dana yang hangus. Partisipan adalah penerima keuntungan paling besar dalam asuransi ini.
Investasi sesuai syariah
Kontribusi yang didapat dari semua partisipan akan digunakan untuk investasi oleh perusahaan. Dana ini juga akan digunakan untuk berinvestasi pada perusahaan yang sudah sesuai syariah. Ada banyak jenis investasi yang bisa dilakukan, seperti ke bank umum syariah, bank umum dengan cabang syariah, BPR syariah, dan lainnya. Dana yang diinvestasikan akan masuk ke perusahaan yang sudah dipilih terlebih dahulu supaya bisa dipastikan tidak ada hal-hal yang melanggar syariah. Hal ini dilakukan supaya akad mudharabah, wakalah, dan wadiah bisa terlaksanakan. Investasi pada asuransi akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari asuransi konvensional atau deposito.
Tidak khawatir saat telat bayar
Partisipan pasti memiliki masa dimana kondisi keuangannya kurang baik. Hal ini akan membuat pembayaran kontribusi menjadi lebih sulit. Masalah ini bisa menjadi besar pada asuransi konvensional karena premi kamu bisa berkurang karena pembayaran yang telat. Kamu tidak akan menemukan hal ini pada asuransi syariah meski kamu terlambat membayar. Dana kamu tetap akan terlindungi. Dana kamu tidak akan diganggu sama sekali oleh perusahaan asuransi. Kamu juga bisa melakukan cuti jika kamu merasa kesulitan membayar. Pembayaran bisa kembali diaktifkan saat kamu merasa sudah mampu membayar kembali.
12. Apakah Nilai Pertanggungan Asuransi Syariah Dibatasi?
Pertanyaan yang satu ini cukup banyak dipertanyakan. Pembatasan terjadi tergantung dengan jenis produk yang kamu pilih. Biasanya asuransi kesehatan menanggung obat jalan untuk penyakit umum, santunan rawat inap, santunan ICU dan santunan kematian. Ada juga asuransi yang dapat melindungi kamu dari berbagai risiko penyakit yang kritis seperti kanker. Bisa disimpulkan kalau pembatasan nilai pertanggungan sesuai dengan jenis asuransi yang kamu pilih.
13. Apa Saja Yang Dicover Perusahaan Asuransi Syariah?
Banyaknya hal yang mempengaruhi premi membuat premi yang perlu dibayarkan menjadi lebih bervariasi sesuai dengan jenis asuransi, faktor yang berpengaruh, dan ketentuan perusahaan. Total premi biasanya sudah dicantumkan pada polis asuransi. Itulah kenapa penting untuk memperhatikan bagian itu dengan baik. Kamu harus memahaminya sebelum menandatangani kontrak. Kamu bisa menggunakan rumus Jumlah premi = tarif premi x jumlah pertanggungan untuk mengetahui bagaimana penentuan premi oleh perusahaan.
14. Bagaimana Perusahaan Asuransi Syariah Menentukan Besaran Premi?
Premi asuransi syariah merupakan dana yang didonasikan untuk bisa membagi risiko dari setiap partisipan. Dalam asuransi ini, perusahaan merupakan pemegang amanah dan juga pengelola dari dana yang masuk. Mirip seperti asuransi konvensional, premi biasanya dibayarkan setiap bulan sesuai dengan tanggal yang tertera pada polis. Besarnya premi ini akan sesuai dengan faktor pendukung seperti jenis produk, usia nasabah, dan perusahaan asuransi.
15. Berapa Besaran Premi dan Lamanya Kewajiban Bayar Premi Asuransi Syariah?
Hal ini akan tergantung pada kemampuan kamu dan jenis asuransi yang dipilih. Nasabah bisa mendapatkan manfaat dari asuransi sampai ia meninggal dunia hanya dengan membayar selama 10 tahun. Ada juga yang terus membayar sampai umur 60 tahun. Hal ini akan tergantung dengan kebijakan dari perusahaan.
16. Bagaimana Jika Saya Lupa Membayar Premi Dalam Asuransi Syariah?
Banyak orang yang cukup khawatir akan apa yang terjadi dengan akun asuransi mereka saat mereka lupa bayar premi. Hal ini tentu bisa terjadi karena kesibukan dan hal lainnya. Kamu bisa memperhatikan aturan yang ada pada peraturan dan kebijakan dari membayar premi di polis apabila kamu lupa membayar. Biasanya, premi yang dibayar terlambat bisa mengakibatkan kamu kehilangan perlindungan sehingga kamu harus membayar biaya perawatan kamu sendiri. Pengaktifan polis bisa dilakukan dengan memenuhi berbagai persyaratan yang ada.
17. Bagaimana Jika Di Tengah Jalan Gagal Bayar Premi Asuransi Syariah Karena Keuangan Bermasalah?
Kamu bisa memperhatikan solusi dari agen asuransi apabila ini menjadi salah satu kekhawatiran kamu. Kamu biasanya akan mendapatkan masa tunggu dimana kamu tidak akan mendapatkan penutupan polis secara sepihak saat kamu gagal bayar premi. Namun pastikan untuk melaporkannya terlebih dahulu. Itulah kenapa penting untuk memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kamu supaya keuntungan yang kamu dapatkan maksimal dan tidak memberatkan kamu.
18. Berapa Besaran Limit Pertanggungan yang Diterima Dari Asuransi Syariah?
Batasan pertanggungan yang bisa didapatkan adalah hal yang harus diketahui pemegang polis supaya mereka tahu apakah mereka harus memiliki uang simpanan saat limit sudah tercapai. Perhatikan peraturan yang terdapat pada polis dengan baik dan teliti saat kamu mau menandatanganinya. Semua perusahaan memiliki aturan yang berbeda. Jumlah umum yang biasa didapatkan adalah sebesar Rp1 miliar.
19. Apakah Polis Asuransi Syariah Bisa Dibatalkan?
Pertanyaan ini biasa ditanyakan oleh mereka yang bingung ingin membayar premi per bulan atau per tahun. Kamu bisa langsung meminta keterangan dari agen asuransi dengan keterangan sejelas mungkin sebelum kamu memutuskan untuk menandatangani kontrak. Polis asuransi biasanya bisa dibatalkan dan ada aturan tersendiri yang harus diikuti. Pembatalan bisa langsung dilakukan dan uang yang sudah dibayarkan juga bisa didapatkan setelah kamu membeli asuransi selama 14 hari. Jika masa ini sudah dilewati, kamu harus mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan.
20. Bagaimana Cara Mengajukan Klaim Asuransi Syariah?
Kamu sebenarnya bisa mengetahui jawaban dari pertanyaan ini pada polis yang akan kamu dapatkan. Klaim bisa diajukan dengan cara berikut.
- Mengisi formulir klaim asuransi
- Melampirkan semua dokumen yang diperlukan
- Menyerahkannya ke pihak perusahaan
- Carilah perusahaan yang memiliki proses klaim yang mudah supaya kamu tidak kesulitan melakukan klaim. Dapatkan semua informasi yang diperlukan mengenai perusahaan supaya kamu bisa lebih merasa aman saat membeli produk tersebut. Perhatikan semua keuntungan yang bisa didapatkan sebelum menandatangani kontrak.
21. Apa Itu Akad Tabarru dalam Asuransi Syariah?
Pertanyaan tentang akad tabarru kerap kali muncul jika membahas tentang asuransi syariah. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Perasuransian dengan prinsip syariah, menjelaskan kalau akad tabarru merupakan akad hibah yang sifatnya bukan komersial dan tujuannya adalah untuk menolong peserta yang ada di dalamnya. Dana yang dikumpulkan akan dimasukkan ke dalam suatu rekening dan disebut sebagai dana tabarru.
Akad tabarru merupakan akad yang paling banyak digunakan dalam transaksi keuangan berbasis Islam. Akad tabarru merupakan perjanjian transaksi yang tidak secara khusus diniatkan untuk mendapatkan keuntungan secara finansial. Tabarru sendiri berasal dari kata birr dalam bahasa Arab, yang bisa diartikan sebagai kebaikan.
Itulah beberapa pertanyaan tentang asuransi syariah yang dapat kami sajikan di artikel ini. Pertanyaan-pertanyaan yang kami sajikan di atas merupakan pertanyaan yang banyak dipertanyakan oleh orang orang yang tertarik akan asuransi syariah.
Jawaban jawaban dari pertanyaan yang ada di atas tentunya akan membuat kamu semakin yakin dalam memilih asuransi syariah sebagai penolong kamu saat suatu kejadian yang bisa membahayakan keadaan keuangan kamu terjadi. Dari jawaban di atas kamu juga bisa tahu kalau keuntungan yang didapatkan dari asuransi syariah tidak akan lebih sedikit daripada asuransi konvensional.
Keuntungan yang maksimal dan mengikuti syariat Islam adalah kehebatan yang dimiliki oleh asuransi syariah. Semoga dengan adanya artikel ini kamu bisa lebih paham akan asuransi syariah dan lebih tertarik untuk membeli produk produknya.